drainase abses adalah

Drainase Abses: Langkah Penting dalam Penanganan Infeksi

Drainase abses adalah prosedur medis yang dilakukan untuk mengeluarkan nanah yang terkumpul akibat infeksi di dalam jaringan tubuh.

Abses terbentuk sebagai respons tubuh terhadap infeksi bakteri, di mana sistem imun mengirimkan sel darah putih untuk melawan kuman, yang kemudian menghasilkan kumpulan nanah.

Jika tidak ditangani, abses dapat membesar, menyebabkan nyeri hebat, dan berisiko menyebarkan infeksi ke jaringan sekitarnya atau ke seluruh tubuh.

Tindakan drainase abses bertujuan untuk mengurangi tekanan, meredakan nyeri, serta mencegah komplikasi lanjutan akibat infeksi.

Prosedur ini umumnya dilakukan oleh tenaga medis menggunakan teknik steril, baik secara bedah terbuka maupun dengan bantuan jarum dan alat pencitraan seperti ultrasound.

Apa itu Drainase Abses

Drainase abses adalah suatu tindakan medis yang dilakukan untuk mengeluarkan nanah dari area tubuh yang mengalami infeksi.

Abses sendiri merupakan kantong berisi nanah yang terbentuk akibat respon tubuh terhadap infeksi, biasanya disebabkan oleh bakteri.

Ketika tubuh tidak mampu melawan infeksi sepenuhnya, sistem kekebalan tubuh akan membentuk dinding di sekitar infeksi untuk mencegah penyebarannya.

Jenis-Jenis Drainase Abses

Jenis-jenis drainase abses dibedakan berdasarkan lokasi abses, metode drainase dan teknik pelaksanaannya. Ada beberapa jenis drainase abses yang digunakan tergantung pada lokasi dan ukuran absesnya:

1. Drainase Insisi dan Ekspresi (Incision and Drainage – I&D)

Drainase ini adalah metode drainase yang paling umum. Caranya adalah dengan membuat sayatan kecil pada permukaan abses untuk mengeluarkan nanah secara langsung.

Tindakan ini dilakukan untuk abses kulit seperti abses di ketiak atau bokong, abses perianal, dan abses payudara.

2. Drainase Aspirasi Jarum (Needle Aspiration)

Metode ini menggunakan jarum suntik untuk menyedot nanah dari dalam abses. Prosedur ini minim luka dan tidak memerlukan sayatan besar. Drainase ini digunakan untuk abses kecil dan dalam, abses pada orang seperti payudara atau prostat

3. Drainase Kateter

Jika abses berukuran besar atau berada di organ dalam, dokter bisa memasukkan selang kecil (kateter) untuk mengalirkan nanah secara bertahap.

Tindakan ini digunakan untuk abses hati, abses intra abdominal (rongga perut), abses pelvis atau retroperitoneal.

4. Drainase Endoskopik

Drainase menggunakan metode ini menggunakan endoskop (kamera kecil yang dimasukkan ke dalam tubuh) untuk mengakses dan mengalirkan abses dari dalam.

5. Drainase Bedah Terbuka (Operatif)

Metode ini digunakan jika abses sangat besar, dalam, atau tidak bisa dikuras dengan cara lain. Dokter akan membuka area abses lewat pembedahan.

Prosedur Drainase Abses

Berikut ini adalah tahapan umum dalam prosedur drainase abses:

1. Pemeriksaan Awal

Dokter akan memeriksa lokasi abses, ukuran, dan kedalamannya. Jika abses berada di organ dalam, biasanya diperlukan USG atau CT scan.

2. Pembersihan dan Anestesi

Area sekitar abses dibersihkan, lalu diberikan anestesi lokal agar pasien tidak merasa nyeri selama prosedur.

3. Insisi (Sayatan) atau Aspirasi

  • Jika abses dekat permukaan kulit, dokter akan membuat sayatan kecil dan menekan area tersebut untuk mengeluarkan nanah.
  • Jika abses dalam, dokter bisa menggunakan jarum atau kateter yang dipandu oleh USG untuk menyedot nanah.

4. Pemasangan Drain (Jika Perlu)

Jika nanah masih terus terbentuk, dokter mungkin memasang selang kecil (drain) agar nanah bisa keluar bertahap dalam beberapa hari.

5. Penutupan dan Perawatan Luka

Setelah nanah keluar, luka biasanya ditutup sebagian atau diberi kasa agar sisa nanah bisa keluar. Dokter juga akan memberikan antibiotik jika dibutuhkan.

Konsultasi Dokter Online CTA

Risiko yang Mungkin Terjadi

Meskipun prosedur drainase abses tergolong aman dan umum dilakukan, seperti tindakan medis lainnya, tetap ada beberapa risiko atau efek samping yang mungkin terjadi. Berikut adalah beberapa risiko yang perlu Anda waspadai:

  1. Tidak Semua Nanah Keluar
  2. Infeksi Ulang
  3. Pendarahan Ringan
  4. Reaksi Terhadap Anestesi
  5. Jaringan Parut (Bekas Luka)

Kapan Harus Melakukan Drainase Abses?

Drainase abses perlu dilakukan ketika benjolan akibat infeksi mulai terasa nyeri, membesar, tampak kemerahan, dan teraba lunak di tengahnya tanda bahwa nanah sudah terkumpul dan tidak bisa keluar sendiri.

Jika kondisi ini disertai demam, tidak membaik dengan antibiotik, atau terjadi di area sensitif seperti sekitar anus, wajah, atau organ dalam, maka tindakan drainase oleh tenaga medis sangat dianjurkan.

Menunda prosedur ini dapat memperburuk infeksi, menyebar ke jaringan lain, bahkan menyebabkan komplikasi serius seperti sepsis. Jadi, segera periksakan ke dokter saat abses terasa makin nyeri atau menunjukkan tanda infeksi berat.

Tindakan Drainase Abses Aman & Nyaman? Klinik Utama Pandawa Tempatnya!

Konsultasi Dokter Gratis

Jangan biarkan abses mengganggu kenyamanan dan aktivitas Anda. Abses yang tampak sepele bisa berkembang menjadi infeksi serius jika tidak ditangani dengan tepat.

Di Klinik Utama Pandawa, kami menyediakan layanan penanganan abses secara cepat, aman, dan minim nyeri oleh tim medis berpengalaman.

Mulai dari konsultasi, diagnosa, hingga tindakan drainase dilakukan dengan standar medis terbaik demi pemulihan optimal.

Jika Anda merasakan benjolan nyeri, bengkak, atau keluar nanah di area tubuh mana pun, segera periksakan diri ke Klinik Utama Pandawa.

Dengan fasilitas lengkap dan tenaga profesional yang ramah, kami siap membantu Anda sembuh tanpa komplikasi.

Konsultasi Dokter Online CTA
Refrensi
  • Medscape 2025 Skin and Soft Tissue Infections – Incision, Drainage, and Debridement Periprocedural Care.
  • WebMD 2025 A to Z guides. Abscess.