Blog Details

Image

Konsultasi Dokter Gigi: Masalah Gigi dan Mulut yang Paling Banyak Terjadi

  • Bara Pandawa
  • 8 Desember 2022

Anda ingin memeriksakan kesehatan gigi dan mulut? Yuk konsultasi dokter spesialis gigi di Klinik Utama Pandawa. Drg. Sutta akan menjawab permasalahan Anda. Dalam artikel kali ini, drg. Sutta akan membahas masalah gigi dan mulut yang paling banyak terjadi. Baca artikel ini sampai habis untuk mengetahui cara menjaga kesehatan gigi Anda.

Konsultasi Dokter Gigi

Drg. Sutta yang berpraktik di Klinik Utama Pandawa mengatakan bahwa dua masalah gigi dan mulut yang paling banyak terjadi. Yaitu, gigi berlubang yang sudah parah hingga mengenai saraf dan gingivitis. Mungkin Anda menganggap gigi berlubang sebagai masalah sepele. Padahal, gigi berlubang dapat berdampak pada organ dalam dan menyebabkan kelahiran prematur!

konsultasi dokter gigi

Gigi Berlubang

Menurut drg. Sutta, gigi berlubang adalah salah satu masalah yang paling banyak dialami pasien di Klinik Utama Pandawa. Gigi berlubang adalah kondisi gigi yang rusak akibat terkikisnya enamel. Enamel merupakan lapisan terluar gigi.

Enamel sebenarnya adalah bagian paling kuat pada tubuh Anda. Namun, enamel dapat terkikis akibat plak gigi. Jika sudah rusak, enamel tak bisa sembuh dengan sendirinya. Karena itulah Anda membutuhkan bantuan dokter gigi dekat lokasi saya yaitu Klinik Utama Pandawa.

Baca juga: 8 Jenis Perawatan Untuk Kecantikan Gigi

Penyebab

Plak terbentuk dari sisa makanan yang yang menempel pada gigi. Jika berinteraksi dengan bakteri, sisa makanan berubah menjadi asam dan mengikis enamel. Penyebab lain gigi berlubang adalah

  • Jarang menyikat gigi setelah makan dan sebelum tidur.
  • Tidak menggunakan pasta gigi yang menggunakan flouride.
  • Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis dan asam.
  • Mengonsumsi suplemen dan obat-obatan yang mengandung gula.
  • Mengalami GERD, anoreksia, atau bulimia.
  • Berusia lanjut sehingga enamel menipis secara alami.

Gejala

  • Gigi sakit.
  • Gigi sensitif.
  • Nyeri pada gigi yang spontan.
  • Ngilu saat mengonsumsi makanan panas, dingin, atau manis.
  • Permukaan gigi memiliki noda.

Pencegahan

Karena itulah drg. Sutta menyarankan Anda untuk menyikat gigi dua kali sehari, 30 menit setelah makan. Durasi menyikat gigi yang efektif adalah 3 menit. Perhatikan pula gerakan Anda menyikat gigi. Gerakan berpengaruh terhadap efektivitas menyikat gigi. Jika kurang bersih, plak gigi tetap dapat terbentuk.

Gerakan menyikat gigi yang benar adalah naik turun dan memutar. Gunakan juga dental floss untuk membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi. Ini akan membantu gigi Anda terlindungi dan tetap sehat.

Selain itu Anda perlu melakukan konsultasi ke dokter gigi yang buka hari minggu 3–6 bulan sekali. Tujuannya adalah upaya deteksi dini kondisi gigi dan mulut Anda. Sehingga, lubang kecil pada gigi cepat terdeteksi dan dapat ditambal.

Bila tak ditangani, lubang pada gigi dapat menjadi jalur masuk bakteri. Akibatnya, bakteri dapat masuk ke aliran darah dan membahayakan organ dalam. Bahkan, pada ibu hamil, bakteri pada gigi dapat menyebabkan kelahiran prematur.

Baca juga: Formula 3-3-3, Tips Gigi Cantik dan Sehat Ala Orang Korea

Gingivitis

Menurut drg. Sutta, berdasarkan hasil konsultasi dokter gigi yg buka hari minggu di Klinik Utama Pandawa, kasus terbanyak lainnya adalah gingivitis. Gingivitis adalah peradangan pada gusi. Penyebabnya adalah sisa-sisa makanan yang menyebabkan plak sehingga membentuk karang gigi. Bila tak ditangani, gingivitis dapat menyebabkan masalah kesehatan lebih serius.

Penyebab

  • Tidak menyikat gigi setelah makan dan sebelum tidur.
  • Memiliki riwayat gingivitis pada keluarga.
  • Berusia lanjut.
  • Menggunakan gigi palsu yang kurang sesuai.
  • Merokok.
  • Infeksi virus dan jamur.
  • Penyakit lain seperti diabetes, leukemia, atau HIV.
  • Mulut kering.
  • Konsumsi obat-obatan tertentu.

Gejala

  • Gusi bengkak dan sakit.
  • Gusi mudah berdarah.
  • Gusi kemerahan.
  • Bau mulut.
  • Nyeri saat mengunyah.
  • Nanah di antara gigi dan gusi.
  • Gusi menyusut.
  • Gigi copot.

Pencegahan

Drg. Sutta mengatakan bahwa menyikat gigi yang benar, rajin, dan efektif mengurangi risiko gingivitis. Selain itu lakukan konsultasi dokter spesialis gigi 3–6 bulan sekali. Bila sudah telanjur mengalami gingivitis, Anda perlu segera ke dokter gigi. Dokter dapat melakukan dua hal yaitu scaling dan penambalan gigi.

Klinik Utama Pandawa telah terdaftar & terakreditasi sebagai lembaga resmi untuk pelayanan kesahatan.

Copyright © 2023 Klinik Utama Pandawa, All rights reserved.
DisclaimerPrivacy PolicyCookie Policy