
Bagi pria penis merupakan bagian intim yang berperan sangat penting dan sensitif. Sebagai alat reproduksi, penis perlu dijaga perawatannya dan kesehatannya. Jika ditemukan luka, atau penis bengkak dan gatal maka bisa ganggu aktifitas sehari-hari atau bahkan aktifitas seksualmu. Pastinya kamu tidak mau kan bila sesuatu menghambat fungsi alat vitalmu?
Penis bengkak dan gatal tentunya bukan hal yang umum terjadi. Sebab penis yang sehat adalah yang tidak mengalami masalah, atau keluhan apapun. Jika terjadi sesuatu infeksi atau gangguan maka bisa sebabkan penis bengkak, gatal dan sebagainya.
Maka itu banyak hal yang bisa membuat penis bengkak, entah dari faktor kebersihan atau bahkan gejala dari sesuatu penyakit yang perlu diwaspadai. Segeralah ke dokter andrologi Klinik Utama Pandawa untuk mendapatkan penanganan yang profesional.
Untuk pria di luar sana, kamu perlu tahu apa saja penyebab penis bengkak dan gatal, agar kamu juga bisa menghindarinya.
BACA JUGA: Kulit Anda Bintik-Bintik Berair? Ini 11 Penyebabnya
Penis bengkak biasanya disertai dengan keluhan lain seperti muncul ruam-ruam merah, gatal, ataupun aroma tak sedap dari penis. Pemicu umumnya bisa dikarenakan iritasi, bakteri, jamur ataupun virus. Nah, berikut inilah beberapa penyebab bengkak pada penis.
Balanitis lebih sering menyerang pria yang tidak disunat. Balanitis diakibatkan adanya infeksi sehingga terjadi peradangan disekitar batang hingga kepala penis. Biasanya kondisi balanitis disertai kulit penis memerah, gatal, bau tak sedap, sakit saat buang air kecil, dan lainnya.
Tak hanya itu, balanitis juga bisa terjadi akibat penyakit menular seksual, dan iritasi atau alergi terhadap kondom dan bahan lainnya.
Selain balanitis, penis bengkak juga bisa disebabkan oleh fimosis. Di mana fimosis merupakan kondisi ketika kulit atau kulit kepala penis menempel pada kepala penis sehingga tidak bisa ditarik atau dibersihkan.
Kondisi ini biasanya terjadi pada pria yang tidak disunat atau anak-anak kecil dan akan menghilang sendiri setelah pubertas.
Fimosis berisiko menyebabkan saluran kemih tertutup dan memicu peradangan serta infeksi pada kepala penis atau balanitis. Hal ini bisa membuat penis bengkak dan terasa nyeri.
Bukan hanya fimosis, ternyata ada jenis lain yaitu parafimosis. Di mana parafimosis ini kebalikan dari fimosis, yaitu kondisi kulup penis ditarik dan tidak dapat kembali ke posisi semula.
Parafimosis merupakan kondisi darurat medis yang harus segera mendapatkan penanganan dari dokter kelamin pria Untuk mencegah dan mengatasi parafimosis, dokter dapat melakukan beberapa upaya, salah satunya sunat.
Bengkak pada penis juga bisa sebabkan oleh uretritis. Infeksi uretritis ini merupakan peradangan pada uretra atau saluran pembawa urin dari kandung kemih ke lubang luar kencing.
Uretritis disebabkan oleh bakteri Gonococcus, Chlamydia trachomatis, dan bakteri yang ada di dalam atau sekitar tinja.
Selain bisa menyebabkan pembengkakan pada penis, uretritis bisa membuat buang air kecil menjadi menyakitkan, menimbulkan sensasi terbakar, hingga meningkatkan keinginan untuk buang air kecil.
Priapismus juga dapat sebabkan pembengkakan pada mr.p. Priapisme sendiri merupakan kondisi yang menyebabkan penis ereksi selama berjam-jam, tanpa rangsangan seksual. Dalam beberapa kasus, priapisme juga bisa terjadi setelah adanya stimulasi seksual.
Priapisme adalah penyakit serius yang harus segera ditangani oleh dokter andrologi jakarta di rumah sakit. Jadi jika kamu mengalami ini segeralah ke klinik terdekat.
BACA JUGA: Penis Lecet Jangan Abaikan, Waspada Potensi Penyakit Ini
Jika kamu sudah aktif secara seksual perlu mewaspadai keberadaan penyakit menular seksual. Kondisi ini sering menyerang orang yang menjalani perilaku seks berisiko, berganti pasangan seks, tidak memakai kondom, menggunakan narkotika dan sebagainya.
Penyakit menular seksual pun disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur hingga virus. Diantara penyakit menular seksual yang bisa sebabkan penis bengkak dan gatal hingga bernanah adalah infeksi klamidia, gonore, kutil kelamin hingga penyakit herpes simplex genitalis.
Jika sudah terinfeksi penyakit menular seksual, maka sebaiknya jangan tunda pengobatan dan konsultasikan dengan dokter spesialis kelamin pria.
Yuk, mulai sekarang awasi kesehatan kelaminmu dan hindari melakukan aktifitas seks ketika alat kelamin sedang tidak baik.