Granuloma Inguinale

Granuloma Inguinale: Infeksi Langka yang Perlu Diwaspadai

Granuloma inguinale, juga dikenal dengan nama donovanosis, adalah infeksi bakteri yang jarang ditemukan namun perlu mendapatkan perhatian serius karena dapat menimbulkan komplikasi jika tidak segera ditangani.

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Klebsiella granulomatis (sebelumnya dikenal sebagai Calymmatobacterium granulomatis) yang menyerang area genital, menyebabkan luka atau borok yang perlahan membesar jika tidak diobati. Umumnya ditularkan melalui hubungan seksual tanpa pengaman.

Meskipun jarang ditemukan di negara-negara maju, granuloma inguinale masih menjadi masalah kesehatan di beberapa negara tropis dan subtropis, termasuk di Asia Tenggara.

Apa Itu Granuloma Inguinale?

Granuloma inguinale adalah infeksi kronis yang menyerang kulit dan jaringan di sekitar alat kelamin, selangkangan, dan anus. Infeksi ini berkembang perlahan, dan sering kali dimulai dengan benjolan kecil yang tidak terasa nyeri, kemudian berubah menjadi luka terbuka yang membesar dan mudah berdarah.

Luka yang ditimbulkan tampak merah terang, dan jika tidak ditangani, bisa menyebabkan kerusakan jaringan yang cukup serius.

Gejala Granuloma Inguinale

Granuloma inguinale biasanya dimulai dengan pembentukan benjolan atau nodul kecil yang tidak nyeri pada kulit di area genital, perianal, atau kadang-kadang di daerah tubuh lain yang terinfeksi.

Seiring waktu, benjolan ini berkembang menjadi borok yang dalam dan meluas. Beberapa gejala yang umum ditemui pada penderita antara lain:

  1. Luka kecil atau benjolan merah di area genital atau anus
  2. Luka berkembang menjadi borok berdaging merah terang, mudah berdarah
  3. Tidak terasa nyeri, tapi bisa sangat mengganggu jika dibiarkan
  4. Luka menyebar perlahan, bisa mencapai area perut bagian bawah, paha, atau anus
  5. Pembengkakan di area selangkangan
  6. Kadang disertai bau tidak sedap

Penyebab Granuloma Inguinale

Granuloma inguinale disebabkan oleh infeksi bakteri Klebsiella granulomatis, yang biasanya ditularkan terutama melalui kontak seksual. Bakteri ini menginfeksi lapisan kulit di area genital, menyerang sel epitel pada kulit dan menyebabkan peradangan kronis.

Setelah seseorang terinfeksi, gejala biasanya muncul dalam waktu 1–12 minggu. Namun, karena perkembangannya lambat dan tidak nyeri, banyak orang tidak menyadari infeksinya sejak dini.

Faktor Risiko Granuloma

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko, meliputi:

  1. Hubungan seksual tanpa pengaman
  2. Sering berganti pasangan seksual
  3. Kehidupan seksual yang promiscuous
  4. Tinggal atau bepergian ke wilayah endemik (tropis/subtropis)
  5. Sistem kekebalan tubuh yang lemah
  6. Riwayat penyakit menular seksual lainnya

Komplikasi Granuloma Inguinale

Jika tidak diobati, granuloma inguinale dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:

  • Kerusakan jaringan permanen
  • Penyempitan atau penutupan saluran genital
  • Infeksi sekunder
  • Infertilitas
  • Penyebaran infeksi ke organ lain, termasuk tulang atau organ dalam

Karena sifat infeksinya yang kronis dan invasif, pengobatan harus dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Diagnosis Granuloma Inguinale

Diagnosis ini biasanya dilakukan berdasarkan gejala klinis yang terlihat pada luka, namun beberapa tes laboratorium juga diperlukan untuk memastikan infeksi. Dokter dapat melakukan tes berikut:

  1. Pemeriksaan Fisik – Mengamati bentuk dan lokasi luka di area genital atau anus.
  2. Tes Laboratorium – Pengambilan sampel jaringan dari luka (biopsi) untuk diperiksa di bawah mikroskop.
  3. Tes Darah – Untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi menular seksual lain seperti sifilis atau HIV.\

Ciri khas dari granuloma inguinale adalah ditemukannya bakteri Donovan body pada sampel jaringan. Bakteri ini tampak khas saat diamati menggunakan pewarnaan khusus.

Konsultasi Dokter Online CTA

Pengobatan Granuloma

Penyakit ini dapat diobati dengan antibiotik yang efektif membunuh bakteri Klebsiella granulomatis.

Pengobatan biasanya memerlukan waktu yang cukup lama untuk memastikan infeksi benar-benar sembuh. Beberapa antibiotik yang umum digunakan antara lain:

  1. Azitromisin
  2. Doksisiklin
  3. Seftriakson

Pengobatan biasanya berlangsung setidaknya 3 minggu atau sampai luka benar-benar sembuh. Dalam kasus yang lebih berat, dokter mungkin akan merekomendasikan pengobatan lebih lama atau kombinasi antibiotik.

Jika ada jaringan yang rusak parah atau meninggalkan bekas luka besar, prosedur bedah bisa dipertimbangkan. Penting juga untuk mengikuti instruksi dokter spesialis penyakit kelamin terkait dosis dan durasi pengobatan.

Apakah Granuloma Inguinale Bisa Kambuh?

Ya, penyakit granuloma inguinale bisa kambuh, terutama jika pengobatan tidak dilakukan hingga tuntas. Penting untuk mengikuti semua anjuran dokter dan menyelesaikan pengobatan meskipun gejala sudah hilang.

Selain itu, pasangan seksual juga sebaiknya ikut diperiksa dan diobati untuk mencegah penularan ulang.

Pencegahan Granuloma Inguinale

Cara terbaik untuk mencegah granuloma inguinale adalah dengan menghindari perilaku seksual berisiko tinggi. Beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil antara lain:

  1. Menggunakan kondom
  2. Mengurangi jumlah pasangan seksual
  3. Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter, terutama jika aktif secara seksual
  4. Segera periksa jika muncul luka atau gejala tidak biasa di area genital
  5. Selesaikan pengobatan antibiotik sesuai anjuran dokter
  6. Edukasi seksual

Perbedaan Granuloma Inguinale dengan PMS Lainnya

Granuloma inguinale sering kali disalahartikan sebagai penyakit lain seperti sifilis, herpes genital, atau bahkan kanker kulit. Inilah mengapa diagnosis oleh dokter sangat penting.

Betikut adalah beberapa hal yang membedakan granuloma inguinale dengan penyakit menular seksual lainnya:

  • Luka tidak terasa nyeri
  • Luka berdarah mudah dan berwarna merah terang
  • Penyakit berkembang perlahan dan kronis
  • Ditemukan Donovan body pada pemeriksaan mikroskopis

Area yang Tidak Termasuk Penyebaran Infeksi Granuloma

Ada beberapa area tubuh yang tidak biasa terlibat dalam penyebaran infeksi ini, termasuk:

1. Area Tubuh yang Tidak Terpapar Kontak Seksual

Biasanya tidak ditemukan di area tubuh yang tidak terpapar langsung oleh kontak seksual, seperti lengan, kaki, atau wajah. Penyakit ini cenderung mempengaruhi area genital dan sekitarnya yang sering terlibat dalam aktivitas seksual.

2. Permukaan Kulit yang Tidak Terpapar Luka atau Gesekan

Meskipun infeksi ini bisa terjadi di luar area genital atau anal, infeksi ini lebih jarang ditemukan pada permukaan kulit yang tidak mengalami luka atau gesekan.

3. Area yang Tidak Mengalami Kontak dengan Pasien yang Terinfeksi

Infeksi Klebsiella granulomatis terutama ditularkan melalui hubungan seksual langsung. Oleh karena itu, area tubuh yang tidak terpapar kontak langsung dengan penderita biasanya tidak akan terinfeksi.

Pengobatan Penyakit Menular Seksual Terbaik Di Klinik Utama Pandawa

Konsultasi Dokter Gratis

Klinik Utama Pandawa menyediakan layanan pengobatan penyakit menular seksual (PMS) yang komprehensif dan aman dengan pendekatan profesional serta menjaga privasi pasien. 

Ditangani oleh tim dokter penyakit kelamin yang berpengalaman dalam bidang penyakit infeksi menular, klinik ini menawarkan diagnosis akurat serta perawatan yang disesuaikan dengan jenis infeksi yang dialami, baik melalui terapi obat maupun prosedur medis lainnya. 

Dengan fasilitas modern dan perawatan yang berfokus pada pemulihan total serta edukasi untuk pencegahan di masa depan, Klinik Utama Pandawa menjadi pilihan tepat bagi siapa pun yang ingin mengatasi PMS secara efektif dan tuntas.

Konsultasi Dokter Online CTA