Fimosis pada anak berbahaya kah? Sahabat pandawa, sebagai orang tua seringkali kita merasa khawatir dengan keadaan anak ketika mendapati gangguan kesehatan pada tubuh anak.

Gangguan kesehatan pada anak bisa berbagai macam, salah satunya yakni fimosis. Fimosis merupakan kondisi gangguan pada kelamin pria, yang ditandai dengan kulup penis yang belum terlepas secara sempurna dari kepala penis.

Sebenarnya, kulup bisa terlepas dengan sendiri seiring dengan bertambahnya usia. Untuk itu, jika anak Anda mengalami kondisi ini, sebaiknya jangan panik apalagi coba melepaskannya sendiri.

Kulup yang dilepaskan secara paksa akan menyebabkan gangguan yang disebut dengan parafimosis. Parafimosis merupakan kondisi medis yang harus segera ditangani oleh dokter spesialis.

Lalu, Apakah Fimosis pada Anak Berbahaya dan Apa Gejalanya?

Fimosis pada anak yang belum disunat merupakan kondisi yang normal. Kondisi ini diakibatkan oleh menempelnya kulup di kepala penis. Namun, seiring bertambahnya usia, kulup penis akan terlepas secara sempurna dengan  sendirinya.

Fimosis mungkin menjadi kondisi yang normal bagi anak laki-laki yang belum disunat. 

Meskipun fimosis merupakan kondisi yang normal pada anak-anak, namun terdapat kondisi yang yang perlu diwaspadai, yaitu ketika kulup yang sudah terlepas tetapi menempel kembali dan mengalami peradangan yang disebut balanitis. 

Gangguan fimosis berisiko menimbulkan balanitis yang ditandai dengan gejala berikut ini:

Jika anak Anda mengalami gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter spesialis agar mendapatkan pengobatan yang tepat.

Penyebab Fimosis pada Anak

Fimosis merupakan kondisi yang normal pada anak-anak yang belum disunat, khususnya pada anak di bawah usia 3 tahun. Selain pada anak-anak, fimosis juga bisa terjadi pada orang dewasa yang belum disunat.

Berbeda dengan anak-anak, fimosis pada orang dewasa bukanlah merupakan kondisi yang normal yang bisa saja disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:

Cara Mengobati Fimosis

Meskipun bukan masalah yang serius, bagi orangtua yang anaknya mengalami fimosis, jangan pernah menarik kulup penis secara paksa karena akan memicu iritasi hingga parafimosis. 

Jika anak Anda atau bahkan Anda sedang mengalami fimosis sebaiknya segera konsultasikan ke dokter spesialis terdekat di KLinik Utama Pandawa.

Dokter akan memberikan langkah pengobatan yang akan disesuaikan dengan usia dan tingkat keparahan fimosis penderita:

Jenis Pengobatan yang Dapat Disarankan oleh Dokter:

Untuk melakukan sunat, Anda bisa konsultasikan ke dokter spesialis kelamin di Klinik Utama Pandawa. 

Pencegahan Fimosis

Fimosis pada anak dapat dicegah dengan menghindari terjadinya infeksi penis pada anak. Misalnya, dengan cara mengajarkan anak untuk tidak menarik kulup penis dengan paksa dan selalu membersihkan dan mengeringkan penis secara rutin.

Sedangkan pada orang dewasa, membersihkan penis dilakukan untuk mencegah terjadinya fimosis. Lakukan langkah-langkah berikut ini:

Mengapa Harus di Klinik Utama Pandawa?

Klinik Utama Pandawa memiliki Dokter Spesialis yang profesional dan berpengalaman. KLinik Dilengkapi dengan fasilitas laboratorium dan peralatan medis yang modern, sehingga memudahkan pasien untuk melakukan tes. 

Selain itu, Klinik Utama Pandawa juga memiliki legalitas. Sehingga Pasien akan mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat.

Nah, untuk Anda yang berada di luar kota, juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi dokter online yang disediakan oleh kami di nomor 0821-1141-0672 secara gratis. Sehingga bisa konsultasi kapanpun dan dimanapun.

Untuk mengunjungi dan konsultasi secara langsung Anda bisa ke KLinik Utama Pandawa yang berada di Gedung Baja Tower B, Lt. GF2, Jl. Pangeran Jayakarta No.55, Jakarta 10730.

Baca Juga: Jika Suami Mengalami Impotensi, Bagaimana Nasib Pernikahan Anda?