ciri ciri sifilis pada wanita

Kenali Ciri-Ciri Sifilis pada Wanita yang Harus Diwaspadai

Ciri-ciri sifilis pada wanita sering kali tidak disadari atau dianggap remeh, padahal infeksi menular seksual ini dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak segera ditangani.

Pada tahap awal, sifilis bisa muncul dengan gejala yang tidak mencolok, seperti luka kecil pada area genital atau mulut, yang dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan.

Namun, jika tidak diobati, infeksi ini dapat berkembang dan menyebabkan ruam kulit, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening, yang merupakan tanda-tanda dari tahap sekunder sifilis.

Tahapan Infeksi Sifilis pada Wanita

Berikut adalah tahapan infeksi sifilis pada wanita:

1. Tahap Primer

Tahap primer adalah fase pertama dari sifilis, yang biasanya terjadi sekitar 3 minggu setelah terpapar infeksi.

Pada tahap ini, wanita akan mengalami ruam sifilis atau munculnya borok, luka kecil yang dikenal sebagai chancre di area genital, anus, atau mulut. Borok ini biasanya tidak terasa sakit dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 3 hingga 6 minggu.

Meskipun begitu, meskipun luka sembuh, bakteri sifilis tetap ada dalam tubuh dan infeksi dapat berkembang ke tahap berikutnya jika tidak segera diobati.

2. Tahap Sekunder

Jika sifilis tidak diobati, infeksi akan memasuki tahap sekunder sekitar 3 hingga 6 minggu setelah borok sembuh.

Pada tahap ini, wanita mungkin akan mengalami ruam kulit, terutama di telapak tangan atau telapak kaki, yang sering kali disertai dengan demam, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan kelelahan.

Ruam ini bisa muncul bersamaan dengan gejala lain, seperti kutil berbentuk kembang kol pada area genital atau anus. Jika tidak ditangani, sifilis dapat berlanjut ke tahap lebih lanjut.

3. Tahap Laten

Tahap laten adalah fase dimana sifilis “tertidur”. Pada tahap ini, wanita tidak akan menunjukkan gejala yang terlihat meskipun bakteri sifilis tetap ada dalam tubuh dan dapat bertahan selama bertahun-tahun.

Meskipun sifilis tidak dapat menular lagi selama tahap laten, infeksi tetap bisa berkembang menjadi tahap tersier yang lebih berbahaya jika tidak diobati.

Tahap laten dapat berlangsung selama beberapa tahun, dan sebagian besar orang dengan sifilis yang tidak diobati akan tetap berada dalam fase laten tanpa menyadari bahwa mereka terinfeksi.

4. Tahap Tersier

Tahap tersier adalah tahap terakhir dari sifilis yang terjadi pada sekitar 10-30% penderita sifilis yang tidak diobati.

Pada tahap ini, infeksi dapat menyebabkan kerusakan organ yang serius, termasuk kerusakan pada jantung, otak, dan sistem saraf.

Komplikasi dari sifilis tersier dapat mencakup neurosifilis (gangguan pada sistem saraf pusat), sifilis kardiovaskular (kerusakan pada jantung dan pembuluh darah), dan pembentukan gummas (benjolan yang dapat merusak organ tubuh). Kerusakan yang ditimbulkan bisa permanen dan berpotensi mengancam jiwa.

Konsultasi Dokter Online CTA

Ciri-ciri Sifilis pada Tahap Primer

Berikut adalah ciri-ciri sifilis pada tahap primer:

1. Munculnya Borok (Chancre)

Pada tahap primer, tanda paling khas dari sifilis adalah munculnya borok atau luka kecil yang tidak menyakitkan di tempat bakteri masuk ke dalam tubuh. Luka ini dikenal dengan istilah chancre.

Borok ini biasanya muncul di area genital, anus, atau mulut. Chancre bisa sangat kecil dan tidak nyeri, sehingga penderita sering kali tidak menyadari keberadaannya.

Meskipun borok ini bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu, bakteri sifilis tetap ada di dalam tubuh dan dapat menyebar ke orang lain atau berkembang ke tahap selanjutnya.

2. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Selain munculnya borok, pada tahap primer sifilis, banyak penderita yang juga mengalami pembengkakan pada kelenjar getah bening di sekitar area yang terinfeksi.

Pembengkakan ini biasanya terjadi di daerah inguinal (selangkangan), tetapi juga bisa terjadi di ketiak atau leher.

Kelenjar getah bening yang membengkak ini sering kali tidak terasa sakit, tetapi bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang berusaha melawan infeksi.

3. Chancre yang Tidak Menyebabkan Nyeri

Salah satu ciri khas dari sifilis pada tahap primer adalah borok atau luka chancre yang tidak menyakitkan.

Luka ini sering dianggap tidak berbahaya karena tidak menimbulkan rasa sakit, dan banyak orang mungkin tidak merasa perlu untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

Namun, meskipun chancre sembuh dalam beberapa minggu, bakteri sifilis tetap berada di dalam tubuh dan dapat menyebabkan infeksi lebih lanjut.

4. Luka yang Cenderung Hilang dengan Sendirinya

Borok sifilis pada tahap primer seringkali akan sembuh dalam waktu 3 hingga 6 minggu tanpa pengobatan.

Namun, ini bukan berarti infeksi sudah hilang. Bakteri penyebab sifilis masih ada di tubuh dan bisa berkembang ke tahap selanjutnya jika tidak segera diobati.

Mengapa Sifilis pada Wanita Bisa Lebih Berbahaya?

Beberapa faktor yang memengaruhi mengapa sifilis pada wanita bisa lebih berbahaya dibandingkan pada pria antara lain adalah aspek biologis, faktor kesehatan reproduksi, serta potensi komplikasi selama kehamilan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa sifilis pada wanita lebih berisiko:

1. Risiko Penularan ke Janin (Sifilis Kongenital)

Salah satu faktor utama yang membuat sifilis pada wanita lebih berbahaya adalah kemungkinan penularan infeksi ke janin selama kehamilan.

Jika seorang wanita hamil terinfeksi sifilis dan tidak mendapatkan pengobatan, bakteri Treponema pallidum bisa menyebar melalui plasenta dan menginfeksi janin, yang dikenal sebagai sifilis kongenital.

Sifilis kongenital bisa menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, kebutaan, kerusakan organ, bahkan kematian bayi.

Oleh karena itu, penting bagi wanita hamil untuk mendapatkan tes sifilis secara rutin selama kehamilan.

2. Infeksi yang Lebih Cepat Menyebar ke Organ Reproduksi

Pada wanita, saluran reproduksi lebih rentan terhadap infeksi dibandingkan pria. Sifilis dapat lebih cepat menyebar ke rahim, tuba falopi, dan indung telur jika tidak segera diobati.

Jika infeksi ini menyebar ke organ reproduksi internal, dapat menyebabkan pelvic inflammatory disease (PID), yang berisiko menyebabkan kerusakan permanen pada saluran tuba dan bahkan dapat menyebabkan kemandulan.

Selain itu, infeksi yang berlangsung lama dapat mengarah pada masalah kesehatan reproduksi yang lebih serius di kemudian hari.

3. Gejala yang Sering Tidak Terlihat

Sifilis pada wanita cenderung menunjukkan gejala yang lebih samar dan sering kali lebih sulit dideteksi, terutama pada tahap awal.

Pada tahap primer, borok atau luka yang muncul bisa sangat kecil dan tidak terasa sakit, membuat banyak wanita tidak menyadari adanya infeksi.

Pada tahap sekunder, gejala seperti ruam kulit, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening juga bisa mirip dengan gejala penyakit lain.

Akibatnya, sifilis sering terlambat didiagnosis dan diobati pada wanita, yang meningkatkan risiko komplikasi jangka panjang.

4. Komplikasi Selama Kehamilan dan Persalinan

Selain penularan ke janin, sifilis juga bisa meningkatkan risiko komplikasi saat persalinan. Wanita yang terinfeksi sifilis berisiko lebih tinggi untuk mengalami keguguran, kelahiran mati, atau persalinan prematur.

Infeksi sifilis yang tidak diobati juga dapat meningkatkan risiko infeksi sekunder yang bisa memperburuk kondisi ibu selama persalinan.

5. Keterlambatan Pengobatan Meningkatkan Risiko Komplikasi

Karena gejalanya yang sering tidak terlihat jelas pada wanita, sifilis pada wanita sering kali tidak mendapat pengobatan pada tahap awal.

Ini menyebabkan infeksi berkembang ke tahap sekunder, laten, atau bahkan tersier, yang bisa berakibat fatal.

Pada tahap lanjut, sifilis dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ vital, termasuk otak, jantung, dan sistem saraf, yang bisa mengakibatkan masalah jangka panjang yang sangat serius.

Sifilis pada Wanita? Kami Punya Solusi yang Tepat di Klinik Utama Pandawa

Konsultasi Dokter Gratis

Jangan biarkan kekhawatiran atau rasa malu menghalangi Anda untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Di Klinik Utama Pandawa, kami memiliki tim medis yang berpengalaman dalam menangani sifilis pada wanita dengan pendekatan yang aman, ramah, dan profesional.

Kami menyediakan pengobatan yang efektif untuk membantu Anda pulih dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Segera kunjungi Klinik Utama Pandawa untuk pemeriksaan dan pengobatan sifilis yang tepat. Dengan deteksi dini dan perawatan yang cepat,

Anda dapat mencegah dampak jangka panjang dari sifilis dan menjaga kesehatan Anda. Kepercayaan Anda untuk mencari pengobatan adalah langkah pertama menuju pemulihan, dan kami siap mendampingi Anda sepanjang proses ini.

Konsultasi Dokter Online CTA