penyebab keputihan bau

15 Penyebab Keputihan Bau Tak Sedap yang Harus Diwaspadai Wanita

Penyebab keputihan bau dapat berasal dari berbagai faktor, yang sering kali menandakan adanya gangguan kesehatan pada organ intim wanita.

Salah satu penyebab utama adalah infeksi jamur, seperti Candida albicans, yang mengakibatkan keputihan berwarna putih kental dan berbau seperti roti atau ragi.

Selain itu, infeksi bakteri, seperti vaginosis bakterial, juga dapat memicu keputihan berbau amis atau busuk akibat ketidakseimbangan antara bakteri baik dan jahat di dalam vagina.

Jenis-Jenis Keputihan pada Wanita

Berikut adalah beberapa jenis keputihan yang umum terjadi:

1. Keputihan Normal

Keputihan ini berfungsi untuk menjaga kebersihan dan kelembapan vagina. Biasanya berwarna bening atau putih, tidak berbau, dan memiliki tekstur yang agak kental atau cair tergantung pada fase siklus menstruasi. Keputihan jenis ini tidak disertai dengan gejala lain seperti gatal atau iritasi.

2. Keputihan Kuning atau Hijau

Keputihan yang berwarna kuning atau hijau seringkali menandakan adanya infeksi bakteri atau penyakit menular seksual seperti gonore atau trikomoniasis. Biasanya disertai dengan bau yang tidak sedap, gatal, atau rasa sakit saat berhubungan seks (.

3. Keputihan Berbusa

Keputihan yang berbusa, sering kali berwarna kuning atau hijau, bisa menjadi tanda infeksi trikomoniasis, sebuah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis yang disertai dengan rasa gatal dan bau yang tidak sedap.

4. Keputihan Berdarah

Keputihan yang disertai dengan darah, baik di luar siklus menstruasi atau setelah hubungan seks, bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius seperti infeksi, polip serviks, atau bahkan kanker serviks. Kondisi ini memerlukan perhatian medis segera.

5. Keputihan Kental dan Putih

Keputihan putih susu dapat terjadi menjelang menstruasi atau saat ovulasi. Namun, jika keputihan ini berlebihan dan disertai rasa gatal atau iritasi, bisa menjadi tanda infeksi jamur, seperti Candida.

6. Keputihan Cair dan Transparan

Keputihan cair bahkan transparan jenis ini biasanya terjadi saat masa ovulasi dan berfungsi untuk membantu sperma bergerak ke dalam rahim. Kondisi ini sangat normal dan tidak perlu dikhawatirkan, kecuali jika ada perubahan dalam jumlah atau konsistensinya.

Konsultasi Dokter Online CTA

Penyebab Keputihan Berbau

Keputihan berbau dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yang biasanya menandakan adanya masalah kesehatan pada organ intim wanita. Berikut adalah beberapa penyebab umum keputihan berbau:

1. Infeksi Jamur (Kandidiasis)

Salah satu penyebab paling umum dari keputihan berbau adalah kandidiasis, khususnya Candida albicans. Infeksi ini menyebabkan keputihan yang berwarna putih kekuningan dan berbau seperti roti atau ragi.

Infeksi jamur ini bisa disebabkan oleh ketidakseimbangan pH pada vagina, kebersihan yang tidak terjaga, atau penggunaan antibiotik yang berlebihan.

2. Infeksi Bakteri (Vaginosis Bakterial)

Vaginosis bakterialis adalah kondisi di mana terjadi ketidakseimbangan antara bakteri baik dan bakteri jahat di vagina.

Biasanya, vagina memiliki bakteri baik yang melindungi dari infeksi, tetapi jika bakteri jahat berkembang biak secara berlebihan, bisa menyebabkan keputihan yang berbau amis atau busuk.

Penyebab pasti dari vaginosis bakterial belum sepenuhnya diketahui, namun penggunaan douching, antibiotik, atau hubungan seks dengan pasangan yang terinfeksi dapat menjadi faktor risikonya.

3. Penyakit Menular Seksual (PMS)

Beberapa penyakit menular seksual, seperti gonore, trikomoniasis, atau klamidia, dapat menyebabkan keputihan berbau. Keputihan yang disebabkan oleh PMS biasanya disertai dengan gejala lain, seperti gatal, nyeri saat berhubungan seks (Dispareunia), atau perdarahan di luar siklus menstruasi.

4. Kondisi Hormonal

Perubahan hormon yang terjadi selama masa kehamilan, menstruasi, atau penggunaan kontrasepsi hormonal dapat mempengaruhi produksi cairan vagina. Keputihan yang berbau dapat terjadi ketika ada perubahan pada keseimbangan hormon tubuh yang memengaruhi pH di dalam vagina.

5. Kebersihan yang Tidak Terjaga

Kebersihan area kewanitaan yang buruk dapat menyebabkan penumpukan bakteri dan kuman, yang kemudian dapat menyebabkan infeksi dan keputihan berbau.

Penggunaan produk pembersih yang tidak sesuai atau terlalu sering membersihkan vagina dengan bahan kimia keras (seperti douching) juga dapat merusak flora alami vagina, memicu pertumbuhan bakteri jahat, dan menyebabkan bau yang tidak sedap.

6. Kanker Serviks

Dalam kasus yang sangat jarang, keputihan berbau busuk bisa menjadi tanda adanya kanker serviks. Pada tahap lanjut, kanker serviks dapat menyebabkan perubahan pada cairan vagina yang mengeluarkan bau tidak sedap.

7. Kebersihan Area Kewanitaan yang Buruk

Jarang mengganti celana dalam, tidak membasuh vagina dengan benar setelah buang air atau penggunaan pembalut yang terlalu lama dapat memicu bau tak sedap. Kondisi ini membuat bakteri lebih mudah berkembang.

8. Perubahan Hormon

Hormon wanita berubah-ubah, terutama menjelang menstruasi, kehamilan, atau menopause. Perubahan ini bisa membuat produksi keputihan lebih banyak dan menimbulkan aroma tak sedap.

9. Hubungan Seksual tanpa Kondom

Sperma yang tetinggal di vagina bisa mengubah keseimbangan pH, sehingga menimbulkan aroma amis atau bau tidak sedap. Selain itu, risiko IMS juga meningkat jika berhubungan seks tanpa perlindungan.

10. Pemakaian Pakaian Dalam yang Tidak Tepat

Celana dalam ketat atau berbahan sintetis membuat area kewanitaan lembap dan tidak bisa “bernapas”. Lingkungan ini ideal untuk pertumbuhan bakteri dan jamur penyebab keputihan bau.

11. Pola Makan Tidak Sehat

Terlalu banyak konsumsi makanan manis, pedas, atau minuman beralkohol bisa memengaruhi aroma alami vagina. Gula berlebih, misalnya, dapat memicu pertumbuhan jamur penyebab keputihan.

12. Sisa Menstruasi

Kadang, sisa darah menstruasi yang tidak sepenuhnya keluar bisa bercampur dengan cairan vagina. Hal ini memicu bau besi atau amis pada keputihan.

13. Alergi atau Iritasi

Beberapa wanita sensitif terhadap produk tertentu seperti pembalut, tisu basah, atau deterjen pakaian dalam. Iritasi ini bisa menyebabkan peradangan, gatal, dan bau tak sedap pada keputihan

14. Penurunan Imunitas

Imun tubuh yang lemah, misalnya akibat penyakit kronis atau penggunaan obat tertentu, membuat vagina lebih mudah terkena infeksi yang menimbulkan keputihan bau.

15. Faktor Usia dan Menopause

Pada wanita menopause, produksi estrogen menurun sehingga dinding vagina lebih tipis dan kering. Hal ini meningkatkan risiko infeksi dan keputihan berbau tidak sedap.

Cara Mengatasi Keputihan Bau Tak Sedap

Mengatasi keputihan bau harus disesuaikan dengan penyebabnya. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  • Periksa ke dokter bila keputihan disertai gatal, nyeri, atau bercak darah.
  • Jaga kebersihan vagina dengan rutin mengganti celana dalam dan pembalut.
  • Hindari penggunaan sabun berpewangi pada area kewanitaan.
  • Konsumsi makanan sehat seperti sayur, buah, dan yogurt untuk menjaga keseimbangan bakteri baik.
  • Gunakan kondom saat berhubungan untuk mencegah penyakit menular seksual.

Tips Mencegah Keputihan Bau Tak Sedap

Selain mengobati, pencegahan juga sangat penting. Beberapa tips berikut bisa membantu:

  1. Pilih celana dalam berbahan katun yang menyerap keringat.
  2. Ganti pakaian dalam minimal 2–3 kali sehari.
  3. Minum cukup air putih untuk membantu detoksifikasi alami tubuh.
  4. Kurangi konsumsi gula berlebih.
  5. Hindari douching atau membersihkan vagina dengan cairan berpewangi.

Kapan Harus Mengunjungi Dokter?

Anda harus segera mengunjungi dokter jika:

  • Keputihan berbau tidak sedap dan disertai dengan rasa gatal atau iritasi.
  • Keputihan disertai dengan perubahan warna, seperti kuning kehijauan, atau berbusa.
  • Ada rasa sakit saat berhubungan seks (Dispareunia) atau saat buang air kecil.
  • Terdapat perdarahan di luar siklus menstruasi.

Keputihan Bau? Solusi Cepat dan Tepat Hanya di Klinik Utama Pandawa

Konsultasi Dokter Gratis

Pernah merasa terganggu dengan keputihan yang berbau tak sedap? Jangan biarkan rasa tidak nyaman ini mengganggu aktivitas harian Anda. Keputihan bau bisa jadi tanda adanya infeksi atau masalah kesehatan lain yang perlu segera ditangani.

Di Klinik Utama Pandawa, Anda bisa mendapatkan pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui penyebab keputihan bau yang dialami, sekaligus penanganan medis yang tepat sesuai kebutuhan.

Dengan layanan dokter berpengalaman, suasana yang nyaman, serta kerahasiaan pasien yang terjamin, Klinik Utama Pandawa hadir untuk membantu Anda mengatasi masalah kewanitaan dengan aman.

Jangan ragu untuk melakukan konsultasi sekarang juga, karena semakin cepat ditangani, semakin besar peluang Anda untuk kembali sehat dan percaya diri tanpa gangguan keputihan bau.

Konsultasi Dokter Online CTA
Referensi