
Anda mengalami sakit gigi, gigi berlubang, bahkan cabut gigi? Ini artinya Anda sudah mengenal peran dokter spesialis gigi. Dokter gigi secara khusus mempelajari kesehatan gigi dan mulut. Ada tiga tugas utama dokter gigi yaitu mendiagnosis, mengobati, dan mengedukasi pasien perihal kesehatan gigi dan mulut.
Sayangnya, banyak orang masih menganggap sepele peran dokter gigi. Orang malas datang ke dokter gigi karena menganggap kesehatan mulutnya kurang penting. Sebagian lagi juga menganggap bahwa berobat gigi itu sakit. Padahal, pemeriksaan gigi secara rutin minimal 6 bulan sekali sangat penting.
Dokter dengan spesialisasi ini menangani diagnosis, pencegahan, dan pengobatan gigi yang tidak sejajar. Biasanya Anda perlu ke spesialis ortodonti untuk memasang kawat gigi.
Tugasnya adalah mendiagnosis, mengobati, dan mencegah penyakit pada jaringan gusi serta struktur pendukung gigi. Anda perlu ke spesialis periodonsia jika mengalami gingivitis atau periodontitis.
Tugas dari spesialis konservasi gigi adalah perawatan gigi sehingga nilai estetiknya tidak berkurang. Misalnya dengan melakukan penambalan gigi berlubang, bleaching, hingga perawatan akar. Namun, spesialis ini tujuannya tak hanya menjaga estetika saja tapi juga kesehatan gigi.
Spesialisasinya adalah perbaikan gigi. Contohnya adalah mengganti gigi dengan gigi palsu maupun implan.
Dokter gigi ini khusus menangani pasien usia satu tahun hingga remaja.
Keahliannya adalah menginterpretasi hasil rontgen dan scan gigi atau pemeriksaan penunjang lainnya.
Anda membutuhkan seorang layanan dokter spesialis gigi untuk bedah mulut jika membutuhkan tindakan bedah. Misalnya, Anda mengalami
Baca juga: Formula 3-3-3, Tips Gigi Cantik dan Sehat Ala Orang Korea
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyarankan agar pasien berkonsultasi ke dokter gigi yang buka hari minggu tiap 3–6 bulan sekali. Tujuannya adalah memeriksa kesehatan gigi dan mulut. Seringkali Anda merasa baik-baik saja dan yakin tak ada masalah pada mulut. Padahal, bisa jadi Anda tak menyadarinya saja.
Anda mungkin tidak tahu jika memiliki lubang gigi walau berukuran kecil. Justru, jika lubangnya masih kecil, penangangannya akan lebih mudah dan cepat. Oleh karena itu hindari menunda-nunda jadwal konsultasi Anda. Segera ke dokter gigi dekat lokasi saya sebelum masalah mulut Anda memburuk!
Baca juga: Pilihan Dental Gigi untuk Atasi Gigi Tak Rata dan Berlubang
Selain sebagai sarana pemeriksaan ruti, pergi ke dokter gigi yg buka hari minggu 3–6 bulan sekali juga bermanfaat sebagai deteksi dini. Bahkan, deteksi kasus yang serius seperti kanker mulut. Anda pun juga dapat menghindari komplikasi jika penyakit gigi dan mulut terlambat diobati. Beberapa komplikasi tersebut antara lain
Rongga berisi cairan yang muncul di bawah akar gigi. Kista ini muncul akibat abses yang tak ditangani atau dirawat. Hati-hati, kista ini dapat merusak tulang penyangga gigi. Akibatnya, gigi pun goyang. Sayangnya, kista sering muncul tanpa gejala. Sehingga Anda sulit mengetahuinya kecuali memeriksakan diri pada ahlinya.
Komplikasi yang terjadi ketika bakteri dari abses masuk ke aliran darah dan menginfeksi tulang. Gejalanya adalah peningkatan suhu tubuh, nyeri hebat di tulang, dan mual. Akibatnya dapat terjadi kematian tulang. Bila sudah parah, tulang yang mati harus diangkat lewat operasi.
Infeksi gigi yang menyebabkan gumpalan darah pada vena di dasar otak. Meski jarang, kasusnya dapat menjadi fatal. Kadang dokter harus melakukan pembedahan pada penderitanya.
Referensi: