Penyebab Jerawat di Hidung dan Cara Mengatasinya dengan Tepat
Penyebab jerawat di hidung sering kali menjadi pertanyaan banyak orang, terutama ketika jerawat muncul tiba-tiba dan sulit hilang.
Hidung termasuk bagian wajah yang memiliki kelenjar minyak cukup aktif, sehingga rentan mengalami penyumbatan pori-pori besar.
Jika ditambah dengan paparan debu, kotoran, atau sisa makeup, risiko terbentuknya jerawat semakin besar. Tak jarang, jerawat di hidung terasa nyeri, kemerahan, dan cukup mengganggu penampilan.
Memahami penyebab jerawat di hidung sangat penting agar kita bisa mengambil langkah pencegahan dan perawatan yang tepat.
Faktor-faktor seperti produksi minyak berlebih, perubahan hormon, kebiasaan menyentuh wajah, hingga penggunaan produk perawatan yang tidak cocok bisa menjadi pemicu utamanya.
Mengapa Hidung Sering Jadi “Sarang” Jerawat?
Hidung termasuk bagian dari zona T (T-zone) pada wajah, yaitu area dahi, hidung, dan dagu. Bagian ini cenderung memproduksi minyak lebih banyak dibandingkan area lain. Ketika minyak berlebih bercampur dengan kotoran, sel kulit mati, dan bakteri, pori-pori bisa tersumbat dan memicu jerawat.
Selain itu, posisi hidung yang berada di tengah wajah membuatnya sering bersentuhan dengan tangan, masker, atau kacamata. Semua faktor ini dapat meningkatkan risiko jerawat, terutama jika kebersihan kulit tidak dijaga dengan baik.
Penyebab Jerawat di Hidung
Berikut adalah penyebab utama munculnya jerawat di hidung:
1. Produksi Minyak Berlebih
Kulit berminyak di sekitar hidung bekerja cukup aktif untuk menjaga kelembapan kulit. Namun, jika produksi minyak terlalu berlebihan, pori-pori bisa tersumbat. Apalagi jika tidak dibersihkan dengan benar, minyak akan bercampur dengan debu dan makeup, lalu berubah menjadi komedo atau jerawat.
2. Penumpukan Sel Kulit Mati
Kulit secara alami akan mengganti sel-selnya setiap 28–40 hari. Jika sel kulit mati tidak terangkat, ia akan menumpuk di pori-pori. Pada area hidung yang pori-porinya besar, tumpukan ini lebih mudah terjadi, sehingga jerawat pun muncul.
3. Bakteri Propionibacterium acnes
Bakteri ini hidup di kulit secara alami, tetapi ketika terjebak di dalam pori yang tersumbat, ia dapat memicu peradangan. Hasilnya adalah jerawat merah meradang yang kadang jerawat berisi nanah.
4. Perubahan Hormon
Saat hormon tidak stabil, seperti ketika pubertas, menjelang menstruasi, atau saat stres, produksi minyak bisa meningkat drastis. Kondisi ini sering membuat jerawat bermunculan di area T-zone, termasuk hidung.
5. Kebiasaan Menyentuh Wajah
Tanpa disadari, kita sering memegang hidung, entah untuk mengusap, menggaruk, atau hanya menopang dagu dengan tangan. Padahal, tangan membawa bakteri dan kotoran yang bisa masuk ke pori-pori.
6. Produk Skincare atau Makeup yang Tidak Cocok
Produk skincare yang terlalu berminyak atau mengandung bahan komedogenik dapat menyumbat pori-pori. Jika dipakai di sekitar hidung, risiko jerawat jadi lebih besar.
7. Gesekan dan Tekanan
Penggunaan masker terlalu lama, kacamata, atau kebiasaan memencet hidung dapat menyebabkan gesekan yang memicu iritasi dan jerawat.
8. Pola Makan Kurang Sehat
Konsumsi makanan tinggi gula, gorengan, dan produk olahan susu sering dikaitkan dengan meningkatnya risiko jerawat karena dapat memicu peradangan dalam tubuh.
Jenis-Jenis Jerawat di Hidung
Memahami jenis jerawat membantu kamu menentukan perawatan yang paling tepat.
1. Komedo Hitam (Blackhead)
Pori-pori yang tersumbat oleh minyak dan kotoran tetapi tetap terbuka akan teroksidasi, sehingga warnanya menjadi hitam (blackhead).
2. Komedo Putih (Whiteheads)
Komedo putih terjadi ketika pori-pori tersumbat tetapi tertutup kulit, membentuk benjolan kecil berwarna putih.
3. Papula
Jerawat merah yang meradang tanpa nanah. Biasanya nyeri jika disentuh.
4. Pustula
Jerawat meradang yang berisi nanah dengan warna putih atau kuning di bagian tengah.
5. Nodul dan Kistik
Jenis jerawat nodul dan jerawat kistik berada di lapisan kulit dalam, terasa sakit, dan berpotensi meninggalkan bekas permanen.
Cara Mengatasi Jerawat di Hidung
Berikut adalah cara mengatasi jerawat di hidung yang efektif:
1. Bersihkan Wajah Secara Teratur
Gunakan pembersih wajah yang sesuai jenis kulit, khususnya yang mengandung salicylic acid atau benzoyl peroxide untuk membantu membersihkan pori-pori.
2. Lakukan Eksfoliasi Rutin
Eksfoliasi membantu mengangkat sel kulit mati yang menumpuk. Gunakan scrub lembut atau eksfolian kimia seperti AHA/BHA 1–2 kali seminggu.
3. Gunakan Skincare Non-Komedogenik
Pilih produk berlabel oil-free dan non-comedogenic agar tidak menyumbat pori.
4. Jangan Memencet Jerawat
Memencet jerawat dapat menyebabkan peradangan semakin parah dan meninggalkan bekas luka.
5. Jaga Kebersihan Masker dan Kacamata
Masker kain harus dicuci setiap hari, dan bantalan kacamata dibersihkan secara rutin.
6. Terapkan Pola Makan Sehat
Perbanyak sayuran, buah, dan air putih. Kurangi makanan olahan, manis, dan berminyak.
7. Gunakan Obat Jerawat
Krim atau gel dengan bahan aktif seperti benzoyl peroxide, salicylic acid, atau retinoid dapat membantu mempercepat penyembuhan.
Pencegahan Jerawat di Hidung
- Cuci wajah dua kali sehari.
- Gunakan pelembap ringan untuk menjaga kelembapan kulit.
- Hindari menyentuh hidung dengan tangan kotor.
- Bersihkan makeup sebelum tidur.
- Kelola stres dengan olahraga atau relaksasi.
Rekomendasi Perawatan untuk Mengatasi Jerawat
Berikut adalah perawatan wajah untuk mengatasi jerawat yang bisa anda lakukan:
1. Chemical Peeling
Chemical peeling merupakan proses eksfoliasi dengan bahan kimia ringan yang membantu mengangkat sel kulit mati dan mempercepat regenerasi kulit, sehingga jerawat dan bekas jerawat memudar.
2. Microneedling
Perawatan dengan microneedling menggunakan jarum kecil untuk merangsang produksi kolagen, membantu memperbaiki kondisi ini dan memperbaiki kulit berteksture.
3. Skin Booster (PRP & DNA Salmon)
Skin booster adalah perawatan yang memberikan hidrasi mendalam dan merangsang regenerasi kulit. Dua jenis skin booster yang populer adalah PRP (Platelet Rich Plasma) treatment dan DNA Salmon treatment. Kedua treatment ini efektif untuk mengatasi kulit kusam, penuaan dini, dan garis halus.
- PRP (Platelet Rich Plasma): Menggunakan plasma darah pasien sendiri untuk merangsang regenerasi kulit dan memperbaiki elastisitas.
- DNA Salmon: Menggunakan ekstrak DNA salmon yang kaya akan nutrisi untuk memperbaiki kerusakan kulit, merangsang pembentukan kolagen, dan mengurangi tanda penuaan dini.
4. Mikrodermabrasi
Mikrodermabrasi adalah prosedur pengelupasan kulit dengan menyemprotkan butir-butir kristal halus yang membantu menghaluskan permukaan kulit dan mengurangi tanda-tanda penuaan serta bekas jerawat. Proses ini merangsang kulit untuk regenerasi lebih cepat.
5. Botox dan Dermal Filler
Botox dan dermal filler adalah prosedur non-bedah yang digunakan untuk mengatasi kerutan dan tanda-tanda penuaan pada wajah.
Bebas Jerawat di Hidung dengan Perawatan Aman & Profesional di Klinik Utama Pandawa

Jangan biarkan jerawat di hidung mengganggu penampilan dan rasa percaya diri Anda.
Di Klinik Utama Pandawa, kami menghadirkan solusi perawatan jerawat yang aman, efektif, dan disesuaikan dengan kondisi kulit Anda.
Dengan dukungan teknologi modern dan tenaga medis berpengalaman, kami membantu membersihkan pori-pori secara menyeluruh, mengurangi peradangan, serta mencegah jerawat muncul kembali. Hasilnya? Kulit di area hidung terasa lebih halus, bersih, dan bebas dari rasa tidak nyaman.
Saatnya tampil percaya diri dengan hidung mulus bebas jerawat! Segera jadwalkan konsultasi di Klinik Utama Pandawa dan rasakan perawatan yang nyaman, aman, serta memberikan hasil nyata. Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan informasi lengkap dan penawaran spesial yang hanya berlaku terbatas. Wajah cerah dan sehat dimulai dari langkah kecil yang tepat dan langkah itu bisa Anda mulai bersama Pandawa hari ini.

Referensi
- Medical News Today. Diakses pada 2025. How do you get rid of acne around your nose? https://www.medicalnewstoday.com/articles/321374
- Healthline. Diakses pada 2025. What Causes Nose Acne and How Can I Treat It? https://www.healthline.com/health/beauty-skin-care/nose-acne

Aktif menulis dan membagikan edukasi yang telah ditinjau oleh tim medis Klinik Utama Pandawa seputar kesehatan kulit, kelamin, estetika, bedah minor & mulut dan gigi berbasis bukti medis.