Chancroid

Cara Mengobati Chancroid dengan Antibiotik dan Perawatan Medis

Chancroid atau ulkus mole disebabkan oleh bakteri Haemophilus ducreyi (H. ducreyi). Penyakit ini dimulai dengan timbulnya benjolan yang terasa nyeri di area alat kelamin, yang kemudian berkembang menjadi luka.

Luka terbuka ini dapat mengeluarkan darah atau nanah, yang memungkinkan penularan bakteri H. ducreyi ke orang lain.

Meskipun chancroid sangat mudah menular, kondisi ini dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat.

Chancroid disebabkan oleh infeksi menular seksual oleh bakteri, yang dapat menyebabkan luka terbuka yang nyeri pada area alat kelamin dan sekitarnya. Infeksi ini dapat dialami oleh baik pria maupun wanita.

Penyebab Chancroid

Bakteri H. ducreyi penyebab chancroid umumnya menular melalui hubungan seksual. Selain itu, bakteri ini juga bisa menyebar melalui kontak langsung dengan luka yang terinfeksi. Berikut adalah penyebab munculnya penyakit chancroid:

1. Bakteri Haemophilus ducreyi

  • Chancroid disebabkan oleh bakteri ini yang masuk melalui kulit atau selaput lendir yang mengalami luka kecil saat berhubungan seksual.
  • Setelah masuk, bakteri berkembang biak dan menimbulkan luka terbuka (ulkus) yang nyeri.

2. Hubungan Seksual Berisiko

  • Berhubungan seks tanpa kondom dengan pasangan yang terinfeksi.
  • Bergonta-ganti pasangan seksual tanpa perlindungan.
  • Melakukan hubungan seksual dengan pekerja seks komersial atau pasangan dengan riwayat PMS.

3. Kurangnya Kebersihan Genital

  • Area genital yang tidak terjaga kebersihannya bisa meningkatkan risiko infeksi dan memperparah kondisi luka.

4. Sistem Kekebalan Tubuh Lemah

  • Orang dengan imunitas rendah lebih rentan terinfeksi dan mengalami gejala chancroid yang lebih parah.

5. Faktor Lingkungan dan Epidemiologi

  • Chancroid lebih sering ditemukan di negara berkembang dengan akses kesehatan terbatas.
  • Jarang ditemukan di negara maju karena sistem kesehatan yang lebih baik dan penggunaan antibiotik yang tepat.
Konsultasi Dokter Online CTA

Gejala Chancroid

Gejala utamanya adalah munculnya luka terbuka yang menyakitkan, yang bisa sembuh dengan cepat atau bertahan selama beberapa minggu hingga bulan.

Beberapa gejala lain yang bisa muncul pada chancroid antara lain:

  • Luka berbentuk kawah (ulkus) berukuran 1–2 cm atau lebih besar, dengan warna abu-abu di bagian tengah dan kekuningan di pinggirannya, serta batas yang tegas. Luka ini juga mudah berdarah.
  • Muncul benjolan di penis atau vagina.
  • Bisul dengan tepi lembut dan tidak beraturan.
  • Kulit di sekitar luka menjadi merah dan mengkilap.
  • Keluar nanah dan cairan infeksi dari luka atau benjolan.
  • Penyebaran luka ke area yang lebih luas.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di area selangkangan dalam beberapa kasus.
  • Gejala sistemik seperti demam dan menggigil.

Pada pria, gejala umumnya dimulai dengan munculnya benjolan kecil yang kemudian berkembang menjadi luka terbuka di area alat kelamin, seperti pada skrotum dan penis. Pada wanita, gejalanya diawali dengan benjolan merah pada labia, paha, atau area antara labia dan anus.

Ketika benjolan tersebut berubah menjadi luka terbuka, wanita bisa merasakan sensasi terbakar di sekitar luka atau merasakan nyeri saat buang air kecil dan saat berhubungan seksual.

Diagnosis Chancroid

Untuk mendiagnosis chancroid, dokter akan melakukan wawancara medis untuk menggali informasi tentang gejala, riwayat kesehatan, dan perilaku seksual pasien.

Selain itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada area alat kelamin untuk memeriksa adanya luka atau benjolan, serta pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan.

Untuk memastikan diagnosis, dokter dapat melakukan tes tambahan dengan mengambil sampel cairan dari luka untuk diperiksa di bawah mikroskop atau dilakukan kultur (pembiakan bakteri di media khusus).

Selain itu, dokter juga perlu menyingkirkan kemungkinan infeksi menular seksual lainnya, seperti sifilis, HIV, atau herpes simpleks. Jika hasilnya negatif, dokter akan meminta pasien untuk melakukan pemeriksaan ulang setelah 3 bulan.

Komplikasi Chancroid

Jika chancroid tidak diobati dengan benar, beberapa komplikasi yang mungkin terjadi meliputi:

  • Kerusakan pada saluran kemih akibat peradangan dari chancroid yang dapat menyebabkan fistula uretra.
  • Munculnya jaringan parut pada kulit kepala penis, terutama pada pria yang tidak disunat.
  • Terbentuknya benjolan bernanah di lipatan paha yang bisa pecah dan menyebabkan luka yang sulit sembuh.
  • Penyebaran bakteri ducreyi ke area kulit lainnya, yang menyebabkan luka terbuka yang sulit sembuh di area tersebut.
  • Risiko tertular infeksi menular seksual lain, seperti HIV/AIDS, jika aktivitas seksual tidak dibatasi selama proses penyembuhan.

Cara Mengobati Chancroid dengan Antibiotik

Pengobatan utama untuk chancroid adalah dengan antibiotik. Antibiotik bekerja dengan membunuh bakteri Haemophilus ducreyi sehingga infeksi bisa segera teratasi. Berikut beberapa jenis antibiotik yang umum digunakan:

1. Azithromycin

  • Diberikan dalam dosis tunggal.
  • Efektif melawan bakteri penyebab chancroid.
  • Cocok untuk pasien yang sulit mengikuti pengobatan jangka panjang.

2. Ceftriaxone

  • Biasanya diberikan dalam bentuk suntikan.
  • Dosis tunggal cukup untuk mengatasi infeksi.
  • Sering dipilih karena efektivitasnya tinggi.

3. Erythromycin

  • Diberikan selama 7 hari.
  • Cocok untuk pasien yang tidak bisa menggunakan antibiotik tertentu karena alergi.

4. Ciprofloxacin

  • Diberikan selama 3 hari.
  • Efektif, tapi tidak dianjurkan untuk wanita hamil.

Catatan Penting:
Penggunaan antibiotik harus sesuai dengan resep dan pengawasan dokter. Jangan pernah mengobati diri sendiri dengan membeli antibiotik sembarangan, karena dosis yang salah bisa membuat bakteri kebal dan infeksi semakin sulit diatasi.

Perawatan Medis Pendukung

Selain antibiotik, ada beberapa langkah perawatan medis yang biasanya diberikan dokter untuk membantu pemulihan:

1. Membersihkan Luka Secara Rutin

  • Luka chancroid perlu dibersihkan agar tidak semakin parah.
  • Dokter bisa merekomendasikan larutan antiseptik tertentu untuk mencegah infeksi tambahan.

2. Mengatasi Nyeri

  • Obat pereda nyeri dapat diberikan untuk mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan luka.
  • Nyeri biasanya akan berkurang setelah antibiotik mulai bekerja.

3. Mengobati Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

  • Jika kelenjar getah bening pecah, dokter bisa melakukan prosedur untuk mengeluarkan nanah dan membersihkan area tersebut.

4. Konseling Seksual dan Edukasi

  • Pasien perlu diedukasi agar tidak menularkan penyakit ke pasangan.
  • Dokter biasanya menganjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual hingga benar-benar sembuh.

Bisakah Chancroid Kambuh?

Jika pengobatan dilakukan sampai tuntas, kemungkinan kambuh sangat kecil. Namun, Anda tetap bisa terinfeksi kembali jika melakukan hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi.

Apakah Chancroid Bisa Sembuh Sendiri?

Tidak, chancroid tidak bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan. Luka chancroid yang disebabkan oleh bakteri Haemophilus ducreyi justru bisa semakin parah jika dibiarkan, menimbulkan nyeri hebat, infeksi tambahan, hingga meningkatkan risiko penularan HIV. Satu-satunya cara untuk menyembuhkan chancroid adalah dengan antibiotik dan perawatan medis yang tepat di bawah pengawasan dokter. Jadi, jangan menunda pemeriksaan jika muncul gejala chancroid.

Pengobatan Chancroid Tuntas, Privasi Terjamin hanya di Klinik Utama Pandawa.

Konsultasi Dokter Gratis

Klinik Utama Pandawa menyediakan pengobatan infeksi menular seksual (IMS) terbaik dengan pendekatan medis yang komprehensif dan profesional. 

Dengan tim dokter yang berpengalaman dan fasilitas modern, klinik spesialis penyakit kelamin ini menawarkan diagnosis yang akurat dan perawatan yang disesuaikan untuk setiap pasien. 

Mulai dari pemeriksaan laboratorium hingga terapi obat-obatan, Klinik Utama Pandawa menangani berbagai jenis penyakit menular seksual, termasuk pengobatan ulkus mole

Selain pengobatan, klinik kami juga memberikan edukasi mengenai pencegahan dan perawatan diri guna mencegah infeksi berulang dan menjaga kesehatan seksual jangka panjang.

Konsultasi Dokter Online CTA
Referensi