Fistula Ani: Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Fistula ani adalah kondisi medis yang ditandai dengan terbentuknya saluran abnormal antara saluran anus dan kulit di sekitar anus.
Kondisi ini sering kali menyebabkan rasa sakit, keluarnya cairan tidak normal, hingga infeksi kronis. Jika dibiarkan tanpa penanganan, fistula ani dapat mengganggu kenyamanan dan aktivitas sehari-hari.
Penyebab Fistula Ani
Fistula ani adalah salah satu jenis penyakit pada sistem pencernaan yang melibatkan area anus. Saluran abnormal ini biasanya terbentuk akibat adanya infeksi atau abses di area anus yang tidak tertangani dengan baik.
Penyebab utama fistula ani biasanya berkaitan dengan abses anal, yaitu kantung berisi nanah yang terbentuk akibat infeksi di kelenjar anal. Namun, ada beberapa faktor lain yang juga dapat memicu terbentuknya fistula ani, antara lain:
1. Abses Anal
Abses anal adalah penyebab paling umum dari fistula ani. Kondisi ini terjadi ketika kelenjar kecil di anus terinfeksi dan membentuk kantung berisi nanah. Jika abses ini tidak diobati dengan benar, saluran abnormal (fistula) dapat terbentuk sebagai jalur untuk mengalirkan cairan nanah.
2. Penyakit Radang Usus (IBD)
Penyakit Crohn dan kolitis ulseratif adalah bentuk penyakit radang usus yang dapat menyebabkan peradangan kronis di saluran pencernaan, termasuk anus. Peradangan ini dapat memicu terbentuknya fistula ani pada pasien dengan kondisi tersebut.
3. Divertikulitis
Divertikulitis terjadi ketika kantung kecil (divertikula) di sepanjang dinding usus besar meradang atau terinfeksi. Dalam kasus yang jarang, divertikulitis yang parah dapat menyebabkan pembentukan abses yang menyebar ke daerah anus, sehingga memicu pembentukan fistula ani. Kondisi ini lebih sering terjadi pada pasien dengan komplikasi divertikulitis, seperti perforasi atau abses besar.
4. Trauma atau Cedera pada Anus
Cedera pada area anus, baik akibat prosedur medis, melahirkan, atau kecelakaan, dapat merusak jaringan dan memicu infeksi yang akhirnya menyebabkan fistula ani.
5. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Beberapa infeksi menular seksual, seperti klamidia, gonore, atau sifilis, dapat menyebabkan infeksi di area anus. Infeksi ini dapat memicu peradangan yang berujung pada pembentukan fistula.
6. Tuberkulosis dan Penyakit Infeksi Lainnya
Infeksi bakteri seperti tuberkulosis juga dapat menyebabkan fistula ani, meskipun kasus ini relatif jarang. Infeksi lainnya, seperti HIV atau infeksi jamur, juga dapat meningkatkan risiko pembentukan fistula.
7. Penyakit Kanker atau Tumor di Area Anus
Dalam kasus yang lebih jarang, fistula ani dapat disebabkan oleh tumor atau kanker di sekitar anus. Kondisi ini biasanya memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan penyebabnya.
Dengan memahami berbagai penyebab di atas, termasuk divertikulitis, seseorang dapat lebih waspada terhadap gejala fistula ani dan segera mencari pengobatan jika diperlukan.
Baca Juga: Vagina Gatal: Penyebab dan Cara Pengobatannya
Gejala Umum yang Muncul
Gejala fistula ani dapat bervariasi tergantung lokasi dan tingkat keparahan fistula. Beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai antara lain:
1. Nyeri pada Area Anus
Nyeri di sekitar anus adalah gejala utama fistula ani. Rasa sakit ini biasanya semakin parah saat duduk, bergerak, buang air besar, atau batuk. Pada kondisi kronis, nyeri dapat terus-menerus dirasakan, terutama jika fistula terinfeksi.
2. Pembengkakan di Sekitar Anus
Area sekitar anus mungkin terlihat bengkak atau memerah akibat adanya abses atau peradangan. Pembengkakan ini sering disertai dengan rasa hangat atau nyeri saat disentuh.
3. Keluar Cairan dari Lubang Fistula
Cairan yang keluar dari lubang fistula di kulit dapat berupa nanah, darah, atau cairan dengan bau tidak sedap. Kehadiran cairan ini sering membuat kulit di sekitar anus menjadi iritasi atau gatal.
4. Luka Terbuka di Sekitar Anus
Fistula biasanya muncul sebagai luka kecil terbuka di kulit sekitar anus. Luka ini mungkin mengeluarkan cairan atau tidak sembuh dalam waktu lama.
5. Gatal atau Iritasi Kulit di Sekitar Anus
Kebocoran cairan dari fistula dapat menyebabkan iritasi pada kulit di sekitarnya, yang kemudian memicu gatal-gatal. Kulit yang terpapar cairan terus-menerus juga dapat menjadi merah atau pecah-pecah.
6. Sulit Buang Air Besar
Pada beberapa kasus, pasien dengan fistula ani mungkin merasa kesulitan atau nyeri saat buang air besar. Hal ini disebabkan oleh peradangan di sekitar saluran anus yang mengganggu proses buang air besar.
7. Demam atau Meriang
Jika fistula terinfeksi, demam sering muncul sebagai tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi. Gejala ini biasanya disertai dengan rasa lemas dan tidak nyaman secara keseluruhan.
8. Perdarahan dari Anus
Beberapa pasien melaporkan adanya perdarahan ringan hingga sedang dari anus. Darah ini biasanya terlihat pada tinja, pakaian dalam, atau saat membersihkan anus.
9. Perasaan Tidak Nyaman saat Duduk
Fistula ani yang terinfeksi atau meradang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau nyeri saat duduk dalam waktu lama.
10. Tanda Abses Anal Sebelumnya
Banyak pasien dengan fistula ani memiliki riwayat abses anal yang tidak sepenuhnya sembuh. Abses anal biasanya menjadi gejala awal sebelum terbentuknya fistula.
Jika Anda mengalami gejala seperti demam tinggi, nyeri hebat yang tak kunjung reda, atau nanah berbau busuk yang terus-menerus keluar, segera konsultasikan ke dokter di klinik kulit dan kelamin. Kondisi ini dapat menunjukkan adanya infeksi yang memerlukan penanganan medis segera.
Baca Juga: Tinea Cruris: Penyebab Gatal di Area Selangkangan
Apa Fistula Ani Bisa Disembuhkan?
Fistula ani adalah kondisi yang terjadi ketika terbentuk saluran abnormal antara anus dan kulit di sekitarnya. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi pada kelenjar di area anus yang tidak sembuh dengan baik, sehingga membentuk abses yang berkembang menjadi fistula.
Gejala yang sering dirasakan meliputi keluarnya cairan atau nanah dari lubang kecil di dekat anus, disertai rasa nyeri, pembengkakan, dan ketidaknyamanan, terutama saat duduk atau buang air besar.
Meskipun fistula ani dapat menyebabkan gangguan yang signifikan pada kualitas hidup penderitanya, kondisi ini pada dasarnya dapat disembuhkan. Namun, tingkat kesembuhan sangat bergantung pada tingkat keparahan fistula dan penanganannya.
Oleh karena itu, penting bagi siapa pun yang mengalami gejala terkait fistula ani untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis profesional agar mendapatkan diagnosis yang tepat dan langkah-langkah penanganan yang sesuai.
Cara Mengatasi Fistula Ani
Pengobatan fistula ani umumnya memerlukan tindakan medis, dan operasi seringkali menjadi pilihan utama. Beberapa pilihan pengobatan yang tersedia antara lain:
- Operasi (Fistulotomi atau Fistulectomy): Prosedur operasi untuk membuka saluran fistula dan membiarkannya sembuh dari dalam ke luar. Pada beberapa kasus, dokter mungkin akan memasang seton (benang bedah) di dalam saluran fistula untuk membantu mengeringkan nanah dan memfasilitasi penyembuhan.
- LIFT (Ligation of Intersphincteric Fistula Tract): Prosedur minimal invasif yang melibatkan pengikatan saluran fistula di antara otot sfingter anus.
- Penggunaan Lem Biologis atau Sumbatan Kolagen: Pada beberapa kasus, dokter mungkin menggunakan lem khusus atau sumbatan kolagen untuk menutup saluran fistula.
- Pengobatan Penyakit yang Mendasari: Jika fistula ani disebabkan oleh penyakit Crohn atau kondisi lain, pengobatan akan difokuskan pada penyakit yang mendasari tersebut.
Dengan perawatan yang tepat dan didukung oleh kebiasaan sehat, fistula ani dapat diatasi secara efektif.
Baca Juga: Obat untuk Mengobati Gatal di Selangkangan yang Ampuh
Fistula Ani Bikin Nyeri BAB? Obati di Klinik Utama Pandawa Aja!
Fistula ani seringkali menyebabkan rasa nyeri yang mengganggu, terutama saat buang air besar. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan, tetapi juga dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari Anda.
Jika Anda merasakan gejala seperti nyeri di area anus, keluarnya cairan atau nanah, hingga pembengkakan, jangan abaikan! Penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Jangan biarkan fistula ani mengganggu kualitas hidup Anda. Segera konsultasikan kondisi Anda di Klinik Utama Pandawa, tempat terbaik dengan tim medis profesional spesialis penyakit kelamin yang siap membantu Anda.
Dapatkan perawatan yang efektif dan nyaman untuk mengatasi masalah ini, sehingga Anda bisa kembali menjalani aktivitas tanpa rasa sakit dan khawatir. Jangan tunggu hingga gejala semakin parah, buat janji sekarang juga!
Referensi
- Cleveland Clinic (2023), Fistula Anus Overview.
- Mayo Clinic (2024), Anal fistula Overview.