Vitiligo: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Vitiligo adalah kondisi kulit yang menyebabkan hilangnya warna atau pigmentasi pada area tertentu, seperti di wajah, tangan, dan bagian tubuh lain.
Meskipun tidak menular atau membahayakan kesehatan fisik secara langsung, vitiligo bisa memengaruhi kepercayaan diri penderitanya.
Vitiligo Adalah
Vitiligo adalah suatu kondisi kulit yang ditandai dengan hilangnya pigmentasi pada area tertentu dari kulit, yang menyebabkan munculnya bercak putih.
Kondisi ini terjadi akibat kerusakan atau penghancuran sel melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin (pigmen yang memberi warna pada kulit).
Sebuah penelitian dalam Journal of Dermatological Treatment (2014) menyatakan bahwa vitiligo terjadi karena gangguan dalam produksi melanin. Melanosit, yang bertanggung jawab untuk memproduksi melanin, akan hancur atau berhenti berfungsi, yang menyebabkan daerah kulit tersebut kehilangan warnanya.
Penyebab Vitiligo

Penyebab pasti vitiligo masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa faktor yang diyakini berperan dalam kemunculannya:
1. Gangguan Autoimun
Vitiligo dikaitkan dengan gangguan atau penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel melanosit (sel yang memproduksi pigmen melanin pada kulit).
Ketika melanosit rusak atau mati, kulit kehilangan warna alaminya, menyebabkan munculnya bercak putih khas vitiligo.
2. Faktor Genetik
Genetika memiliki peran dalam kondisi ini, dengan riwayat keluarga yang menderita vitiligo atau penyakit autoimun lainnya meningkatkan risiko seseorang mengalami vitiligo.
Penelitian genetika menunjukkan bahwa vitiligo memiliki komponen genetik. Sebuah studi menemukan bahwa lebih dari 30% penderita vitiligo memiliki riwayat keluarga dengan kondisi serupa.
Beberapa gen yang terlibat dalam respons imun, seperti gen HLA (Human Leukocyte Antigen), diketahui berperan dalam peningkatan risiko terkena vitiligo.
3. Paparan Lingkungan
Beberapa pemicu lingkungan, seperti paparan sinar matahari berlebihan, paparan bahan kimia tertentu, atau trauma pada kulit (misalnya luka bakar atau cedera) dapat memicu kemunculannya.
Paparan ini dianggap dapat merangsang respons autoimun pada individu yang sudah memiliki kecenderungan genetik.
4. Stres Emosional atau Fisik
Pada beberapa kasus, kondisi ini muncul atau memburuk setelah peristiwa yang menyebabkan stres emosional atau fisik.
Meski mekanisme pastinya belum jelas, stres dianggap memengaruhi keseimbangan hormon dan sistem kekebalan tubuh, sehingga memperparah gejalanya.
5. Ketidakseimbangan Hormon
Ketidakseimbangan hormon tertentu, terutama pada remaja yang mengalami pubertas atau wanita yang mengalami kehamilan dan menopause, bisa menjadi faktor pemicu vitiligo.
Perubahan hormon dapat memengaruhi produksi melanin dan memicu respons autoimun pada beberapa orang.
6. Kerusakan Oksidatif
Teori lain menyebutkan bahwa produksi radikal bebas berlebihan dalam tubuh dapat merusak melanosit. Ketika radikal bebas tidak bisa dinetralisir oleh antioksidan alami tubuh, kerusakan pada sel penghasil melanin bisa terjadi, yang akhirnya memicu vitiligo.
Pemahaman tentang faktor-faktor di atas dapat membantu individu yang mengalaminya untuk lebih siap dan proaktif dalam penanganannya.

Baca Juga: Cara Efektif Menghilangkan Pityriasis Alba
Faktor Risiko Vitiligo
Vitiligo cenderung lebih sering terjadi pada individu yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan ini serta yang terpengaruh oleh faktor lingkungan.
Selain itu, orang yang menderita beberapa penyakit autoimun juga lebih berisiko mengalami vitiligo, seperti:
- Penyakit Addison
- Anemia pernisiosa
- Psoriasis
- Artritis rheumatoid
- Lupus eritematosus sistemik
- Penyakit tiroid
- Diabetes tipe 1
Gejala Vitiligo
Gejala paling khas dari vitiligo adalah munculnya bercak-bercak putih pada kulit. Bercak-bercak ini bisa muncul di mana saja di tubuh, seperti wajah, tangan, kaki, dan bahkan di dalam mulut. Berikut adalah penjelasan mengenai bercak vitiligo:
- Warna putih: Bercak vitiligo biasanya berwarna putih atau lebih terang dari kulit di sekitarnya.
- Bentuk dan ukuran bervariasi: Bercak bisa kecil seperti titik-titik atau besar dan menyatu.
- Simetris: Seringkali bercak muncul secara simetris di kedua sisi tubuh.
- Berkembang secara bertahap: Bercak bisa bertambah banyak dan meluas seiring waktu.
Selain bercak putih, gejala vitiligo lainnya yang mungkin muncul adalah:
- Rambut putih: Rambut yang tumbuh di atas bercak putih juga bisa menjadi putih.
- Mata merah muda: Bagian dalam mulut, hidung, atau telinga yang terkena vitiligo bisa menjadi lebih terang.
- Kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari: Kulit yang kehilangan pigmen lebih rentan terhadap sunburn.
Rekomendasi Pengobatan Vitiligo di Dokter Kulit
Jika kamu atau orang terdekat menunjukkan gejala vitiligo, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter kulit di Klinik Utama Pandawa melalui chat dokter spesialis gratis.
Klinik Utama Pandawa memiliki beberapa dokter kulit berpengalaman yang bisa kamu hubungi untuk pengobatan vitiligo.

Diagnosis Vitiligo
Pada umumnya, vitiligo dapat dengan mudah didiagnosis karena bercak-bercak putih yang muncul pada kulit dapat terlihat jelas.
Namun, untuk memastikan diagnosis dan membedakan kondisi ini dari gangguan kulit lainnya, dokter sering kali menggunakan alat khusus seperti lampu Wood atau sinar ultraviolet.
Dengan menggunakan teknik ini, bercak vitiligo akan tampak lebih terang di bawah cahaya UV, yang membantu dokter dalam mendiagnosis vitiligo secara lebih akurat dan membedakannya dari masalah kulit yang serupa.
Baca Juga: Kulit Kering, Bersisik, dan Gatal, Bisa Jadi Karena Ini!
Apakah Kondisi Ini Bisa Sembuh?
Banyak orang yang menderita vitiligo bertanya-tanya apakah kondisi ini bisa sembuh. Meskipun saat ini tidak ada obat yang dapat mengembalikan warna kulit secara permanen, banyak yang mengalami perbaikan dalam penanganan gejala dan pengelolaan kondisi ini.
Proses pemulihan dari kondisi ini dapat bervariasi untuk setiap individu, tergantung pada faktor-faktor seperti lokasi dan luasnya area yang terpengaruh, serta respons tubuh terhadap perawatan yang dilakukan.
Beberapa orang mungkin melihat perubahan yang signifikan dalam penampilan kulit mereka, sementara yang lain mungkin perlu beradaptasi dengan kondisi yang ada.
Dengan dukungan dan pengelolaan yang tepat, banyak penderita dapat hidup dengan baik dan percaya diri, meskipun kondisi tersebut tetap ada.
Pengobatan Vitiligo
Tujuan utama pengobatannya adalah untuk memulihkan warna kulit atau setidaknya menyamarkan bercak putih. Pilihan pengobatan yang umum antara lain:
1. Terapi Topikal
- Krim Kortikosteroid: Obat ini dapat membantu mengurangi peradangan dan merangsang produksi melanin di area yang terkena. Penggunaan krim ini harus diawasi oleh dokter untuk menghindari efek samping.
- Penghambat Calcineurin: Obat topikal seperti tacrolimus atau pimecrolimus dapat digunakan untuk membantu mengembalikan warna kulit pada beberapa kasus ini, terutama di area yang lebih sensitif seperti wajah.
2. Fototerapi
- Terapi Sinar Ultraviolet B (UVB): Terapi ini menggunakan sinar UVB untuk merangsang produksi melanin pada kulit. Biasanya memerlukan beberapa sesi dan dilakukan di klinik atau rumah sakit oleh tenaga medis yang berpengalaman.
- PUVA (Psoralen + UVA): Metode ini melibatkan penggunaan psoralen, yaitu obat yang membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar UVA. Setelah mengonsumsi psoralen, pasien akan menjalani terapi sinar UVA.
3. Mikropigmentasi
- Tato Medis: Ini adalah teknik di mana pigmen dioleskan ke area kulit yang terkena untuk menyamarkan bercak. Mikropigmentasi efektif pada area kecil dan dapat memberikan hasil yang tampak alami.
4. Transplantasi Melanosit
- Metode ini melibatkan pengambilan sel melanosit dari area kulit yang sehat dan memindahkannya ke area yang terkena kondisi ini. Ini adalah prosedur yang lebih invasif dan biasanya dilakukan pada pasien yang memiliki area vitiligo yang luas.
5. Perawatan Sistemik
- Obat Imunosupresif: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat imunosupresif untuk mengendalikan reaksi autoimun yang menyebabkan kerusakan melanosit.
- Terapi Biologis: Obat-obatan yang menargetkan sistem kekebalan tubuh, seperti ustekinumab, sedang diteliti sebagai kemungkinan pengobatan untuk kondisi ini.
Meskipun vitiligo tidak memiliki obat yang definitif, berbagai metode pengobatan dapat membantu mengurangi atau mengatasi gejalanya.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin terdekat untuk menentukan pilihan pengobatan yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan individu.
Baca Juga: Ada Bintik Putih di Wajah, Apa Penyebabnya?
Komplikasi Vitiligo
Meskipun vitiligo tidak sering berkembang menjadi kondisi medis yang lebih berat atau penyakit yang mengancam jiwa, individu yang mengalaminya lebih rentan terhadap sejumlah masalah kesehatan lain.
Beberapa masalah yang lebih sering terjadi pada penderita vitiligo meliputi:
- Kulit yang Lebih Sensitif Terhadap Sinar Matahari: Kekurangan melanin dalam kulit membuatnya lebih rentan terhadap paparan sinar matahari, sehingga kulit menjadi lebih mudah terbakar dan dapat menyebabkan rasa sakit yang lebih intens jika terpapar sinar UV.
- Gangguan Pendengaran: Pada beberapa kasus, terutama yang bersifat keturunan, vitiligo dapat mempengaruhi kemampuan pendengaran. Hal ini terkait dengan kurangnya melanin yang berperan dalam menjaga fungsi dan struktur telinga bagian dalam, sehingga menyebabkan penurunan kemampuan pendengaran.
- Perubahan pada Penglihatan dan Produksi Air Mata: Kekurangan melanin juga dapat memengaruhi mata, menyebabkan peradangan pada iris (iritis), serta perubahan dalam produksi air mata. Ini dapat berdampak pada kenyamanan penglihatan dan fungsi mata secara keseluruhan.
- Stigma Sosial dan Tekanan Psikologis: Penderita vitiligo sering kali menghadapi stigma sosial yang dapat berkontribusi pada tekanan psikologis dan penurunan rasa percaya diri. Kondisi ini, yang mempengaruhi penampilan fisik, kadang-kadang menimbulkan perasaan cemas, depresi, atau isolasi sosial bagi beberapa individu.
- Peningkatan Risiko Kanker Kulit: Karena kulit yang terpengaruh vitiligo kekurangan melanin, ia menjadi lebih rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari. Hal ini meningkatkan kemungkinan terjadinya kerusakan kulit yang dapat berkontribusi pada peningkatan risiko kanker kulit, seperti melanoma.
- Peradangan pada Iris Mata: Selain pengaruh pada kulit, kurangnya pigmen pada mata juga dapat menyebabkan inflamasi pada iris, yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan ketidaknyamanan pada mata.
Dengan demikian, meskipun vitiligo tidak langsung mengarah pada penyakit yang lebih parah, kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah tambahan yang memengaruhi kualitas hidup seseorang, baik dari segi fisik maupun psikologis.
Pencegahan Vitiligo
Pencegahan vitiligo dapat dilakukan dengan cara berikut:
- Menghindari paparan sinar matahari berlebihan
- Menghindari paparan lingkungan yang tercemar oleh bahan kimia, seperti yang berasal dari industri, logam berat, dan cat
- Mengelola stres
- Diet sehat dan asupan nutrisi yang cukup
Kembalikan Kulit Indah Anda, dengan Penanganan Vitiligo Terbaik!

Klinik Utama Pandawa hadir untuk membantu Anda mengembalikan kulit indah Anda dengan penanganan vitiligo yang terbaik dan profesional.
Dengan tim dokter spesialis yang berpengalaman dan metode perawatan terkini, kami memahami tantangan yang dihadapi oleh penderita vitiligo dan berkomitmen untuk memberikan solusi yang efektif dan aman.
Kami melakukan evaluasi menyeluruh untuk menentukan jenis dan tingkat keparahan vitiligo Anda, sehingga perawatan yang sesuai dapat dilakukan dengan tepat.
Di Klinik Utama Pandawa, kami percaya bahwa setiap individu berhak mendapatkan kulit yang sehat dan bercahaya, serta kepercayaan diri yang tinggi. Bergabunglah bersama kami untuk memulai perjalanan menuju kulit yang lebih indah!

Referensi
- National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases (2022), Overview of Vitiligo.
- Healthline (2023), What is Vitiligo and What Does Look Like?