Cara Mengatasi Disfungsi Seksual Pada Wanita
Disfungsi seksual mungkin menjadi hal yang dianggap tabu dan diremehkan untuk dibicarakan oleh masyarakat, namun berdasarkan hasil survei di Eropa, hanya 40 persen perempuan yang mengetahui tanda dan gejala disfungsi seksual
Disfungsi ini dapat terjadi kapan saja selama siklus respons seksual.Siklus respons seksual adalah model empat tahap respons seseorang terhadap rangsangan seksual.
Siklus ini meliputi Gairah, Plateau, Orgasme, dan Resolusi. Dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), disfungsi seksual dijelaskan sebagai gangguan yang mempengaruhi salah satu atau lebih tahapan siklus respon seksual,
Disfungsi ini bisa bersifat sementara atau kronis dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor fisik atau psikologis.
Disfungsi Seksual pada Wanita
Disfungsi seksual merupakan gangguan fisik atau psikologis yang membuat seseorang atau pasangannya kesulitan mencapai kepuasan seksual.
Kondisi ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berfungsi secara seksual, yang dapat melibatkan masalah dalam gairah seksual, respons seksual, atau kemampuan untuk mencapai kepuasan seksual.
Kondisi ini dapat mempengaruhi pria maupun wanita hal ini disebabkan oleh berbagai faktor fisik, psikologis, atau keduanya.
Gejala Disfungsi Seksual
Gejala disfungsi bisa bervariasi tergantung pada jenis disfungsi yang dialami, baik pada pria maupun wanita.
Secara umum, gejala-gejala disfungsi mencakup kesulitan dalam merasakan kepuasan seksual atau masalah dalam menjalani hubungan intim yang memadai.
Berikut adalah beberapa gejala umum disfungsi seksual:
- Penurunan Gairah Seksual (HSDD – Hypoactive Sexual Desire Disorder):
- Kehilangan minat atau dorongan seksual yang signifikan.
- Tidak merasa terstimulasi atau tertarik untuk melakukan hubungan intim.
- Gairah seksual menurun meskipun hubungan dengan pasangan baik-baik saja.
- Kesulitan Mencapai Orgasme (Anorgasmia):
- Tidak dapat mencapai orgasme meskipun ada stimulasi seksual yang memadai.
- Tidak merasa puas atau tidak ada kenikmatan seksual selama hubungan intim.
- Nyeri saat Berhubungan Seksual (Dispareunia):
- Rasa sakit yang berkelanjutan atau teratur selama atau setelah hubungan seksual.
- Kondisi ini bisa disebabkan oleh kekeringan vagina, infeksi, atau masalah medis lainnya.
- Vaginismus:
- Ketegangan atau spasme otot-otot di sekitar vagina yang menghalangi penetrasi seksual atau menyebabkan rasa sakit yang parah.
- Ketidakmampuan untuk melakukan hubungan seksual secara normal karena rasa sakit atau ketegangan fisik.
- Kekeringan Vagina:
- Vaginal dryness yang menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit saat berhubungan seksual.
- Hal ini sering terjadi selama menopause atau setelah melahirkan karena penurunan kadar estrogen.
Faktor Penyebab Disfungsi Seksual
Disfungsi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang saling terkait, baik fisik, psikologis, maupun faktor gaya hidup.
Faktor penyebab ini dapat bervariasi tergantung pada jenis disfungsi yang dialami oleh seseorang.
1. Faktor Fisik
Beberapa kondisi medis atau masalah fisik yang dapat memengaruhi fungsi seksual meliputi penyakit jantung, diabetes, gangguan hormon, obesitas, dan masih banyak lagi.
2. Faktor Psikologis
Masalah psikologis seringkali memainkan peran besar dalam disfungsi seksual. Beberapa faktor psikologis yang dapat mempengaruhi kehidupan seksual seseorang meliputi stres atau kecemasan, depresi, masalah hubungan, trauma atau pengalaman seksual buruk dan masalah citra tubuh.
3. Faktor Gaya Hidup
Kebiasaan hidup dan pilihan gaya hidup juga dapat memengaruhi fungsi seksual seperti mengkonsumsi alkohol, narkoba, merokok, kurang tidur, dan kurangnya aktivitas fisik.
4. Faktor Usia
Seiring bertambahnya usia, banyak orang mengalami perubahan dalam kehidupan seksual mereka. Misalnya menopause dan penurunan testosteron pada pria.
Contoh Gangguan Disfungsi Seksual
Disfungsi seksual pada wanita dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan sering kali dipengaruhi oleh faktor fisik, emosional, atau hubungan. seperti hipoaktivitas seksual, anorgasmia, dispareunia, vaginismus,, kekeringan vagina, dan penurunan libido.
Risiko Disfungsi Seksual Pada Wanita
Risiko ini memiliki berbagai dampak negatif yang memengaruhi aspek fisik, emosional, dan sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Risiko yang muncul akibat disfungsi seksual ini dapat memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan dan hubungan interpersonal.
- Depresi atau kecemasan (anxiety)
- Penyakit jantung
- Penyakit saraf, seperti cedera tulang belakang dan multiple sclerosis
- Penggunaan obat antidepresan dan obat tekanan darah tinggi
- Tekanan psikologis, terutama dengan pasangan
- Pernah mengalami pelecehan seksual
Baca Juga : Impotensi Adalah Disfungsi Ereksi: Ini Penyebab & Pengobatannya
Perawatan Untuk Mengatasi Disfungsi Seksual
Perlu dilakukannya perawatan untuk mengatasi disfungsi seksual, pendekatan tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang holistik dan disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Perawatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup seksual dan memperbaiki kesejahteraan emosional serta fisik.
Terdapat beberapa perawatan yang dapat membantu mengatasi disfungsi seksual pada wanita, yaitu :
1. Obat-obatan
- Untuk disfungsi ereksi: Obat-obatan seperti sildenafil (Viagra), tadalafil (Cialis), vardenafil (Levitra), dan avanafil bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke penis.
- Antidepresan: Beberapa jenis antidepresan dapat membantu meningkatkan libido dan mengatasi masalah orgasme.
- Hormon: Terapi hormon, seperti pemberian testosteron pada pria, dapat membantu jika disfungsi seksual disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon.
2. Terapi
- Terapi perilaku kognitif (CBT): Terapi ini membantu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku yang negatif terkait seks.
- Terapi seks: Terapi ini fokus pada teknik-teknik untuk meningkatkan kepuasan seksual dan mengatasi masalah komunikasi dalam hubungan.
- Konseling pasangan: Terapi ini dapat membantu pasangan mengatasi masalah yang mendasari disfungsi seksual dalam hubungan mereka.
3. Perubahan Gaya Hidup
- Olahraga teratur: Olahraga dapat meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi stres.
- Diet sehat: Makanan bergizi dapat meningkatkan energi dan kesehatan secara keseluruhan.
- Kelola stres: Teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga dapat membantu mengurangi stres.
- Hindari alkohol dan tembakau: Zat-zat ini dapat memengaruhi fungsi seksual.
4. Perangkat Medis
- Pompa vakum: Perangkat ini menciptakan vakum untuk menarik darah ke penis dan menghasilkan ereksi.
- Prostesis penis: Implan penis dapat memberikan ereksi yang kaku.
5. Prosedur Bedah
- Bedah pembuluh darah: Untuk memperbaiki masalah aliran darah ke penis.
- Implan penis: Untuk mengganti jaringan penis yang rusak.
Pilihan pengobatan terbaik akan ditentukan oleh dokter setelah melakukan evaluasi menyeluruh.
Cara Mengatasi Disfungsi Seksual di Klinik
Klinik Utama Pandawa menyediakan perawatan untuk disfungsi seksual dengan menawarkan berbagai jenis terapi, baik medis, psikologis, maupun terapeutik. Langkah terpenting dalam mengatasi disfungsi seksual yakni dengan berkonsultasi dengan dokter atau spesialis seksologi untuk mengidentifikasi penyebab disfungsi seksual.
Atasi Disfungsi Seksual Anda di Klinik Utama Pandawa
Jangan biarkan disfungsi seksual mengganggu keharmonisan hubungan Anda! Klinik Utama Pandawa hadir sebagai solusi terpercaya dengan layanan medis profesional yang dirancang khusus untuk mengatasi masalah disfungsi seksual.
Dengan dukungan dokter spesialis berpengalaman dan pendekatan modern, kami siap membantu Anda menemukan akar masalah dan memulihkan kepercayaan diri.
Klinik kami menjamin privasi dan kenyamanan selama proses konsultasi hingga perawatan selesai. Segera jadwalkan konsultasi sekarang dan kembalikan kualitas hubungan Anda bersama Klinik Utama Pandawa!
Referensi
Cleveland Clinic (2025), Sexual Dysfuction
Samitivej (2023), Disfungsi Ereksi