
Artikel ini akan menjelaskan beragam jenis dermatitis dan cara mengobatinya. Anda juga akan mengetahui tentang sejarah dermatitis dan dampaknya pada umat manusia. Umumnya, ada 4 jenis dermatitis yang dikenal oleh manusia. Istilah dermatitis sendiri baru dikenal pada 1933.
Tentu saja, sejak ribuan tahun lalu umat manusia telah mengenal dermatitis. Namun, dulu belum ada riset mengenai dermatitis atau eksema. Karena itulah pengobatannya pun masih terhambat. Bahkan, hingga saat ini, masih banyak orang yang belum mendapatkan pertolongan untuk eksimnya.
Satu dari 10 orang di dunia akan mengalami kondisi eksim minimal satu kali seumur hidupnya. Mayoritas mengalami eksema di masa anak-anak. Bahkan, 32 juta penduduk Amerika diketahui memiliki eksema. Semua ras di dunia sama-sama memiliki kecenderungan mengalami eksema. Sayangnya, eksim makin sulit diidentifikasi ketika penderitanya berusia dewasa.
Baca juga: Cara Cepat Sembuhkan Infeksi Jamur Kelamin yang Bisa Dicoba
Pada dermatitis atopik, muncul ruam dan rasa gatal pada kulit. Biasanya dermatitis atopik mulai menjangkiti sejak penderitanya masih bayi. Ruam dapat terlihat jelas di lipatan kulit misalnya siku, leher, dan lutut. Jenis eksim ini juga mengeluarkan cairan yang dapat mengeras. Faktor yang memengaruhi antara lain
Eksim jenis ini biasanya menjangkiti bagian kepala. Namun, tak menutup kemungkinan jika dermatitis seboroik muncul di bagian tubuh lain seperti wajah, dada, dan punggung. Ciri-cirinya adalah bercak bersisik, kulit memerah, dan ketombe. Sisik kekuningan seperti berkerak juga muncul pada bagian tubuh lain seperti telinga. Penyebabnya adalah jamur dan faktor genetik.
Sesuai namanya, eksema jenis ini terjadi karena kulit berkontak dengan zat yang menyebabkan alergi. Gejalanya adalah ruam-ruam dan gatal. Umumnya, zat pemicunya adalah
Darah keluar dari kaki meski tak ada luka? Inilah yang disebut sebagai dermatitis statis. Kondisi ini dapat terjadi pada salah satu atau kedua kaki. Biasanya hal ini terjadi karena sirkulasi darah yang buruk. Salah satu faktor yang mendorong adalah usia lanjut. Bertambahnya usia membuat katup aliran darah melemah sehingga darah seperti keluar dari pori-pori.
Rasa gatal luar biasa adalah masalah terbesar penderita eksema. Bahkan, 63% penderita eksim mengaku merasa gatal dengan durasi 12 jam sehari. Sebanyak 55% penderita eksim usia dewasa mengaku bahwa pengobatan tak berdampak pada kondisi mereka.
Gatal-gatal ini juga membuat para penderita eksema tidak produktif. Mereka kesulitan untuk tidur nyenyak karena merasa gatal. Selain itu, kulit mereka juga menjadi luka-luka, merah, dan terkelupas. Akhirnya, mereka pun jadi sulit untuk beraktivitas.
Biasanya penderita eksema harus menghindari kontak dengan bahan kimia. Misalnya dengan tidak mencuci piring, baju, atau mengepel. Sebab, hal ini akan memicu kulit meradang. Bahkan, penderita eksema juga memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit berikut ini
Terakhir, pasien eksim juga mengeluhkan hilangnya rasa percaya diri akibat kondisi kulit yang berbeda. Kulit yang merah-merah dan terkelupan membuat penampilan jadi berkurang. Karena itu umumnya pemilik eksim merasa cepat marah.
Baca juga: Rekomendasi Dokter Penyakit Kulit dan Kelamin Jakarta
Eksim mungkin bukan penyakit mematikan. Namun, kondisi ini membuat kualitas hidup Anda berkurang. Karena itu, cari bantuan untuk mengatasi masalah kulti Anda. Anda dapat melakukan beberapa langkah pencegahan berikut ini.
Konsultasikan pada dokter dan hindari pemicu alerginya. Anda dapat datang ke Klinik Utama Pandawa untuk melakukan pengobatan. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh dan memberikan rekomendasi treatment terbaik.