loading
sifilis pada wanita

Sifilis pada Wanita: Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya

Sifilis pada wanita umumnya tidak menunjukkan gejala yang jelas atau bahkan bisa tanpa gejala sama sekali. Namun, seiring berjalannya waktu, infeksi ini bisa berkembang dan menyebabkan gejala yang lebih serius. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda, melakukan pengobatan yang tepat, dan mencegahnya guna menghindari komplikasi serius, termasuk kerusakan pada otak.

Sifilis pada wanita adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini biasanya menyebar melalui hubungan seksual dan ditandai dengan munculnya luka yang tidak menyakitkan di area vagina, anus, atau mulut.

Infeksi ini juga dapat menyebar melalui luka pada kulit atau cairan tubuh dari orang yang terinfeksi. Selain itu, sifilis juga bisa ditularkan dari ibu yang tidak mengobati sifilisnya kepada bayinya yang baru lahir, yang dikenal sebagai sifilis kongenital.

Gejala Sifilis Pada Wanita

Penyakit sifilis pada wanita berkembang secara bertahap dengan gejala yang bervariasi di setiap tahapannya. Namun, tidak semua penderita sifilis menyadari gejala yang muncul, termasuk pada pria. Berikut ini adalah gejala sifilis pada wanita di setiap tahapnya:

1. Sifilis primer

Pada tahap primer, gejalanya berupa luka kecil berbentuk bulat yang tidak menyakitkan namun sangat menular.

Luka ini biasanya muncul sekitar 3 minggu setelah infeksi, meski bisa juga muncul antara 10 hingga 90 hari setelahnya.

Luka tersebut bisa muncul di serviks, vagina, anus, rektum, atau mulut dan bertahan selama 2 hingga 6 minggu.

Banyak penderita sifilis yang tidak menyadari gejala ini karena luka tersebut tidak disertai rasa sakit dan cenderung sembuh dengan sendirinya.

Namun, jika tidak diobati, sifilis primer dapat berkembang menjadi sifilis sekunder.

2. Sifilis Sekunder

Gejala sifilis sekunder biasanya muncul 3 hingga 12 minggu setelah gejala sifilis primer tidak terdeteksi atau tidak diobati dengan benar.

Pada tahap ini, ruam kulit yang tidak gatal sering muncul di mulut, vagina, atau anus, yang sering disalahpahami sebagai tanda dari penyakit lain, seperti psoriasis atau lichen planus.

Pada beberapa penderita, sifilis sekunder juga dapat ditandai dengan munculnya bercak berwarna abu-abu atau putih (kondiloma lata) di area tubuh yang lembap dan hangat, seperti di mulut, selangkangan, atau ketiak.

Selain ruam dan bercak pada kulit, gejala lain dari sifilis sekunder meliputi:

  • Demam
  • Pembesaran kelenjar getah bening
  • Kelelahan
  • Penurunan berat badan yang tidak disengaja
  • Rambut rontok
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot

3. Sifilis Laten

Jika sifilis sekunder tidak mendapatkan pengobatan, penyakit ini bisa berkembang ke tahap berikutnya, yaitu sifilis laten.

Tahap laten ini terjadi dalam 12 bulan pertama setelah infeksi dan meskipun penderita tidak merasakan gejala, bakteri Treponema pallidum masih ada dalam tubuh.

Sifilis laten dapat berlangsung bertahun-tahun sebelum akhirnya berkembang menjadi sifilis tersier.

4. Sifilis Tersier

Tahap sifilis tersier dapat muncul 10 hingga 20 tahun setelah infeksi awal. Pada tahap ini, sifilis dapat menyebabkan kerusakan parah pada organ-organ tubuh seperti jantung, otak, mata, dan pembuluh darah, bahkan berpotensi mengancam jiwa.

Sifilis pada wanita dapat berkembang ke tahap tersier jika penderita tidak mendapatkan pengobatan sejak infeksi pertama.

Pada tahap tersier, gejala yang muncul bisa meliputi penurunan penglihatan secara bertahap, demensia, kehilangan pendengaran, kelumpuhan, mati rasa, hingga infeksi pada otak atau sumsum tulang belakang (neurosifilis).

Pengobatan Sifilis pada Wanita

Sifilis pada wanita yang terdiagnosis pada tahap primer atau sekunder umumnya lebih mudah diobati. Pengobatan dilakukan dengan memberikan suntikan antibiotik penisilin.

Namun, jika penderita mengalami alergi terhadap penisilin, pengobatan sifilis akan menggunakan antibiotik alternatif seperti doxycycline atau ceftriaxone.

Jika sifilis telah mencapai tahap tersier dan menyebabkan neurosifilis, dokter akan memberikan penisilin dosis tinggi melalui infus dan merekomendasikan perawatan di rumah sakit.

Penting untuk dicatat bahwa pengobatan sifilis pada wanita dapat menyebabkan efek samping sementara dalam 24 jam setelah pengobatan, meskipun efek samping ini biasanya membaik dalam beberapa jam.

Beberapa efek samping yang mungkin muncul setelah pengobatan sifilis meliputi:

  • Demam
  • Menggigil
  • Ruam
  • Mual dan muntah
  • Sakit kepala
  • Nyeri pada sendi atau otot

Pencegahan Sifilis pada Wanita

Siapa pun bisa terinfeksi penyakit sifilis, namun risiko lebih tinggi dialami oleh mereka yang bergonta-ganti pasangan seksual dan tidak menggunakan kondom, orang dengan HIV, serta mereka yang berhubungan seksual dengan penderita sifilis.

Untuk mencegah penularan sifilis, penting untuk menerapkan perilaku seksual yang aman. Disarankan untuk selalu menggunakan kondom saat berhubungan seksual dan tidak berbagi sex toys dengan orang lain.

Pencegahan sifilis pada wanita juga bisa dilakukan dengan tes penyakit menular seksual bagi calon pengantin sebelum menikah.

Meskipun sifilis pada wanita sering kali tidak menunjukkan gejala pada infeksi awal, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan jika Anda telah melakukan hubungan seksual dengan penderita sifilis atau berada dalam kelompok berisiko tinggi.

Pemeriksaan juga sangat penting bagi wanita hamil atau yang berencana untuk hamil, guna mencegah penularan sifilis ke janin selama kehamilan. Tes darah umumnya digunakan untuk mendeteksi infeksi sifilis.

Pemeriksaan bertujuan agar pengobatan dapat dimulai sejak dini dan mencegah perkembangan sifilis ke tahap yang lebih serius.

Sembuhkan Penyakit Sifilis Anda Di Klinik Utama Pandawa

Konsultasi Dokter Gratis

Klinik Utama Pandawa menyediakan pengobatan untuk penyakit kelamin, termasuk sifilis, dengan pendekatan yang efektif dan fokus pada penyembuhan menyeluruh.

Setelah diagnosis dilakukan melalui tes darah dan pemeriksaan medis, dokter akan meresepkan antibiotik, biasanya penisilin, yang merupakan pengobatan utama untuk mengatasi infeksi sifilis.

Klinik kami memastikan pengobatan disesuaikan dengan tahap sifilis yang dialami pasien dan memantau respons terhadap terapi untuk memastikan infeksi sembuh sepenuhnya.

Selain memberikan pengobatan, Klinik Utama Pandawa juga memberikan edukasi tentang pencegahan penularan dan pentingnya pemeriksaan rutin untuk mendeteksi infeksi lebih lanjut.

Dengan fasilitas modern dan tenaga medis yang berpengalaman, klinik kami berkomitmen untuk menangani sifilis secara tuntas dan mencegah komplikasi di masa depan.

Konsultasi Dokter Online CTA
Refrensi
-IHC Telemed, (2024) Syphilis
-Spiritia, (2021) Sifilis Wanita