Cara Efektif Mengatasi Disuria Agar Kencing Tak Lagi Terasa Sakit!
Disuria adalah kondisi ketika seseorang merasakan nyeri, perih, atau rasa tidak nyaman saat buang air kecil. Meskipun sering dianggap sepele, disuria bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang mendasarinya, seperti infeksi saluran kemih (ISK), batu ginjal, atau bahkan penyakit menular seksual.
Rasa nyeri ini bisa ringan hingga cukup mengganggu aktivitas sehari-hari, dan dapat dialami oleh pria maupun wanita, meskipun lebih sering terjadi pada wanita.
Memahami penyebab disuria dan bagaimana cara mengatasinya sangat penting agar kondisi ini tidak berkembang menjadi masalah yang lebih serius.

Apa Itu Disuria
Disuria adalah istilah medis untuk menggambarkan rasa nyeri, panas, atau perih saat buang air kecil. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, baik pria maupun wanita, namun lebih sering dialami oleh wanita karena struktur saluran kemih yang lebih pendek.
Disuria bukanlah penyakit, melainkan gejala dari suatu kondisi medis lain, seperti infeksi saluran kemih (ISK), peradangan, atau gangguan pada organ reproduksi. Meski terkadang terasa ringan, disuria yang tidak ditangani dengan benar bisa berkembang menjadi masalah serius bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Cara Efektif Mengatasi Disuria
Untuk mengatasi disuria, pengobatan harus disesuaikan dengan penyebabnya. Berikut beberapa cara efektif dan aman yang bisa kamu lakukan agar kencing tak lagi terasa sakit:
1. Perbanyak Minum Air Putih
Air membantu mengencerkan urin dan mengeluarkan bakteri dari saluran kemih. Usahakan minum 8–10 gelas air putih setiap hari agar proses penyembuhan lebih cepat.
2. Jangan Menahan Buang Air Kecil
Menahan kencing bisa membuat bakteri berkembang biak di kandung kemih, memperparah infeksi dan rasa nyeri.
3. Hindari Produk Pemicu Iritasi
Gunakan sabun tanpa pewangi, deterjen lembut, dan hindari cairan antiseptik di area genital. Produk berbahan keras bisa memperparah iritasi.
4. Kompres Hangat di Area Perut Bawah
Kompres hangat membantu meredakan nyeri akibat peradangan atau tekanan di kandung kemih.
5. Jaga Kebersihan Area Genital
Cuci area genital dari depan ke belakang setelah buang air kecil agar bakteri tidak berpindah ke uretra. Gunakan pakaian dalam berbahan katun yang menyerap keringat.
6. Konsumsi Obat Sesuai Resep Dokter
Jika penyebabnya infeksi, dokter akan meresepkan:
- Antibiotik untuk ISK atau PMS bakteri
- Antivirus untuk herpes genital
- Analgesik urinaria untuk mengurangi nyeri saat buang air kecil
Jangan mengonsumsi obat tanpa resep dokter, karena penggunaan yang salah bisa menyebabkan resistensi bakteri.
7. Hindari Minuman Tertentu
Kurangi konsumsi kopi, teh, alkohol, dan minuman bersoda karena bisa mengiritasi kandung kemih dan memperparah gejala.
8. Istirahat yang Cukup
Tidur dan istirahat yang cukup membantu tubuh memulihkan diri dan melawan infeksi lebih cepat.
Ciri-Ciri Disuria yang Perlu Diwaspadai
Rasa tidak nyaman saat buang air kecil mungkin berbeda pada setiap orang, tergantung penyebabnya. Namun, berikut beberapa gejala umum disuria yang perlu kamu perhatikan:
- Pada pria: rasa sakit di ujung penis saat berkemih
- Rasa nyeri, panas, atau terbakar saat buang air kecil
- Sering ingin buang air kecil, tetapi hanya sedikit yang keluar
- Urin berbau tajam atau berubah warna (keruh, kehijauan, atau kemerahan)
- Nyeri di perut bagian bawah atau panggul
- Demam ringan atau rasa tidak enak badan jika ada infeksi
- Pada wanita: rasa tidak nyaman di area vagina
Penyebab Utama Disuria
Disuria dapat dipicu oleh berbagai macam kondisi, mulai yang ringan hingga yang lebih serius. Penanganan yang tepat sangat tergantung pada penyebab yang mendasari.
1 Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Penyebab utama disuria pada Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi bakteri, terutama oleh bakteri Escherichia coli (E. coli) yang berasal dari saluran pencernaan.
Bakteri ini bisa masuk ke saluran kemih, menempel di dinding uretra atau kandung kemih, lalu berkembang biak dan menyebabkan peradangan. Peradangan inilah yang menimbulkan rasa nyeri atau perih saat buang air kecil (disuria).
2 Batu Saluran Kemih
Batu di ginjal, ureter, atau kandung kemih bisa menyebabkan sumbatan:
- Rasa sakit hebat saat batu bergerak ke uretra
- Urin berdarah
- Peradangan lokal yang menimbulkan rasa panas saat buang air kecil
3 Penyakit Menular Seksual (PMS)
Beberapa penyakit menular seksual juga dapat menyebabkan disuria, antara lain:
- Chlamydia trachomatis
- Neisseria gonorrhoeae
- Herpes genital
Disertai gejala lain seperti keputihan abnormal, luka genital, atau nyeri saat berhubungan.
4 Iritasi atau Trauma
Penggunaan sabun keras, tisu parfum, atau produk kebersihan genital bisa memicu iritasi:
- Disertai gatal atau bengkak di uretra
- Nyeri ringan saat urin mengalir
5 Kondisi Medis Lainnya
- Prostatitis: radang prostat pada pria, disertai demam, nyeri radang panggul
- Kandung kemih interstisial: kronis, disertai nyeri kandung kemih dan tekanan
- Tumor saluran kemih: jarang, tapi perlu dipertimbangkan jika disertai berat tubuh turun dan perdarahan
Pengobatan Disuria
Pengobatan disuria tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang umum digunakan:
1. Antibiotik
Jika disuria disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi tersebut. Penting untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik sesuai anjuran dokter meskipun gejala sudah membaik, untuk mencegah resistensi bakteri.
2. Obat Antijamur
Jika disuria disebabkan oleh infeksi jamur, seperti kandidiasis, dokter akan meresepkan obat antijamur dalam bentuk krim, supositoria, atau obat oral untuk mengatasi infeksi tersebut.
3. Obat Pereda Nyeri
Obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau paracetamol, dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri atau perih saat buang air kecil. Namun, obat ini hanya bersifat simptomatik dan tidak mengatasi penyebab utama disuria.
4. Perubahan Pola Hidup
Mengubah pola hidup juga dapat membantu mengatasi disuria, antara lain:
- Meningkatkan konsumsi air putih untuk membantu membilas bakteri dari saluran kemih
- Menghindari menahan buang air kecil
- Menjaga kebersihan area genital dengan membersihkan dari arah depan ke belakang
- Menghindari penggunaan produk pembersih kewanitaan yang mengandung bahan kimia
- Mengganti pembalut atau tampon secara rutin
- Buang air kecil setelah berhubungan seksual
Pencegahan Disuria
Mencegah disuria lebih baik daripada mengobatinya. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan:
- Minum cukup air setiap hari untuk menjaga saluran kemih tetap bersih
- Buang air kecil secara teratur dan jangan menahan buang air kecil
- Menjaga kebersihan area genital dengan membersihkan dari arah depan ke belakang
- Menghindari penggunaan produk pembersih kewanitaan yang mengandung bahan kimia
- Mengganti pembalut atau tampon secara rutin
- Buang air kecil setelah berhubungan seksual
- Menghindari berganti-ganti pasangan seksual
- Menghindari konsumsi makanan atau minuman yang dapat mengiritasi saluran kemih, seperti makanan pedas, asam, atau berkafein
Kapan Harus ke Dokter?
Meski beberapa kasus disuria ringan bisa sembuh sendiri, pemeriksaan medis tetap penting jika:
- Rasa nyeri tidak membaik setelah 2–3 hari
- Urin tampak berdarah atau berwarna keruh
- Disertai demam, menggigil, atau nyeri punggung
- Sering kambuh dalam waktu singkat
- Kamu memiliki riwayat penyakit ginjal atau diabetes
Disuria Bukan Halangan, Klinik Utama Pandawa Jawabannya!

Jangan biarkan rasa nyeri saat buang air kecil (disuria) mengganggu kenyamanan dan aktivitas harian Anda. Disuria bisa menjadi tanda adanya infeksi saluran kemih atau masalah kesehatan lainnya yang perlu segera ditangani dengan tepat.
Di Klinik Utama Pandawa, kami hadir dengan layanan medis profesional, fasilitas lengkap, dan tenaga dokter berpengalaman untuk membantu Anda menemukan solusi cepat dan aman atas keluhan disuria.
Segera jadwalkan konsultasi di Klinik Utama Pandawa dan rasakan perbedaan perawatan yang mengutamakan kenyamanan dan kesehatan Anda.
Dengan pemeriksaan menyeluruh dan pengobatan yang disesuaikan, kami siap membantu Anda kembali bebas dari rasa nyeri dan menikmati hari dengan lebih nyaman. Karena hidup sehat dimulai dari langkah kecil, seperti mengatasi disuria dengan penanganan yang tepat.

Referensi
- Harvard Health Publishing Harvard Medical School. Diakses pada 2025. Dysuria. https://www.health.harvard.edu/a_to_z/dysuria-a-to-z
- Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Painful urination (dysuria). https://www.mayoclinic.org/symptoms/painful-urination/basics/causes/sym-20050772

Aktif menulis dan membagikan edukasi yang telah ditinjau oleh tim medis Klinik Utama Pandawa seputar kesehatan kulit, kelamin, estetika, bedah minor & mulut dan gigi berbasis bukti medis.