
Sahabat pandawa, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah FWB atau friends with benefits. FWB sendiri merupakan konsep lain dari pacaran. Hubungan ini hanya sebatas senang-senang tanpa ada kejelasan status, komitmen, apalagi emosional atau perasaan. Konsep hubungan ini cukup ramai dan menjadi tren bagi kalangan anak muda. Namun, sebenarnya menyimpan dampak negatif friends with benefit yang jarang diketahui.
Friends with Benefits merupakan hubungan pertemanan yang melebihi teman biasa. Fenomena ini biasanya terjadi di kalangan anak muda atau sekolah, mahasiswa atau bahkan perkantoran yang tinggal di kota-kota besar.
Kamu bisa dekat dengan seseorang tanpa membawa perasaan dan rasa memiliki untuk selamanya dan berbeda pada konsep pacaran.
Dimana konsep pacaran lebih berani bertanggung jawab satu sama lain dan berani melangkah ke jenjang pernikahan.
Berbeda dengan Friends with benefits. Konsep hubungan ini bahkan tidak berani berkomitmen berhubungan lama atau bahkan untuk selamanya. FWB sendiri hanya sebatas teman senang atau teman dengan memberikan manfaat atau keuntungan.
Misalnya saja seperti teman nonton bioskop, nonton konser, dinner, liburan atau bahkan teman bercinta. Jika konsep hubungan ini terus dilanjutkan maka bisa ada dampak negatif friends with benefits yang kamu dapatkan.
BACA JUGA: Kenali dan Waspada Penyakit Kelamin Menular Seksual!
Memang menyenangkan jika ada teman yang baik, bisa menemani kapanpun yang kamu mau. Tapi ternyata selain keuntungan yang bisa dibilang hanya sementara itu, ada dampak negatif friends with benefits yang bisa mengganggu kesehatan atau masa depan kamu, lho.
Friend with Benefits merupakan hubungan yang pendek, tidak stabil dan relatif singkat meskipun bisa saja berjalan bertahun-tahun.
Peneliti tahun 2020 membuktikan, sepertiga dari pelaku FWB menyatakan hubungannya tidak bertahan pada tahun pertama. Mayoritas dari mereka yang bertahan pada tahun pertama kemudian berubah menjadi teman biasa dan mayoritas dari mereka yang ingin beralih ke hubungan romantis tidak mau melakukannya lagi.
Berikut ini dampak negatif friends with benefits
Yup, walau menyenangkan tapi rasa senang tersebut hanya sementara dan jika kita menyudahi hubungan ini maka akan ada perasaan kehilangan hingga memicu gangguan psikis.
FWB juga bisa saja memberikan pengalaman buruk bagi seseorang sehingga dapat meninggalkan trauma mendalam dan menyebabkan krisis kepercayaan atau trust issue pada pasangannya kelak.
Mengingat rata-rata kasus FWB ini merupakan hubungan tanpa emosional atau perasaan dan termasuk hubungan yang tidak pasti.
Hubungan yang mengutamakan keuntungan tanpa bermaksud menjalani hubungan serius atau berstatus ini dapat dengan mudah sebabkan sakit. Apalagi bila kamu atau salah satunya diantaranya berekspetasi menjadi hubungan yang romantis seperti pasangan kekasih atau pacaran.
Bila tidak sesuai eksptasi, maka tidak menutup kemungkinan psikis bisa terluka hingga tergganggu. Misalnya, seperti timbul rasa kecewa, stress, depresi karena harapan tak sesuai hingga trauma.
Karena hubungan yang dijalin relatif singkat dan tanpa komitmen, FWB memungkinkan seseorang untuk bergonta-ganti pasangan dalam satu waktu. Selain itu, karena tidak adanya komitmen satu sama lain dalam hubungan FWB, maka bisa saja salah satu diantaranya bisa melakukan hubungan seks dengan orang lain.
Perilaku ini sangatlah berisiko tinggi untuk menularkan penyakit menular seksual. Bahkan, meski hubungan seks dilakukan dengan aman (menggunakan kondom), bukan berarti risiko penyakit seksual menurun drastis. Beberapa penyakit kelamin dibawah ini dapat mengintai kesehatanmu dan masa depan;
Siapa yang tak mengenal penyakit menular HIV/AIDS. Penyakit menular ini disebabkan oleh virus yang menyerang sistem imun pada tubuh kita. HIV biasanya terjadi ketika seseorang melakukan hubungan seks berisiko, sering berganti pasangan seks, atau penggunaan narkotika secara suntik.
HIV/AIDS saat ini belum ditemukan obat permanen membunuh virus tersebut. HIV sangat rentan menular melalui percikan air liur, cairan tubuh/ luka terbuka, darah, air mani atau cairan kelamin.
Tapi Kamu tak perlu takut, kamu hanya perlu terus melakukan terapi pengobatan untuk mengendalikan virus HIV dalam tubuhmu. Jika memang kamu berisiko, maka sebaiknya cepat lakukan pemeriksaan dan menjalani terapi bersama dokter spesialis.
Selain HIV/AIDS, penyakit kelamin yang sering dijumpai masyarakat adalah penyakit gonore atau kencing nanah. Penyebab utama dari penyakit ini adalah akibat Infeksi bakteri Gonorea.
Bakteri ini rentan menular dan ditularkan melalui hubungan seksual, baik vaginal, oral, maupun anal. Meski seringkali tidak menimbulkan gejala, gonore bisa sebabkan nyeri panggul dan pendarahan pada wanita bahkan infertilitas atau ketidaksuburan.
Infeksi jamur kelamin tidak termasuk dalam penyakit menular seksual, hanya saja dapat ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak aman. Meski tak terlalu berbahaya, bila dibiarkan dapat sangat mengganggu. Infeksi jamur kelamin yang berkepanjangan juga bisa sebabkan ketidaksuburan akibat radang kronis. Baik pria maupun wanita bisa mengalami kondisi infeksi jamur ini.
Sifilis atau raja singa juga tergolong dalam infeksi menular seksual. Dimana sifilis sendiri terbilang penyakit kelamin yang berbahaya karena memiliki tahapan stadium dengan gejala yang berbeda-beda.
Jika terlambat penanganan di tahap awal maka bisa membuat kondisi parah hingga dapat mengancam nyawa.
Herpes kelamin atau herpes genital disebabkan oleh virus bernama Herpes simplex. Sama dengan sifilis, herpes juga memiliki tahapan. Gejala awal herpes berupa timbul lentingan berisi air atau bentol berair yang sangat nyeri atau gatal di area kelamin.
Herpes kelamin bahkan bisa menyerang mulut atau herpes oral akibat seks oral yang berisiko.Umumnya wanita paling berisiko karena gejala penyakit herpes simplex genitalis tidak selalu muncul atau mirip dengan gejala lain hingga sering disalahartikan.
Selain penyakit kelamin di atas, ada pula penyakit HPV, Kutil kelamin, Cytomegalovirus, Klamidia dan Trikomoniasis. Gejala tiap penyakit kelamin tersebut bisa mirip. Untuk pengobatan maka sebaiknya dilakukan oleh dokter kulit dan kelamin. Dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai dan tepat berdasarkan dari penyebabnya.
Dampak negatif friends with benefit lainnya yakni meningkatnya risiko unintented pregnancy alias kehamilan yang tidak direncanakan. Karena FWB merupakan hubungan yang berlandaskan kesenangan semata, penggunaan kondom kerap kali disepelekan sehingga risiko kehamilan tidak direncanakan cukup tinggi.
selain itu, juga dapat meningkatkan angka aborsi dari hamil yang tidak direncanakan tersebut. Sebab itu, berfikir ulang sebelum kamu menjalani hubungan berisiko ini. Apabila tidak, usahakan untuk memakai pengaman dan rutin melakukan skrining penyakit menular seksual terlebih bila kamu merencanakan untuk menikah, hamil atau pun sudah berkeluarga.
BACA JUGA: Disfungsi Ereksi, Salah Satu Tanda Perselingkuhan Suami
Nah, dari informasi di atas, sahabat pandawa pasti sekarang telah mengetahui dampak negatif friends with benefits. Benefits atau keuntungan yang didapat hanya terasa sementara, namun jika terus berlanjit FWB maka dampak negatif ini bisa menguasai dan mengganggu kualitas hidupmu, mulai dari aktifitas kerja hingga seksualitas.
Sebenarnya FWB boleh saja asal kamu dan pasangan tidak terlalu berekspetasi dan bertindak terlalu jauh.
Untuk informasi lebih lanjut seputar penyakit menular seksual. Sahabat pandawa, bisa hubungi layanan konsultasi kami di tombol di bawah ini. Semakin cepat pemeriksaan dan penanganan maka semakin jauh peluang bahaya yang terjadi.