Blog Details

Image

Penanganan Dokter Klinik Penyakit Kelamin Penderita Klamidia

  • Bara Pandawa
  • 18 September 2022

Klinik Kulit | Klinik Kelamin | Info Kesehatan | Klamidia

Ada banyak jenis penyakit menular seksual (PMS) pada pria maupun wanita. Klamidia adalah salah satu di antaranya. Kabar baiknya, klamidia termasuk PMS yang bisa diobati oleh tenaga dokter di klinik penyakit kelamin. Lewat penanganan medis yang tepat, klamidia dapat segera sembuh dan tak menular ke tubuh pasangan.

Apa Itu Klamidia?

Klamidia merupakan penyakit yang timbul akibat infeksi bakteri bernama Chlamydia trachomatis. Proses infeksi bakteri tersebut biasaya berlangsung lewat aktivitas seksual. Bukan hanya hubungan seksual secara vaginal, tetapi juga seks oral serta anal.

Gejala Klamidia Pada Pria dan Wanita

Gejala yang bisa timbul pada penderita penyakit klamidia pada pria dan wanita bisa berbeda. Pada wanita, bisa muncul gejala berupa:

  • Keputihan yang dibarengi dengan bau tak sedap
  • Muncul sensasi seperti tebakar saat buang air kecil
  • Terdapat rasa sakit ketika berhubungan seksual dan bahkan disertai pendarahan setelahnya
Klinik Penyakit Kelamin

Sementara itu, gejala klamidia pada pria antara lain adalah:

  • Terdapat cairan yang keluar dari penis
  • Penis yang terasa gatal
  • Terdapat rasa sakit atau sensasi seperti terbakar ketika buang air kecil
  • Terdapat pembengkakan atau sakit pada area buah zakar

Berkaitan dengan gejalanya, pada mayoritas kasus klamidia muncul tanpa ada gejala. Pada situasi tersebut, orang tersebut tetap memiliki risiko untuk menularkan penyakitnya kepada orang lain.

Diagnosis Klamidia di Klinik Penyakit Kelamin

Untuk pencegahan penularan klamidia maupun penyakit menular seksual lain, CDC menyarankan skrining untuk beberapa kelompok orang sebagai berikut:

  • Wanita dengan usia kurang dari 25 tahun. Infeksi klamidia pada kelompok wanita usia ini sangat tinggi. Oleh karena itu, CDC menyarankan adanya proses skrining setidaknya 1 kali setiap tahun.
  • Wanita hamil. Skrining klamidia dapat Anda lakukan saat awal pemeriksaan kehamilan. Tujuannya adalah untuk mencegah penularan klamidia dari tubuh ibu hamil ke bayi.
  • Orang dengan tingkat risiko tinggi. Mereka yang memiliki risiko tinggi tertular klamidia juga perlu melakukan skrining. Siapa saja itu? Mereka adalah orang yang terbiasa bergonta-ganti pasangan dan kerap berhubungan seksual tanpa pelindung.

Dalam proses skrining dan diagnosis, ada 2 metode yang bisa berlangsung, yaitu:

  • Tes urine. Pengujian ini berlangsung dengan mengambil sampel urine dan melakukan pemeriksaan di laboratorium.
  • Tes swab. Pada wanita, dapat berlangsung tes swab pada serviks. Anda dapat melaksanakannya berbarengan saat menjalani pap smear.
https://www.youtube.com/watch?v=YK85FdlvLUs&t=19s

Pengobatan Medis Klamidia di Klinik Penyakit Kelamin

Ketika hasil diagnosis memperlihatkan kalau Anda menderita penyakit klamidia, dokter akan melakukan pengobatan dengan pemberian antibiotik. Dokter dapat memberikan antibiotik dosis tunggal atau bisa pula memerlukan konsumsi antibiotik selama beberapa hari.

Mayoritas kasus infeksi klamidia dapat sembuh sekitar satu atau dua minggu setelah pengobatan. Selama proses pengobatan, Anda harus menahan diri untuk tidak melakukan hubungan seksual dengan pasangan. Di waktu yang sama, Anda juga perlu mengajak pasangan melakukan diagnosis klamidia.

Kenapa harus mengajak pasangan untuk berobat ke klinik kelamin Jakarta? Tujuannya adalah untuk mengantisipasi kalau-kalau pasangan mengalami klamidia tanpa ada gejala. Dengan begitu, Anda bisa terhindar dari penularan kembali penyakit kelamin.

Untuk pemilihan klinik pengobatan klamidia yang tepat, Anda bisa memanfaatkan layanan dari Klinik Utama Pandawa. Anda juga bisa menggunakan layanan konsultasi kesehatan online yang tersedia dan sekaligus melakukan reservasi online. Caranya gampang, bisa klik tautan berikut atau hubungi 082111410672 / 081110577718.

Klinik Utama Pandawa telah terdaftar & terakreditasi sebagai lembaga resmi untuk pelayanan kesahatan.

Copyright © 2023 Klinik Utama Pandawa, All rights reserved.
DisclaimerPrivacy PolicyCookie Policy