Mahkota Gigi Patah: Penyebab, Solusi, dan Cara Mencegahnya
Kerusakan pada mahkota gigi tidak hanya berdampak pada estetika, tetapi juga dapat menimbulkan ketidaknyamanan serta gangguan kesehatan mulut.
Oleh karena itu, sangat penting untuk segera memeriksakan diri dan memperoleh penanganan medis yang sesuai. Dengan upaya perawatan dan pencegahan yang tepat, kondisi ini dapat dicegah dan fungsi gigi pun tetap terjaga dengan baik.
Apabila Anda mengalami tanda-tanda atau cedera yang berkaitan dengan mahkota gigi, segera konsultasikan dengan dokter gigi agar bisa mendapatkan diagnosis dan perawatan yang diperlukan.
Penyebab Mahkota Gigi Patah
Mahkota gigi bisa patah karena berbagai faktor, antara lain:
1. Trauma atau Cedera
Benturan keras pada mulut akibat kecelakaan, jatuh, atau olahraga kontak seperti tinju dan sepak bola bisa menyebabkan gigi patah.
2. Mengigit Benda Keras
Kebiasaan menggigit makanan atau benda keras seperti es batu, pensil, atau kacang yang masih berkulit keras dapat memicu keretakan pada mahkota gigi.
3. Gigi Berlubang atau Rapuh
Gigi berlubang akan mengalami pembusukan atau kehilangan mineral (dekalifikasi) menjadi lebih rapuh dan mudah patah.
4. Bruxism (Kebiasaan Menggeretakkan Gigi)
Menggeretakkan gigi atau bruxism, terutama saat tidur, memberi tekanan berlebihan serta dapat menyebabkan keretakan atau patah.
5. Perawatan Gigi Sebelumnya
Tambalan yang besar atau perawatan saluran akar gigi dapat melemahkan struktur gigi, sehingga mahkota menjadi lebih rentan patah.

Baca Juga: Rekomendasi Klinik Gigi Terdekat di Jakarta Pusat
Gejala Mahkota Gigi Patah
Beberapa tanda dan gejala yang bisa dirasakan meliputi:
- Rasa nyeri saat mengunyah atau menggigit
- Gigi hipersensitif terhadap makanan atau minuman panas, dingin, atau manis
- Luka di sekitar lidah atau pipi akibat ujung gigi yang tajam
- Perubahan bentuk atau warna gigi
- Rasa tidak nyaman saat berbicara
- Terdapat potongan gigi yang terlepas
Jenis-Jenis Mahkota Gigi Patah
Berikut klasifikasi umum mahkota gigi patah berdasarkan tingkat keparahan:
- Craze Lines Garis halus di enamel gigi, tidak menimbulkan rasa sakit dan biasanya tidak membutuhkan perawatan.
- Fraktur Enamel Patah pada lapisan luar gigi (enamel) saja. Tidak menimbulkan rasa sakit, tapi bisa mengganggu estetika.
- Fraktur Enamel dan Dentin Kerusakan mencapai lapisan tengah gigi (dentin). Sering menyebabkan sensitivitas dan memerlukan penanganan.
- Fraktur Mahkota Sampai Pulpa Patah hingga mengenai pulpa (saraf gigi), menyebabkan nyeri hebat dan memerlukan perawatan saluran akar atau pencabutan.
- Fraktur Vertikal Retakan dari bagian atas ke akar gigi. Biasanya sulit ditangani dan dapat memerlukan pencabutan.
Penanganan Mahkota Gigi Patah
Penanganan ini tergantung pada tingkat keparahan kerusakan. Berikut beberapa pilihan perawatan:
1. Penghalusan dan Polishing
Untuk patahan ringan, dokter gigi mungkin hanya akan melakukan polishing gigi yang bertujuan untuk menghaluskan bagian tajam dan memoles permukaannya.
2. Penambalan Gigi
Jika hanya sebagian kecil mahkota yang patah, bahan tambalan (seperti resin komposit) dapat digunakan untuk memperbaiki bentuk gigi.
3. Mahkota Tiruan (Dental Crown)
Jika sebagian besar mahkota gigi rusak, pemasangan crown gigi sangat dianjurkan untuk mengembalikan fungsi dan estetika.
4. Veneer
Untuk gigi depan yang patah ringan, pasang veneer gigi bisa digunakan sebagai solusi estetika.
5. Perawatan Saluran Akar (Root Canal Treatment)
Jika kerusakan sampai ke pulpa, perawatan saluran akar gigi diperlukan untuk menghilangkan infeksi sebelum pemasangan mahkota tiruan.
6. Pencabutan Gigi
Jika gigi tidak bisa diselamatkan, pencabutan mungkin dilakukan, dan dilanjutkan dengan pemasangan gigi palsu atau implan.
Langkah Pertama Saat Mahkota Gigi Patah
Jika Anda atau seseorang mengalami patah gigi, berikut pertolongan pertama yang bisa dilakukan:
- Kumpulkan Potongan Gigi
- Bilas Mulut
- Kompres Dingin
- Hindari Makanan Keras
- Segera ke Dokter Gigi
Pencegahan Mahkota Gigi Patah
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa cara untuk menjaga agar crown gigi tetap sehat dan tidak mudah patah:
- Hindari menggigit benda keras seperti es, pensil, atau kuku
- Gunakan pelindung mulut saat olahraga
- Rajin menyikat gigi dua kali sehari dan flossing
- Rutin kontrol ke dokter gigi minimal setiap 6 bulan
- Gunakan alat pelindung gigi (mouthguard) jika memiliki kebiasaan bruxism
- Jaga pola makan sehat, batasi konsumsi gula dan asam
Klinik Gigi Terbaik Di Jakarta Untuk Mengatasi Kesehatan Gigi Dan Mulut

Klinik Utama Pandawa adalah pilihan terbaik untuk mengatasi masalah gigi rusak, dengan tim dokter spesialis di klinik gigi dan mulut yang berpengalaman dan memanfaatkan teknologi medis terbaru untuk memberikan perawatan berkualitas.
Pengalaman perawatan di Klinik Utama Pandawa juga didukung oleh layanan yang ramah dan profesional, serta suasana klinik yang modern dan nyaman, memastikan setiap pasien merasa aman dan puas.
Dengan dedikasi untuk memberikan hasil terbaik dan senyum yang lebih sehat, Klinik Utama Pandawa menjadi pilihan utama bagi siapa saja yang ingin memperbaiki gigi rusak dengan cara yang efektif.
