cabut gigi geraham bawah

Cabut Gigi Geraham Bawah: Prosedur, Pemulihan, dan Hal yang Perlu Diketahui

Pencabutan gigi geraham bawah merupakan prosedur yang umum dilakukan oleh dokter gigi, terutama jika gigi tersebut mengalami kerusakan parah, infeksi, atau tumbuh tidak normal.

Gigi geraham bawah, khususnya geraham bungsu atau gigi bungsu ketiga (wisdom tooth), sering menjadi sumber keluhan karena ruang tumbuhnya terbatas dan posisinya sulit dibersihkan.

Berikut ini penjelasan lengkap tentang kapan gigi geraham bawah perlu dicabut, bagaimana prosedurnya, dan apa yang perlu diperhatikan selama masa pemulihan.

Kapan Gigi Geraham Bawah Perlu Dicabut?

Pencabutan gigi biasanya dianjurkan dalam kondisi berikut:

  • Gigi berlubang parah dan tidak bisa dipertahankan dengan tambalan
  • Infeksi pada akar gigi atau abses yang berulang
  • Gigi tumbuh miring (impaksi) dan menekan gigi di sekitarnya
  • Menyebabkan nyeri kronis di rahang atau gusi
  • Munculnya kista atau peradangan jaringan sekitar gigi
  • Gigi sulit dibersihkan dan menjadi sumber infeksi

Prosedur Pencabutan Gigi Geraham Bawah

  1. Pemeriksaan dan Rontgen
    Dokter gigi akan melakukan pemeriksaan mulut dan rontgen panoramik untuk melihat posisi gigi, kedalaman akar, dan kedekatan dengan saraf atau struktur penting lainnya.
  2. Pemberian Anestesi
    Anestesi lokal diberikan untuk membuat area sekitar gigi mati rasa agar pasien tidak merasakan nyeri selama prosedur.
  3. Proses Pencabutan
    • Jika gigi tumbuh normal, pencabutan dapat dilakukan secara langsung dengan alat pencabut gigi.
    • Jika gigi tertanam atau tumbuh miring, dokter akan melakukan prosedur pembedahan kecil untuk mengakses dan mengangkat gigi tersebut. Ini bisa melibatkan sayatan pada gusi dan pemotongan sebagian tulang atau gigi.
  4. Penutupan Luka
    Setelah gigi berhasil dicabut, area bekas pencabutan bisa dijahit untuk mempercepat penyembuhan, terutama jika prosedurnya cukup dalam.
Source: Youtube Klinik Utama Pandawa

Apakah Cabut Gigi Geraham Bawah Menyakitkan?

Dengan anestesi yang memadai, prosedur cabut gigi hampir tidak terasa sakit. Namun, setelah efek anestesi hilang, mungkin akan muncul rasa nyeri atau bengkak selama beberapa hari. Rasa tidak nyaman ini bisa dikontrol dengan obat pereda nyeri, kompres dingin, dan istirahat yang cukup.

Konsultasi Dokter Online CTA

Masa Pemulihan Setelah Cabut Gigi Geraham

Proses penyembuhan biasanya memerlukan waktu beberapa hari hingga dua minggu, tergantung pada tingkat kesulitan pencabutan. Hal-hal yang perlu diperhatikan selama pemulihan:

  • Hindari mengunyah di sisi bekas pencabutan selama beberapa hari pertama
  • Kompres dingin untuk mengurangi bengkak dalam 24 jam pertama
  • Minum obat pereda nyeri dan antibiotik sesuai resep dokter
  • Hindari berkumur atau meludah dengan keras agar gumpalan darah tidak lepas
  • Jangan merokok atau minum dengan sedotan minimal selama 48 jam

Jika muncul gejala seperti nyeri hebat, pembengkakan yang tidak mereda, atau demam, segera konsultasikan kembali ke dokter.

Risiko dan Komplikasi yang Mungkin Terjadi

Meskipun tergolong aman, pencabutan gigi bisa memiliki risiko seperti:

  • Dry socket (penggumpalan darah lepas sebelum luka sembuh)
  • Infeksi pada area bekas cabut
  • Perdarahan yang berlangsung lebih dari 24 jam
  • Cedera pada saraf (terutama bila gigi dekat dengan saraf mandibula)

Oleh karena itu, penting untuk menjalani prosedur ini di klinik yang profesional dan berpengalaman.

Kapan Harus Segera ke Dokter Gigi?

Jika kamu mengalami tanda-tanda berikut, segera periksakan ke dokter gigi:

  • Nyeri hebat di bagian belakang rahang
  • Bengkak atau nanah di sekitar gusi
  • Gigi terasa goyang
  • Sulit membuka mulut atau mengunyah
  • Demam disertai nyeri gigi
Konsultasi Dokter Gratis

Konsultasi dan Tindakan di Klinik Utama Pandawa

Klinik Utama Pandawa menyediakan layanan perawatan gigi termasuk cabut gigi geraham bawah, baik biasa maupun yang membutuhkan tindakan pembedahan minor. Ditangani oleh spesialis gigi dan mulut profesional dan berpengalaman, prosedur dilakukan dengan aman, nyaman, dan minim nyeri.

Konsultasi Dokter Online CTA
Referensi
  • NLM (2014), Displaced lower third molar tooth into the submandibular space: Two case reports.
  • Pocketdentistry (2015), Extraction of teeth.