
Terinfeksi penyakit kelamin atau penyakit menular seksual, merupakan mimpi buruk bagi siapapun. Pasalnya, penyakit ini tak hanya memberikan rasa sakit tetapi juga bisa berbahaya bagi masa depan terutama bagi rumah tangga suami istri. Lantas, bagaimana bila penyakit kelamin menyerang apakah pasangan juga perlu periksa?
Pada kenyataannya, penyakit kelamin dapat dialami oleh siapapun baik pria maupun wanita. Biasanya terjadi bagi yang sudah aktif secara seksualitas. Pasangan suami istri atau pasutri pun bisa mengalami penyakit ini oleh karena beberapa hal.
Kemungkinan yang paling sering adalah aktif berhubungan seksual sejak muda, tanpa pengaman dan berganti pasangan ataupun faktor selingkuh. Hal inilah yang sering menjadi kasus paling banyak ditemukan di klinik kelamin.
Banyak kasus ditemukan, seperti salah satu pasangannya mengeluhkan adanya penyakit kutil kelamin di dubur, setelah di cek dan ditelusuri diketahui pasangannya sering “jajan” dengan orang lain yang bukan pasangan sahnya. Dan masih banyak kasus lainnya.
Atau bahkan kemungkinan tertular penyakit herpes akibat menggunakan atau berbagi lipstik atau kosmetik lainnya. Sebab itu, perlu diketahui penularan atau penyebaran dari penyakit kelamin.
Begitu juga dengan melakukan pemeriksaan atau skrining penyakit kelamin sebelum menikah atau pranikah, merencanakan kehamilan ataupun sudah berkeluarga sekalipun, guna menghindari kemungkinan buruk tersebut.
Baca juga: Kencing Nanah Pada Wanita
Melakukan pemeriksaan penyakit kelamin adalah hal yang wajib dilakukan setiap orang, terutama bagi Anda yang aktif secara seksual. jika kalian merasa ada gejala segeralah check ke klinik kelamin terdekat.
Anda mungkin berpikir kalau pemeriksaan seperti ini hanya cocok dijalani oleh orang yang berisiko atau penderita. Misalnya orang yang sering gonta-ganti pasangan seksual atau yang melakukan hubungan seks berisiko.
Pada kenyataannya, penyakit kelamin bisa dialami oleh siapa saja, bahkan pada pasutri yang berhubungan seks dengan aman sekalipun. Ini karena penyakit kelamin tidak hanya ditularkan melalui hubungan seksual saja.
Dari banyaknya kasus, utamanya dokter pasti menyarankan untuk membawa pasangan Anda untuk ikut menjalani pemeriksaan. Sebab seperti yang kita ketahui, penyakit kelamin atau penyakit menular seksual rentan menular melalui aktifitas seksual, baik melalui seks vaginal, anal maupun oral.
Tidak cukup kalau Anda berobat ke dokter spesialis kulit dan kelamin sendirian saja. Pasangan Anda juga perlu diajak periksa, meskipun pasangan belum merasakan gejala apapun. Pasalnya, hubungan intim melibatkan dua orang, maka pemeriksaan dan pengobatan untuk penyakit kelamin juga melibatkan dua orang.
Sebaiknya Anda tak perlu takut untuk komunikasi nya pada pasangan Anda. Karena semakin cepat pengobatan maka juga semakin cepat peluang kesembuhan. Terutama bagi Anda yang merencanakan kehamilan sebaiknya juga turut menjalani pemeriksaan secara lengkap dan mengikuti anjuran dari dokter spesialis.
Baca juga: Infeksi Dan Pencegahan Virus Papilloma
Akan ada namanya efek pingpong atau efek bolak balik, dimana penyakit tersebut akan terus berbalik menyerang kembali walaupun sudah sembuh dan apabila tidak dilakukan pengobatan secara tuntas berdua.
Misalnya, di mana penyakit menular seks yang diidap oleh suami kemudian ditularkan pada istri (atau sebaliknya, tak jadi soal siapa duluan yang kena penyakit tersebut dan menularkannya). Dari sang istri, nanti penyakit tersebut ditularkan kembali pada suami yang tadinya sudah sembuh.
Untuk itu, ketika Anda sudah berpasangan dan mengalami penyakit kelamin seperti ini, sebaiknya lakukan pemeriksaan penyakit kelamin bersama-sama. Dengan begitu, Anda bisa menghindari risiko efek pingpong tersebut. Yuk check kesehatan kalian di klinik penyakit kelamin.
Setelah Anda mengetahui penularan penyakit yang berdampak tersebut, Anda juga perlu memperhatikan gejala-gejala atau keluhan yang sering dikeluhkan penderita penyakit ini. Di antaranya:
Maka itu, apabila Anda dan pasangan mengalami keluhan atau keanehan di seputar alat vital, sebaiknya segera untuk memeriksakan diri bersama-sama ke dokter spesisalis kulit dan kelamin.