
Sebagai penyakit kelamin, penyakit gonore atau kencing nanah bisa dialami oleh siapapun, mulai dari pria, wanita, ataupun ibu hamil. Hubungan seks yang kurang aman dan resiko memiliki pasangan yang memiliki penyakit gonore bisa saja mempengaruhi wanita kemudian hamil dengan infeksi bakteri penyebab gonore. Untuk itu ibu hamil perlu waspada dengan penyakit ini dan dapatkan segera obat gonore pada ibu hamil bersama dokter kelamin Jakarta.
Penyakit gonore disebabkan oleh bakteri kelamin bernama Neisseria Gonorrhoeae. Bakteri ini dapat berpindah, menular dan tak hanya menyerang saluran kemih, kemaluan, mulut, tenggorokan, dan anus.
Pada wanita bakteri gonorea dapat hidup dan berkembang padai saluran reproduksi yang hangat dan lembab, seperti leher rahim, rahim, dan tuba falopi atau saluran telur pada wanita.
Sebab itu, jika Anda berencana memiliki momongan sebaiknya lakukan pemeriksaan skrining penyakit menular seksual.
Biasanya ibu hamil yang diketahui terinfeksi gonore sudah memasuki trimester awal atau akhir. Ada kalanya kehamilan di luar rahim ataupun janin mengalami gangguan.
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Bila Gonore Tak Kunjung Sembuh?
Jika Anda khususnya wanita, bila memiliki risiko di bawah ini, maka lakukanlah rutin pemeriksaan bersama dokter spesialis kulit dan kelamin di Jakarta.
Faktor risiko lain bisa didapatkan dari aktifitas seks bebas seperti sesama jenis, pemakaian jarum suntik dan obat terlarang.
Pada wanita, gonore bisa saja tidak bergejala atau terasa ringan. Hanya saja sekitar 50% wanita yang menderita gonore merasakan gejala seperti
Khusus untuk para pria atau suami, seharusnya segera cek penyakit menular seksual untuk mengetahui infeksi kelamin, karena ditakutkan bisa menularkan.
Baca juga: Hati-Hati, Anda Bisa Terinfeksi Gonore dan Klamidia Bersamaan!
Obat gonore yang diberikan tiap orang yang terinfeksi penyakit ini, pada dasarnya akan berbeda-beda dosisnya karena beda tingkat keparahan, sehingga membutuhkan resep dokter ketika berobat.
Begitu juga dengan orang biasa dan obat gonore ibu hamil bisa berbeda. Pasalnya, ada pemeriksaan antara dokter kandungan dan dokter spkk untuk menyelamatkan janin dan sang ibu hamil.
Pengobatan gonore harus dilakukan dengan tidak sembarangan, sesuai dosis dan tuntas serta dibawah pengawasan dokter spesialis kulit dan kelamin Jakarta.
Penanganan gonore pada ibu hamil tidak boleh sembarang dan membutuhkan kerja sama ahli medis baik dokter kandungan dan juga klinik kelamin Jakarta. Rekomendasi persalinan normal ataupun caesar juga perlu dipertimbangkan ketika diketahui sang ibu menderita penyakit kelamin.
Pada dasarnya, sebelum dokter memberikan obat gonore, tentu dokter akan menyarankan melakukan pemeriksaan tes penyakit kelamin.
Ketika dalam tes tersebut dokter menemukan positif gonore, maka dokter lanjut memberikan pengobatan dengan obat gonore antibiotik khusus infeksi gonore yang aman bagi kehamilan. Anda juga sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan dan juga dokter spesialis penyakit kelamin.
Selain pada ibu hamil, tentu juga dokter akan menyarankan pasangan atau sang suami ikut melakukan pemeriksaan serupa. Anda pun akan dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seks sampai pengobatan selesai atau sampai Anda dan pasangan dinyatakan telah sembuh dan negatif gonore.
Bayi yang terinfeksi bakteri gonore saat proses persalinan umumnya menunjukkan gejala setelah 3-4 hari setelah kelahiran. Biasanya gejala yang timbul berupa kotoran mata (belek) yang bernanah dalam jumlah banyak. Mata bayi pun akan terlihat bengkak dan kemerahan sehingga bayi akan sulit membuka matanya.
Jika hal tersebut terjadi, bayi sebaiknya mendapatkan perawatan yang tepat dengan membersihkan secara rutin kotoran mata secara rutin dan pengobatan dengan memberikan salep mata antibiotika atau bahkan suntikan antibiotik. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran bakteri ke kornea mata yang dapat menjadi penyebab kebutaan pada bayi.
Baca juga: Mengatasi Keputihan Gatel Saat Hamil
Apabila infeksi kelamin ini tidak segera ditangani, maka gonore pada ibu hamil tentu berisiko sebabkan berbagai komplikasi kehamilan, seperti:
Ibu hamil dan menderita kencing nanah dapat menularkan infeksi pada bayinya selama proses persalinan. Hal ini dapat terjadi ketika bayi bersentuhan dengan cairan dari vagina ibu. Gejala penyakit gonore pada bayi yang terinfeksi biasanya muncul 2–5 hari setelah persalinan.
Bayi yang terinfeksi gonore bisa saja mengalami kondisi berupa berat badan lahir rendah dan infeksi mata.
Jika tidak segera melakukan pengobatan gonore pada bayi, gonore pada bayi dapat menyebabkan kebutaan. Selain itu, infeksi juga dapat menyebar ke organ tubuh lain sehingga mengakibatkan infeksi pada darah, sendi, serta cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang atau meningitis.
Infeksi gonore saat hamil sering kali tidak disadari oleh ibu hamil karena gejala gonore pada wanita hampir mirip dengan keluhan kehamilan biasa. Tetapi, apabila Anda atau pasangan Anda mengalami gejala gonore yang telah disebutkan di atas, jangan ragu untuk konsultasikan ke dokter kandungan atau dokter kelamin agar Anda dan pasangan segera mendapatkan penanganan yang tepat dan kehamilan serta proses persalinan tetap sehat.