loading
dermatitis seboroik

Dermatitis Seboroik: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Dermatitis seboroik adalah bentuk umum dari eksim yang umumnya muncul kulit kepala, walaupun bisa juga memengaruhi bagian tubuh lainnya.

Kondisi ini termasuk umum dan dapat mempengaruhi orang dari berbagai usia, termasuk bayi, remaja, hingga orang dewasa. 

Meskipun tidak menular atau berbahaya, dermatitis seboroik bisa sangat mengganggu dan memengaruhi kualitas hidup penderitanya.

Dilansir dari National Eczema Association, beberapa penelitian menunjukkan bahwa 3-10 dari setiap 100 orang akan mengalami dermatitis seboroik selama hidupnya. 

Cleveland Clinic juga menyebutkan bahwa Sekitar 11% dari populasi menderita dermatitis seboroik. Ini paling sering terjadi pada bayi yang berusia kurang dari tiga bulan dan pada orang dewasa berusia 30 hingga 60 tahun. 

Lebih sering terjadi pada pria daripada wanita, dan pada orang Kaukasia lebih banyak daripada orang Afrika-Amerika.

Penyebab Dermatitis Seboroik

Dermatitis seboroik adalah kondisi kulit yang ditandai dengan kemerahan, pengelupasan, dan kadang disertai rasa gatal pada area yang memiliki banyak kelenjar minyak, seperti kulit kepala, wajah, dan telinga. 

Penyebab pasti dermatitis seboroik belum sepenuhnya dipahami, tetapi kondisi ini sering dikaitkan dengan pertumbuhan berlebihan jamur Malassezia pada kulit. 

Jamur ini secara alami terdapat pada kulit manusia, tetapi pada orang dengan dermatitis seboroik, keberadaan jamur ini dapat memicu reaksi peradangan yang menyebabkan gejala khas dermatitis, seperti kulit bersisik dan berkerak.

Selain faktor jamur, dermatitis seboroik juga dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Stres, cuaca dingin, dan kelelahan sering kali memperburuk gejalanya, begitu juga dengan gangguan sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini lebih umum terjadi pada orang dengan penyakit tertentu, seperti HIV/AIDS atau penyakit neurologis. 

Karena faktor penyebabnya yang kompleks, dermatitis seboroik perlu penanganan yang tepat dan terkadang memerlukan perawatan jangka panjang.

Gejala Utama Dermatitis Seboroik

Gejala dermatitis seboroik berbeda-beda tergantung pada area yang terkena dan tingkat keparahannya, namun secara umum meliputi:

  • Kulit merah, bersisik, dan berminyak
  • Rasa gatal atau terbakar pada kulit
  • Ketombe yang membandel di kulit kepala
  • Pengerasan kulit yang bisa menyebabkan bercak kekuningan atau putih
  • Pada bayi, terdapat kerak tebal di kulit kepala atau cradle cap

Pada beberapa orang, dermatitis seboroik bisa kambuh secara periodik dan bertahan dalam jangka waktu yang lama.

Source: Youtube Klinik Utama Pandawa

Komplikasi

Dalam beberapa kasus, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi, terutama jika tidak ditangani dengan tepat atau jika terjadi infeksi sekunder. Berikut adalah beberapa komplikasi yang bisa muncul pada penderita dermatitis seboroik:

1. Infeksi Kulit Sekunder

Ketika dermatitis seboroik menyebabkan kulit gatal dan meradang, sering kali penderitanya tergoda untuk menggaruk area yang terkena. Garukan ini bisa melukai kulit dan membuka peluang bagi bakteri atau jamur untuk masuk, sehingga menyebabkan infeksi sekunder. Infeksi kulit ini dapat memperburuk peradangan dan membuat pengobatan lebih sulit.

2. Kebotakan Sementara

Ketika kondisi muncul di kulit kepala, kondisi ini bisa mengakibatkan peradangan pada folikel rambut. Folikel yang meradang akan melemah, sehingga rambut menjadi lebih mudah rontok. Pada kasus yang parah atau kronis, rambut rontok ini bisa menyebabkan kebotakan sementara di area yang terdampak. Biasanya, rambut akan tumbuh kembali setelah peradangan dikendalikan, tetapi kerontokan bisa terus terjadi jika dermatitis tidak diatasi dengan baik.

3. Rasa Tidak Nyaman dan Menurunnya Kualitas Hidup

Meskipun tidak langsung mengancam kesehatan secara fisik, dermatitis seboroik yang kronis dan kambuhan dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Rasa gatal yang intens dan penampilan bercak merah serta bersisik dapat menurunkan rasa percaya diri dan memicu stres, kecemasan, atau bahkan depresi pada sebagian orang.

4. Peradangan Kronis

Dermatitis seboroik yang tidak ditangani dengan baik dapat memicu peradangan kronis pada kulit. Kondisi ini tidak hanya membuat kulit lebih rentan terhadap komplikasi lain tetapi juga bisa membuat kulit lebih sensitif terhadap produk perawatan atau lingkungan tertentu, sehingga membatasi pilihan produk yang bisa digunakan penderita.

5. Penyebaran ke Area Lain

Pada kasus yang tidak terkontrol, dermatitis seboroik bisa menyebar dari area yang berminyak ke area lain di tubuh, seperti leher, dada bagian atas, punggung, dan bahkan lipatan tubuh. Hal ini bisa membuat pengobatan menjadi lebih sulit dan memperluas area kulit yang membutuhkan perawatan.

Untuk mengurangi risiko komplikasi, penting bagi penderita dermatitis seboroik untuk:

  • Mengikuti anjuran dokter terkait penggunaan obat topikal atau sampo antijamur.
  • Menghindari kebiasaan menggaruk atau menggosok area yang terkena.
  • Menjaga kebersihan kulit secara teratur dan menggunakan produk perawatan yang sesuai.
  • Menghindari faktor pemicu seperti stres berlebihan, makanan tertentu, atau cuaca yang terlalu ekstrem.

Konsultasi Dokter Online CTA

Diagnosis

Diagnosis dermatitis seboroik biasanya dilakukan oleh dokter melalui pemeriksaan fisik pada area kulit yang menunjukkan gejala khas, seperti kemerahan, pengelupasan, atau sisik berminyak. 

Dokter akan memeriksa lokasi munculnya gejala, seperti di kulit kepala, alis, sekitar hidung, telinga, atau dada atas, yang merupakan area umum terjadinya kondisi ini. 

Bentuk dan pola pengelupasan kulit juga dapat membantu dokter membedakan dermatitis seboroik dari kondisi kulit lain, seperti psoriasis atau eksim atopik.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin melakukan biopsi kulit untuk memastikan diagnosis, terutama jika gejalanya sulit dibedakan dari penyakit kulit lainnya. 

Prosedur ini melibatkan pengambilan sampel kecil kulit yang kemudian diperiksa di laboratorium. 

Tes ini biasanya dilakukan hanya jika diperlukan untuk memperjelas diagnosis. Sebagian besar kasus dapat didiagnosis dengan pemeriksaan visual oleh dokter tanpa perlu pemeriksaan lanjutan.

Pengobatan Dermatitis Seboroik

Dermatitis seboroik memang bisa mengganggu, namun kabar baiknya adalah kondisi ini bisa dikelola dengan baik. Pengobatan yang tepat akan membantu meredakan gejala dan mencegah kekambuhan. Tujuan utama pengobatan adalah untuk:

  • Mengurangi peradangan: Mengurangi kemerahan dan gatal pada kulit.
  • Mengontrol produksi minyak: Mengurangi minyak berlebih yang dapat memicu pertumbuhan jamur.
  • Menghambat pertumbuhan jamur: Mengurangi jumlah jamur Malassezia yang menyebabkan peradangan.

Pilihan pengobatan dermatitis seboroik dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan lokasi kulit yang terkena. Beberapa pilihan pengobatan yang umum meliputi:

1. Shampo Antijamur

Shampo dengan kandungan ketoconazole, selenium sulfida, atau zinc pyrithione dapat membantu mengurangi pertumbuhan jamur dan mengontrol ketombe serta gatal di kulit kepala.

2. Krim Antijamur

Krim dengan bahan seperti ketoconazole atau ciclopirox digunakan pada kulit wajah dan tubuh untuk mengatasi peradangan akibat jamur.

3. Kortikosteroid Topikal

Krim kortikosteroid seperti hidrokortison dapat mengurangi peradangan dan rasa gatal. Penggunaannya harus diawasi untuk menghindari efek samping jangka panjang.

4. Inhibitor Kalsineurin

Obat seperti tacrolimus dan pimecrolimus efektif untuk area kulit sensitif, seperti wajah, dengan efek samping yang lebih rendah dibandingkan kortikosteroid.

5. Perawatan Alami

Minyak kelapa, minyak zaitun, atau aloe vera gel dapat membantu melembapkan dan menenangkan kulit. Cuka apel juga memiliki sifat antijamur yang membantu menjaga keseimbangan pH kulit.

6. Kebersihan dan Pola Hidup Sehat

Rutin mencuci wajah dan rambut dengan pembersih lembut, serta mengelola stres, dapat membantu mengontrol gejala. Pola makan yang sehat juga berperan penting.

7. Fototerapi dan Obat Oral

Pada kasus berat, fototerapi dengan sinar UV atau obat antijamur dan kortikosteroid oral mungkin diperlukan untuk meredakan peradangan.

Jika gejala tidak membaik meski sudah menggunakan perawatan rumah atau memburuk, konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut. Dengan pengelolaan yang tepat, dermatitis seboroik dapat terkontrol dan kekambuhan gejalanya bisa diminimalkan.

Atasi Berbagai Jenis Dermatitis di Klinik Utama Pandawa

Jika Anda mengalami berbagai jenis dermatitis, Klinik Utama Pandawa siap memberikan perawatan terbaik untuk mengatasi masalah kulit Anda. 

Dengan tim dokter spesialis dermatologi yang berpengalaman dan teknologi medis canggih, kami menawarkan solusi yang efektif untuk mengobati dermatitis, mulai dari dermatitis atopik, kontak, hingga seboroik. 

Klinik Utama Pandawa akan melakukan diagnosa menyeluruh untuk menentukan jenis dermatitis yang Anda alami dan memberikan perawatan yang sesuai, guna meredakan gejala dan mencegah kambuh. 

Dengan perhatian medis yang tepat dan perawatan yang disesuaikan, Anda dapat kembali merasa nyaman dengan kulit yang sehat dan bebas iritasi.

Konsultasi Dokter Online CTA
Referensi
  • National Eczema Association (N/A), Seborrheic Dermatitis.
  • Cleveland Clinic (2020), Seborrheic Dermatitis Overview.