Kandidiasis Oral: Fakta, Risiko, dan Cara Mengatasinya
Kandidiasis oral, atau yang sering disebut oral thrush, sering disebabkan oleh penumpukan jamur Candida albicans (C. albicans) di lapisan mulut.
Jamur ini sebenarnya merupakan organisme normal di mulut, namun terkadang dapat berkembang biak terlalu cepat dan menimbulkan gejala.
Kondisi ini menyebabkan munculnya lesi berwarna putih krem, yang biasanya terlihat pada lidah atau pipi bagian dalam.
Infeksi ini juga bisa menyebar ke langit-langit mulut, gusi, amandel, atau bagian belakang tenggorokan.
Meskipun kandidiasis oral dapat menyerang siapa saja, kondisi ini lebih umum dialami oleh bayi dan orang dewasa yang lebih tua, karena sistem kekebalan tubuh mereka lebih lemah.
Infeksi ini juga lebih rentan terjadi pada individu dengan sistem imun yang tertekan, kondisi kesehatan tertentu, atau mereka yang mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Penyebab Kandidiasis Oral
Kandidiasis oral terjadi ketika mekanisme pertahanan tubuh yang biasanya mengontrol pertumbuhan Candida albicans di mulut dan tenggorokan gagal berfungsi dengan baik. Beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas pertahanan ini antara lain:
1. Penggunaan antibiotik yang berlebihan atau tidak tepat.
Penggunaan antibiotik secara berlebihan dapat mengurangi jumlah bakteri baik yang mengontrol pertumbuhan mikroorganisme seperti Candida albicans.
2. Imunosupresi
Istilah “imunosupresi” merujuk pada penurunan kekuatan sistem kekebalan tubuh, yang meningkatkan kerentanannya terhadap infeksi. Kondisi ini sering terjadi pada orang dengan penyakit seperti AIDS atau kanker, mereka yang mengonsumsi obat penekan sistem kekebalan tubuh, kemoterapi, kortikosteroid, atau yang menjalani terapi radiasi, serta pada lansia.
3. Diabetes mellitus.
Pada penderita diabetes, kadar glukosa yang tinggi dalam darah mendukung pertumbuhan Candida albicans, karena glukosa menjadi sumber makanan utama bagi jamur ini.
4. Penggunaan prostesis gigi.
Terutama jika tidak dibersihkan dengan baik atau dipakai semalaman tanpa memberi kesempatan bagi selaput lendir untuk beristirahat, gigi palsu dapat menciptakan lingkungan yang ideal untuk perkembangan Candida albicans di dalam mulut.
5. Xerostomia (mulut kering).
Kekurangan air liur dapat mengurangi zat antimikroba yang melindungi mulut dari infeksi, termasuk kandidiasis.
6. Pola makan yang buruk.
Kekurangan zat besi, vitamin B12, dan/atau asam folat, serta pola makan tinggi makanan manis, dapat mendukung pertumbuhan Candida albicans di mulut.
7. Tembakau.
Walaupun mekanisme pasti masih belum jelas, merokok tampaknya mengandung bahan yang memfasilitasi pertumbuhan Candida albicans di dalam mulut.
Perlu dicatat bahwa meskipun sangat jarang, orang sehat yang tidak termasuk dalam kategori risiko di atas pun masih bisa mengalami kandidiasis oral.
Gejala Kandidiasis Oral
Kandidiasis oral dapat ditandai dengan lidah yang tampak putih dan terasa terbakar. Namun, gejala ini biasanya disertai dengan berbagai gejala lainnya, mulai dari yang ringan hingga berat. Berikut adalah beberapa gejala khas yang muncul pada kandidiasis oral:
- Bercak putih di dinding mulut, lidah, tenggorokan, dan gusi
- Bercak putih pada dinding mulut terasa seperti kapas
- Perdarahan saat bercak putih dikerok
- Mulut terasa nyeri, perih, atau terbakar
- Kesulitan menelan makanan dan peningkatan produksi air liur
- Penurunan kemampuan mengecap rasa
- Kesulitan menyusu atau sering mengiler
Selain gejala utama di atas, kandidiasis oral juga dapat menyebabkan gejala lainnya, seperti:
- Gusi di balik gigi palsu yang memerah, nyeri, atau iritasi
- Kulit di sekitar mulut kering dan pecah-pecah, terutama di sudut bibir
- Kemerahan dan rasa nyeri tanpa bercak putih pada beberapa bagian mulut, terutama pada pengguna steroid atau antibiotik jangka panjang
Baca Juga: Obat Kandidiasis Oral (Infeksi Jamur Mulut)
Perawatan untuk Kandidiasis Oral
Pengobatan untuk kandidiasis oral melibatkan dua pendekatan utama: pertama, penggunaan obat antijamur untuk mengatasi infeksi dengan menghilangkan koloni jamur penyebabnya; kedua, perhatian ekstra terhadap kebersihan mulut.
Obat antijamur yang sering digunakan untuk mengobati Candida oral antara lain flukonazol, klotrimazol, mikonazol, dan nistatin. Flukonazol termasuk dalam kelas triazol, sedangkan klotrimazol dan mikonazol merupakan turunan imidazol, dan nistatin adalah antibiotik dengan sifat antijamur.
Jika pengobatan dengan flukonazol, klotrimazol, mikonazol, atau nistatin tidak memberikan hasil yang memadai, pengobatan dapat dilanjutkan dengan itrakonazol, triazol lainnya, atau amfoterisin B, yang termasuk dalam kelompok makrolida poliena.
Cara pemberian obat tersebut bervariasi tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Untuk infeksi yang ringan hingga sedang, obat diberikan secara oral dalam bentuk kapsul atau tablet, sementara untuk infeksi yang lebih berat, obat diberikan melalui jalur intravena.
Pencegahan Kandidiasis Mulut
Beberapa langkah utama untuk mencegah kandidiasis oral antara lain:
- Selama menjalani terapi antibiotik, pastikan untuk mengikuti dosis yang diresepkan oleh dokter.
- Bagi mereka yang memiliki kondisi yang mempermudah munculnya kandidiasis oral (seperti diabetes, AIDS, atau imunosupresi), penting untuk menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi tiga kali sehari, serta menggunakan obat kumur dan alat pembersih interdental serta lidah.
- Batasi konsumsi makanan yang mengandung banyak gula.
- Tangani dengan hati-hati infeksi Candida albicans di bagian tubuh lainnya, seperti pada payudara atau vagina.
- Bagi pengguna gigi palsu, pastikan untuk melepasnya saat malam hari dan mencucinya secara rutin.
- Lakukan pemeriksaan gigi secara berkala.
Atasi Kandidiasis Oral Anda di Klinik Utama Pandawa
Klinik Utama Pandawa menyediakan penanganan komprehensif untuk infeksi jamur kandidiasis dengan metode yang aman dan efektif.
Infeksi kandidiasis, yang biasanya disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan jamur Candida, dapat diobati di klinik kami menggunakan pengobatan antijamur yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien.
Tim medis di Klinik Utama Pandawa melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan diagnosis yang tepat, sehingga perencanaan pengobatan dapat dilakukan secara optimal.
Selain itu, pasien juga akan diberikan edukasi tentang perawatan mandiri dan pencegahan kekambuhan untuk mendukung pemulihan yang maksimal dan jangka panjang.
Kandidiasis oral, atau yang sering disebut oral thrush, sering disebabkan oleh penumpukan jamur Candida albicans (C. albicans) di lapisan mulut.
Jamur ini sebenarnya merupakan organisme normal di mulut, namun terkadang dapat berkembang biak terlalu cepat dan menimbulkan gejala.
Kondisi ini menyebabkan munculnya lesi berwarna putih krem, yang biasanya terlihat pada lidah atau pipi bagian dalam.
Infeksi ini juga bisa menyebar ke langit-langit mulut, gusi, amandel, atau bagian belakang tenggorokan.
Meskipun kandidiasis oral dapat menyerang siapa saja, kondisi ini lebih umum dialami oleh bayi dan orang dewasa yang lebih tua, karena sistem kekebalan tubuh mereka lebih lemah.
Infeksi ini juga lebih rentan terjadi pada individu dengan sistem imun yang tertekan, kondisi kesehatan tertentu, atau mereka yang mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Penyebab Kandidiasis Oral
Kandidiasis oral terjadi ketika mekanisme pertahanan tubuh yang biasanya mengontrol pertumbuhan Candida albicans di mulut dan tenggorokan gagal berfungsi dengan baik. Beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas pertahanan ini antara lain:
1. Penggunaan antibiotik yang berlebihan atau tidak tepat.
Penggunaan antibiotik secara berlebihan dapat mengurangi jumlah bakteri baik yang mengontrol pertumbuhan mikroorganisme seperti Candida albicans.
2. Imunosupresi
Istilah “imunosupresi” merujuk pada penurunan kekuatan sistem kekebalan tubuh, yang meningkatkan kerentanannya terhadap infeksi. Kondisi ini sering terjadi pada orang dengan penyakit seperti AIDS atau kanker, mereka yang mengonsumsi obat penekan sistem kekebalan tubuh, kemoterapi, kortikosteroid, atau yang menjalani terapi radiasi, serta pada lansia.
3. Diabetes mellitus.
Pada penderita diabetes, kadar glukosa yang tinggi dalam darah mendukung pertumbuhan Candida albicans, karena glukosa menjadi sumber makanan utama bagi jamur ini.
4. Penggunaan prostesis gigi.
Terutama jika tidak dibersihkan dengan baik atau dipakai semalaman tanpa memberi kesempatan bagi selaput lendir untuk beristirahat, gigi palsu dapat menciptakan lingkungan yang ideal untuk perkembangan Candida albicans di dalam mulut.
5. Xerostomia (mulut kering).
Kekurangan air liur dapat mengurangi zat antimikroba yang melindungi mulut dari infeksi, termasuk kandidiasis.
6. Pola makan yang buruk.
Kekurangan zat besi, vitamin B12, dan/atau asam folat, serta pola makan tinggi makanan manis, dapat mendukung pertumbuhan Candida albicans di mulut.
7. Tembakau.
Walaupun mekanisme pasti masih belum jelas, merokok tampaknya mengandung bahan yang memfasilitasi pertumbuhan Candida albicans di dalam mulut.
Perlu dicatat bahwa meskipun sangat jarang, orang sehat yang tidak termasuk dalam kategori risiko di atas pun masih bisa mengalami kandidiasis oral.
Gejala Kandidiasis Oral
Kandidiasis oral dapat ditandai dengan lidah yang tampak putih dan terasa terbakar. Namun, gejala ini biasanya disertai dengan berbagai gejala lainnya, mulai dari yang ringan hingga berat. Berikut adalah beberapa gejala khas yang muncul pada kandidiasis oral:
- Bercak putih di dinding mulut, lidah, tenggorokan, dan gusi
- Bercak putih pada dinding mulut terasa seperti kapas
- Perdarahan saat bercak putih dikerok
- Mulut terasa nyeri, perih, atau terbakar
- Kesulitan menelan makanan dan peningkatan produksi air liur
- Penurunan kemampuan mengecap rasa
- Kesulitan menyusu atau sering mengiler
Selain gejala utama di atas, kandidiasis oral juga dapat menyebabkan gejala lainnya, seperti:
- Gusi di balik gigi palsu yang memerah, nyeri, atau iritasi
- Kulit di sekitar mulut kering dan pecah-pecah, terutama di sudut bibir
- Kemerahan dan rasa nyeri tanpa bercak putih pada beberapa bagian mulut, terutama pada pengguna steroid atau antibiotik jangka panjang
Baca Juga: Obat Kandidiasis Oral (Infeksi Jamur Mulut)
Perawatan untuk Kandidiasis Oral
Pengobatan untuk kandidiasis oral melibatkan dua pendekatan utama: pertama, penggunaan obat antijamur untuk mengatasi infeksi dengan menghilangkan koloni jamur penyebabnya; kedua, perhatian ekstra terhadap kebersihan mulut.
Obat antijamur yang sering digunakan untuk mengobati Candida oral antara lain flukonazol, klotrimazol, mikonazol, dan nistatin. Flukonazol termasuk dalam kelas triazol, sedangkan klotrimazol dan mikonazol merupakan turunan imidazol, dan nistatin adalah antibiotik dengan sifat antijamur.
Jika pengobatan dengan flukonazol, klotrimazol, mikonazol, atau nistatin tidak memberikan hasil yang memadai, pengobatan dapat dilanjutkan dengan itrakonazol, triazol lainnya, atau amfoterisin B, yang termasuk dalam kelompok makrolida poliena.
Cara pemberian obat tersebut bervariasi tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Untuk infeksi yang ringan hingga sedang, obat diberikan secara oral dalam bentuk kapsul atau tablet, sementara untuk infeksi yang lebih berat, obat diberikan melalui jalur intravena.
Pencegahan Kandidiasis Mulut
Beberapa langkah utama untuk mencegah kandidiasis oral antara lain:
- Selama menjalani terapi antibiotik, pastikan untuk mengikuti dosis yang diresepkan oleh dokter.
- Bagi mereka yang memiliki kondisi yang mempermudah munculnya kandidiasis oral (seperti diabetes, AIDS, atau imunosupresi), penting untuk menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi tiga kali sehari, serta menggunakan obat kumur dan alat pembersih interdental serta lidah.
- Batasi konsumsi makanan yang mengandung banyak gula.
- Tangani dengan hati-hati infeksi Candida albicans di bagian tubuh lainnya, seperti pada payudara atau vagina.
- Bagi pengguna gigi palsu, pastikan untuk melepasnya saat malam hari dan mencucinya secara rutin.
- Lakukan pemeriksaan gigi secara berkala.
Atasi Kandidiasis Oral Anda di Klinik Utama Pandawa
Klinik Utama Pandawa menyediakan penanganan komprehensif untuk infeksi jamur kandidiasis dengan metode yang aman dan efektif.
Infeksi kandidiasis, yang biasanya disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan jamur Candida, dapat diobati di klinik kami menggunakan pengobatan antijamur yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien.
Tim medis di Klinik Utama Pandawa melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan diagnosis yang tepat, sehingga perencanaan pengobatan dapat dilakukan secara optimal.
Selain itu, pasien juga akan diberikan edukasi tentang perawatan mandiri dan pencegahan kekambuhan untuk mendukung pemulihan yang maksimal dan jangka panjang.
Kandidiasis oral, atau yang sering disebut oral thrush, sering disebabkan oleh penumpukan jamur Candida albicans (C. albicans) di lapisan mulut.
Jamur ini sebenarnya merupakan organisme normal di mulut, namun terkadang dapat berkembang biak terlalu cepat dan menimbulkan gejala.
Kondisi ini menyebabkan munculnya lesi berwarna putih krem, yang biasanya terlihat pada lidah atau pipi bagian dalam.
Infeksi ini juga bisa menyebar ke langit-langit mulut, gusi, amandel, atau bagian belakang tenggorokan.
Meskipun kandidiasis oral dapat menyerang siapa saja, kondisi ini lebih umum dialami oleh bayi dan orang dewasa yang lebih tua, karena sistem kekebalan tubuh mereka lebih lemah.
Infeksi ini juga lebih rentan terjadi pada individu dengan sistem imun yang tertekan, kondisi kesehatan tertentu, atau mereka yang mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Penyebab Kandidiasis Oral
Kandidiasis oral terjadi ketika mekanisme pertahanan tubuh yang biasanya mengontrol pertumbuhan Candida albicans di mulut dan tenggorokan gagal berfungsi dengan baik. Beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas pertahanan ini antara lain:
1. Penggunaan antibiotik yang berlebihan atau tidak tepat.
Penggunaan antibiotik secara berlebihan dapat mengurangi jumlah bakteri baik yang mengontrol pertumbuhan mikroorganisme seperti Candida albicans.
2. Imunosupresi
Istilah “imunosupresi” merujuk pada penurunan kekuatan sistem kekebalan tubuh, yang meningkatkan kerentanannya terhadap infeksi. Kondisi ini sering terjadi pada orang dengan penyakit seperti AIDS atau kanker, mereka yang mengonsumsi obat penekan sistem kekebalan tubuh, kemoterapi, kortikosteroid, atau yang menjalani terapi radiasi, serta pada lansia.
3. Diabetes mellitus.
Pada penderita diabetes, kadar glukosa yang tinggi dalam darah mendukung pertumbuhan Candida albicans, karena glukosa menjadi sumber makanan utama bagi jamur ini.
4. Penggunaan prostesis gigi.
Terutama jika tidak dibersihkan dengan baik atau dipakai semalaman tanpa memberi kesempatan bagi selaput lendir untuk beristirahat, gigi palsu dapat menciptakan lingkungan yang ideal untuk perkembangan Candida albicans di dalam mulut.
5. Xerostomia (mulut kering).
Kekurangan air liur dapat mengurangi zat antimikroba yang melindungi mulut dari infeksi, termasuk kandidiasis.
6. Pola makan yang buruk.
Kekurangan zat besi, vitamin B12, dan/atau asam folat, serta pola makan tinggi makanan manis, dapat mendukung pertumbuhan Candida albicans di mulut.
7. Tembakau.
Walaupun mekanisme pasti masih belum jelas, merokok tampaknya mengandung bahan yang memfasilitasi pertumbuhan Candida albicans di dalam mulut.
Perlu dicatat bahwa meskipun sangat jarang, orang sehat yang tidak termasuk dalam kategori risiko di atas pun masih bisa mengalami kandidiasis oral.
Gejala Kandidiasis Oral
Kandidiasis oral dapat ditandai dengan lidah yang tampak putih dan terasa terbakar. Namun, gejala ini biasanya disertai dengan berbagai gejala lainnya, mulai dari yang ringan hingga berat. Berikut adalah beberapa gejala khas yang muncul pada kandidiasis oral:
- Bercak putih di dinding mulut, lidah, tenggorokan, dan gusi
- Bercak putih pada dinding mulut terasa seperti kapas
- Perdarahan saat bercak putih dikerok
- Mulut terasa nyeri, perih, atau terbakar
- Kesulitan menelan makanan dan peningkatan produksi air liur
- Penurunan kemampuan mengecap rasa
- Kesulitan menyusu atau sering mengiler
Selain gejala utama di atas, kandidiasis oral juga dapat menyebabkan gejala lainnya, seperti:
- Gusi di balik gigi palsu yang memerah, nyeri, atau iritasi
- Kulit di sekitar mulut kering dan pecah-pecah, terutama di sudut bibir
- Kemerahan dan rasa nyeri tanpa bercak putih pada beberapa bagian mulut, terutama pada pengguna steroid atau antibiotik jangka panjang
Baca Juga: Obat Kandidiasis Oral (Infeksi Jamur Mulut)
Perawatan untuk Kandidiasis Oral
Pengobatan untuk kandidiasis oral melibatkan dua pendekatan utama: pertama, penggunaan obat antijamur untuk mengatasi infeksi dengan menghilangkan koloni jamur penyebabnya; kedua, perhatian ekstra terhadap kebersihan mulut.
Obat antijamur yang sering digunakan untuk mengobati Candida oral antara lain flukonazol, klotrimazol, mikonazol, dan nistatin. Flukonazol termasuk dalam kelas triazol, sedangkan klotrimazol dan mikonazol merupakan turunan imidazol, dan nistatin adalah antibiotik dengan sifat antijamur.
Jika pengobatan dengan flukonazol, klotrimazol, mikonazol, atau nistatin tidak memberikan hasil yang memadai, pengobatan dapat dilanjutkan dengan itrakonazol, triazol lainnya, atau amfoterisin B, yang termasuk dalam kelompok makrolida poliena.
Cara pemberian obat tersebut bervariasi tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Untuk infeksi yang ringan hingga sedang, obat diberikan secara oral dalam bentuk kapsul atau tablet, sementara untuk infeksi yang lebih berat, obat diberikan melalui jalur intravena.
Pencegahan Kandidiasis Mulut
Beberapa langkah utama untuk mencegah kandidiasis oral antara lain:
- Selama menjalani terapi antibiotik, pastikan untuk mengikuti dosis yang diresepkan oleh dokter.
- Bagi mereka yang memiliki kondisi yang mempermudah munculnya kandidiasis oral (seperti diabetes, AIDS, atau imunosupresi), penting untuk menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi tiga kali sehari, serta menggunakan obat kumur dan alat pembersih interdental serta lidah.
- Batasi konsumsi makanan yang mengandung banyak gula.
- Tangani dengan hati-hati infeksi Candida albicans di bagian tubuh lainnya, seperti pada payudara atau vagina.
- Bagi pengguna gigi palsu, pastikan untuk melepasnya saat malam hari dan mencucinya secara rutin.
- Lakukan pemeriksaan gigi secara berkala.
Atasi Kandidiasis Oral Anda di Klinik Utama Pandawa
Klinik Utama Pandawa menyediakan penanganan komprehensif untuk infeksi jamur kandidiasis dengan metode yang aman dan efektif.
Infeksi kandidiasis, yang biasanya disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan jamur Candida, dapat diobati di klinik kami menggunakan pengobatan antijamur yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien.
Tim medis di Klinik Utama Pandawa melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan diagnosis yang tepat, sehingga perencanaan pengobatan dapat dilakukan secara optimal.
Selain itu, pasien juga akan diberikan edukasi tentang perawatan mandiri dan pencegahan kekambuhan untuk mendukung pemulihan yang maksimal dan jangka panjang.
Kandidiasis oral, atau yang sering disebut oral thrush, sering disebabkan oleh penumpukan jamur Candida albicans (C. albicans) di lapisan mulut.
Jamur ini sebenarnya merupakan organisme normal di mulut, namun terkadang dapat berkembang biak terlalu cepat dan menimbulkan gejala.
Kondisi ini menyebabkan munculnya lesi berwarna putih krem, yang biasanya terlihat pada lidah atau pipi bagian dalam.
Infeksi ini juga bisa menyebar ke langit-langit mulut, gusi, amandel, atau bagian belakang tenggorokan.
Meskipun kandidiasis oral dapat menyerang siapa saja, kondisi ini lebih umum dialami oleh bayi dan orang dewasa yang lebih tua, karena sistem kekebalan tubuh mereka lebih lemah.
Infeksi ini juga lebih rentan terjadi pada individu dengan sistem imun yang tertekan, kondisi kesehatan tertentu, atau mereka yang mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Penyebab Kandidiasis Oral
Kandidiasis oral terjadi ketika mekanisme pertahanan tubuh yang biasanya mengontrol pertumbuhan Candida albicans di mulut dan tenggorokan gagal berfungsi dengan baik. Beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas pertahanan ini antara lain:
1. Penggunaan antibiotik yang berlebihan atau tidak tepat.
Penggunaan antibiotik secara berlebihan dapat mengurangi jumlah bakteri baik yang mengontrol pertumbuhan mikroorganisme seperti Candida albicans.
2. Imunosupresi
Istilah “imunosupresi” merujuk pada penurunan kekuatan sistem kekebalan tubuh, yang meningkatkan kerentanannya terhadap infeksi. Kondisi ini sering terjadi pada orang dengan penyakit seperti AIDS atau kanker, mereka yang mengonsumsi obat penekan sistem kekebalan tubuh, kemoterapi, kortikosteroid, atau yang menjalani terapi radiasi, serta pada lansia.
3. Diabetes mellitus.
Pada penderita diabetes, kadar glukosa yang tinggi dalam darah mendukung pertumbuhan Candida albicans, karena glukosa menjadi sumber makanan utama bagi jamur ini.
4. Penggunaan prostesis gigi.
Terutama jika tidak dibersihkan dengan baik atau dipakai semalaman tanpa memberi kesempatan bagi selaput lendir untuk beristirahat, gigi palsu dapat menciptakan lingkungan yang ideal untuk perkembangan Candida albicans di dalam mulut.
5. Xerostomia (mulut kering).
Kekurangan air liur dapat mengurangi zat antimikroba yang melindungi mulut dari infeksi, termasuk kandidiasis.
6. Pola makan yang buruk.
Kekurangan zat besi, vitamin B12, dan/atau asam folat, serta pola makan tinggi makanan manis, dapat mendukung pertumbuhan Candida albicans di mulut.
7. Tembakau.
Walaupun mekanisme pasti masih belum jelas, merokok tampaknya mengandung bahan yang memfasilitasi pertumbuhan Candida albicans di dalam mulut.
Perlu dicatat bahwa meskipun sangat jarang, orang sehat yang tidak termasuk dalam kategori risiko di atas pun masih bisa mengalami kandidiasis oral.
Gejala Kandidiasis Oral
Kandidiasis oral dapat ditandai dengan lidah yang tampak putih dan terasa terbakar. Namun, gejala ini biasanya disertai dengan berbagai gejala lainnya, mulai dari yang ringan hingga berat. Berikut adalah beberapa gejala khas yang muncul pada kandidiasis oral:
- Bercak putih di dinding mulut, lidah, tenggorokan, dan gusi
- Bercak putih pada dinding mulut terasa seperti kapas
- Perdarahan saat bercak putih dikerok
- Mulut terasa nyeri, perih, atau terbakar
- Kesulitan menelan makanan dan peningkatan produksi air liur
- Penurunan kemampuan mengecap rasa
- Kesulitan menyusu atau sering mengiler
Selain gejala utama di atas, kandidiasis oral juga dapat menyebabkan gejala lainnya, seperti:
- Gusi di balik gigi palsu yang memerah, nyeri, atau iritasi
- Kulit di sekitar mulut kering dan pecah-pecah, terutama di sudut bibir
- Kemerahan dan rasa nyeri tanpa bercak putih pada beberapa bagian mulut, terutama pada pengguna steroid atau antibiotik jangka panjang
Baca Juga: Obat Kandidiasis Oral (Infeksi Jamur Mulut)
Perawatan untuk Kandidiasis Oral
Pengobatan untuk kandidiasis oral melibatkan dua pendekatan utama: pertama, penggunaan obat antijamur untuk mengatasi infeksi dengan menghilangkan koloni jamur penyebabnya; kedua, perhatian ekstra terhadap kebersihan mulut.
Obat antijamur yang sering digunakan untuk mengobati Candida oral antara lain flukonazol, klotrimazol, mikonazol, dan nistatin. Flukonazol termasuk dalam kelas triazol, sedangkan klotrimazol dan mikonazol merupakan turunan imidazol, dan nistatin adalah antibiotik dengan sifat antijamur.
Jika pengobatan dengan flukonazol, klotrimazol, mikonazol, atau nistatin tidak memberikan hasil yang memadai, pengobatan dapat dilanjutkan dengan itrakonazol, triazol lainnya, atau amfoterisin B, yang termasuk dalam kelompok makrolida poliena.
Cara pemberian obat tersebut bervariasi tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Untuk infeksi yang ringan hingga sedang, obat diberikan secara oral dalam bentuk kapsul atau tablet, sementara untuk infeksi yang lebih berat, obat diberikan melalui jalur intravena.
Pencegahan Kandidiasis Mulut
Beberapa langkah utama untuk mencegah kandidiasis oral antara lain:
- Selama menjalani terapi antibiotik, pastikan untuk mengikuti dosis yang diresepkan oleh dokter.
- Bagi mereka yang memiliki kondisi yang mempermudah munculnya kandidiasis oral (seperti diabetes, AIDS, atau imunosupresi), penting untuk menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi tiga kali sehari, serta menggunakan obat kumur dan alat pembersih interdental serta lidah.
- Batasi konsumsi makanan yang mengandung banyak gula.
- Tangani dengan hati-hati infeksi Candida albicans di bagian tubuh lainnya, seperti pada payudara atau vagina.
- Bagi pengguna gigi palsu, pastikan untuk melepasnya saat malam hari dan mencucinya secara rutin.
- Lakukan pemeriksaan gigi secara berkala.
Atasi Kandidiasis Oral Anda di Klinik Utama Pandawa
Klinik Utama Pandawa menyediakan penanganan komprehensif untuk infeksi jamur kandidiasis dengan metode yang aman dan efektif.
Infeksi kandidiasis, yang biasanya disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan jamur Candida, dapat diobati di klinik kami menggunakan pengobatan antijamur yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien.
Tim medis di Klinik Utama Pandawa melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan diagnosis yang tepat, sehingga perencanaan pengobatan dapat dilakukan secara optimal.
Selain itu, pasien juga akan diberikan edukasi tentang perawatan mandiri dan pencegahan kekambuhan untuk mendukung pemulihan yang maksimal dan jangka panjang.