Bisul Adalah Furunkel, Ini Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Bisul, atau dalam istilah medis disebut furunkel, adalah benjolan merah berisi nanah yang terbentuk di kulit.
Kondisi ini umum terjadi dan biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Meskipun seringkali tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya, bisul dapat tentu saja menimbulkan rasa nyeri, tidak nyaman, dan mengganggu penampilan.
Bisul Adalah
Bisul adalah infeksi pada kulit yang terjadi ketika folikel rambut atau kelenjar minyak terinfeksi oleh bakteri, umumnya Staphylococcus aureus.
Infeksi ini menyebabkan pembengkakan, kemerahan, rasa sakit, dan munculnya nanah di area yang terinfeksi. Bisul sering kali muncul di bagian tubuh yang memiliki banyak kelenjar minyak, seperti wajah, leher, ketiak, atau bokong.
Bisul biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, dalam beberapa kasus, pengobatan atau tindakan medis seperti pengeluaran nanah mungkin dibutuhkan untuk mempercepat proses penyembuhan dan mencegah infeksi menyebar.
Penyebab Utama
Penyebab utama bisul adalah infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Dilansir dari CDC, 30% manusia memiliki bakteri ini di hidung mereka, bahkan pada orang sehat sekalipun, tanpa menimbulkan masalah.
Namun, jika bakteri ini masuk ke dalam kulit melalui luka, goresan, gigitan serangga, atau folikel rambut yang tersumbat, infeksi dapat terjadi dan memicu pembentukan bisul.
Meskipun bakteri Staph aureus adalah penyebab langsung bisul, beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi ini:
- Kebersihan yang Kurang Baik: Tidak menjaga kebersihan kulit dengan baik, seperti jarang mandi atau tidak mencuci tangan secara teratur, dapat meningkatkan jumlah bakteri di kulit dan risiko infeksi.
- Kondisi Kulit yang Sudah Ada: Orang dengan kondisi kulit seperti eksim, dermatitis atopik, atau jerawat memiliki kulit yang lebih rentan terhadap kerusakan dan infeksi.
- Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah: Sistem kekebalan tubuh yang lemah, baik karena penyakit tertentu (seperti diabetes, HIV/AIDS, atau penyakit autoimun) maupun pengobatan (seperti kemoterapi atau penggunaan kortikosteroid jangka panjang), membuat tubuh lebih sulit melawan infeksi bakteri.
- Kontak Dekat dengan Penderita Infeksi Staph: Meskipun bisul tidak selalu menular melalui sentuhan biasa, kontak dekat dengan orang yang terinfeksi Staph aureus (misalnya, berbagi handuk, pakaian, atau peralatan olahraga) dapat meningkatkan risiko penularan bakteri.
- Obesitas: Lipatan kulit pada orang obesitas dapat menciptakan lingkungan yang lembap dan hangat, ideal bagi pertumbuhan bakteri.
- Diabetes: Kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes dapat mengganggu fungsi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi.
Jika bisul sering muncul atau tidak kunjung sembuh, sebaiknya segera kunjungi klinik spesialis kulit dan kelamin terdekat untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Baca Juga: 7 Penyebab Munculnya Benjolan di Belakang Telinga
Gejala Umum Bisul
Bisul adalah infeksi kulit yang muncul sebagai benjolan merah berisi nanah. Kondisi ini dapat terasa nyeri dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Berikut adalah gejala umum bisul yang perlu Anda ketahui:
1. Benjolan Merah di Kulit
Gejala awal bisul ditandai dengan benjolan kecil berwarna merah yang muncul di kulit. Benjolan ini biasanya terasa lunak saat disentuh dan sering kali menjadi area yang sensitif.
2. Benjolan Membesar dan Mengeras
Seiring waktu, benjolan akan membesar dan menjadi lebih keras akibat penumpukan nanah di dalamnya. Pembengkakan ini dapat menyebabkan rasa nyeri yang semakin meningkat.
3. Adanya Nanah di Pusat Benjolan
Salah satu tanda khas bisul adalah munculnya nanah berwarna putih atau kuning di bagian tengah benjolan. Nanah ini merupakan kumpulan sel darah putih yang melawan infeksi bakteri.
4. Rasa Nyeri atau Tidak Nyaman
Bisul sering kali disertai dengan rasa nyeri, terutama jika terletak di area yang sering bergerak atau terkena gesekan, seperti ketiak, paha, atau bokong.
5. Kulit di Sekitar Benjolan Menjadi Kemerahan
Area kulit di sekitar bisul biasanya mengalami peradangan, yang menyebabkan perubahan warna menjadi kemerahan. Peradangan ini juga dapat disertai dengan rasa panas di area tersebut.
6. Demam (Pada Kasus Parah)
Jika infeksi menyebar ke jaringan di sekitarnya atau masuk ke dalam aliran darah, Anda mungkin mengalami demam, tubuh lemas, atau gejala lain yang menandakan infeksi yang lebih serius.
7. Terbentuknya Luka Setelah Pecah
Setelah bisul matang, nanah di dalamnya dapat keluar secara alami atau setelah ditekan. Setelah pecah, bisul akan meninggalkan luka kecil yang mungkin masih terasa nyeri hingga benar-benar sembuh.
Bisul biasanya dimulai dengan benjolan kecil berwarna merah yang berisi nanah dan disertai rasa nyeri. Dengan mengenali gejala ini lebih awal, Anda dapat mencegah infeksi menjadi lebih parah dan mendapatkan perawatan yang tepat.
Baca Juga: Ada Bisul di Ketiak? Ini 6 Penyebabnya!
Cara Mengobati Bisul
Mengobati bisul bisa dilakukan baik secara mandiri di rumah maupun dengan bantuan medis, tergantung pada ukuran, tingkat keparahan, dan gejala yang menyertai.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan JAMA Dermatology menemukan bahwa sekitar 10–20% orang yang pernah mengalami bisul cenderung mengalami infeksi berulang.
Mereka yang memiliki kolonisasi bakteri Staphylococcus aureus di kulitnya lebih berisiko mengalami bisul berulang. Penggunaan antibiotik topikal atau pembersih antiseptik di area yang terinfeksi dapat membantu mengurangi kemungkinan infeksi berulang.
Berikut adalah beberapa cara mengobati bisul yang perlu Anda ketahui:
Perawatan Mandiri di Rumah
Untuk bisul yang kecil dan tidak terlalu parah, perawatan di rumah biasanya cukup efektif untuk mempercepat penyembuhan dan meredakan gejala.
- Kompres Hangat: Ini adalah cara paling efektif dan dianjurkan untuk mengobati bisul di rumah.
- Caranya: Rendam kain bersih atau handuk kecil dalam air hangat (tidak terlalu panas). Peras airnya, lalu tempelkan kompres hangat tersebut pada bisul selama 10-15 menit. Ulangi proses ini 3-4 kali sehari.
- Manfaat: Kompres hangat membantu meningkatkan aliran darah ke area bisul, yang membawa sel-sel darah putih untuk melawan infeksi. Selain itu, kompres hangat juga membantu melunakkan bisul dan mendorong nanah untuk berkumpul di puncak benjolan sehingga lebih mudah pecah dan keluar.
- Jaga Kebersihan Area Bisul:
- Cuci area bisul dengan lembut menggunakan sabun dan air hangat setiap hari.
- Keringkan area tersebut dengan handuk bersih setelah dicuci.
- Pastikan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah menyentuh bisul.
- Hindari Memencet Bisul: Ini sangat penting! Memencet bisul dapat mendorong infeksi lebih dalam ke jaringan di bawah kulit dan meningkatkan risiko penyebaran infeksi, pembentukan jaringan parut, atau bahkan abses. Biarkan bisul pecah dengan sendirinya.
- Gunakan Pakaian yang Longgar: Pakaian yang ketat dapat menyebabkan gesekan pada bisul dan memperparah iritasi. Kenakan pakaian yang longgar dan berbahan katun agar kulit dapat bernapas.
- Perhatikan Asupan Nutrisi: Meskipun tidak secara langsung menyembuhkan bisul, mengonsumsi makanan bergizi seimbang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yang penting untuk melawan infeksi.
Pengobatan Medis (Jika Diperlukan)
Jika bisul berukuran besar, sangat nyeri, tidak kunjung sembuh setelah beberapa minggu dengan perawatan di rumah, atau disertai dengan gejala lain seperti demam, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur medis bisul seperti:
- Insisi dan Drainase: Ini adalah prosedur medis untuk mengeluarkan nanah dari bisul. Dokter akan membuat sayatan kecil pada bisul untuk mengeluarkan nanah, kemudian membersihkan area tersebut dengan antiseptik dan menutupnya dengan perban steril. Prosedur ini biasanya dilakukan jika bisul berukuran besar, sangat nyeri, atau tidak kunjung pecah dengan sendirinya.
- Antibiotik: Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik oral atau topikal (oles) sebagai obat bisul, jika:
- Infeksi telah menyebar ke jaringan di sekitarnya (selulitis).
- Pasien memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Bisul berukuran sangat besar atau terdapat banyak bisul (karbunkel).
- Obat Pereda Nyeri: Jika bisul terasa sangat nyeri, dokter mungkin akan merekomendasikan obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti parasetamol atau ibuprofen.
Berapa Lama Bisul Kempes?
Durasi bisul untuk kempes dapat bervariasi tergantung pada ukuran dan tingkat keparahannya. Biasanya, bisul akan mulai mengempes setelah pecah dan mengeluarkan nanah, yang umumnya terjadi dalam waktu 7 hingga 14 hari.
Namun, beberapa bisul yang lebih besar atau lebih dalam mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh sepenuhnya.
Selama proses tersebut, tubuh bekerja untuk melawan infeksi dan memperbaiki jaringan kulit yang terinfeksi. Penting untuk menjaga area bisul tetap bersih dan memantau tanda-tanda perbaikan.
Jika bisul tidak menunjukkan perubahan atau justru semakin memburuk setelah beberapa hari, ada baiknya segera berkonsultasi dengan tenaga medis untuk evaluasi lebih lanjut.
Baca Juga: Ini Jenis-Jenis Bisul yang Membahayakan
Pengobatan Bisul Terbaik di Klinik Utama Pandawa
Bisul yang tak kunjung sembuh bisa mengganggu kenyamanan dan aktivitas Anda, tapi jangan khawatir! Klinik Utama Pandawa hadir dengan solusi terbaik untuk mengatasi bisul dengan cepat dan aman.
Ditangani oleh tim medis spesialis penyakit kulit profesional, Anda akan mendapatkan perawatan yang tepat dan menyeluruh untuk mencegah komplikasi. Jangan biarkan bisul mengganggu hari-hari Anda—segera kunjungi Klinik Utama Pandawa dan rasakan pelayanan medis yang terpercaya!
Referensi
- CDC (2024), Staphylococcus aureus Basics
- MSD (2023), Furuncles and Carbuncles.