
Apakah penis Anda mengeluarkan cairan berupa nanah? Anda jadi bingung, apakah Anda terkena gonore atau klamidia? Kebingungan Anda adalah hal yang wajar. Gonore dan klamidia memang memiliki gejala yang mirip. Namun, ada perbedaan antara gonore dan klamidia. Perbedaan utama adalah bakteri yang menginfeksi.
Gonore (kencing nanah) disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Sementara klamidia disebabkan oleh infeksi bakteri Chlamydia trachomatis. Ingin mengetahui perbedaan lain dari kedua penyakit ini? Baca artikel ini sampai habis, ya.
Kencing nanah adalah penyakit menular seksual yang dapat ditularkan melalui kelamin, anus, dan mulut. Penyakit ini juga dapat menyerang laki-laki maupun perempuan. Sesuai namanya, gejala utama dari penyakit ini adalah air kencing yang bercampur dengan nanah. Selain itu, gejala lainnya adalah
Bakteri Neisseria gonorrhoeae menyukai tempat yang hangat dan lembap. Ia akan berkembang biak di tempat yang hangat dan lembap serta menunjukkan kehadirannya melalui nanah. Contohnya, jika bakteri Neisseria gonorrhoeae menginfeksi mulut, pada terlihat nanah pada tenggorokan. Hal serupa juga terjadi di kelamin dan anus.
Anus yang terinfeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae akan mengeluarkan nanah. Bahkan, tinja penderitanya juga bercampur darah. Penderita juga kesulitan mengejan dan merasa gatal-gatal pada anus. Bahkan, infeksi dapat menyebar ke bagian tubuh lain melalui aliran darah.
Jika tak diobati, kencing nanah dapat menyebabkan kemandulan baik pada lelaki maupun perempuan. Lebih berbahayanya lagi, 50% perempuan penderitanya tidak mengalami gejala apa pun. Inilah yang menyebabkan pengobatan gonore menjadi sulit. Seseorang mungkin tidak sadar ia telah memiliki penyakit menular seksual tersebut!
Baca juga: Gonore, si Kencing Nanah yang Menyerang 82 Juta Orang di Dunia
Klamidia adalah penyakit menular seksual yang dapat menginfeksi leher rahim, anus, saluran kencing, mata, dan tenggorokan. Penyakit ini terjadi karena infeksi bakteri Chlamydia trachomatis. Penularannya terjadi akibat kontak seksual.
Selain itu, penyakit ini 3 kali lebih umum dibanding kencing nanah dan 50 kali lebih umum dibanding sifilis. WHO memprediksi pada 2020 ada 129 juta kasus klamidia baru di seluruh dunia. Bahkan, di Amerika, satu dari 20 perempuan muda yang aktif secara seksual memiliki klamidia. Dua per tiga penderitanya berusia 14–24 tahun.
Gejala klamidia memang cukup mirip dengan gonore. Gejalanya antara lain
Faktor risiko yang menyebabkan seseorang lebih mungkin terinfeksi klamidia adalah berganti-ganti pasangan. Selain itu, orang tersebut aktif secara seksual dan tidak melakukan seks yang aman. Misalnya, tidak menggunakan kondom. Namun, faktor risiko ini sama saja dengan kasus gonore.
Lalu, apa perbedaan mendasadar dari gonore dan klamidia selain bakteri yang menginfeksi?
Baca juga: Fakta Kandidiasis Infeksi Jamur yang Disepelekan Tapi Berbahaya
Pada perempuan yang menderita klamidia, jika kondisinya memburuk, infeksi dapat merembet ke rahim dan saluran tuba. Hal ini menyebabkan radang panggul. Sementara, pada gonore, perempuan penderitanya akan mengalami pendarahan yang lebih banyak dari biasanya saat menstruasi. Selain itu, gonore juga memiliki gejala khas pada anus.
Anus dapat gatal, bernanah, dan berdarah. Hal ini tidak terjadi pada penderita klamidia. Cairan keputihan juga dapat menjadi pembeda kedua penyakit ini. Penderita klamidia mengalami keputihan dengan bau yang kuat dan warna yang cenderung kekuningan. Keputihan pada penderita gonore memiliki warna hijau, kuning, atau putih.
Namun, untuk benar-benar mengetahui perbedaan gonore dan klamidia, Anda tetap harus memeriksakan diri ke dokter. Pemeriksaan laboratorium dapat menunjukkan dengan pasti apa bakteri yang menginfeksi.