Biduran: Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatan
Biduran, atau dalam istilah medis dikenal sebagai urtikaria, adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bentol-bentol merah yang terasa gatal.
Bentol-bentol ini bisa muncul di bagian tubuh mana saja, mulai dari wajah, leher, hingga seluruh tubuh. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa, dan biasanya muncul secara tiba-tiba.
Urtikaria sering kali muncul secara tiba-tiba dan dapat hilang dalam hitungan jam atau hari. Meskipun umumnya tidak berbahaya, rasa gatal yang ditimbulkan biduran dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup.
Penyebab Utama
Biduran atau urtikaria sering kali disebabkan oleh reaksi alergi atau faktor lain yang memicu pelepasan histamin di dalam tubuh.
Histamin adalah senyawa yang dikeluarkan oleh sistem imun, yang menyebabkan pembuluh darah melebar dan memicu munculnya bentol-bentol pada kulit. Berikut adalah beberapa penyebab utama dari munculnya urtikaria:
1. Reaksi Alergi
- Makanan: Seafood, kacang-kacangan, susu, telur, atau cokelat adalah makanan yang sering memicu alergi dan menyebabkan biduran.
- Obat-obatan: Antibiotik (seperti penicillin) atau obat pereda nyeri (seperti aspirin atau ibuprofen).
- Gigitan Serangga: Sengatan lebah atau gigitan serangga lain dapat memicu biduran.
2. Faktor Lingkungan
- Suhu Ekstrem: Cuaca dingin (urtikaria dingin) atau panas berlebih dapat memicu biduran.
- Paparan Matahari: Beberapa orang mengalami biduran setelah terpapar sinar matahari langsung (urtikaria solar).
- Air: Urtikaria aquagenic adalah jenis biduran yang dipicu oleh kontak dengan air, meskipun jarang terjadi.
3. Infeksi dan Penyakit
- Infeksi virus seperti flu, hepatitis, atau infeksi bakteri dapat memicu biduran.
- Penyakit autoimun seperti lupus atau tiroiditis Hashimoto dapat menyebabkan biduran kronis.
4. Stres dan Faktor Emosional
Stres berlebihan dapat memengaruhi sistem imun tubuh, meningkatkan risiko munculnya biduran.
5. Zat Kimia dan Kosmetik
Paparan deterjen, parfum, atau produk kosmetik tertentu yang mengandung bahan keras dapat menyebabkan iritasi kulit yang berujung pada biduran.
6. Biduran
Biduran adalah salah satu jenis penyakit autoimun, ini merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel sehat tubuh sendiri, dalam hal ini memicu pelepasan histamin yang menyebabkan munculnya biduran.
Memahami penyebab biduran adalah langkah penting untuk mencegah atau mengelola kondisi ini dengan lebih baik.
Baca Juga: 11 Penyebab Kulit Bentol, Gatal, dan Berair Bening
Gejala Biduran
Gejala biduran dapat bervariasi dari ringan hingga parah, dan penting untuk mengenali gejalanya agar dapat ditangani dengan tepat. Berikut adalah gejala dari urtikaria:
1. Gejala Utama Biduran
- Bentol-bentol Merah atau Merah Muda: Ini adalah gejala utama kondisi ini. Bentol-bentol ini bisa berukuran kecil seperti ujung pensil hingga besar beberapa sentimeter, dan bentuknya bisa bulat atau tidak beraturan. Bentol-bentol ini juga bisa menyatu membentuk bercak yang lebih luas.
- Rasa Gatal: Gatal yang intens pada area yang terdapat bentol merupakan gejala yang sangat umum. Gatal ini bisa sangat mengganggu dan membuat tidak nyaman.
- Pembengkakan (Edema): Area yang terkena bisa mengalami pembengkakan. Pembengkakan ini bisa terjadi pada kulit, bibir, lidah, atau bahkan di dalam tenggorokan (angioedema), yang merupakan kondisi yang lebih serius dan memerlukan penanganan medis segera.
2. Gejala Lain yang Mungkin Menyertai
- Sensasi Terbakar atau Menyengat: Selain gatal, beberapa orang mungkin merasakan sensasi terbakar atau menyengat pada area yang terkena.
- Perubahan Lokasi Bentol: Bentol dapat muncul di satu area dan kemudian menghilang, lalu muncul di area lain dalam waktu singkat.
- Kulit Kemerahan di Sekitar Bentol: Kulit di sekitar bentol bisa tampak kemerahan.
3. Gejala Biduran Berdasarkan Jenisnya
- Akut: Gejala muncul tiba-tiba dan berlangsung kurang dari 6 minggu. Biasanya disebabkan oleh alergi makanan, obat-obatan, atau infeksi.
- Kronis: Gejala berlangsung lebih dari 6 minggu dan dapat kambuh secara periodik. Penyebabnya seringkali sulit diidentifikasi dan mungkin terkait dengan masalah autoimun atau kondisi medis lainnya.
Dengan memahami gejalanya, Anda dapat lebih waspada dan mencari pertolongan medis jika diperlukan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin terdekat jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang kondisi kulit Anda.
Diagnosis dan Pengobatan Biduran
Diagnosis dan pengobatan urtikaria bertujuan untuk mengidentifikasi penyebabnya (jika memungkinkan) dan meredakan gejalanya, terutama rasa gatal yang sangat mengganggu. Berikut penjelasan lengkap mengenai diagnosis dan pengobatan kondisi ini:
Diagnosis Biduran
1. Riwayat Medis
Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda, termasuk:
- Durasi dan pola munculnya urtikaria.
- Pemicu potensial, seperti makanan, obat-obatan, atau paparan lingkungan tertentu.
- Riwayat alergi atau penyakit lainnya, seperti asma atau gangguan autoimun.
2. Pemeriksaan Fisik
Dokter akan memeriksa area kulit yang terkena urtikaria untuk melihat karakteristik bentol, pola penyebaran, dan apakah ada pembengkakan (angioedema).
3. Tes Alergi
Jika dicurigai disebabkan oleh alergi, dokter dapat merekomendasikan:
- Tes Kulit (Skin Prick Test): Mengidentifikasi alergen spesifik dengan cara menguji reaksi kulit terhadap berbagai zat.
- Tes Darah: Mengukur kadar imunoglobulin E (IgE) untuk mengetahui respons alergi tubuh.
Pengobatan Biduran
Pengobatan bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah kekambuhan. Perawatan dan pengobatan dapat berupa langkah mandiri maupun intervensi medis, tergantung pada tingkat keparahan kondisi.
1. Pengobatan Mandiri
- Kompres Dingin: Tempelkan kain dingin pada area yang terkena untuk mengurangi rasa gatal dan pembengkakan.
- Gunakan Pakaian Longgar: Hindari pakaian ketat yang dapat mengiritasi kulit.
- Hindari Pemicu: Jika Anda tahu penyebab biduran, seperti makanan atau cuaca tertentu, hindarilah sebisa mungkin.
- Hidrasi Kulit: Gunakan pelembap untuk menjaga kulit tetap lembap dan sehat.
2. Obat-Obatan
- Antihistamin
Obat ini adalah lini pertama dalam mengatasi biduran. Contohnya adalah cetirizine, loratadine, atau fexofenadine yang dapat meredakan gatal dan pembengkakan. - Kortikosteroid
Untuk kasus biduran berat atau angioedema, dokter dapat meresepkan kortikosteroid seperti prednisone untuk mengurangi peradangan. - Obat Anti-Imunomodulator
Pada biduran kronis yang tidak merespons antihistamin, dokter mungkin meresepkan obat seperti omalizumab, yang menekan reaksi imun tubuh. - Epinefrin
Dalam situasi darurat seperti anafilaksis, epinefrin digunakan untuk mengatasi reaksi alergi yang mengancam jiwa.
Dengan pengobatan yang sesuai, gejala biduran dapat dikelola dengan baik, sehingga Anda dapat kembali menjalani aktivitas sehari-hari tanpa gangguan.
Baca Juga: Kulit Kering, Bersisik, dan Gatal, Bisa Jadi Karena Ini!
Gatal-Gatal Bikin Tidak Nyaman? Atasi Biduran di Klinik Utama Pandawa
Gatal-gatal akibat biduran memang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan membuat Anda tidak nyaman.
Jangan biarkan kondisi ini terus mengganggu! Atasi biduran dengan perawatan medis terbaik di Klinik Utama Pandawa, tempat terpercaya untuk menangani masalah kulit Anda.
Dengan tim dokter spesialis penyakit kulit dan teknologi modern, kami siap membantu Anda mendapatkan solusi yang tepat dan efektif.
Segera konsultasikan kondisi Anda dan rasakan perbedaannya—bebas gatal, hidup lebih nyaman! Jangan tunda lagi, buat janji sekarang juga!
Referensi
- Find An Allergist Find Relief (2018), Hives Overview.
- DermNet (2021), Urticaria – an overview.