Blog Details

Image

Mengenal Kista Bartholin

  • Bara Pandawa
  • 1 November 2022

Klinik Kulit | Klinik Kelamin | Info Kesehatan | Kista

Ketika berhubungan seksual, vagina Anda secara alami memproduksi pelumas. Tujuannya, agar Anda dan pasangan dapat berhubungan seksual dengan nyaman. Pelumas ini diproduksi oleh kelenjar bartholin. Ia mengalirkan cairan ke dalam vagina. Namun, ketika kelenjar ini tersumbat, ia akan menjadi kista bartholin.

Kista Bartholin

Seperti yang Anda ketahui, kista adalah kantung yang berisi zat tertentu. Ia dapat terletak di bawah kulit atau pada organ tertentu. Kista bukan kanker sehingga pada umumnya tidak berbahaya. Namun, ketika mulai menganggu aktivitas Anda, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter. Ciri lainnya adalah kista terus membesar, terasa nyeri, dan bernanah.

kista bartholin

Pada kista bartholin, kantung terbentuk di kelenjar bartholin sehingga memengaruhi vagina. Kantung ini biasanya berisi cairan. Ketika terinfeksi, ia dapat terisi nanah. Jika ini terjadi, Anda tak bisa menganggapnya sepele.

Kista bartholin tepatnya terletak di bibir vagina. Dunia kedokteran menyebutnya sebagai labia. Ketika terbentuk kista bartholin, cairan pelumas yang diproduksi kelenjar ini tersumbat. Bukannya keluar, cairan di dalamnya tertampung dalam kista atau malah masuk kembali ke dalam kelenjar.

Padahal, cairan ini mengurangi risiko gesekan ketika Anda berhubungan seksual. Sehingga, kelamin Anda dan pasangan tidak mengalami lecet. Karena itulah, kista bartholin biasanya terbentuk pada perempuan berusia 20–30 tahun yang aktif secara seksual. Perempuan menopause jarang mengalami masalah ini karena kelenjarnya telah menyusut.

Baca juga: Fakta Kandidiasis Infeksi Jamur yang Disepelekan Tapi Berbahaya

Gejala

Umumnya, Anda tidak menyadari jika memiliki kista bartholin saat ukurannya masih kecil. Namun, ketika ukurannya mulai membesar dan terasa sakit, Anda baru menyadari gejala-gejala ini. 

  • Muncul benjolan lunak dan nyeri di dekat lubang vagina.
  • Sisi vagina kemerahan dan bengkak.
  • Keluar nanah dari benjolan tersebut.
  • Rasa tidak nyaman saat Anda berjalan dan duduk.
  • Rasa sakit saat Anda berhubungan seksual.
  • Demam.

Penyebab

Belum diketahui penyebab pasti kondisi ini. Kista ini juga tidak ditularkan. Namun, pada beberapa kasus, diduga kista bartholin dipicu oleh penyakit menular seksual. Sebab, penyakit menular seksual terjadi karena adanya infeksi bakteri. Bakteri-bakteri ini diketahui dapat menimbulkan penyumbatan di tubuh Anda bahkan menghasilkan nanah. Jenis bakteri tersebut antara lain

  1. Neisseria gonorrhoeae

Neisseria gonorrhoeae menyebabkan gonore yang dapat menulari Anda lewat kontak seksual.

  1. Chlamydia trachomatis

Bakteri yang menyebabkan klamidia dan menulari Anda lewat kontak seksual.

  1. Escherichia coli

Escherichia coli sebenarnya ada pada saluran pencernaan Anda. Sehingga, ia dapat berada di anus. Namun, ketika berhubungan seksual, jari atau kelamin pasangan mungkin mengarah dari anus ke vagina Anda. Sehingga, bakteri ini masuk ke vagina dan menimbulkan infeksi.

Faktor Risiko

  • Perempuan usia 20–30 tahun yang aktif secara seksual.
  • Pernah memiliki kista bartholin sebelumnya.
  • Mengalami trauma fisik, luka, dan iritasi berulang di area tersebut.
  • Pernah menjalani operasi vagina atau vulva.

Pengobatan

Bila mengalami gejala-gejala di atas, segera datang ke dokter. Dokter akan melakukan diagnosa dengan memeriksa kelamin Anda. Ada beberapa tes penunjang lainnya seperti tes swab vagina untuk memastikan kemungkinan adanya penyakit menular seksual. Bahkan, dokter dapat melakukan biopsi untuk memeriksa adanya sel kanker. 

Ada beberapa metode pengobatan yang dapat Anda lakukan. Pertama, dokter akan meresepkan obat-obatan baik pereda nyeri maupun antibiotik. Anda juga disarankan berendam di air hangat di rumah untuk membuat kelamin terasa nyaman. Jika tak mempan, dokter dapat melakukan operasi pengeluaran nanah (inisisi dan drainase).

Operasi ini dilakukan jika ukuran kista cukup besar dan mengalami infeksi. Nanah tersebut harus dikeluarkan agar tak membahayakan Anda. Dokter juga dapat memasangkan kateter untuk mengalirkan cairan nanah tersebut. Kateter dapat dipasang selama 2–6 minggu.

Jika Anda terus mengeluhkan kista tersebut dan cara-cara di atas tak juga mempan, kelenjar bartholin dapat diangkat. Anda tak dapat melakukan hubungan seksual selama beberapa waktu. Kateter juga akan tetap dipasang untuk mengalirkan nanah.

Baca juga: Operasi Vaginoplasty Apakah Solusi dari Vagina Longgar?

Pencegahan

  • Menjaga kebersihan kelamin Anda.
  • Menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual yang berisiko.
  • Cebok dari arah depan ke belakang, bukan sebaliknya.
  • Menggunakan celana dalam yang tidak ketat, menyerap keringat, dan lembut.

Klinik Utama Pandawa telah terdaftar & terakreditasi sebagai lembaga resmi untuk pelayanan kesahatan.

Copyright © 2023 Klinik Utama Pandawa, All rights reserved.
DisclaimerPrivacy PolicyCookie Policy