loading
sifilis oral

Sifilis Oral: Lebih dari Sekadar Luka di Mulut

Meskipun biasanya dianggap sebagai infeksi genital, sifilis juga dapat mempengaruhi area mulut atau oral dan tenggorokan. 

Sifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Salah satu bentuk sifilis yang sering kali kurang diperhatikan adalah sifilis oral. 

Proses Penularan Sifilis Lewat Mulut

Meskipun penyakit sifilis paling sering ditularkan melalui hubungan seksual, termasuk hubungan seksual vaginal dan anal, penularan melalui mulut juga mungkin terjadi. 

Ketika seseorang melakukan hubungan seksual oral dengan pasangan yang terinfeksi, bakteri dapat masuk ke dalam tubuh melalui membran mukosa mulut, tenggorokan, atau area lain yang terkena. 

Kontak langsung dengan luka atau ruam sifilis yang ada di area genital atau mulut dapat menyebabkan penularan. Dalam beberapa kasus, infeksi juga dapat menyebar ke kelenjar getah bening di sekitar kepala dan leher.

Jika tidak terrobati, sifilis dapat berkembang melalui beberapa tahap, termasuk sifilis sekunder, yang ditandai dengan gejala sistemik seperti ruam, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening. 

Oleh karena itu, penting bagi individu yang aktif secara seksual untuk melakukan pemeriksaan rutin dan menjaga komunikasi terbuka dengan pasangan mengenai kesehatan seksual, guna mencegah penularan sifilis dan infeksi menular seksual lainnya.

Gejala Sifilis Oral

Gejala sifilis oral dapat bervariasi tergantung pada tahap infeksi. Sifilis memiliki beberapa tahap, termasuk tahap primer, sekunder, laten, dan tersier. Gejala yang mungkin muncul meliputi:

  • Luka atau Ulkus di Mulut: Luka yang tidak menyakitkan dapat muncul di area mulut, seperti pada bibir, gusi, atau lidah.
  • Pembengkakan Kelenjar Getah Bening: Kelenjar getah bening di leher atau bawah rahang bisa membengkak dan terasa nyeri.
  • Radang Tenggorokan: Beberapa orang mungkin mengalami tenggorokan yang sakit atau terasa tidak nyaman.
  • Kemerahan dan Pembengkakan Gusi: Gusi bisa terlihat merah dan bengkak, bahkan mungkin disertai pendarahan.
  • Demam dan Kelelahan: Gejala sistemik seperti demam, kelelahan, dan nyeri tubuh dapat muncul pada tahap awal infeksi.
  • Ruam: Ruam yang tidak gatal dapat muncul pada bagian tubuh lainnya dan juga di area mulut.

Gejala sifilis oral dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya. Beberapa orang mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali, terutama pada tahap awal infeksi. Penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin terdekat untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Source: Youtube Klinik Utama Pandawa

Pengobatan Siflis Oral

Pengobatan sifilis oral bertujuan untuk menghilangkan infeksi dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Berikut adalah langkah-langkah dan metode yang umum digunakan dalam pengobatan sifilis oral:

1. Antibiotik

  • Penisilin: Ini adalah pengobatan utama untuk sifilis, termasuk sifilis oral. Biasanya, penisilin G benzathine diberikan melalui suntikan. Ini efektif dalam mengatasi infeksi dan mengurangi risiko komplikasi.
  • Alternatif Antibiotik: Jika pasien alergi terhadap penisilin, dokter dapat meresepkan antibiotik lain, seperti doksisiklin atau tetrasiklin. Namun, penggunaan alternatif ini harus dilakukan sesuai anjuran dokter.

2. Pemeriksaan Rutin

  • Setelah diagnosis, penting untuk melakukan pemeriksaan ulang setelah beberapa bulan untuk memastikan bahwa infeksi telah sembuh. Ini juga dapat membantu mendeteksi adanya infeksi menular seksual lainnya.

3. Menghindari Kontak Seksual

  • Selama proses pengobatan, disarankan untuk menghindari hubungan seksual, baik oral maupun penetratif, hingga dinyatakan sembuh oleh dokter. Ini penting untuk mencegah penularan kepada pasangan.

Konsultasi Dokter Online CTA

4. Konsultasi dengan Pasangan

  • Penting untuk memberitahukan pasangan seksual tentang diagnosis sifilis. Mereka juga perlu diperiksa dan diobati jika terinfeksi.

5. Mengelola Gejala

  • Jika mengalami ketidaknyamanan, seperti nyeri atau gatal, dokter dapat meresepkan obat untuk meredakan gejala. Obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau acetaminophen, mungkin direkomendasikan.

6. Terapi Pendukung

  • Dukungan emosional dan pendidikan mengenai infeksi menular seksual juga penting. Menghadiri sesi konseling atau kelompok dukungan dapat membantu pasien dan pasangan mereka untuk memahami kondisi ini dengan lebih baik.

7. Pencegahan untuk Masa Depan

  • Setelah pengobatan, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menghindari infeksi di masa depan. Ini termasuk menggunakan pelindung saat berhubungan seksual dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

8. Perhatian Khusus

  • Jika sifilis tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi serius yang memengaruhi organ vital seperti jantung, otak, dan sistem saraf. Oleh karena itu, diagnosis dan pengobatan yang cepat sangat penting.

Penanganan yang cepat dan efektif dapat membantu mencegah komplikasi dan memastikan pemulihan yang baik.

Pengobatan Penyakit Sifilis yang Ampuh dan Aman di Klinik Utama Pandawa

Konsultasi Dokter Gratis

Klinik Utama Pandawa menawarkan pengobatan sifilis yang ampuh dan aman, dengan pendekatan yang berfokus pada diagnosis tepat dan perawatan menyeluruh. 

Didukung oleh tim dokter spesialis penyakit kelamin yang berpengalaman dalam menangani infeksi menular seksual, klinik ini menyediakan terapi antibiotik yang efektif untuk membasmi bakteri Treponema pallidum penyebab sifilis. 

Setiap pasien akan menjalani evaluasi menyeluruh untuk menentukan tahap infeksi dan kondisi kesehatan secara keseluruhan, sehingga pengobatan yang diberikan dapat sesuai dengan kebutuhan individu. 

Dengan pelayanan profesional dan fasilitas medis modern, Klinik Utama Pandawa berkomitmen untuk membantu pasien sembuh dan memulihkan kesehatan seksual mereka dengan cara yang aman dan terpercaya.

Konsultasi Dokter Online CTA
Referensi
  • National Library of Medicine (2022), Oral Manifestations of Syphilis: Report of Four Cases.
  • verywellhealth (2022), How to Know If You Have Oral Syphilis.