Melanoma: Kanker Kulit yang Sering Diabaikan
Melanoma merupakan salah satu jenis kanker kulit yang paling berbahaya karena kemampuannya menyebar ke organ tubuh lain dengan cepat.
Meskipun tergolong langka dibandingkan jenis kanker kulit lainnya, penyakit kulit ini menyumbang sebagian besar kematian akibat kanker kulit.
Penyakit ini sering kali berkembang dari tahi lalat yang tampak biasa, tetapi mengalami perubahan warna, ukuran, atau bentuk. Karena sifatnya yang agresif, deteksi dini menjadi kunci utama dalam meningkatkan peluang kesembuhan.
Kesadaran masyarakat terhadap melanoma masih relatif rendah, terutama di negara beriklim tropis di mana paparan sinar matahari berlangsung sepanjang tahun.
Padahal, perlindungan kulit dan pemeriksaan rutin dapat secara signifikan mengurangi risiko terkena penyakit ini.
Apa Itu Melanoma
Melanoma adalah jenis kanker kulit yang berasal dari sel pigmen kulit yang disebut melanosit. Sel-sel ini bertanggung jawab atas produksi melanin, yaitu zat yang memberi warna pada kulit.
Meskipun penyakit ini hanya menyumbang sekitar 1% dari seluruh kasus kanker kulit, penyakit ini bertanggung jawab atas sebagian besar kematian akibat kanker kulit.
Gejala Melanoma yang Perlu Diwaspadai
Deteksi dini sangat penting dalam kasus ini. Salah satu cara paling sederhana untuk mengenali tanda-tanda awal melanoma adalah dengan menggunakan metode ABCDE, yaitu:
- A (Asymmetry): Bentuk tahi lalat tidak simetris.
- B (Border): Pinggiran tahi lalat tidak teratur atau bergerigi.
- C (Color): Warna tahi lalat tidak merata atau berubah warna (misalnya campuran cokelat, hitam, merah, biru).
- D (Diameter): Ukuran tahi lalat lebih besar dari 6 mm (sekitar ukuran penghapus pensil).
- E (Evolving): Tahi lalat berubah dari waktu ke waktu dalam bentuk, warna, ukuran, atau terasa gatal dan berdarah.
Jika Anda menemukan tahi lalat yang mencurigakan dengan ciri-ciri di atas, segera periksakan ke dokter spesialis kulit.

Baca Juga: 10 Penyakit Kulit yang Paling Umum dan Cara Mencegahnya
Faktor Risiko Melanoma
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena antara lain:
1. Paparan Sinar UV Berlebih
Paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari atau alat tanning buatan merupakan faktor risiko utamanya. Kondisi ini merusak DNA sel-sel kulit dan bisa memicu pertumbuhan sel yang tidak normal.
2. Riwayat Keluarga
Jika ada anggota keluarga yang pernah didiagnosis, maka risiko Anda untuk terkena penyakit ini meningkat. Faktor genetik memainkan peran penting.
3. Warna Kulit
Orang dengan kulit putih, rambut pirang atau merah, dan mata berwarna terang memiliki lebih sedikit melanin di kulitnya, sehingga lebih rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari.
4. Banyak Tahi Lalat
Memiliki banyak tahi lalat (lebih dari 50) atau memiliki tahi lalat atipikal (dysplastic nevi) juga dapat meningkatkan risiko kondisi ini.
5. Sistem Imun Lemah
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya penderita HIV/AIDS atau pasien transplantasi organ, memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena.
Jenis-Jenis Melanoma
Melanoma tidak selalu terlihat sama, dan ada beberapa jenis utama yang perlu diketahui:
1. Superficial Spreading Melanoma
Ini adalah jenis yang paling umum. Biasanya tumbuh perlahan di lapisan atas kulit dan muncul sebagai bintik datar atau agak terangkat dengan tepi tidak teratur.
2. Nodular Melanoma
Jenis ini lebih agresif dan cepat menyebar. Biasanya muncul sebagai benjolan gelap yang cepat tumbuh dan bisa berdarah.
3. Lentigo Maligna Melanoma
Lentigo berbeda dengan melasma, lentigo sendiri sering ditemukan pada orang tua dan biasanya muncul di area yang sering terpapar sinar matahari, seperti wajah. Pertumbuhannya lambat.
4. Acral Lentiginous Melanoma
Jenis ini lebih sering terjadi pada orang dengan kulit gelap dan biasanya muncul di telapak tangan, telapak kaki, atau di bawah kuku.
Cara Mendiagnosis Melanoma
Diagnosis pada penyakit ini biasanya dimulai dengan pemeriksaan kulit secara visual oleh dokter. Jika dokter mencurigai adanya kondisi ini, langkah selanjutnya adalah:
- Biopsi kulit: Mengambil sampel jaringan untuk diperiksa di laboratorium.
- Dermatoskopi: Pemeriksaan kulit menggunakan alat pembesar khusus untuk melihat pola pigmen yang tidak terlihat dengan mata telanjang.
- Tes lanjutan: Jika melanoma diduga sudah menyebar, dokter bisa melakukan CT scan, MRI, atau PET scan untuk mengetahui sejauh mana penyebarannya.
Stadium Melanoma
Melanoma diklasifikasikan berdasarkan stadium (tingkatan keparahan), mulai dari Stadium 0 (in situ) hingga Stadium IV (metastasis):
- Stadium 0: Sel kanker hanya ditemukan di lapisan luar kulit.
- Stadium I dan II: Kanker masih di kulit, tapi bisa lebih tebal dan mungkin sudah menyebabkan luka.
- Stadium III: Sel kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening terdekat.
- Stadium IV: Kanker sudah menyebar ke organ lain seperti paru-paru, hati, atau otak.
Pengobatan Melanoma
Pengobatan melanoma bergantung pada stadium dan lokasi kanker. Beberapa metode umum antara lain:
1. Operasi
Pengangkatan melanoma melalui prosedur bedah adalah langkah utama, terutama jika kanker belum menyebar.
2. Imunoterapi
Terapi ini merangsang sistem imun tubuh agar bisa melawan sel kanker. Obat-obatan seperti pembrolizumab dan nivolumab termasuk dalam kategori ini.
3. Terapi Target
Terapi ini menargetkan mutasi genetik tertentu yang menyebabkan melanoma, seperti mutasi BRAF.
4. Radioterapi
Digunakan untuk menghancurkan sel kanker, terutama jika melanoma sudah menyebar atau tidak dapat dioperasi.
5. Kemoterapi
Meski kini jarang menjadi pilihan utama, kemoterapi masih digunakan dalam kasus tertentu jika terapi lain tidak berhasil.
Cara Mencegah Melanoma
Melanoma bisa dicegah, terutama dengan kebiasaan yang baik dalam melindungi kulit. Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan:
1. Hindari Paparan Sinar Matahari Berlebih
Hindari berada di bawah sinar matahari langsung antara pukul 10 pagi hingga 4 sore, saat sinar UV paling kuat.
2. Gunakan Tabir Surya
Gunakan sunscreen SPF minimal 30 setiap hari, bahkan saat mendung. Oleskan ulang setiap dua jam atau setelah berenang dan berkeringat.
3. Kenakan Pakaian Pelindung
Topi lebar, kacamata hitam, dan pakaian berlengan panjang bisa melindungi kulit dari sinar UV.
4. Hindari Tanning
Baik tanning alami maupun buatan (dengan tanning bed) dapat merusak kulit dan meningkatkan risiko kanker kulit.
5. Periksa Kulit Secara Rutin
Lakukan pemeriksaan kulit secara menyeluruh setiap bulan dan segera konsultasikan dengan dokter jika menemukan tahi lalat yang berbahaya.
Kulit Sehat, Hidup Lebih Nikmat Cegah Sejak Dini di Klinik Utama Pandawa.

Kulit adalah lapisan pelindung pertama tubuh kita, dan merawatnya adalah bentuk investasi terbaik untuk kesehatan jangka panjang. Jangan tunggu sampai muncul keluhan ruam, gatal, bercak, atau perubahan pada kulit bisa menjadi tanda awal dari kondisi yang perlu ditangani secara medis.
Di Klinik Utama Pandawa, kami siap membantu Anda mengenali, mencegah, dan merawat berbagai jenis penyakit kulit dengan pendekatan yang aman, terpercaya, dan sesuai kebutuhan Anda.
Mari cegah penyakit kulit sejak dini dengan pemeriksaan rutin dan edukasi yang tepat. Kesehatan kulit bukan hanya soal penampilan, tapi juga soal kualitas hidup. Konsultasikan masalah kulit Anda hari ini juga di Klinik Utama Pandawa karena kulit sehat adalah hak setiap orang.

Refrensi
- Mayo Clinic 2025 Melanoma https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/melanoma/symptoms-causes/syc-20374884
- Cleveland Clinic 2025 Melanoma https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14391-melanoma