Kista Ateroma: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Kista ateroma adalah salah satu jenis kista yang cukup umum terjadi. Meskipun tidak berbahaya, kista ini sering kali menimbulkan ketidaknyamanan dan bisa menjadi masalah estetika bagi banyak orang.
Kista ateroma merupakan benjolan kecil yang biasanya muncul di bawah permukaan kulit. Kista ini terbentuk ketika kelenjar sebaceous (kelenjar yang memproduksi minyak atau sebum) tersumbat, menyebabkan penumpukan sebum di dalam kulit.
Meski kista ateroma umumnya tidak berbahaya, namun bisa menimbulkan ketidaknyamanan, terutama jika ukurannya bertambah besar atau terinfeksi.
Penyebab Kista Ateroma
Seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya, Kista ateroma disebabkan oleh sumbatan pada kelenjar sebaceous, yang biasanya berfungsi menghasilkan minyak alami untuk melumasi kulit dan rambut. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat memicu terbentuknya kista ateroma antara lain:
1. Pori-Pori Tersumbat
Ketika pori-pori kulit tersumbat oleh kotoran, minyak berlebih, atau sel-sel kulit mati, kelenjar minyak tidak dapat melepaskan minyak ke permukaan kulit. Hal ini dapat menyebabkan pembentukan kista ateroma di bawah kulit.
2. Kerusakan Folikel Rambut
Cedera pada folikel rambut, seperti akibat luka gores atau operasi, dapat merangsang pembentukan kista ateroma. Kerusakan ini memicu kelenjar minyak yang ada di dekatnya untuk terus memproduksi minyak, tetapi terjebak di bawah kulit.
3. Produksi Minyak Berlebih
Orang dengan kulit berminyak atau yang memiliki kelainan kelenjar sebaceous mungkin lebih rentan terhadap terbentuknya kista ateroma. Produksi minyak berlebih dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan penumpukan keratin.
4. Faktor Genetik
Dalam beberapa kasus, kista ateroma dapat bersifat genetik. Orang dengan riwayat keluarga yang memiliki masalah serupa mungkin lebih rentan mengalami kondisi ini.
Dengan memahami penyebabnya, kita bisa melakukan penanganan yang tepat, untuk mengatasi kondisi ini.
Baca Juga: Kista Ateroma di Wajah, Apakah Bisa Menimbulkan Bahaya?
Gejala Kista Ateroma
Kondisi ini biasanya memiliki ciri-ciri yang mudah dikenali, meskipun ukurannya bervariasi. Berikut ini beberapa gejala umum kista ateroma:
- Tidak terasa sakit pada awalnya, namun bisa menjadi nyeri jika terinfeksi.
- Lunak dan bisa digerakkan di bawah kulit.
- Berwarna pucat atau sama dengan warna kulit, kadang disertai bintik hitam kecil di tengahnya.
- Tumbuh perlahan dari waktu ke waktu.
Jika kista ateroma terinfeksi, bisa muncul gejala tambahan seperti:
- Kemerahan dan bengkak di area sekitar kista.
- Nyeri saat disentuh.
- Keluar cairan putih atau kuning yang berbau tidak sedap.
Apakah Kista Ateroma Termasuk Tumor?
Kista ateroma termasuk dalam kategori tumor jinak. Meskipun disebut “tumor,” ateroma tidak bersifat kanker dan umumnya tidak berbahaya.
Kista ini terbentuk akibat penyumbatan kelenjar sebaceous, yang berfungsi memproduksi minyak alami kulit. Kista ateroma biasanya berisi cairan berminyak atau keratin yang terperangkap di bawah kulit dan tumbuh perlahan.
Meski sering muncul di area tubuh yang sering berkeringat seperti wajah, leher, dan punggung, kista ini umumnya tidak menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan.
Namun, meskipun tidak bersifat ganas, kista ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, terutama jika tumbuh besar atau terinfeksi.
Ketika terinfeksi, kista bisa menjadi nyeri, membengkak, dan berwarna merah, yang bisa memerlukan penanganan medis lebih lanjut.
Oleh karena itu, meskipun kista ini tidak berbahaya, penting untuk memantau kondisinya dan berkonsultasi dengan dokter jika ada perubahan yang mengkhawatirkan.
Baca Juga: Kista Ganglion: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Pengobatan yang Efektif
Meskipun umumnya tidak berbahaya, kista ini bisa menjadi infeksi atau menimbulkan ketidaknyamanan. Berikut ini beberapa metode pengobatan yang efektif untuk mengatasi kondisi ini.
1. Pembedahan Pengangkatan Kista
Cara paling efektif dan permanen untuk menghilangkan kondisi ini adalah melalui pembedahan. Prosedur ini melibatkan pengangkatan seluruh kista, termasuk dindingnya, untuk mencegah pertumbuhan kembali. Proses ini dilakukan oleh dokter bedah dengan bius lokal, dan biasanya meninggalkan bekas luka minimal. Setelah kista diangkat, proses penyembuhan berlangsung dalam beberapa minggu.
2. Drainase Kista
Jika kista tidak terlalu besar atau terinfeksi, dokter dapat melakukan drainase untuk mengeluarkan isi kista. Proses ini menggunakan jarum steril atau sayatan kecil untuk mengeluarkan cairan sebum yang terperangkap. Namun, metode ini hanya memberikan solusi sementara karena dinding kista tetap ada dan dapat tumbuh kembali.
3. Obat Antibiotik
Jika kista mengalami infeksi, dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi sebelum tindakan pembedahan dilakukan. Antibiotik dapat membantu mengurangi gejala seperti kemerahan, pembengkakan, dan rasa nyeri di area sekitar kista. Namun, antibiotik saja tidak bisa menghilangkan kista secara permanen.
4. Terapi Laser
Pengobatan dengan laser merupakan opsi yang lebih modern dan minim rasa sakit. Dengan laser, dokter dapat membuka kista dengan presisi tinggi, kemudian mengeluarkan isi kista. Prosedur ini juga dapat membantu mengurangi risiko bekas luka. Laser sering digunakan pada kista yang ukurannya lebih kecil dan pada bagian tubuh yang sensitif.
5. Injeksi Kortikosteroid
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin memberikan injeksi kortikosteroid untuk meredakan pembengkakan pada kista yang meradang. Injeksi ini berfungsi mengurangi peradangan dan ukuran kista, tetapi tidak menghilangkan kista sepenuhnya. Ini lebih digunakan sebagai pengobatan sementara sebelum pembedahan dilakukan.
Jika kista ateroma Anda membesar, terasa nyeri, atau menunjukkan tanda-tanda infeksi seperti kemerahan dan nanah, segera konsultasikan dengan dokter. Penanganan yang tepat akan mencegah komplikasi dan mempercepat pemulihan.
Baca Juga: Apakah Kista Epididimis Berbahaya? Ini Jawabannya!
Atasi Berbagai Jenis Kista di Klinik Utama Pandawa
Klinik Utama Pandawa menawarkan solusi terbaik untuk mengatasi berbagai jenis kista, termasuk kista ateroma, kista bartholin, dan kista lainnya.
Dengan tim dokter spesialis bedah plastik umum yang berpengalaman, klinik ini memberikan diagnosis yang akurat dan perawatan yang tepat sesuai dengan jenis dan kondisi kista.
Klinik kami menggunakan teknologi modern yang meminimalkan risiko dan memaksimalkan hasil pengobatan, sehingga proses pengangkatan atau penanganan kista dapat dilakukan dengan aman dan efektif.
Selain perawatan medis yang canggih, Klinik Utama Pandawa juga menempatkan kenyamanan pasien sebagai prioritas utama.
Setiap prosedur dilakukan dengan penuh kehati-hatian untuk memastikan pasien merasa nyaman sepanjang proses pengobatan.
Dengan fasilitas yang lengkap dan pelayanan profesional, klinik kami menjadi pilihan tepat bagi mereka yang ingin mengatasi masalah kista dengan perawatan terbaik.
Referensi
- National Library of Medicine (2023), Epidermoid Cyst.
- Healthline (2020), Epidermoid Cysts.