Klinik Kulit | Klinik Kelamin | Info Kesehatan | Gonore

Senang berganti pasangan dan tidak mau menggunakan pengaman? Hati-hati, Anda dapat terjangkit super gonore. Ini adalah kencing nanah yang sulit disembuhkan. Bahkan, dengan obat-obatan sekalipun! Akibatnya, kualitas hidup penderitanya pun menurun drastis. Baca artikel ini sampai habis untuk mengetahui mengapa hal tersebut terjadi.

Kencing Nanah yang Sulit Disembuhkan

Super gonore adalah kencing nanah yang sulit disembuhkan. Kondisi ini terjadi karena bakteri Neisseria gonorrhoeae yang menyebabkan infeksi ini mengalami resistensi terhadap antibiotik. Resistensi antibiotik adalah gambaran ketika bakteri dapat melawan bahkan bertahan dari pengobatan. Bakteri menunjukkan tanda-tanda kekebalan. Akibatnya, penyakit pun sulit sembuh.

Pada kasus super gonore, kencing nanah menjadi sangat resisten terhadap berbagai macam pengobatan. Kencing nanah menunjukkan resistensi terhadap ceftriaxone, azithromycin, penisilin, sulfonamid, tetrasiklin, fluorokuinolon, dan makrolida. Namun, super gonore tetap sama dengan gonore lainnya. Ia tidak lebih berbahaya atau menular dibanding gonore pada umumnya.

Super gonore dapat terjadi karena

• Penggunaan antibiotik yang sering dan tidak terbatas.
• Pemilihan jenis antibiotik yang salah untuk menangani suatu penyakit.
• Kualitas antibiotik yang buruk.
• Mutasi genetik pada diri Anda.
• Infeksi gonore di luar alat kelamin, misalnya di tenggorokan.

Sementara itu, faktor risiko yang meningkatkan potensi super gonore adalah sebagai berikut

• Memiliki kontak seksual dengan pasangan yang baru atau memiliki pasangan lebih dari 1.
• Berhubungan seksual dengan seseorang yang memiliki banyak pasangan.
• Memiliki riwayat terjangkit penyakit menular seksual.
• Tidak menggunakan kondom ketika berganti-ganti pasangan.
• Bekerja sebagai pekerja seks komersial.
• Lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki.
• Berusia 25 tahun ke bawah.

Baca juga: 10 Fakta Gonore yang Jarang Diketahui Banyak Orang

https://www.youtube.com/watch?v=rKMymWyOvMo&t=2s

Mengapa Terjadi Resistensi

Alasan utama terjadinya resistensi adalah penggunaan antibiotik yang tidak efektif. Penggunaan antibiotik terutama meningkat tajam akibat pandemi Covid-19. Jika antibiotik dikonsumsi terus menerus, hal ini dapat meningkatkan kekebalan pada tubuh bakteri. Sehingga, bakteri menjadi lebih kuat dan sulit ditaklukkan ketika menginfeksi manusia.

Resistensi antibiotik juga dapat terjadi ketika pasien tidak menghabiskan resep yang diberikan dokter. Biasanya dokter meresepkan antibiotik untuk dihabiskan agar memastikan pasien benar-benar sembuh. Hal ini upaya untuk menghindari terjadinya resistensi bakteri.

Terakhir, resistensi dapat terjadi ketika pasien mengonsumsi antibiotik tidak berdasarkan resep dokter. Pasien mengambil keputusan sendiri untuk mengonsumsi obat tanpa berkonsultasi dengan dokter. Akibatnya, bakteri pun mengalami resistensi.

Perbedaan Gejalanya

Super gonore memiliki gejala yang sama dengan kencing nanah biasa. Namun, kencing nanah yang sulit disembuhkan dapat memakan waktu lama pada proses treatment-nya. Pada kasus gonore biasa, pasien seharusnya menunjukkan perkembangan setelah berobat selama 7 hari. Dokter akan meminta pasien untuk kontrol agar mengetahui bagaimana perkembangan pasien.

Namun, pada kasus super gonore, gejala tidak membaik 7 hari setelah berobat. Karena itu, jika Anda mengalami hal yang sama, sebaiknya Anda segera menghubungi dokter. Namun, ada kemungkinan lain dari penyakit menular seksual Anda. Bisa saja jika 7 hari setelah pengobatan, masa inkubasi penyakit lain baru selesai. Anda pun tertular klamidia.

Baca juga: Pengobatan Gonore dan Klamidia Apakah Berbeda?

Kencing Nanah yang Sulit Disembuhkan Masih Langka

Kencing nanah yang sulit disembuhkan masih cukup langka. Kasusnya baru ditemukan di Prancis, Jepang, Spanyol, Inggris, dan Australia. Namun, bukan berarti Anda merasa aman dengan super gonore karena berada di Indonesia. Anda harus tetap berhati-hati, terutama dengan mempraktikkan hubungan seksual yang aman.

Untuk melakukan pencegahan, Anda perlu melakukan tes penyakit menular seksual secara berkala. Terutama jika Anda kerap berganti-ganti pasangan dan memiliki riwayat terkena penyakit menular seksual. Selain itu selalu gunakan kondom dan menjaga kesehatan diri serta pasangan.