Ini Tanda Penyakit Menular Seksual Sudah Menginfeksi di Mulut
Faktanya, tidak hanya menimbulkan gejala di alat vital saja, penyakit menular seksual juga menginfeksi mulut dan menimbulkan gejala yang beragam.
Penyakit menular seksual di mulut adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit yang ditularkan melalui kontak seksual oral. Infeksi ini dapat memengaruhi mulut, tenggorokan, gusi, lidah, dan area sekitarnya.
Hal ini biasanya disebabkan oleh hubungan seksual oral tanpa pelindung dengan pasangan yang terinfeksi. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko PMS di mulut:
- Kontak Langsung dengan Cairan Tubuh: Penularan terjadi melalui kontak dengan cairan semen, cairan vagina, atau darah yang terinfeksi saat melakukan hubungan oral.
- Luka Terbuka di Mulut: Luka kecil atau sariawan di mulut dapat menjadi pintu masuk bagi virus atau bakteri penyebab PMS.
- Kesehatan Mulut yang Buruk: Kesehatan mulut yang tidak terjaga dapat meningkatkan risiko infeksi.
Tanda Penyakit Menular Seksual Sudah Menginfeksi di Mulut
Penyakit menular seksual (PMS) yang menyerang mulut bisa sulit dikenali karena gejalanya sering mirip dengan infeksi mulut biasa. Namun, beberapa tanda khas dapat menunjukkan infeksi yang disebabkan oleh PMS. Berikut adalah gejala umum yang perlu diwaspadai:
1. Luka atau Sariawan di Mulut
Salah satu tanda yang paling sering terlihat adalah munculnya luka atau sariawan di bagian dalam mulut, termasuk di bibir, gusi, lidah, atau langit-langit mulut. Luka ini bisa terasa sakit dan cenderung memperburuk ketika makan atau minum.
2. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Infeksi di mulut sering menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening di sekitar leher atau dagu. Hal ini disebabkan oleh respon tubuh terhadap infeksi yang sedang terjadi. Kelenjar getah bening yang membengkak biasanya terasa nyeri saat disentuh.
3. Nyeri atau Sakit Tenggorokan
Rasa sakit atau nyeri tenggorokan dapat terjadi akibat infeksi. Nyeri ini biasanya disertai dengan kesulitan menelan dan perasaan seperti ada yang tersangkut di tenggorokan.
4. Plak Putih atau Merah di Mulut
Penyakit menular seksual tertentu, seperti infeksi jamur (kandidiasis oral), dapat menyebabkan plak putih atau merah di dalam mulut. Plak ini bisa muncul di lidah, langit-langit mulut, atau pipi bagian dalam. Infeksi jamur ini bisa menyebabkan rasa perih, gatal, atau rasa tidak nyaman di mulut.
5. Bau Mulut yang Tidak Hilang
Bau mulut yang terus-menerus atau bau tak sedap yang tidak hilang meskipun setelah menyikat gigi bisa menjadi tanda infeksi bakteri atau virus. Ini bisa terjadi pada infeksi menular seksual yang sudah menyebar ke tenggorokan.
6. Kemerahan atau Iritasi di Bibir atau Sekitar Mulut
Jika ada tanda kemerahan atau iritasi di bibir, ini bisa menjadi pertanda adanya infeksi menular seksual. Pada herpes oral (HSV-1), infeksi biasanya diawali dengan rasa gatal atau sensasi terbakar, diikuti dengan munculnya lepuhan kecil berisi cairan yang kemudian melepuh dan membentuk kerak.
7. Perdarahan atau Keluarnya Cairan dari Mulut
Jika terdapat luka terbuka atau ulkus di mulut akibat infeksi seperti sifilis atau herpes, perdarahan ringan atau keluarnya cairan bisa terjadi. Cairan ini bisa berupa nanah atau lendir berwarna kuning atau hijau.
Penting untuk mengenali tanda-tanda ini sejak dini untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut.
Baca Juga: Obat Kandidiasis Oral (Infeksi Jamur Mulut)
Jenis Penyakit Menular Seksual di Mulut
Beberapa jenis PMS yang umum ditemukan di mulut dapat menyebabkan gejala ringan hingga berat. Berikut adalah jenis-jenis PMS yang dapat menyerang mulut:
1. Herpes Oral (Herpes Simpleks Virus – HSV)
Herpes oral disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) atau tipe 2 (HSV-2). HSV-1 biasanya memengaruhi area mulut, sedangkan HSV-2 lebih sering ditemukan di area genital atau disebut herpes kelamin, tetapi keduanya bisa menular ke mulut melalui kontak seksual oral.
Gejala Herpes Oral:
- Luka seperti lepuhan kecil di sekitar bibir, dalam mulut, atau lidah.
- Rasa gatal, nyeri, atau sensasi terbakar sebelum munculnya luka.
- Lepuhan dapat pecah, meninggalkan luka terbuka yang menyakitkan.
- Demam atau pembengkakan kelenjar getah bening pada kasus tertentu.
2. Gonore Oral (Faringitis Gonore)
Gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Infeksi ini dapat menyerang tenggorokan setelah kontak oral dengan pasangan yang terinfeksi. Gonore oral sering kali tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat menyebabkan infeksi serius jika tidak diobati.
Gejala Gonore Oral:
- Tenggorokan terasa sakit atau seperti radang.
- Kemerahan di area tenggorokan.
- Kesulitan menelan.
- Munculnya nanah atau cairan keputihan di bagian belakang tenggorokan.
3. Sifilis Oral
Penyakit sifilis adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh Treponema pallidum. Sifilis oral dapat menyerang mulut jika terjadi kontak langsung dengan luka sifilis (chancre) selama aktivitas seksual oral.
Gejala Sifilis Oral:
- Luka kecil, bulat, dan tidak nyeri di mulut (chancre) pada tahap awal.
- Ruam merah pada tahap lanjut.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
- Jika tidak diobati, sifilis dapat menyebabkan komplikasi serius pada organ tubuh lainnya.
4. Human Papillomavirus (HPV)
HPV adalah salah satu PMS yang paling umum dan dapat memengaruhi mulut serta tenggorokan. Beberapa jenis HPV, terutama tipe 16 dan 18, dapat menyebabkan kanker orofaringeal (kanker di bagian belakang tenggorokan, dasar lidah, dan amandel).
Gejala HPV Oral:
- Kutil kecil atau tonjolan di dalam mulut.
- Nyeri atau kesulitan menelan.
- Tanda-tanda awal kanker seperti suara serak yang tidak kunjung sembuh atau benjolan di leher.
5. Klamidia Oral
Klamidia disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Infeksi ini dapat memengaruhi tenggorokan setelah kontak seksual oral dengan pasangan yang terinfeksi.
Gejala Klamidia Oral:
- Sakit tenggorokan ringan atau iritasi.
- Kemerahan di bagian belakang tenggorokan.
- Kadang-kadang tanpa gejala sama sekali, membuat diagnosis sulit tanpa pemeriksaan medis.
6. Kandidiasis Oral
Walaupun tidak selalu dikategorikan sebagai PMS, infeksi jamur seperti kandidiasis dapat terjadi akibat ketidakseimbangan flora mulut setelah kontak seksual. Hal ini lebih umum pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Gejala Kandidiasis Oral:
- Plak putih atau kuning di lidah, pipi bagian dalam, atau tenggorokan.
- Rasa tidak nyaman atau terbakar di mulut.
- Kesulitan menelan.
7. HIV/AIDS
Human Immunodeficiency Virus (HIV) dapat menular melalui aktivitas seksual, termasuk kontak oral. HIV menyerang sistem kekebalan tubuh, dan gejalanya di mulut sering kali disebabkan oleh infeksi oportunistik.
Gejala HIV di Mulut:
- Luka atau sariawan kronis yang tidak sembuh.
- Infeksi jamur seperti kandidiasis oral.
- Penyakit gusi atau radang parah di mulut.
Penting untuk mengenali gejala awal dan segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin terdekat jika mengalami tanda-tanda infeksi.
Pengobatan Penyakit Menular Seksual di Mulut
Pengobatan dapat bervariasi tergantung pada jenis infeksi dan tingkat keparahannya. Berikut adalah panduan pengobatan PMS di mulut berdasarkan jenis penyakitnya:
1. Herpes Oral
- Obat Antivirus:
- Acyclovir, Valacyclovir, atau Famciclovir digunakan untuk mengurangi gejala dan mempercepat penyembuhan.
- Obat ini juga dapat mencegah kekambuhan jika digunakan secara teratur.
- Perawatan Mandiri:
- Hindari makanan panas atau asam yang dapat memperburuk luka.
- Gunakan obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen untuk mengurangi rasa sakit.
2. Gonore Oral
- Antibiotik:
- Dokter biasanya meresepkan kombinasi antibiotik seperti Ceftriaxone (injeksi) dan Azithromycin (oral).
- Penting untuk menyelesaikan seluruh dosis antibiotik untuk mencegah resistensi bakteri.
- Pengobatan Tambahan:
- Kumur dengan larutan antiseptik untuk menjaga kebersihan mulut.
3. Sifilis Oral
- Antibiotik Penicillin:
- Penicillin G biasanya diberikan melalui injeksi untuk mengobati sifilis pada semua tahap.
- Untuk pasien yang alergi penicillin, alternatif seperti Doxycycline atau Tetracycline dapat digunakan.
- Pemantauan Lanjutan:
- Tes darah lanjutan diperlukan untuk memastikan infeksi benar-benar sembuh.
4. Human Papillomavirus (HPV)
- Kutil Mulut:
- Kutil akibat HPV dapat dihilangkan dengan prosedur medis seperti krioterapi (pembekuan), eksisi bedah, atau terapi laser.
- Pengobatan Kanker:
- Jika HPV menyebabkan kanker di area mulut atau tenggorokan, perawatan meliputi pembedahan, kemoterapi, atau radioterapi.
- Pencegahan:
- Vaksinasi HPV sangat efektif untuk mencegah infeksi tipe berisiko tinggi.
5. Klamidia Oral
- Antibiotik:
- Azithromycin (dosis tunggal) atau Doxycycline (selama 7 hari) adalah pilihan utama.
- Perawatan Lainnya:
- Hindari makanan pedas atau panas yang dapat memperparah iritasi tenggorokan.
6. HIV/AIDS
- Antiretroviral Therapy (ART):
- ART membantu menekan virus dan meningkatkan kekebalan tubuh.
- Infeksi Sekunder:
- Infeksi oportunistik seperti kandidiasis mulut diobati dengan antijamur seperti Fluconazole.
Mengatasi PMS di mulut memerlukan kesadaran diri untuk segera mencari bantuan medis dan menjaga kesehatan mulut dengan baik. Penanganan yang tepat tidak hanya menyembuhkan infeksi tetapi juga mencegah penyebaran lebih lanjut.
Baca Juga: Apakah Klamidia Bisa Sembuh Sendiri? Ini Jawabannya!
Atasi Beragam PMS dengan Pengobatan Terbaik di Klinik Utama Pandawa
Penyakit Menular Seksual (PMS) bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan jika tidak ditangani dengan tepat.
Klinik Utama Pandawa menawarkan pengobatan terbaik yang ditangani oleh dokter spesialis berpengalaman, menggunakan teknologi modern dan metode perawatan terkini.
Jangan biarkan PMS mengganggu kualitas hidup Anda! Segera konsultasikan masalah kesehatan Anda bersama tim profesional kami yang siap memberikan solusi aman, cepat, dan efektif.
Hubungi Klinik Utama Pandawa sekarang dan ambil langkah pertama menuju hidup sehat tanpa khawatir!
Referensi
- Colgate (N/A), STDs Of The Mouth And How To Avoid Them.
- Healthline (2023), Oral STDs: What Are the Symptoms?