pityriasis rosea

Pityriasis Rosea: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Pityriasis Rosea adalah kondisi kulit yang menyebabkan munculnya ruam berbentuk bercak atau bercak-bercak merah pada tubuh.

Meskipun tidak berbahaya, kondisi ini bisa menyebabkan rasa gatal yang cukup mengganggu dan munculnya ruam yang cukup mencolok.

Pityriasis Rosea biasanya dialami oleh remaja hingga dewasa muda, meskipun siapa pun bisa mengalaminya

Gejala Pityriasis Rosea

Gejala utama dari pityriasis rosea adalah munculnya ruam pada kulit yang sering kali dimulai dengan satu bercak besar di bagian tubuh tertentu, yang dikenal dengan sebutan “patch primer”.

Patch primer ini kemudian diikuti dengan ruam lebih kecil yang menyebar di bagian tubuh lainnya, beberapa gejala yang sering ditemukan pada penderitanya antara lain:

  1. Ruam kulit berbentuk oval
  2. Gatal ringan hingga sedang
  3. Ruam yang berwarna merah muda atau merah
  4. Lesi yang terpusat
  5. Penurunan gejala dengan waktu

Penyebab Pityriasis Rosea

Penyebab pasti dari pityriasis rosea masih belum sepenuhnya dipahami, namun banyak ahli yang menduga bahwa kondisi ini mungkin disebabkan oleh infeksi virus, khususnya virus yang terkait dengan infeksi saluran pernapasan atas Beberapa faktor yang memicu timbulnya antara lain:

  1. Infeksi virus
  2. Stress
  3. Cuaca atau perubahan suhu
  4. Faktor genetik
Konsultasi Dokter Online CTA

Cara Mengatasi Pityriasis Rosea

Meskipun pityriasis rosea biasanya sembuh dengan sendirinya dalam waktu 6 hingga 8 minggu, ada beberapa cara yang dapat membantu meringankan gejala dan mempercepat pemulihan.

  1. Mandi menggunakan air oatmeal
  2. Kendalikan stress
  3. Hindari Produk Perawatan Kulit yang Keras
  4. Jaga Kebersihan Kulit
  5. Perawatan Lanjutan oleh Dokter

Berapa Lama Penyembuhan Pityriasis Rosea?

Biasanya sembuh dengan sendirinya dalam waktu 6 hingga 8 minggu. Pada sebagian besar orang, gejala seperti ruam dan gatal akan menghilang tanpa pengobatan khusus setelah periode ini.

Meskipun demikian, gejala-gejala tersebut dapat bertahan lebih lama pada beberapa orang, dan pada beberapa kasus langka, kondisi ini dapat berlangsung hingga beberapa bulan.

Proses penyembuhan dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor individu, seperti tingkat keparahan ruam, usia, dan kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Meskipun kondisinya biasanya tidak berbahaya, jika gejala berlangsung lebih lama atau memburuk, penting untuk berkonsultasi dengan dokter kulit untuk memastikan diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai.

Selain itu, meskipun ruam menghilang, ada beberapa orang yang mungkin masih mengalami perubahan warna kulit (hiperpigmentasi atau hipopigmentasi) setelah penyembuhan. Warna kulit yang berubah ini biasanya akan kembali normal dalam beberapa bulan.

Komplikasi Pityriasis Rosea

Meskipun pityriasis rosea biasanya akan sembuh dengan sendirinya, kondisi kulit ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan mempengaruhi kepercayaan diri penderita.

Jika tidak ditangani dengan tepat, hal tersebut dapat meninggalkan bekas perubahan warna kulit yang lebih gelap setelah sembuh.

Meskipun jarang terjadi, wanita hamil yang mengalami pityriasis rosea, terutama pada 15 minggu pertama kehamilan, berisiko mengalami keguguran.

Oleh karena itu, sangat disarankan bagi ibu hamil untuk menjalani pemeriksaan rutin dengan dokter kandungan guna memantau kondisi kesehatan dan mencegah dampak buruk pada janin.

Salep untuk Pityriasis Rosea

Untuk mengobati hal tersebut, dokter sering merekomendasikan penggunaan salep atau krim tertentu untuk membantu mengurangi gejala seperti peradangan, gatal, dan iritasi pada kulit. Berikut beberapa jenis salep yang umum digunakan:

1. Salep Kortikosteroid Topikal

Salep ini adalah pilihan yang sering digunakan untuk mengurangi peradangan dan gatal. Kortikosteroid Topikal mengandung bahan aktif seperti hidrokortison atau betametason, yang bekerja dengan menekan reaksi peradangan di kulit.

Biasanya, salep kortikosteroid digunakan pada area yang mengalami ruam dan dapat memberikan rasa lega pada gatal dan kemerahan. Namun, penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk dokter untuk menghindari efek samping seperti penipisan kulit jika digunakan terlalu lama.

2. Salep Antihistamin Topikal

Salep antihistamin seperti diphenhydramine kadang digunakan untuk meredakan gatal. Antihistamin bekerja dengan menghambat efek histamin yang dilepaskan oleh tubuh selama reaksi alergi atau iritasi, yang bisa membantu mengurangi rasa gatal.

Penggunaan salep antihistamin ini harus hati-hati dan dalam jangka waktu terbatas karena beberapa antihistamin dapat menyebabkan kulit menjadi kering.

3. Salep dengan Oatmeal atau Aloe Vera

Salep dengan kandungan oatmeal atau Aloe Vera bisa menjadi pilihan alami untuk menenangkan kulit yang teriritasi dan gatal. Produk yang mengandung kolloid oatmeal memiliki sifat antiinflamasi yang membantu meredakan peradangan dan memberikan efek menenangkan pada kulit.

4. Krim atau Salep untuk Mencegah Infeksi

Jika kulit Anda terinfeksi akibat garukan atau peradangan, dokter mungkin akan meresepkan salep antibiotik, seperti neosporin atau bacitracin, untuk mencegah infeksi sekunder pada kulit yang terkena ruam.

Jangan Tunda untuk Mendapatkan Perawatan yang Tepat! Konsultasikan Segera Di Klinik Utama Pandawa

Konsultasi Dokter Gratis

Klinik Utama Pandawa menyediakan pengobatan penyakit kulit terbaik dengan pendekatan yang menyeluruh dan personal, mengatasi berbagai kondisi kulit seperti jerawat, eksim, psoriasis, serta infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri atau jamur.

Dikendalikan oleh tim dokter spesialis dermatologi berpengalaman, klinik ini mengutamakan diagnosis yang tepat dan terapi yang disesuaikan dengan kondisi individu pasien.

Dengan menggunakan teknologi medis terbaru dan protokol perawatan yang terbukti efektif, Klinik Utama Pandawa menjamin pasien menerima perawatan yang optimal, memberikan hasil yang cepat dan aman, serta membantu mereka memulihkan kesehatan kulit dan meningkatkan rasa percaya diri.

Konsultasi Dokter Online CTA
Refrensi
  • WebMD (2022) Pityriasis Rosea
  • Mayo Clinic (2025) Pityriasis Rosea