Infeksi Jamur Kulit: Pengertian, Penyebab dan Gejala
Infeksi jamur kulit adalah salah satu masalah kulit yang sering terjadi. Kondisi ini disebabkan oleh berbagai jenis jamur yang berkembang biak di permukaan kulit, terutama di bagian tubuh yang lembap dan hangat.
Meskipun banyak orang menganggapnya sebagai masalah kesehatan ringan, infeksi jamur kulit dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan komplikasi jika tidak ditangani dengan baik.
Artikel ini akan menjelaskan penyebab, gejala, cara pengobatan, dan langkah-langkah pencegahan infeksi jamur kulit dengan kutipan dari jurnal ilmiah dan sumber-sumber terpercaya.
Apa Itu Infeksi Jamur Kulit?
Infeksi jamur kulit, yang juga disebut dermatofitosis atau mikosis superfisial, terjadi ketika jamur tumbuh berlebihan pada lapisan luar kulit, kuku, atau rambut. Jamur yang paling sering menyebabkan infeksi ini adalah kelompok dermatofita, seperti Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton.
Menurut jurnal yang diterbitkan dalam Clinical Microbiology Reviews, infeksi ini biasanya disebabkan oleh dermatofit, sekelompok jamur yang menyerang keratin, serta jamur lain seperti Candida spp yang bisa menyebabkan infeksi di kulit.
Jamur ini biasanya hidup di lingkungan lembap dan hangat, seperti pada lipatan kulit, area genital, atau di antara jari tangan dan kaki. Infeksi ini sering kali menular, baik melalui kontak langsung maupun tidak langsung.
Gejala Infeksi Jamur Kulit
Infeksi jamur pada kulit bisa muncul dalam berbagai bentuk dan tingkat keparahan, namun secara umum, ada beberapa gejala yang sering dijumpai. Berikut gejala umum infeksi jamur di kulit yang perlu Anda ketahui:
- Ruam: Ruam adalah gejala yang paling umum. Ruam ini biasanya berwarna merah, bersisik, dan memiliki batas yang jelas. Bentuk ruam kulit bisa bervariasi, ada yang bulat, lingkaran, atau tidak beraturan.
- Gatal: Rasa gatal yang intens seringkali menjadi keluhan utama penderita infeksi jamur kulit. Gatal ini bisa semakin parah saat malam hari.
- Kulit mengelupas: Kulit di area yang terinfeksi seringkali mengelupas atau bersisik.
- Peradangan: Kulit di sekitar area yang terinfeksi bisa menjadi merah dan meradang.
- Nyeri: Pada beberapa kasus, infeksi jamur kulit bisa menyebabkan rasa nyeri, terutama jika terjadi lecet atau retakan pada kulit.
- Lepuhan: Munculnya lepuhan kecil pada kulit, terutama pada jenis infeksi jamur tertentu.
- Pembengkakan: Pada kasus yang lebih parah, kulit di sekitar area yang terinfeksi bisa membengkak.

Baca Juga: Tiba-Tiba Kulit Gatal, Bentol, dan Berair. Apa Penyebabnya?
Jenis-Jenis Infeksi Jamur Kulit
Ada beberapa jenis infeksi jamur kulit yang umum terjadi, antara lain:
- Tinea Corporis (Kurap pada Kulit)
Infeksi ini terjadi pada kulit tubuh. Tinea corporis menyebabkan bercak merah berbentuk melingkar dengan tepi yang bersisik. - Tinea Pedis (Kaki Atlet)
Tinea pedis atau dikenal sebagai kaki atlet terjadi terutama di antara jari kaki. Kondisi ini sering dialami oleh orang yang mengenakan sepatu tertutup dalam waktu lama, yang menciptakan kondisi lembap di kaki. - Tinea Cruris (Infeksi Jamur Selangkangan)
Tinea cruris terjadi di area selangkangan atau paha bagian dalam, dan lebih sering dialami oleh pria yang memiliki kelembapan berlebih di daerah tersebut. - Tinea Capitis (Jamur pada Kulit Kepala)
Infeksi jamur pada kulit kepala ini bisa menyebabkan kulit kepala bersisik dan rambut rontok sementara di area yang terinfeksi. - Kandidiasis
Infeksi ini disebabkan oleh jamur Candida yang sering menyerang area tubuh yang lembap, seperti mulut, selangkangan, atau bawah payudara. Kandidiasis bisa menyebabkan iritasi dan infeksi yang lebih serius pada kulit. - Tinea Manum (Infeksi Jamur pada Tangan)
Tinea manum adalah infeksi jamur yang terjadi pada tangan, biasanya pada satu tangan. Gejalanya antara lain kemerahan dan pengelupasan di telapak tangan dan gatal dan kadang-kadang nyeri. - Tinea Versicolor (Panu)
Tinea versicolor, atau panu, adalah infeksi jamur yang menyebabkan bercak berwarna pada kulit. Ciri-cirinya meliputi bercak putih, cokelat, atau merah muda yang tidak menggelap saat terkena sinar matahari.
Baca Juga: Ini Pengobatan Tinea Versicolor yang Efektif
Cara Mengatasi Infeksi Jamur Kulit
Meskipun infeksi jamur kulit umumnya ringan, pengobatan yang tepat diperlukan untuk mencegah penyebarannya. Untuk infeksi ringan, obat antijamur topikal seperti clotrimazole, miconazole, dan terbinafine efektif menghentikan pertumbuhan jamur.
Untuk infeksi yang lebih parah, obat antijamur oral seperti fluconazole atau itraconazole mungkin diperlukan. Selain itu, menjaga kebersihan kulit dan menghindari kelembapan berlebih juga penting untuk mempercepat penyembuhan.
Jika infeksi menyerang kuku, pengobatan oral jangka panjang atau pengangkatan kuku yang terinfeksi mungkin diperlukan.
Pengobatan infeksi jamur kulit bertujuan untuk membunuh jamur penyebab infeksi dan meredakan gejala yang timbul. Selalu ingat untuk menjaga kebersihan dan kelembapan kulit, serta segera konsultasikan ke dokter spesialis kulit dan kelamin terdekat jika infeksi tidak kunjung membaik.
Baca Juga: 8 Obat Panu Paling Ampuh dan Efektif
Pengobatan Infeksi Jamur Terbaik di Klinik Utama Pandawa

Klinik Utama Pandawa menyediakan pengobatan terbaik untuk infeksi jamur dengan pendekatan medis yang efektif dan aman.
Infeksi jamur sering menyebabkan gejala seperti gatal, kemerahan, dan iritasi. Tim dokter spesialis di Klinik Utama Pandawa akan melakukan diagnosis yang tepat melalui pemeriksaan fisik dan tes laboratorium, memastikan penanganan yang sesuai untuk setiap pasien.
Pengobatan yang ditawarkan meliputi pemberian obat antijamur baik dalam bentuk oral maupun topikal, serta rekomendasi perawatan kebersihan dan pencegahan agar infeksi tidak kambuh di masa depan.

Referensi
- WebMD (2024), Fungal Infections of the Skin.
- Healthline (2023), Everything You Need to Know About Fungal Skin Infections.