loading
melasma

Melasma: Apa Itu, Penyebab, Gejala dan Pengobatan

Melasma adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak gelap pada kulit, terutama di area wajah seperti dahi, pipi, hidung, dan dagu.

Dilansir dari Longoria Obgyn, kondisi ini lebih sering dialami oleh wanita, terutama selama masa kehamilan, sehingga sering disebut juga sebagai “mask of pregnancy” (topeng kehamilan). Namun, melasma juga dapat terjadi pada pria.

Menurut WebMD,  sel-sel kulit Anda membuat zat yang disebut melanin, zat ini bertugas untuk memberi warna pada kulit. Semakin gelap kulit Anda, semakin banyak melanin yang Anda miliki. 

Untuk mengetahui info seputar melasma, simak selengkapnya di sini.

Apa Itu Melasma?

Melasma merupakan kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak atau area berwarna cokelat atau kehitaman pada wajah, khususnya pada area yang sering terpapar sinar matahari, seperti dahi, pipi, hidung, dan dagu.

Kondisi ini lebih sering dialami oleh wanita, terutama pada masa kehamilan atau saat menggunakan kontrasepsi hormonal, yang memicu peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron. Meskipun demikian, melasma juga dapat terjadi pada pria.

Berdasarkan penelitian ilmiah, melasma sebagian besar disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet (UV) yang merangsang produksi melanin di kulit.

Faktor hormonal juga memainkan peran besar, karena peningkatan kadar estrogen dan progesteron selama kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi dapat memperburuk produksi melanin di lapisan epidermis.

Penelitian dalam The Journal of Dermatology menyebutkan bahwa paparan UV merangsang aktivitas enzim tirosinase, yang terlibat dalam sintesis melanin.

Selain faktor hormonal dan paparan sinar matahari, faktor genetik juga dapat meningkatkan kerentanannya.

Individu dengan riwayat keluarga yang memiliki melasma lebih berisiko mengalaminya, karena adanya kecenderungan genetik untuk menghasilkan melanin lebih banyak di area tertentu pada kulit.

Penyebab dan Faktor Risiko Melasma

Para ahli sepakat bahwa kombinasi beberapa faktor berperan penting dalam memicu munculnya melasma. Berikut penjelasan detail mengenai penyebab munculnya melasma:

1. Perubahan Hormonal

Perubahan kadar hormon, terutama peningkatan estrogen dan progesteron, merupakan pemicu utama melasma. Inilah sebabnya mengapa melasma lebih sering terjadi pada:

  • Wanita Hamil: Melasma sangat umum terjadi selama kehamilan, sehingga sering disebut “topeng kehamilan” atau chloasma. Peningkatan hormon estrogen, progesteron, dan melanocyte-stimulating hormone (MSH) selama kehamilan merangsang produksi melanin secara berlebihan.
  • Penggunaan Kontrasepsi Hormonal: Pil KB, suntik KB, implan, atau IUD hormonal yang mengandung estrogen dan/atau progesteron dapat meningkatkan risiko melasma.
  • Terapi Penggantian Hormon (HRT): Wanita yang menjalani HRT untuk mengatasi gejala menopause juga berisiko lebih tinggi terkena melasma.

2. Paparan Sinar Matahari (Sinar UV)

Paparan sinar ultraviolet (UV) dari matahari adalah faktor pemicu eksternal yang sangat signifikan. Sinar UV merangsang melanosit untuk memproduksi lebih banyak melanin. Oleh karena itu, paparan sinar matahari yang berlebihan dapat:

  • Memicu munculnya melasma pada orang yang rentan.
  • Memperburuk melasma yang sudah ada.
  • Menyebabkan melasma yang sudah memudar muncul kembali.

3. Faktor Genetik (Keturunan)

Riwayat keluarga dengan melasma merupakan faktor risiko yang penting. Jika ada anggota keluarga dekat (seperti ibu, saudara perempuan, atau nenek) yang memiliki melasma, Anda berisiko lebih tinggi untuk mengalaminya. Ini menunjukkan adanya predisposisi genetik terhadap kondisi ini.

4. Jenis Kulit

Orang dengan jenis kulit yang lebih gelap (tipe kulit Fitzpatrick III-VI) lebih rentan terhadap melasma. Hal ini karena mereka memiliki lebih banyak melanosit dan memproduksi melanin lebih banyak dibandingkan orang dengan kulit lebih terang.

5. Iritasi Kulit dan Peradangan

Iritasi atau peradangan pada kulit, yang disebabkan oleh:

  • Produk Perawatan Kulit yang Tidak Cocok: Penggunaan produk yang keras, mengandung alkohol, atau parfum yang kuat dapat mengiritasi kulit dan memicu melasma.
  • Prosedur Perawatan Kulit Tertentu: Beberapa prosedur seperti peeling kimia yang terlalu dalam atau laser treatment yang tidak tepat dapat menyebabkan peradangan dan memicu melasma.

6. Obat-obatan Tertentu

Beberapa jenis obat dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari atau memengaruhi produksi hormon, sehingga meningkatkan risiko melasma. Contohnya adalah beberapa jenis obat antikejang.

7. Faktor Lain (Lebih Jarang)

Meskipun lebih jarang, beberapa faktor lain juga diduga berperan dalam munculnya melasma, antara lain:

  • Stres: Stres kronis dapat memengaruhi hormon dan sistem kekebalan tubuh, yang berpotensi memicu melasma pada beberapa individu.
  • Penyakit Tiroid: Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara penyakit tiroid dan melasma, meskipun mekanismenya belum sepenuhnya dipahami.

Penting untuk dipahami bahwa melasma umumnya disebabkan oleh interaksi beberapa faktor, bukan hanya satu faktor tunggal. 

Misalnya, seseorang mungkin memiliki predisposisi genetik terhadap melasma, tetapi gejala baru muncul setelah terpapar sinar matahari berlebihan atau menggunakan pil KB.

Konsultasi Dokter Online CTA

Gejala Melasma

Gejala utama melasma adalah munculnya bercak-bercak hiperpigmentasi (area kulit yang lebih gelap dari sekitarnya) pada kulit. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai gejala melasma:

1. Bercak Gelap pada Kulit

  • Lokasi: Bercak gelap biasanya muncul pada bagian wajah, seperti dahi, pipi, hidung, dan dagu.
  • Warna: Bercak-bercak tersebut berwarna coklat, abu-abu kecoklatan, atau hitam, tergantung pada jenis kulit dan tingkat keparahan melasma.
  • Bentuk: Bercak-bercak ini biasanya simetris, yang artinya keduanya muncul pada sisi kiri dan kanan wajah, meskipun tidak selalu persis sama.
  • Ukuran: Bercak bisa bervariasi dalam ukuran, mulai dari yang kecil hingga lebih besar, tergantung pada tingkat keparahannya.

2. Tidak Terasa Gatal atau Perih

Melasma tidak menyebabkan rasa gatal, nyeri, atau iritasi pada kulit. Berbeda dengan kondisi kulit lainnya yang dapat menyebabkan gejala seperti gatal atau peradangan, melasma hanya berhubungan dengan perubahan warna kulit.

3. Muncul Secara Bertahap

Bercak melasma biasanya muncul secara perlahan dan semakin jelas seiring waktu. Hal ini sering terjadi setelah terpapar sinar matahari atau selama perubahan hormonal, seperti kehamilan atau penggunaan kontrasepsi hormonal.

4. Cenderung Lebih Parah dengan Paparan Sinar Matahari

Paparan sinar matahari dapat memperburuk melasma. Bercak gelap akan semakin terlihat jika kulit terpapar sinar UV dalam waktu lama, karena paparan matahari merangsang produksi melanin berlebih.

5. Simetri pada Wajah

Salah satu ciri khas melasma adalah kemunculan bercak yang simetris, misalnya, kedua pipi atau sisi dahi yang memiliki bercak dengan bentuk dan ukuran serupa. Ini membedakan melasma dari kondisi lain yang dapat menyebabkan hiperpigmentasi.

Jika Anda mengalami gejala melasma dan bercak gelap di wajah semakin berkembang atau tidak kunjung hilang meskipun sudah menghindari paparan sinar matahari, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter kulit.

Pengobatan Melasma

Ada berbagai cara untuk mengobati melasma, mulai dari perawatan topikal hingga prosedur medis. Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang efektif sebagai cara menghilangkan melasma

1. Pengobatan Topikal

Pengobatan melasma sering dimulai dengan krim atau salep yang mengandung bahan aktif tertentu yang dapat membantu mencerahkan kulit dan mengurangi pigmentasi berlebih. Beberapa bahan aktif yang umum digunakan termasuk:

  • Hidrokuinon: Mengurangi produksi melanin, bahan ini sering menjadi pilihan pertama dalam mengatasi melasma.
  • Asam Kojic: Mencerahkan kulit dengan menghambat pembentukan melanin.
  • Retinoid (Retinol atau Tretinoin): Meningkatkan regenerasi sel kulit dan mempercepat pengelupasan sel kulit mati.
  • Asam Azelaic: Mengurangi produksi melanin dan memberikan efek pencerahan pada kulit.

Penggunaan krim topikal ini umumnya membutuhkan waktu untuk melihat hasil, dan dalam banyak kasus, harus diikuti dengan perlindungan maksimal terhadap sinar matahari untuk mencegah melasma semakin parah.

2. Mesoterapi Serum

Mesoterapi serum adalah salah satu prosedur medis yang semakin populer untuk mengatasi melasma. Prosedur ini melibatkan penyuntikan bahan aktif langsung ke lapisan dermis kulit.

Serum yang digunakan mengandung bahan pencerah kulit yang dapat mengurangi pigmentasi dan meremajakan kulit. Beberapa bahan yang sering digunakan dalam mesoterapi untuk melasma adalah:

  • Vitamin C: Sebagai antioksidan, vitamin C dapat membantu mencerahkan kulit, mengurangi pigmentasi, dan meningkatkan elastisitas kulit.
  • Glutathione: Antioksidan yang membantu mengurangi produksi melanin, sehingga kulit menjadi lebih cerah.
  • Asam Traneksamat: Bahan yang terbukti efektif dalam mengurangi pigmentasi melasma, terutama yang disebabkan oleh paparan sinar matahari atau perubahan hormon.
  • Peptida dan Asam Hialuronat: Membantu regenerasi kulit dan memperbaiki lapisan kulit yang rusak akibat pigmentasi berlebih.

Mesoterapi serum memberikan hasil yang lebih cepat dibandingkan pengobatan topikal karena bahan aktif langsung disuntikkan ke lapisan kulit yang lebih dalam. Prosedur ini dapat dilakukan dalam beberapa sesi, tergantung pada keparahan melasma.

3. Terapi Ozon

Terapi ozon merupakan perawatan yang relatif baru dan efektif untuk berbagai masalah kulit, termasuk melasma.

Prosedur ini melibatkan pemberian ozon (O₃) ke dalam kulit, yang bertujuan untuk meningkatkan regenerasi sel kulit dan mengurangi produksi melanin berlebih. Beberapa manfaat terapi ozon untuk melasma meliputi:

  • Meningkatkan Sirkulasi Darah: Ozon meningkatkan aliran darah ke area yang terkena melasma, yang membantu mempercepat proses penyembuhan dan memperbaiki tekstur kulit.
  • Meningkatkan Oksigenasi Sel: Ozon dapat meningkatkan oksigenasi sel kulit, yang merangsang produksi kolagen dan elastin, sehingga kulit menjadi lebih sehat dan cerah.
  • Mengurangi Stres Oksidatif: Sebagai antioksidan, ozon membantu mengurangi stres oksidatif yang dapat memperburuk kondisi melasma.
  • Menstimulasi Regenerasi Kulit: Terapi ozon dapat merangsang pembentukan sel kulit baru yang lebih sehat, sehingga kulit yang terpigmentasi menjadi lebih cerah dan merata.

Prosedur ini tidak hanya mengurangi pigmentasi, tetapi juga memperbaiki kondisi kulit secara keseluruhan.

4. Peeling Kimia (Chemical Peels)

Chemical peeling melibatkan penggunaan bahan kimia untuk mengelupas lapisan kulit terluar yang terpigmentasi.

Prosedur ini membantu mengurangi melasma dengan menggantikan lapisan kulit yang terkontaminasi melanin dengan lapisan kulit yang lebih cerah dan sehat. Bahan kimia yang digunakan dapat berupa asam glikolat, asam salisilat, atau TCA (Trikloroasetat).

5. Terapi Laser

Terapi laser adalah pilihan pengobatan lain yang sering digunakan untuk mengatasi melasma. Laser yang umum digunakan untuk melasma adalah:

  • Laser Q-Switched Nd:YAG: Laser ini menargetkan pigmen melanin di kulit dan menghancurkannya tanpa merusak lapisan kulit lainnya.
  • Fractional Laser: Merangsang regenerasi kulit dan memperbaiki produksi melanin secara lebih merata.

Laser biasanya memberikan hasil yang lebih cepat dan lebih permanen, meskipun memerlukan beberapa sesi dan bisa memiliki biaya yang lebih tinggi.

Melasma Bikin Gak Pede? Atasi di Klinik Utama Pandawa!

Konsultasi Dokter Gratis

Melasma bikin rasa percaya dirimu menurun? Atasi dengan perawatan tepat di Klinik Utama Pandawa! Dengan teknologi canggih dan tenaga medis berpengalaman, kami siap membantu mengurangi noda hitam dan mengembalikan kulitmu yang cerah dan merata. 

Jangan tunda lagi, segera kunjungi klinik estetika dan anti aging milik Klinik Utama Pandawa dan rasakan transformasi kulit yang lebih bersih dan sehat!

Konsultasi Dokter Online CTA
Referensi
  • WebMD (2024), Everything You Need to Know About Melasma.
  • Longoria Obgyn (N/A), How to Get Rid of the Mask of Pregnancy.