Blog Details

Image

Abses Gigi: Gejala, Penyebab dan Kapan Harus ke Dokter Gigi

  • Dhika Pandawa
  • 17 Oktober 2022

Klinik Kulit | Klinik Kelamin | Info Kesehatan | Abses Gigi

Sahabat pandawa pernah mendapati benjolan di dalam gigi atau gusi? Jika iya, segeralah periksakan gigi anda ke dokter gigi sebab kemungkinan anda mengalami penyakit abses gigi. Seperti apa itu abses gigi dan berbahayakah? Mari kita simak selengkapnya di bawah ini

Seberapa umum abses gigi?

Penyakit abses gigi ini berupa benjolan berisi nanah pada gigi atau gusi. Biasanya, terjadi pada orang yang kurang menjaga kebersihan gigi dan mulutnya. Benjolan berisi nanah atau abses tersebut tentu saja sangat mengganggu, nyeri dan menghambat aktifitas.

Abses gigi dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • periapikal, yakni benjolan abses yang muncul di ujung akar gigi
  • periodontal, merupakan benjolan nanah yang muncul pada gusi di sebelah akar gigi dan bisa menyebar ke jaringan dan tulang sekitarnya
  • Abses gingiva, yakni benjolan nanah yang muncul di gusi

BACA JUGA: Layanan Dental Terdekat untuk Gigi yang Putih, Bersih & Menarik

Penyebab Abses Gigi

Bakteri penyebab pembentukan benjolan abses di gigi ini adalah Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutans.

Bakteri Staphylococcus aureus dalam proses ini memiliki enzim aktif yang disebut koagulase yang fungsinya untuk mendeposisi fibrin.

Sementara, bakteri Streptococcus mutans mempunyai 3 enzim utama yang berperan dalam penyebaran infeksi gigi, yaitu streptokinase, streptodornase, dan hyaluronidase.

Berikut ini beberapa faktor risiko Anda rentan mengalami penyakit abses gigi seperti:

  • Kebersihan gigi yang buruk
  • Konsumsi makanan dan minuman tinggi gula
  • Mulut kering.
https://www.youtube.com/watch?v=7-ySbY_uXnw

Ciri-ciri penyakit Abses Gigi

Ciri-ciri utama dari abses gigi yakni munculnya rasa sakit di gigi atau gusi yang bisa datang tiba-tiba dan makin memburuk. Gejala lain yang bisa muncul pada penderita benjolan ini seperti:

  • Demam
  • Gusi bengkak
  • Rasa sakit saat mengunyah dan mengigit
  • Sakit menyebar ke area telinga, rahang, dan leher
  • Gigi berubah warna
  • Sensitif pada makanan panas atau dingin
  • Bau mulut
  • Kemerahan dan pembengkakan pada wajah
  • Kelenjar getah bening di leher atau bawah rahang membengkak
  • Sesak napas

Jika sahabat pandawa sudah merasakan ciri-ciri di atas, jangan tunggu parah. Segeralah periksakan kesehatan gigi dan mulut anda bersama dokter spesialis gigi dan mulut.

Bagaimana diagnosis untuk penyakit ini?

Ketika anda sudah datang pada orang tepat seperti dokter spesialis gigi dan mulut. Maka tahap awal yaitu pemeriksaan dengan dokter menanyakan keluhan yang pasien alami.

Terkadang juga dokter akan sedikit bertanya riwayat kesehatan anda. Kemudian, lanjut pada pemeriksaan fisik di area gigi dan rongga mulut secara menyeluruh.

Pada pemeriksaan fisik, dokter akan mengetuk gigi pasien. Tujuannya yakni untuk memeriksa kekuatan gigi, apakah gigi lebih sensitif terhadap sentuhan dan tekanan atau tidak, seperti yang biasa terjadi pada penderita abses gigi.

Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti:

  • Rontgen
    Rontgen gigi diperlukan guna mengetahui seberapa luas infeksi yang terjadi dan apakah telah menyebar ke bagian lain.
  • CT scan
    CT scan bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan infeksi telah menyebar ke area lain yang lebih jauh, misalnya ke area leher.

Adakah komplikasi dari abses gigi?

Penyakit benjolan nanah di gigi atau gusi yang tidak segera tertangani dan terobati bisa mengalami beberapa komplikasi, di antaranya seperti:

  • Kista gigi
  • Sinusitis
  • Ostoemielitis atau infeksi tulang
  • Sepsis atau reaksi sistem imun yang mematikan akibat infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh

Penyakit gigi satu ini tidak bisa hilang sendiri atau diobati secara mandiri tanpa perawatan. Sebaiknya, jangan tunggu parah untuk lakukan pengobatan.

Bagaimana pengobatan abses gigi?

Fokus utama untuk mengatasi abses ini adalah dengan mengangkat atau menghilangkan infeksi dan nanah. Maka dari itu, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan, di antaranya:

1. Mengeluarkan nanah dari abses

Dokter akan melakukan sayatan kecil pada benjolan dan mengeluarkan nanah. Setelah nanah berhasil keluar, area gigi dibersihkan dengan larutan air garam, pembengkakan akan berkurang.

2. Pemberian obat antibiotik

Obat antibiotik akan diberikan apabila infeksi telah terjadi dan menyebar.

3. Perawatan saluran akar gigi

Perawatan saluran akar gigi dapat membantu menghilangkan infeksi. Dokter akan menggali gigi sampai ke bagian bawah untuk mengangkat jaringan lunak yang menjadi pusat infeksi dan nanah berada. Kemudian, gigi yang telah dilubangi ini akan dipasang crown gigi atau pelindung.

4. Cabut gigi

Jika gigi yang terkena abses tidak bisa diselamatkan, dokter akan menyarankan untuk mencabut gigi tersebut. Kemudian, nanah akan dikeluarkan untuk menghilangkan infeksi.

Selama masih dalam tahap pemulihan, pasien akan dianjurkan untuk menjalani perawatan di rumah untuk meringankan sakit, yaitu dengan berkumur menggunakan air garam dan mengonsumsi obat pereda nyeri.

BACA JUGA: Damon Braces, Jenis Behel Gigi yang Nyaman dan Tak Sakit

Kapan harus ke dokter gigi?

Apabila sahabat pandawa sudah merasakan ciri dan gejala seperti di atas, jangan ragu untuk ke klinik dokter spesialis gigi dan mulut.

Seperti yang dibahas sebelumnya, penyakit ini tidak dapat hilang sendiri dan membutuhkan pertolongan medis. Jika hanya dibiarkan bisa timbulkan komplikasi yang berbahaya.

Periksakan kondisi gigi dan mulut secara rutin bersama dokter spesialis gigi. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan rongga mulut Anda, serta mencegah atau mendeteksi lebih dini bila muncul penyakit yang tak diinginkan.

Tunggu apalagi? Segera konsultasi online dengan dokter spesialis gigi dan mulut. Salam gigi sehat.

Klinik Utama Pandawa telah terdaftar & terakreditasi sebagai lembaga resmi untuk pelayanan kesahatan.

Copyright © 2023 Klinik Utama Pandawa, All rights reserved.
DisclaimerPrivacy PolicyCookie Policy