Gusi Sariawan: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Gusi sariawan sering kali dianggap sebagai masalah ringan, namun nyatanya bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat makan, minum, atau berbicara.
Kondisi ini biasanya ditandai dengan luka kecil berwarna putih kekuningan di area gusi yang terasa perih dan sensitif.
Meskipun umumnya bisa sembuh sendiri dalam beberapa hari, sariawan di gusi juga bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan mulut yang lebih serius jika terjadi berulang kali.
Penting bagi kita untuk memahami apa saja penyebab gusi sariawan, mulai dari luka karena sikat gigi, kekurangan nutrisi, hingga stres atau gangguan sistem imun.
Dengan mengetahui penyebab dan cara penanganannya, Anda bisa mengurangi rasa tidak nyaman serta mempercepat proses penyembuhan.
Penyebab Gusi Sariawan
Ada banyak faktor yang bisa memicu munculnya sariawan di gusi. Berikut beberapa penyebab yang paling umum:
1. Luka atau Cedera pada Gusi
Sariawan sering muncul akibat luka kecil, seperti:
- Sikat gigi terlalu keras
- Gigit gusi tanpa sengaja
- Pemasangan behel gigi atau gigi palsu yang menggesek jaringan gusi
2. Stres dan Kelelahan
Stres emosional dan kelelahan fisik dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih rentan terkena sariawan.
3. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan vitamin dan mineral, terutama vitamin B12, zat besi, asam folat, dan zinc, bisa menyebabkan sariawan.
4. Alergi Makanan
Beberapa orang mengalami sariawan setelah mengonsumsi makanan tertentu seperti cokelat, kacang, kopi, makanan asam, atau pedas.
5. Perubahan Hormon
Wanita mungkin mengalami sariawan selama menstruasi, kehamilan, atau menopause akibat perubahan hormon dalam tubuh.
6. Penyakit Sistemik
Sariawan yang berulang dapat menjadi gejala penyakit lain seperti:
- Gangguan pencernaan
- Lupus
- HIV/AIDS
- Celiac disease
Gejala Gusi Sariawan
Gejala sariawan di gusi bisa bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya. Beberapa gejala umum yang sering muncul meliputi:
- Luka kecil berwarna putih atau kuning pada gusi
- Nyeri atau perih, terutama saat makan, minum, atau menyikat gigi
- Pembengkakan ringan di sekitar area luka
- Rasa sensasi terbakar sebelum luka muncul
- Dalam kasus parah, bisa disertai demam ringan dan pembengkakan kelenjar getah bening
Jika sariawan berlangsung lebih dari dua minggu atau disertai gejala lain seperti demam tinggi, Anda disarankan segera berkonsultasi dengan dokter spesialis gigi mulut.
Jenis-Jenis Sariawan
Gusi sariawan dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan ukuran dan gejalanya:
1. Sariawan Minor
- Ukuran kecil (kurang dari 1 cm)
- Sembuh dalam 7–10 hari tanpa bekas
2. Sariawan Mayor
- Ukuran lebih besar (lebih dari 1 cm)
- Bisa bertahan hingga 6 minggu
- Sering meninggalkan bekas luka
3. Herpetiform
- Banyak luka kecil yang muncul bersamaan
- Sering dialami oleh wanita
- Bisa terasa sangat nyeri
Cara Mengobati Gusi Sariawan
Ada berbagai cara yang bisa Anda lakukan untuk mengobati gusi sariawan, baik secara alami maupun melalui pengobatan medis. Berikut beberapa metode yang bisa Anda pilih:
1. Berkumur dengan air garam
Larutkan 1 sendok teh garam dalam segelas air hangat, lalu berkumurlah beberapa kali sehari untuk mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan.
2. Kompres dengan madu atau gel lidah buaya
Oleskan madu murni atau gel lidah buaya langsung ke area sariawan. Keduanya memiliki sifat anti-inflamasi dan antibakteri.
3. Kumur dengan baking soda
Campurkan 1 sendok teh baking soda dalam air hangat, berkumur 1–2 kali sehari untuk menetralkan asam dan mempercepat penyembuhan luka.
4. Konsumsi makanan lunak dan dingin
Makanan seperti yogurt dingin, bubur, atau smoothies bisa membantu mengurangi rasa nyeri saat makan.
5. Minum air putih yang cukup
Hindari dehidrasi yang bisa memperburuk kondisi sariawan.
Tips Mencegah Gusi Sariawan
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa tips sederhana yang bisa Anda lakukan untuk menghindari sariawan di gusi:
- Sikat gigi dengan lembut dan teknik yang benar
- Gunakan sikat gigi berbulu lembut dan pasta gigi non-SLS (tanpa sodium lauryl sulfate)
- Konsumsi makanan bergizi seimbang, terutama yang mengandung vitamin B, C, dan zat besi
- Kelola stres dengan baik melalui relaksasi, olahraga ringan, atau tidur cukup
- Hindari makanan yang memicu alergi atau iritasi, seperti makanan terlalu pedas atau asam
- Minum cukup air setiap hari agar mulut tidak kering
- Rutin periksa ke dokter gigi, setidaknya 6 bulan sekali
Apakah Gusi Sariawan Berbahaya?
Secara umum, sariawan tidak berbahaya dan akan sembuh sendiri dalam waktu 1–2 minggu. Namun, jika sariawan terjadi terlalu sering, sangat menyakitkan, atau disertai dengan gejala lain seperti demam, pembengkakan hebat, atau luka yang berdarah, maka bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang lebih serius.
Gusi Sariawan? Sembuh Nyaman di Klinik Utama Pandawa.

Gusi sariawan sering kali terasa mengganggu dan menyakitkan, apalagi jika dibiarkan terlalu lama tanpa penanganan yang tepat. Rasa nyeri saat makan, berbicara, atau menyikat gigi bisa membuat aktivitas harian jadi tidak nyaman.
Jangan abaikan kondisi ini karena perawatan sejak dini dapat mencegah komplikasi dan mempercepat proses penyembuhan.
Di Klinik Utama Pandawa, kami siap membantu Anda mengatasi gusi sariawan dengan perawatan profesional, alat modern, dan tenaga medis berpengalaman.
Dapatkan solusi tepat, cepat, dan nyaman agar Anda bisa kembali tersenyum tanpa rasa sakit. Segera, konsultasikan keluhan Anda sekarang juga dan rasakan perbedaannya bersama Klinik Utama Pandawa!
