Abses Adalah Infeksi Bernanah: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Abses adalah kumpulan nanah yang terbentuk akibat infeksi, biasanya disebabkan oleh bakteri yang menyerang jaringan tubuh.
Ketika tubuh merespons infeksi, sistem imun akan mengirimkan sel darah putih ke area yang terinfeksi, lalu menghasilkan nanah yang terdiri dari sel mati, bakteri, dan jaringan rusak.
Abses dapat muncul di permukaan kulit (seperti bisul), atau di dalam tubuh, termasuk di organ vital seperti hati, paru-paru, hingga otak.
Meskipun abses tampak seperti kondisi yang sederhana, bila tidak ditangani dengan tepat, ia dapat berkembang menjadi infeksi yang lebih serius dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Penting untuk memahami penyebab, gejala, serta pilihan penanganan abses, karena penanganan yang tepat waktu dapat mencegah komplikasi yang lebih berat.
Apa Itu Abses
Abses adalah suatu kondisi medis yang terjadi ketika ada kumpulan nanah yang terperangkap dalam jaringan tubuh akibat infeksi.
Nanah ini merupakan hasil dari perlawanan tubuh terhadap infeksi, yang terdiri dari sel-sel darah putih, bakteri yang mati, dan jaringan yang rusak.
Abses dapat terbentuk di berbagai bagian tubuh, baik di bawah kulit maupun di dalam organ tubuh seperti hati, paru-paru, gigi, atau bahkan di dalam otak.
Penyebab Abses
Berikut adalah beberapa penyebab umum abses berdasarkan jenis infeksi dan kondisi medis yang mendasarinya:
1. Infeksi Bakteri
Infeksi bakteri merupakan penyebab utama abses, baik yang terjadi pada permukaan kulit (abses kutan) maupun pada organ dalam (abses visceral). Jenis bakteri yang paling sering terlibat antara lain:
- Staphylococcus aureus, termasuk jenis yang resisten terhadap antibiotik seperti MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus)
- Streptococcus pyogenes
- Bakteri anaerob, yang umumnya terlibat dalam abses intraabdomen, abses gigi, atau abses panggul
2. Infeksi Akibat Luka atau Trauma
Abses dapat timbul akibat masuknya bakteri ke dalam tubuh melalui luka terbuka, luka tusuk, atau luka pasca operasi yang tidak steril. Trauma pada jaringan lunak juga dapat memicu terbentuknya abses, terutama jika tidak segera ditangani secara medis.
3. Infeksi Gigi dan Rongga Mulut
Infeksi gigi (misalnya akibat gigi berlubang) yang menyebar hingga ke akar dan jaringan di sekitarnya dapat menyebabkan abses periapikal atau abses periodontal.
Selain itu, infeksi pada gusi yang tidak diobati juga dapat menyebabkan terbentuknya abses gigi.
4. Penyumbatan Kelenjar atau Saluran Tubuh
Kondisi seperti penyumbatan kelenjar minyak, kelenjar keringat, kista bartholin, atau saluran pernapasan dan pencernaan dapat menyebabkan penumpukan cairan yang menjadi tempat ideal bagi bakteri berkembang biak, sehingga memicu terbentuknya abses.
5. Kondisi Imunokompromais
Individu dengan sistem imun yang lemah, seperti penderita diabetes melitus, HIV/AIDS, pasien kanker yang menjalani kemoterapi, atau pengguna obat imunosupresif
Memiliki risiko lebih tinggi mengalami infeksi yang berkembang menjadi abses karena ketidakmampuan tubuh dalam mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme patogen.
6. Infeksi Jamur atau Parasit
Meskipun lebih jarang, abses juga dapat disebabkan oleh infeksi jamur (seperti Candida albicans) atau parasit, misalnya Entamoeba histolytica yang dapat menyebabkan abses hati amuba. Kondisi ini lebih sering ditemukan pada pasien imunodefisiensi atau di wilayah endemis.
Jenis-Jenis Abses
Abses dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasi terbentuknya dan penyebab yang mendasarinya.
Pengetahuan mengenai jenis-jenis abses sangat penting untuk menentukan pendekatan diagnostik dan penanganan yang sesuai. Berikut ini adalah klasifikasi umum abses berdasarkan letaknya:
1. Abses Kutan (Abses Kulit)
Merupakan jenis abses yang paling umum dan terjadi pada lapisan kulit atau jaringan subkutan.
Contoh:
- Abses perianal (di sekitar anus)
- Abses furunkel dan karbunkel (bisul akibat infeksi folikel rambut)
- Abses aksila (di ketiak)
- Abses payudara (biasanya terjadi pada ibu menyusui)
2. Abses Gigi dan Mulut
Terjadi akibat infeksi bakteri pada pulpa gigi atau jaringan periodontal.
Contoh:
- Abses periapikal (di ujung akar gigi)
- Abses periodontal (di sekitar jaringan penyangga gigi)
3. Abses Organ Dalam (Abses Visceral)
Terbentuk di dalam organ tubuh dan sering kali tidak tampak secara kasat mata. Diperlukan pencitraan medis untuk mendeteksinya.
Contoh:
- Abses hati (bisa karena infeksi bakteri atau amuba)
- Abses paru-paru (sering akibat aspirasi atau infeksi paru berat)
- Abses otak (berisiko tinggi dan memerlukan penanganan segera)
- Abses limpa, ginjal, atau prostat
4. Abses Panggul
Sering terjadi pada wanita akibat komplikasi penyakit radang panggul (PID), operasi ginekologis, atau apendisitis yang pecah.
Contoh:
- Abses tubo-ovarium
- Abses Douglas (di ruang antara rahim dan rektum)
5. Abses Peritonsilar
Disebut juga sebagai quinsy, yaitu abses yang terjadi di sekitar amandel, sering merupakan komplikasi dari tonsilitis akut.
Gejala:
- Nyeri tenggorokan hebat sebelah, sulit menelan, suara serak, dan pembengkakan leher.
6. Abses Epidural dan Spinal
Terjadi di sekitar tulang belakang atau otak, di antara dura mater dan tulang.
Gejala:
- Nyeri punggung, gangguan neurologis, demam, dan dalam kasus berat bisa menyebabkan kelumpuhan.
Gejala Abses yang Harus Diwaspadai
Mengenali gejala sejak dini sangat penting agar penanganan dapat dilakukan secara tepat, sehingga mencegah penyebaran infeksi dan komplikasi yang lebih berat.
Gejala abses dapat bervariasi tergantung pada lokasi, ukuran, dan tingkat keparahan infeksi, namun secara umum, tanda-tanda berikut perlu diwaspadai:
- Benjolan atau Pembengkakan Lokal
- Rasa Nyeri yang Meningkat
- Kemerahan dan Hangat di Sekitar Area Abses
- Demam dan Menggigil
- Nanah atau Cairan Keluar
- Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
- Gejala Tambahan Sesuai Lokasi Abses

Baca Juga: Prosedur Medis Bisul yang Tepat Agar Cepat Kempes
Cara Mengobati Abses
Abses adalah akumulasi nanah akibat infeksi yang memerlukan penanganan medis untuk mencegah penyebaran dan komplikasi serius.
Pengobatan abses harus dilakukan secara tepat berdasarkan lokasi, ukuran, tingkat keparahan, serta kondisi umum pasien.
Tujuan utama dari pengobatan adalah untuk mengeluarkan nanah, mengurangi peradangan, serta menghilangkan sumber infeksi. Berikut ini adalah metode pengobatan yang umum dilakukan:
- Pemberian Antibiotik
- Drainase (Pengeluaran Nanah)
- Perawatan Luka dan Pemantauan
- Tata Laksana Penyebab Dasar
- Rawat Inap atau Operasi Bedah (Jika Diperlukan)
Komplikasi Jika Abses Tidak Diobati
Meskipun pada awalnya abses mungkin terlihat sebagai masalah lokal dan ringan, ketidaktahuan atau penundaan pengobatan dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius.
Abses yang tidak mendapatkan penanganan medis yang tepat dapat berkembang lebih parah, menyebar ke jaringan sekitarnya, atau bahkan memasuki sistem peredaran darah.
Oleh karena itu, memahami risiko komplikasi sangat penting untuk mendorong deteksi dan pengobatan dini. Berikut adalah beberapa komplikasi utama yang dapat terjadi:
- Penyebaran Infeksi ke Jaringan Sekitar (Selulit)
- Sepsis (Infeksi Menyebar ke Darah)
- Penyebaran ke Organ Vital
- Pembentukan Fistula atau Sinus
- Kerusakan Jaringan Permanen
- Risiko Khusus pada Pasien Imunokompromais
Cara Mencegah Abses
Berikut adalah langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari terbentuknya abses:
- Menjaga Kebersihan Diri (Personal Hygiene)
- Perawatan Luka dengan Benar
- Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut
- Kontrol Penyakit Kronis
- Jaga Imunitas Tubuh
- Vaksinasi Sesuai Anjuran
- Waspadai Gejala Awal Infeksi
Tuntas Atasi Abses, Aman di Tangan Ahli Klinik Utama Pandawa

Jangan abaikan benjolan atau nyeri yang tak kunjung sembuh abses bisa menjadi serius jika tidak ditangani dengan tepat.
Klinik Utama Pandawa hadir sebagai solusi terpercaya untuk mengobati abses secara cepat, aman, dan profesional.
Dengan didukung oleh tim medis berpengalaman serta fasilitas modern, kami memastikan setiap pasien mendapatkan perawatan menyeluruh dan nyaman, mulai dari diagnosa hingga tindakan medis seperti drainase atau pemberian obat yang tepat.
Segera kunjungi Klinik Utama Pandawa jika Anda merasakan gejala abses seperti pembengkakan, kemerahan, nyeri berdenyut, atau nanah yang keluar dari kulit.
