Wajib Tahu! Hal Penting Sebelum Pasang Behel Gigi!
Behel gigi bukan lagi sekadar alat untuk merapikan gigi, tapi juga simbol tren gaya hidup modern. Banyak orang kini memilih behel bukan hanya demi kesehatan gigi, tapi juga untuk meningkatkan kepercayaan diri dan mempercantik senyum.
Namun, sebelum memutuskan untuk memasangnya, ada banyak hal penting yang perlu kamu ketahui agar tidak salah langkah mulai dari proses, biaya, hingga perawatan sehari-hari yang harus dilakukan.
Behel gigi memang bisa mengubah penampilan secara signifikan, tapi tahukah kamu bahwa tidak semua orang cocok memakainya? Kesalahan kecil seperti salah memilih jenis behel atau dokter yang kurang berpengalaman bisa berakibat fatal, lho!
Karena itu, memahami segala hal sebelum pasang behel adalah langkah bijak agar hasilnya maksimal dan senyum indahmu tetap sehat.
Apa Itu Behel Gigi
Behel gigi (atau braces) adalah alat ortodonti yang digunakan untuk memperbaiki posisi gigi agar sejajar dan rapi. Behel bekerja dengan memberi tekanan perlahan pada gigi, sehingga lama-kelamaan gigi berpindah ke posisi ideal.
Jenis behel sangat beragam, mulai dari behel konvensional berbahan logam, behel keramik, hingga behel transparan (clear aligner) yang hampir tak terlihat. Masing-masing memiliki kelebihan, kekurangan, serta biaya pemasangan yang berbeda.
Behel biasanya dipasang oleh dokter spesialis gigi, bukan dokter gigi umum. Ini penting, karena penanganan ortodonti yang salah bisa menyebabkan gigi bergeser tidak seimbang, nyeri rahang, bahkan gangguan fungsi kunyah.
Kenapa Banyak Orang Memilih Behel Gigi?
Behel gigi bukan hanya untuk alasan estetika, tetapi juga kesehatan. Berikut beberapa alasan mengapa banyak orang memutuskan untuk memasangnya:
- Memperbaiki Susunan Gigi yang Tidak Rata: Gigi tidak beraturan, gigi gingsul, tumpang tindih, atau renggang dapat dirapikan dengan behel gigi.
- Memperbaiki gigitan yang tidak seimbang (maloklusi): Masalah gigitan seperti overbite, underbite, atau crossbite dapat dikoreksi dengan behel, sehingga fungsi mengunyah dan berbicara menjadi lebih baik.
- Meningkatkan rasa percaya diri: Siapa yang tidak ingin memiliki senyum indah dan gigi rapi? Behel membantu mencapainya.
- Mencegah masalah gigi di masa depan: Posisi gigi yang rapi membuat perawatan gigi lebih mudah dan mengurangi risiko gigi berlubang atau penyakit gusi.
- Memudahkan Perawatan Gigi Lainnya: Susunan gigi yang rapi memudahkan dokter gigi dalam melakukan perawatan lain seperti pemasangan implan atau pembuatan gigi palsu.
Baca Juga: Catat, Ini Manfaat-Manfaat Penggunaan Benang Gigi
Hal Penting Sebelum Pasang Behel Gigi
Sebelum kamu terburu-buru ke klinik gigi, pastikan kamu memahami beberapa hal penting berikut agar proses pemasangan berjalan lancar dan hasilnya memuaskan.
1. Konsultasi ke Dokter Gigi Spesialis Ortodonti
Langkah pertama yang tidak boleh dilewatkan adalah konsultasi. Dokter gigi akan memeriksa kondisi gigi, gusi, dan rahang secara menyeluruh. Pemeriksaan ini mencakup:
- Foto rontgen gigi (panoramik dan sefalometri)
- Cetak model gigi
- Analisis posisi dan bentuk rahang
2. Pastikan Gigi dan Gusi dalam Kondisi Sehat
Sebelum behel dipasang, semua masalah gigi dan gusi harus ditangani terlebih dahulu. Misalnya:
- Gigi berlubang harus ditambal
- Karang gigi harus dibersihkan
- Gusi bengkak atau infeksi harus diobati
3. Siapkan Mental dan Komitmen
Behel bukan solusi instan. Rata-rata perawatan ortodonti berlangsung 1 hingga 3 tahun, tergantung tingkat keparahan kasus. Kamu perlu rutin kontrol ke dokter setiap 4–6 minggu dan rajin menjaga kebersihan mulut.
Selain itu, akan ada masa adaptasi seperti:
- Gigi terasa ngilu beberapa hari setelah pemasangan
- Sulit makan di awal
- Harus berhati-hati saat menyikat gigi
4. Persiapkan Biaya dengan Matang
Biaya pasang behel sangat bervariasi tergantung jenisnya, mulai dari Rp5 juta hingga lebih dari Rp30 juta. Biaya ini bisa berbeda di tiap klinik dan tergantung kompleksitas kasus.
Biasanya, biaya sudah mencakup:
- Konsultasi dan pemeriksaan awal
- Pemasangan behel
- Kontrol rutin bulanan
- Pelepasan behel dan retainer
5. Pahami Risiko dan Efek Sampingnya
Behel gigi umumnya aman, tapi tetap memiliki risiko, seperti:
- Luka ringan di bagian dalam pipi atau bibir
- Gigi terasa linu atau ngilu di awal
- Plak menumpuk jika tidak rajin sikat gigi
- Gigi bisa bergeser kembali jika tidak menggunakan retainer setelah lepas behel
6. Perawatan Setelah Pemasangan Behel
Setelah behel terpasang, kamu harus mulai membiasakan diri dengan rutinitas baru. Berikut beberapa tips penting:
- Gunakan sikat gigi khusus ortodonti dan benang gigi.
- Hindari makanan keras, lengket, dan manis seperti permen atau keripik.
- Bilas mulut dengan obat kumur antiseptik.
- Rutin kontrol sesuai jadwal dokter.
Baca Juga: Kenapa Pasang Behel Harus Cabut Gigi? Ini Alasan Medisnya!
Jenis-Jenis Behel Gigi
Saat ini, terdapat berbagai jenis behel gigi yang bisa dipilih sesuai kebutuhan dan preferensi. Berikut adalah jenis-jenis behel gigi yang umum digunakan:
1. Behel Metal (Konvensional)
- Behel metal ini terbuat dari kawat dan braket logam yang melekat pada setiap gigi.
- Kelebihan: Biaya lebih terjangkau dan efektif untuk kasus ortodontik yang kompleks.
- Kekurangan: Penampilannya kurang estetis karena terlihat jelas.
2. Behel Keramik
- Menggunakan braket yang terbuat dari bahan keramik berwarna putih atau transparan, sehingga lebih estetis.
- Kelebihan: Penampilannya lebih menarik dibandingkan behel metal.
- Kekurangan: Biaya lebih mahal dan lebih rentan terhadap kerusakan.
3. Behel Lingual
- Behel ini dipasang di bagian belakang gigi, sehingga tidak terlihat dari luar.
- Kelebihan: Sangat estetis karena tersembunyi.
- Kekurangan: Lebih sulit dibersihkan dan biaya pemasangan lebih tinggi.
4. Behel Transparan (Invisalign)
- Menggunakan (Invisalign) yang dapat dilepas-pasang, cocok untuk koreksi ringan hingga sedang.
- Kelebihan: Nyaman, estetis, dan mudah dibersihkan.
- Kekurangan: Tidak efektif untuk kasus ortodontik yang kompleks dan biayanya cukup mahal.
5. Behel Self-Ligating
- Menggunakan klip khusus pada braket, sehingga tidak memerlukan karet untuk menahan kawat.
- Kelebihan: Lebih nyaman dan memerlukan lebih sedikit kunjungan ke dokter gigi.
- Kekurangan: Harganya lebih tinggi dibandingkan behel konvensional.
Pemilihan jenis behel gigi sebaiknya didiskusikan dengan dokter gigi spesialis ortodonti. Dokter di klinik gigi terdekat akan mengevaluasi kondisi gigi Anda dan merekomendasikan jenis behel yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda.
Baca Juga: Ini Cara Sikat Gigi yang Tepat untuk Para Pengguna Behel
Prosedur Pemasangan Behel Gigi
Pemasangan behel gigi merupakan proses yang memerlukan penanganan profesional oleh dokter gigi atau ortodontis.
Prosedur ini dilakukan secara bertahap untuk memastikan bahwa perawatan berjalan efektif dan aman. Berikut adalah tahapan umum dalam pemasangan behel:
1. Konsultasi dan Pemeriksaan Awal
Tahapan pertama adalah konsultasi dengan dokter gigi atau ortodontis untuk mengevaluasi kondisi gigi Anda.
- Pemeriksaan:
- Dokter akan memeriksa susunan gigi, rahang, dan kemungkinan masalah yang perlu diperbaiki.
- Rontgen gigi (X-ray) dilakukan untuk mendapatkan gambaran lengkap struktur gigi dan rahang.
- Diskusi:
- Pasien diberi informasi tentang jenis behel yang cocok, perkiraan waktu perawatan, dan biayanya.
- Jika diperlukan, dokter juga akan membahas prosedur pendukung seperti pencabutan gigi.
2. Pembersihan dan Persiapan Gigi
Sebelum pemasangan, gigi perlu dipersiapkan agar bracket dapat menempel dengan sempurna.
- Pembersihan Gigi:
- Gigi dibersihkan dari plak dan karang untuk memastikan permukaan gigi bersih.
- Polishing:
- Permukaan gigi dipoles untuk membantu lem (adhesive) menempel lebih baik.
3. Pemasangan Bracket
Bracket adalah komponen kecil yang direkatkan pada permukaan gigi menggunakan lem khusus.
- Proses Pemasangan:
- Dokter akan mengoleskan lem perekat pada setiap gigi yang membutuhkan bracket.
- Bracket kemudian ditempatkan satu per satu dan disesuaikan posisinya agar sejajar.
- Sinar khusus digunakan untuk mengeraskan lem sehingga bracket tetap kokoh.
4. Penghubungan dengan Kawat Gigi
Setelah bracket terpasang, langkah selanjutnya adalah menghubungkannya dengan kawat gigi.
- Pemasangan Kawat:
- Kawat tipis dimasukkan ke dalam slot setiap bracket.
- Kawat ini berfungsi untuk memberikan tekanan pada gigi sehingga gigi bergerak ke posisi yang diinginkan.
- Pengencangan:
- Kawat diikat menggunakan karet elastik kecil (elastomer). Pasien dapat memilih warna karet sesuai selera.
5. Penyesuaian dan Instruksi Pasca Pemasangan
Setelah semua komponen behel terpasang, dokter akan memastikan bahwa behel terpasang dengan baik dan memberikan instruksi perawatan.
- Penyesuaian Awal:
- Dokter memastikan tekanan pada gigi tidak terlalu kuat agar pasien merasa nyaman.
- Instruksi:
- Dokter memberikan informasi tentang cara menjaga kebersihan behel dan makanan yang perlu dihindari.
- Pasien juga diberitahu tentang jadwal kontrol rutin untuk penyesuaian kawat.
6. Kontrol Rutin
Pemasangan behel tidak selesai dalam satu kali pertemuan. Kontrol rutin diperlukan untuk memastikan perawatan berjalan efektif.
- Tujuan Kontrol:
- Menyesuaikan kekuatan kawat.
- Memantau perkembangan pergerakan gigi.
- Mengganti karet elastik jika diperlukan.
- Frekuensi:
- Kontrol biasanya dilakukan setiap 4-6 minggu, tergantung pada kondisi pasien.
7. Pencopotan Behel
Setelah perawatan selesai dan gigi berada dalam posisi yang diinginkan, behel akan dilepas.
- Proses:
- Bracket dilepas dengan hati-hati agar tidak merusak gigi.
- Lem yang masih menempel di permukaan gigi akan dibersihkan.
- Gigi dipoles untuk mengembalikan kilau alami.
- Retainer:
- Setelah behel dilepas, pasien akan menggunakan retainer gigi untuk menjaga posisi gigi tetap stabil.
Prosedur pemasangan behel memerlukan langkah-langkah yang teliti untuk memastikan hasil optimal. Dengan perawatan yang tepat dan kontrol rutin, behel dapat membantu Anda mendapatkan susunan gigi yang sehat, fungsional, dan estetis. Pastikan Anda memilih dokter gigi atau ortodontis yang berpengalaman untuk hasil terbaik.
Baca Juga: Catat, Ini Bedanya Aligner Gigi dan Behel
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
Banyak orang gagal mendapatkan hasil maksimal dari behel karena melakukan beberapa kesalahan berikut:
- Tidak kontrol rutin ke dokter gigi: Padahal kontrol penting untuk penyesuaian tekanan pada behel.
- Malas menyikat gigi: Bisa menyebabkan karang, plak, dan gigi berlubang.
- Memakan makanan keras atau lengket: Bracket bisa copot dan memperlambat proses perataan gigi.
- Tidak memakai retainer setelah lepas behel: Gigi bisa kembali berantakan dalam beberapa bulan saja.

Gigi Anda Tidak Rata? Pasang Behel di Klinik Utama Pandawa Aja!

Miliki senyum percaya diri dengan gigi yang rapi di Klinik Utama Pandawa! Klinik kami menyediakan layanan pemasangan behel oleh dokter spesialis gigi dan mulut berpengalaman yang siap membantu Anda mendapatkan perawatan terbaik.
Dengan teknologi modern dan suasana klinik yang nyaman, proses pemasangan behel menjadi lebih aman dan menyenangkan. Jangan ragu untuk konsultasi langsung dan mulailah perjalanan menuju senyum sempurna Anda di Klinik Utama Pandawa!

Referensi
- Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Braces: Types, What to Expect, How They Work. https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/24601-teeth-braces
- Healthline. Diakses pada 2025. How Much Do Braces Cost? https://www.healthline.com/health/average-cost-of-braces

Aktif menulis dan membagikan edukasi yang telah ditinjau oleh tim medis Klinik Utama Pandawa seputar kesehatan kulit, kelamin, estetika, bedah minor & mulut dan gigi berbasis bukti medis.