Kenapa Bisa Timbul Keloid? Ini Jawabannya!
Bagi banyak orang, keloid tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan secara fisik tetapi juga memengaruhi penampilan kulit.
Keloid adalah jaringan bekas luka yang mengalami pertumbuhan berlebihan sebagai respons terhadap proses penyembuhan luka.
Pada kasus keloid, produksi kolagen ini menjadi berlebihan, sehingga membentuk jaringan parut yang menonjol dan lebih besar dari luka aslinya.
Penyebab Timbulnya Keloid
Penyebab utama timbulnya keloid berkaitan dengan proses penyembuhan luka yang berlebihan. Berikut adalah beberapa faktor utama yang menyebabkan keloid muncul:
1. Genetik atau Faktor Keturunan
Faktor genetik merupakan penyebab utama keloid. Orang dengan riwayat keluarga yang memiliki keloid lebih berisiko mengalami kondisi ini. Beberapa kelompok etnis, seperti orang keturunan Asia, Afrika, dan Amerika Latin, juga lebih rentan mengalami keloid.
2. Jenis Luka atau Cedera
Keloid bisa terbentuk dari berbagai jenis luka, seperti luka bedah, luka bakar, bekas cacar, jerawat, tindik, atau bahkan gigitan serangga. Luka yang lebih besar atau mengalami infeksi berpotensi lebih besar menimbulkan keloid.
3. Produksi Kolagen Berlebihan
Pada proses penyembuhan, tubuh membentuk kolagen untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Namun, pada kasus keloid, tubuh memproduksi kolagen dalam jumlah yang berlebihan, sehingga terbentuk jaringan parut yang tebal dan meluas dari batas luka awal.
4. Gangguan Sistem Imun dan Penyembuhan Luka
Pada beberapa individu, sistem imun mungkin merespons luka secara berlebihan, yang menyebabkan produksi jaringan parut yang tidak terkendali. Selain itu, gangguan dalam proses penyembuhan dapat menyebabkan jaringan keloid terbentuk lebih tebal.
5. Perubahan Hormon
Perubahan hormon ternyata juga dapat memicu terbentuknya keloid. Hormon estrogen yang tinggi diduga memengaruhi pertumbuhan jaringan parut, meski belum sepenuhnya dipahami.
Penyebab-penyebab di atas membuat kondisi ini lebih sering muncul pada beberapa orang dan cenderung berkembang dengan pola yang sama setelah luka lain terjadi di tubuh mereka.
Baca Juga: Mengenal Lipoma, Tumor Jinak yang Berada di Bawah Kulit
Gejala Keloid
Keloid adalah pertumbuhan jaringan parut yang berlebihan di atas kulit, seringkali muncul setelah luka sembuh. Meskipun tampilannya bisa bervariasi dari orang ke orang, secara umum keloid memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Benjolan keras: Keloid terasa keras dan kenyal saat disentuh, berbeda dengan jaringan kulit normal di sekitarnya.
- Ukuran: Ukuran keloid bisa sangat bervariasi, mulai dari yang sangat kecil hingga ukuran yang cukup besar.
- Warna: Awalnya, keloid seringkali berwarna merah muda atau ungu. Seiring waktu, warnanya bisa berubah menjadi cokelat atau bahkan putih.
- Bentuk: Bentuk keloid tidak beraturan dan bisa menonjol di atas permukaan kulit.
- Permukaan: Permukaan keloid bisa halus atau sedikit kasar.
- Lokasi: Keloid sering muncul di bagian tubuh yang sering mengalami luka, seperti dada, bahu, telinga, dan pipi. Namun, keloid juga bisa muncul di bagian tubuh lainnya.
Penting untuk diingat bahwa:
- Tidak semua keloid menimbulkan gejala: Kebanyakan keloid tidak menimbulkan rasa sakit atau gatal.
- Pertumbuhan lambat: Keloid biasanya tumbuh secara perlahan dan dapat terus membesar selama beberapa waktu.
- Tidak berbahaya: Keloid bukanlah kanker dan tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya. Namun, keloid bisa mengganggu penampilan dan menyebabkan ketidaknyamanan psikologis.
Baca Juga: Catat, Ini Jenis-Jenis Kutil Berbahaya yang Perlu Anda Waspadai!
Apakah Keloid Bisa Sembuh?
Keloid memang sulit dihilangkan sepenuhnya, tetapi ada berbagai metode pengobatan yang bisa membantu mengurangi ukuran, warna, dan ketebalannya.
Meski jarang sembuh total, dengan perawatan yang tepat, keloid bisa dibuat lebih rata dan tidak menonjol. Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang efektif:
1. Kortikosteroid Injeksi
- Cara Kerja: Kortikosteroid disuntikkan langsung ke keloid untuk mengurangi peradangan dan memperlambat produksi kolagen berlebih.
- Efektivitas: Metode ini dapat mengecilkan ukuran keloid dan meratakan permukaan jaringan parut. Biasanya dilakukan beberapa kali untuk hasil optimal.
2. Terapi Laser
- Cara Kerja: Terapi laser menggunakan sinar khusus untuk merusak jaringan keloid, memperbaiki warna dan teksturnya.
- Efektivitas: Terapi ini bisa membuat keloid tampak lebih rata dan membantu mengurangi kemerahan. Laser biasanya efektif pada keloid yang masih baru.
3. Cryotherapy
- Cara Kerja: Cryotherapy atau terapi pembekuan bekerja dengan membekukan jaringan keloid menggunakan nitrogen cair, sehingga jaringan parut mengecil.
- Efektivitas: Metode ini paling efektif pada keloid kecil atau sedang dan dapat membantu mengurangi ukuran keloid secara signifikan.
Baca Juga: Keloid di Wajah: Penyebab dan Cara Ampuh Mengatasinya
4. Gel atau Lembaran Silikon
- Cara Kerja: Gel atau lembaran silikon ditempelkan pada keloid untuk menekan jaringan parut, sehingga pertumbuhannya melambat.
- Efektivitas: Penggunaan yang rutin dapat membantu membuat keloid lebih rata, meskipun mungkin butuh waktu cukup lama.
5. Radioterapi
- Cara Kerja: Radioterapi atau terapi radiasi bekerja dengan merusak sel-sel di dalam jaringan keloid untuk mencegahnya tumbuh lebih lanjut.
- Efektivitas: Biasanya digunakan setelah operasi pengangkatan keloid untuk mencegah keloid tumbuh kembali, namun penggunaannya terbatas karena risiko efek samping.
6. Operasi Pengangkatan
- Cara Kerja: Keloid diangkat melalui operasi, dan sering dikombinasikan dengan injeksi steroid atau radioterapi untuk mencegah kekambuhan.
- Efektivitas: Meski dapat menghilangkan keloid, operasi memiliki risiko tinggi karena keloid bisa muncul kembali, bahkan lebih besar dari sebelumnya.
7. Obat Topikal (Salep)
- Cara Kerja: Terdapat salep khusus yang mengandung bahan aktif untuk meredakan peradangan dan membantu meratakan keloid.
- Efektivitas: Biasanya digunakan untuk keloid yang baru tumbuh, namun hasilnya lebih lambat dibanding metode lain.
Jika Anda memiliki keloid, konsultasi dengan dokter kulit dapat membantu menemukan metode pengobatan yang paling sesuai dan efektif.
Baca Juga: Kista Bartholin: Mengenal Benjolan di Bibir Vagina
Keloid Bikin Gak Pede? Atasi di Klinik Utama Pandawa
Klinik Utama Pandawa menawarkan solusi efektif untuk mengatasi keloid yang bisa mengurangi rasa percaya diri.
Dengan prosedur medis yang aman dan teknologi modern, tim spesialis bedah plastik dan umum di Klinik Utama Pandawa akan merancang perawatan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien, termasuk pilihan terapi seperti injeksi, laser, atau prosedur lainnya untuk mengurangi ukuran dan warna keloid.
Klinik kami memastikan setiap pasien mendapatkan penanganan personal dan profesional, sehingga dapat kembali tampil percaya diri tanpa terganggu oleh bekas keloid.
Referensi
- Mayo Clinic (2023), Keloid scar Overview.
- National Library of Medicine (2023), Keloid.