Bruntusan: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi
Bruntusan atau jerawat komedo adalah masalah kulit yang sering muncul sebagai bintik-bintik kecil di wajah, terutama pada dahi, pipi, atau dagu.
Benjolan ini bisa muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari jerawat ringan hingga papul atau pustula kecil yang lebih keras.
Meski tidak terlalu mencolok seperti jerawat besar, bruntusan dapat mengganggu penampilan dan membuat kulit terasa tidak halus.
Penyebab dan Faktor Risiko
Memahami penyebab dan faktor risikonya penting untuk penanganan dan pencegahan yang efektif. Berikut penjelasannya secara rinci:
Penyebab Bruntusan
Penyebab utama bruntusan berkaitan erat dengan penyumbatan pori-pori dan peradangan. Berikut beberapa penyebab spesifiknya:
- Produksi Minyak Berlebih (Sebum): Kelenjar sebaceous yang terlalu aktif menghasilkan sebum berlebih. Sebum ini, jika bercampur dengan sel kulit mati, dapat menyumbat pori-pori dan memicu timbulnya bruntusan.
- Penumpukan Sel Kulit Mati: Proses regenerasi kulit yang tidak sempurna menyebabkan sel kulit mati menumpuk di permukaan kulit. Jika tidak dibersihkan dengan benar, sel-sel ini akan menyumbat pori-pori.
- Bakteri: Bakteri Cutibacterium acnes (sebelumnya dikenal sebagai Propionibacterium acnes) secara alami ada di kulit. Namun, dalam kondisi tertentu, seperti pori-pori yang tersumbat, bakteri ini dapat berkembang biak dengan cepat dan menyebabkan peradangan, memperburuk bruntusan.
- Peradangan: Peradangan pada folikel rambut (folikulitis) atau area kulit lainnya dapat memicu munculnya bintil-bintil kecil yang terlihat seperti bruntusan. Peradangan ini bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, iritasi, atau alergi.
- Komedo: Baik komedo tertutup (whiteheads) maupun komedo terbuka (blackheads) merupakan bentuk awal dari bruntusan. Keduanya terjadi akibat pori-pori yang tersumbat oleh sebum dan sel kulit mati.
- Milia: Bintil-bintil kecil berwarna putih atau kekuningan yang muncul akibat keratin yang terperangkap di bawah permukaan kulit. Milia sering disalahartikan sebagai bruntusan.
Faktor Risiko Bruntusan
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami bruntusan, antara lain:
- Jenis Kulit Berminyak: Orang dengan jenis kulit berminyak lebih rentan terhadap bruntusan karena produksi sebum yang berlebih.
- Perubahan Hormon: Fluktuasi hormon, seperti saat pubertas, menstruasi, kehamilan, dan menopause, dapat memengaruhi produksi sebum dan memicu bruntusan.
- Faktor Genetik (Keturunan): Jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat kulit berjerawat atau bruntusan, Anda memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya juga.
- Penggunaan Produk Skincare yang Tidak Tepat: Produk yang terlalu berat, berminyak (komedogenik), atau mengandung bahan iritan dapat menyumbat pori-pori dan memicu bruntusan.
- Pola Makan: Konsumsi makanan tinggi gula, susu, dan makanan olahan diduga dapat memperburuk kondisi bruntusan pada beberapa orang. Meskipun belum ada bukti konklusif untuk semua orang, beberapa penelitian menunjukkan adanya kaitan.
- Stres: Stres dapat memengaruhi hormon dan memperburuk kondisi kulit, termasuk bruntusan.
- Kurang Minum Air: Dehidrasi dapat membuat kulit kering dan memicu produksi sebum berlebih sebagai kompensasi, yang pada akhirnya dapat menyumbat pori-pori.
- Lingkungan: Paparan polusi, debu, dan sinar matahari berlebihan dapat memicu iritasi dan memperburuk kondisi kulit.
- Kebiasaan Tertentu: Kebiasaan menyentuh wajah dengan tangan kotor, memencet jerawat atau bruntusan, dan kurang menjaga kebersihan (contohnya, jarang mengganti sprei dan sarung bantal) dapat memperburuk kondisi bruntusan.
- Alergi atau Iritasi: Reaksi alergi terhadap produk skincare, makeup, atau bahan-bahan tertentu dapat memicu bruntusan.
Jika bruntusan Anda parah atau tidak membaik dengan perawatan rumahan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis kulit dan kelamin terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih spesifik.
Baca Juga: Ini Cara Mengecilkan Pori-Pori Wajah dengan Efektif dan Aman
Gejala Bruntusan
Meskipun terkadang dianggap sebagai gangguan kulit ringan, bruntusan bisa mengganggu penampilan dan menjadi tanda adanya masalah kulit yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa gejala yang dapat muncul ketika Anda mengalami bruntusan:
Gejala Utama
- Tekstur Kulit Kasar dan Tidak Rata: Ini adalah ciri utama bruntusan. Saat diraba, kulit terasa seperti berpasir atau berbintik-bintik kecil yang menonjol.
- Bintil-Bintil Kecil: Munculnya bintil-bintil kecil, bisa berwarna sewarna kulit, putih, kemerahan, atau bahkan kehitaman. Ukurannya biasanya kecil dan rapat.
- Tidak Terasa Nyeri atau Sakit (Umumnya): Berbeda dengan jerawat yang meradang, bruntusan umumnya tidak terasa nyeri atau sakit saat disentuh. Namun, beberapa jenis bruntusan, seperti yang disebabkan oleh folikulitis atau jerawat kecil (papula), mungkin terasa sedikit perih atau gatal.
Gejala Lain yang Mungkin Menyertai
- Komedo: Bruntusan seringkali disertai dengan komedo, baik komedo tertutup (whiteheads) maupun komedo terbuka (blackheads).
- Kulit Kusam: Penumpukan sel kulit mati dan minyak berlebih dapat membuat kulit terlihat kusam dan kurang bercahaya.
- Gatal (Terkadang): Beberapa jenis bruntusan, terutama yang disebabkan oleh iritasi atau alergi, bisa disertai rasa gatal.
- Kemerahan (Terkadang): Jika bruntusan disebabkan oleh peradangan, kulit di area tersebut mungkin terlihat kemerahan.
- Ruam (Terkadang): Pada beberapa kasus, bruntusan bisa disertai dengan ruam kecil di sekitarnya.
Meskipun bruntusan sering kali tidak memerlukan perawatan medis, penting untuk memperhatikan gejala lain seperti peradangan atau pembengkakan.
Apakah Bruntusan Bisa Hilang Sepenuhnya?
Meskipun kondisi ini umum terjadi dan sering kali bersifat sementara, banyak orang yang bertanya-tanya apakah bruntusan bisa hilang sepenuhnya.
Pada banyak kasus, bruntusan dapat menghilang dengan sendirinya setelah beberapa waktu, terutama jika penyebabnya adalah faktor-faktor sementara seperti perubahan cuaca, pemakaian produk kulit yang tidak cocok, atau stres.
Namun, pada beberapa orang, bruntusan mungkin lebih sulit hilang dan bisa kembali muncul jika tidak diatasi dengan tepat.
Faktor genetik, jenis kulit, atau kondisi kesehatan tertentu juga dapat memengaruhi apakah bruntusan akan hilang sepenuhnya atau tidak.
Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab pasti dari bruntusan agar bisa mengambil langkah yang sesuai untuk mencegahnya kembali.
Cara Mengatasi Bruntusan
Kondisi ini dapat diatasi melalui pendekatan alami maupun medis, tergantung pada tingkat keparahannya. Berikut adalah berbagai cara menghilangkan bruntusan di wajah:
1. Membersihkan Wajah Secara Teratur
Gunakan pembersih wajah yang lembut dan sesuai jenis kulit untuk menghilangkan minyak, kotoran, dan sel kulit mati yang dapat menyumbat pori-pori.
2. Menggunakan Madu Alami
Oleskan madu murni sebagai masker selama 15–20 menit. Madu memiliki sifat antibakteri dan melembapkan, yang membantu menenangkan kulit.
3. Masker Lidah Buaya
Gel lidah buaya dapat mengurangi peradangan dan menenangkan kulit. Oleskan pada area bruntusan, biarkan selama 20 menit, lalu bilas.
4. Eksfoliasi dengan Bahan Alami
Campuran gula dan minyak kelapa dapat digunakan untuk eksfoliasi ringan guna mengangkat sel kulit mati yang menyebabkan bruntusan.
5. Kompres Air Dingin
Kompres air dingin dapat membantu mengurangi peradangan ringan dan memberikan efek menenangkan pada kulit.
6. Chemical Peeling
Dokter kulit dapat melakukan chemical peeling untuk mengangkat sel kulit mati dan membersihkan pori-pori.
7. Mikrodermabrasi
Prosedur ini membantu menghaluskan tekstur kulit dengan mengangkat lapisan kulit mati menggunakan alat khusus.
8. Terapi Laser
Terapi ini dapat mengurangi bruntusan dengan cara memperbaiki jaringan kulit dan menghilangkan bakteri penyebab.
9. Obat Retinoid
Retinoid seperti tretinoin dapat membantu mempercepat regenerasi sel kulit dan membersihkan pori-pori yang tersumbat.
10. Antibiotik Topikal atau Oral
Untuk kasus yang disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik.
Penting untuk memahami penyebab dan memilih metode perawatan yang sesuai dengan kondisi kulit Anda.
Baca Juga: Ini Cara Mengecilkan Pori-Pori Wajah dengan Efektif dan Aman
Kulit Mulus dengan Treatment Terbaik di Klinik Utama Pandawa
Dapatkan kulit mulus bebas bruntusan dengan perawatan terbaik di Klinik Utama Pandawa! Tim dokter ahli kami menggunakan teknologi canggih dan prosedur yang aman untuk membantu mengatasi bruntusan serta masalah kulit lainnya, memberikan Anda hasil yang maksimal dan kulit yang tampak lebih halus.
Dengan pendekatan personal dan profesional, kami memastikan setiap perawatan disesuaikan dengan kondisi kulit Anda.
Jangan biarkan bruntusan mengganggu penampilan, segera jadwalkan konsultasi di Klinik Utama Pandawa dan rasakan transformasi kulit Anda!
Referensi
- DermNet (2014), Comedonal acne.
- MedicalNewsToday (2023), What to know about comedonal acne.