
Anda perempuan? Anda merasakan benjolan di salah satu atau kedua payudara? Mungkin, Anda memiliki kista payudara. Kista payudara berbeda dengan kanker payudara. Simak artikel ini sampai habis untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kista payudara.
Kista payudara adalah kantung berisi zat semipadat atau cair di dalam payudara. Benjolan ini dapat muncul baik di salah satu maupun kedua payudara. Benjolan ini sifatnya jinak dan tidak mengandung sel kanker. Anda dapat merasakannya dengan cara diraba meskipun kista ini tak terletak langsung di bawah kulit.
Saat diraba, kista akan terasa lunak seperti balon yang berisi air. Ukurannya juga bervariasi. Pada beberapa kasus, kista dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan nyeri. Selain itu, ketika periode menstruasi datang, kista dapat terasa membesar. Kita ini paling sering terletak di bagian atas dan luar payudara.
Berdasarkan ukurannya, kista dapat terbagi menjadi tiga
Ukurannya besar dan berdiameter hingga 5cm. Kista ini menekan jaringan sehingga menimbulkan rasa nyeri.
Ukurannya sangat kecil dan baru Anda ketahui kehadirannya melalui mammogram atau USG.
Berbeda dengan dua jenis kista lainnya, kista ini terbentuk ketika seorang perempuan berhenti menyusui. Akibatnya, terbentuk kista yang berisi cairan susu (ASI).
Selain itu, berdasarkan isinya, kista payudara terbagi menjadi
Kantung kista berisi cairan penuh
Kantung kista berisi campuran zat padat yang mengambang pada cairan
Kista terdiri dari jaringan padat sehingga dikhawatirkan berubah menjadi kanker
Baca juga: Cari Dokter Spesialis Kelamin Wanita, Pilih Sp.KK atau Ginekologi?
Untuk membedakan benjolan biasa dan benjolan yang berupa kista, berikut gejalanya
Jika Anda merasakan gejala di atas dan menjadi kurang nyaman karenanya, segera periksakan ke dokter. Hal ini untuk memberi tahu Anda apakah benjolan tersebut merupakan kista atau malah tumor. Selain itu, rutinlah untuk memeriksa payudara Anda.
Periksa payudara Anda secara rutin dengan cara meraba dan melihatnya. Tujuannya adalah melakukan deteksi dini terhadap adanya benjolan pada payudara. Hal ini dilakukan sebagai tindakan preventif untuk mengetahui kehadiran tumor payudara.
Segera ke dokter jika payudara Anda menunjukkan gejala berikut ini
Penyebab utama kista payudara belum diketahui. Namun, para ahli beranggapan bahwa tingginya kadar hormon estrogen dalam tubuh perempuan berperan pada pembentukan kista.
Selain itu, kista juga muncul ketika terjadi penumpukan cairan pada kelenjar payudara. Risiko Anda memiliki kista lebih besar jika berusia 40 tahun, belum menopause, atau mendapatkan terapi hormon setelah menopause.
Baca juga: Operasi Vaginoplasty Apakah Solusi dari Vagina Longgar?
Ada tiga cara untuk mengobati kista payudara yaitu dengan melakukan terapi, pengeluaran cairan kista, dan pengangkatan kista. Ketiganya memiliki risiko, kelebihan, dan kekurangannya masing-masing. Anda juga dapat melakukan beberapa hal berikut
Untuk mengetahui pengobatan mana yang perlu Anda lakukan, konsultasikan ke dokter. Dokter akan memeriksa Anda dan memberikan diagnosis. Biasanya dokter akan merasa payudara Anda secara langsung untuk mengetahui keberadaan kista. Dokter dapat menguatkan diagnosisnya dengan melakukan mammogram dan ultrasound.
Belum diketahui cara untuk mencegah kista payudara. Satu-satunya cara yang dapat Anda lakukan adalah rutin melakukan pemeriksaan payudara atau SADARI. Selain itu, Anda juga perlu melakukan mammografi setiap tahun jika telah berusia 45 tahun ke atas. Lakukan screening kesehatan tiap tahun untuk mengetahui kondisi Anda sejak dini.