
Apakah Anda hidup bersama orang tua atau mertua? Hati-hati, mungkin mereka mengalami infeksi saluran kemih pada lansia. Sayangnya, gejala infeksi saluran kemih pada lansia sering terlambat diketahui. Hal ini menyebabkan pengobatannya menjadi sulit. Karena itu, baca artikel ini untuk lebih memahami penyakit ini.
Menurut penelitian, sebanyak 10% perempuan berusia 65 tahun mengalami infeksi saluran kemih. Angka ini naik menjadi 30% pada perempuan berusia 85 tahun ke atas. Pada dasarnya, penyakit ini lebih banyak menyerang perempuan dibanding laki-laki. Seorang perempuan minimal akan merasakan satu kali infeksi ini seumur hidupnya.
Hal ini terjadi karena uretra perempuan yang lebih pendek dibanding laki-laki. Selain itu, faktor risiko lainnya adalah
Menopause menyebabkan penurunan hormon estrogen. Akibatnya, terjadi perubahan pada saluran kemih. Sehingga perempuan lansia lebih mudah mengalami ISK.
Penggunaan jenis KB tertentu membuat perempuan lebih berpotensi mengalami ISK. Contohnya adalah kondom untuk perempuan dan spermisida. Spermisida adalah bahan yang dapat mencegah sperma bertemu dengan sel telur.
Berganti pasangan meningkatkan faktor risiko mengalami ISK.
Salah satu contohnya adalah diabetes. Diabetes dapat memengaruhi kondisi imun seseorang sehingga ia lebih mudah terpapar penyakit lainnya, misalnya ISK.
Penggunaan kateter juga meningkatkan risiko ISK. Kateter umumnya dipakai orang yang dirawat di rumah sakit. Namun, kateter juga dapat digunakan oleh orang-orang disabilitas yang tak dapat buang air kecil sendiri.
Masalah ini dimiliki seseorang sejak lahir. Akibatnya, urin yang seharusnya dikeluarkan dari tubuh kembali ke dalam uretra.
Kesulitan untuk mengontrol keinginan kencing sehingga mengompol. Hal ini umum dialami oleh lansia.
Lansia yang tinggal di rumah sakit karena sakit parah atau di panti jompo sangat mungkin terpapar bakteri yang menyebabkan ISK.
Baca juga: Kencing Sakit: Penyebab, Gejala dan Cara Mencegahnya
Namun, menurut beberapa penelitian, infeksi saluran kemih pada lansia juga memiliki gejala lain. Gejala tersebut adalah
Untuk mengatasi infeksi saluran kemih pada lansia, Anda perlu memeriksakannya pada dokter. Bawa orang tua atau mertua Anda ke fasilitas kesehatan terdekat. Biasanya dokter akan meresepkan antibiotik, tergantung kondisi penyakitnya. Selain itu, Anda juga perlu memastikan pasien menerapkan hidup sehat dan terapi hormon estrogen.
Karena lansia sudah tak produktif dan memiliki penyaki degeneratif, maka anggota keluarga lain yang bertanggung jawab. Bila lansia tersebut menggunakan kateter, maka kateter harus diganti secara berkala. Kateter sebaiknya diganti 6–8 hari sekali.
Lansia yang memiliki demensia sangat mungkin lupa minum dan makan. Pengasuhnya perlu mengingatkan pasien untuk tetap minum agar dapat berkemih dengan teratur.
Baca juga: Suami Sunat Membuat Kepuasan Seks Istri Meningkat?
Referensi:
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urinary-tract-infection/symptoms-causes/syc-20353447