loading
Human Papillomavirus

HPV: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Human Papillomavirus (HPV) adalah virus yang sangat umum dan dapat menyebabkan infeksi pada kulit dan mukosa manusia. Terdapat lebih dari 100 jenis HPV, yang sebagian besar tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya dalam waktu tertentu.

Infeksi virus HPV dapat menyebar melalui kontak langsung dengan kulit atau hubungan seksual dengan individu yang terinfeksi.

Sebagian besar infeksi HPV tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala. Namun, diperkirakan sekitar 70% kasus kanker serviks di seluruh dunia disebabkan oleh infeksi virus ini.

HPV Adalah

HPV adalah virus yang menyebar melalui kontak kulit ke kulit, terutama selama hubungan seksual. Virus ini dapat menginfeksi area genital, anus, mulut, dan tenggorokan.

HPV adalah jenis virus yang dapat menginfeksi permukaan kulit, biasanya berupa kutil di berbagai bagian tubuh seperti bahu, wajah, kaki, dan area kelamin.

Selain itu, virus HPV merupakan penyebab utama kanker serviks pada perempuan. Namun, infeksi ini dapat menyerang siapa saja, baik pria (berusia 20–24 tahun) maupun wanita (berusia 16–19 tahun).

Perlu diketahui bahwa infeksi HPV dapat menular melalui hubungan seksual. Meskipun pada awalnya tidak menunjukkan gejala, virus ini dapat bertahan lama dalam tubuh dan berisiko menimbulkan kutil di permukaan kulit. Penyakit ini juga sering dikaitkan dengan gonore dan sifilis.

Sebagian besar infeksi HPV tidak menunjukkan gejala, dan tubuh seringkali dapat mengatasi infeksi ini tanpa memerlukan pengobatan. Namun, beberapa strain HPV dapat menyebabkan lesi atau pertumbuhan yang berbahaya di tubuh.

Gejala HPV

Gejala HPV dapat bervariasi antara penderita, umumnya gejala yang disebabkan oleh virus ini adalah terkait dengan penyakit menular seksual yang berikut penjelasan untuk masing-masing gejala:

1. Kutil Kelamin

Pada kasus kutil kelamin, gejalanya biasanya berupa benjolan-benjolan kecil yang semakin banyak dan membentuk tonjolan seperti jengger ayam.

Kutil ini dapat muncul di organ seksual, mulut rahim (untuk perempuan), atau anus. Kutil yang disebabkan oleh HPV dapat menyebabkan rasa gatal, nyeri, dan ketidaknyamanan yang berlangsung sepanjang hari.

2. Kutil Kulit

Gejalanya mirip dengan kutil kelamin, di mana tonjolan kecil muncul di kulit, biasanya di tangan, siku, atau jari. Jika sering terkena tekanan atau cedera, kutil ini bisa menimbulkan rasa sakit bahkan berdarah.

3. Kanker Serviks

Pada sebagian besar kasus kanker serviks yang disebabkan oleh infeksi HPV, gejalanya meliputi keputihan berbau, perdarahan setelah menopause, dan perdarahan setelah berhubungan seksual.

Pada stadium lanjut, penderita kanker serviks dapat merasakan lemas, penurunan berat badan, nyeri tulang, kesulitan saat buang air kecil, hingga penyebaran sel kanker.

Penting untuk diketahui, virus HPV membutuhkan waktu yang lama untuk berkembang menjadi kanker serviks, bahkan bisa memakan waktu hingga belasan tahun setelah infeksi pertama.

Konsultasi Dokter Online CTA

Penyebab HPV

Virus HPV hidup di sel-sel permukaan kulit dan bisa masuk melalui luka di kulit. Penyebaran infeksi HPV umumnya terjadi melalui kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi.

Sebagian besar virus HPV menyebabkan kutil pada kulit, sementara beberapa jenis lainnya dapat masuk ke dalam tubuh melalui hubungan seksual. Ibu hamil juga berisiko menularkan virus ini pada bayinya saat proses persalinan.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko infeksi virus HPV antara lain:

  • Sering berganti pasangan seksual
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Mempunyai luka terbuka di kulit
  • Terinfeksi penyakit menular seksual, seperti gonore atau klamidia
  • Melakukan hubungan seksual anal (melalui dubur)

Diagnosis HPV

Infeksi HPV dapat terlihat dengan munculnya kutil pada kulit, meskipun kutil tersebut tidak selalu muncul.

Pada wanita, infeksi HPV pada area kelamin dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks (leher rahim). Untuk mendeteksi adanya infeksi HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks, dokter dapat melakukan beberapa pemeriksaan, antara lain:

1. Tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)

Prosedur ini dilakukan dengan meneteskan cairan asam asetat pada area kelamin. Jika terdapat infeksi HPV, kulit di area tersebut akan berubah menjadi putih.

2. Pap Smear

Pap smear digunakan untuk memeriksa perubahan sel serviks yang dapat mengarah pada kanker akibat infeksi HPV. Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sampel sel dari serviks yang kemudian diperiksa di laboratorium.

3. Tes HPV DNA

Tes ini bertujuan untuk mendeteksi DNA virus HPV yang berisiko tinggi menyebabkan kanker serviks.

Pengobatan HPV

Untuk mengobati gejala seperti kutil kelamin, kutil dapat dihilangkan dengan obat oles, pembekuan (krio terapi), pengangkatan dengan bedah, atau terapi laser.

Jika infeksi HPV tipe 16 dan 18 menyebabkan perubahan sel di serviks atau kanker, pengobatan lanjutan diperlukan, seperti menghilangkan sel-sel yang berubah atau pengobatan untuk kanker.

Vaksin HPV sangat efektif untuk mencegah infeksi oleh jenis HPV yang berisiko tinggi menyebabkan kanker dan kutil kelamin.

Jangan Sampai Terlambat! Atasi Penyakit Kelamin di Klinik Utama Pandawa

Konsultasi Dokter Gratis

Jangan tunggu hingga terlambat! Penyakit kelamin yang dibiarkan tanpa penanganan dapat menyebabkan komplikasi serius bagi kesehatan Anda. 

Klinik Utama Pandawa hadir sebagai solusi terbaik dengan layanan profesional untuk mengatasi berbagai penyakit kelamin seperti gonore, sifilis, hingga herpes genital. 

Dengan didukung oleh dokter spesialis berpengalaman dan fasilitas modern, kami memberikan diagnosis yang akurat dan perawatan yang efektif sesuai kebutuhan Anda. 

Prioritaskan kesehatan Anda sekarang juga segera jadwalkan konsultasi di Klinik Utama Pandawa dan kembali nikmati hidup dengan penuh percaya diri!

Konsultasi Dokter Online CTA