penyebab jerawat di pipi

Jerawat di Pipi Tak Kunjung Hilang? Bisa Jadi Ini Penyebabnya!

Penyebab jerawat di pipi sering kali membuat banyak orang penasaran, terutama ketika jerawat muncul tiba-tiba padahal merasa sudah rajin merawat wajah.

Area pipi memang menjadi salah satu bagian wajah yang cukup rentan terhadap jerawat karena sering terpapar berbagai hal mulai dari tangan, sarung bantal, hingga layar ponsel yang kotor.

Tak jarang, jerawat di pipi bisa menjadi permasalahan yang mengganggu penampilan dan mengurangi rasa percaya diri, apalagi jika muncul secara berulang dan meninggalkan bekas.

Penyebabnya pun bukan cuma satu. Mulai dari faktor kebersihan, gaya hidup, hingga hormon, semuanya bisa berperan dalam memicu munculnya jerawat di pipi. Oleh karena itu, penting untuk memahami akar permasalahannya agar anda bisa mengambil langkah pencegahan dan penanganan yang tepat.

Mengapa Jerawat Sering Muncul di Pipi?

Ada banyak faktor yang memicu jerawat di pipi. Kombinasi antara faktor internal (seperti hormon) dan eksternal (seperti kebersihan) bisa berperan besar. Berikut penjelasannya satu per satu:

1. Kebiasaan Menyentuh Wajah

Tanpa sadar, kita sering menyentuh wajah, entah karena gatal, menopang dagu, atau sekadar kebiasaan. Sayangnya, tangan yang belum tentu bersih bisa membawa kuman dan kotoran ke kulit wajah, terutama pipi.

Kuman ini bisa menyumbat pori-pori dan menimbulkan peradangan. Kalau anda tipe yang suka pegang wajah, yuk mulai hentikan pelan-pelan.

2. Sarung Bantal dan Sprei yang Kotor

Pernah ganti sarung bantal terakhir kapan? Tanpa kita sadari, sarung bantal bisa menyimpan banyak bakteri, minyak, dan sel kulit mati dari wajah kita sendiri. Ketika anda tidur, pipi akan bersentuhan langsung dengan sarung bantal, dan jika tidak bersih, bisa memicu jerawat.

3. Paparan Ponsel ke Wajah

Sering menelepon lama-lama? Layar ponsel bisa jadi sarang bakteri. Saat ponsel menempel di pipi, bakteri bisa berpindah ke kulit dan menyumbat pori-pori yang besar.

4. Penggunaan Skincare dan Makeup yang Tidak Cocok

Produk kecantikan bisa jadi penyebab utama jerawat di pipi kalau tidak cocok dengan jenis kulit anda. Produk yang terlalu berat, mengandung alkohol, atau fragrance tinggi bisa menyumbat pori-pori dan menyebabkan breakout.

Pilih produk yang non-comedogenic dan sesuai dengan jenis kulitmu. Selalu lakukan patch test sebelum mencoba produk baru, ya!

5. Faktor Hormon

Hormon juga punya peran besar, terutama pada masa pubertas, menstruasi, kehamilan, atau saat mengalami stres. Hormon androgen bisa meningkatkan produksi minyak berlebih pada kulit, yang kemudian menyumbat pori dan menyebabkan jerawat.

Kalau jerawat muncul rutin menjelang menstruasi atau saat stres, ini bisa jadi tanda bahwa penyebabnya adalah hormon.

6. Makanan Tinggi Gula dan Lemak

Apa yang anda makan bisa tercermin di wajahmu. Konsumsi makanan tinggi gula, susu sapi, atau junk food bisa memperburuk jerawat. Makanan ini dapat meningkatkan kadar insulin, yang merangsang produksi minyak berlebih dan memperparah peradangan.

Mulai sekarang, coba perbanyak konsumsi sayur, buah, dan air putih untuk bantu menjaga kesehatan kulit.

7. Kurang Tidur dan Stres

Tidur kurang dari 6–7 jam sehari bisa memicu ketidakseimbangan hormon dan memperburuk jerawat. Ditambah lagi, saat stres, tubuh memproduksi hormon kortisol yang bisa merangsang kelenjar minyak bekerja lebih aktif.

8. Kondisi Kulit Berminyak atau Kombinasi

Jenis kulit juga berpengaruh. Kulit berminyak atau kombinasi cenderung lebih mudah berjerawat karena produksi sebum yang berlebih. Bila tidak dibersihkan dengan baik, minyak ini bisa menyumbat pori dan membentuk jerawat.

9. Kebiasaan Merokok

Merokok tidak hanya buruk bagi paru-paru, tapi juga untuk kulit. Nikotin dapat menyempitkan pembuluh darah dan mengurangi aliran oksigen ke kulit. Akibatnya, kulit jadi kusam, mudah berjerawat, dan lambat dalam proses penyembuhan.

Jenis-Jenis Jerawat yang Sering Muncul di Pipi

Agar bisa memberikan perawatan yang tepat, kenali dulu jenis jerawat yang muncul di pipi:

Cara Mencegah Jerawat di Pipi

Setelah tahu penyebabnya, berikut ini langkah-langkah pencegahan yang bisa anda lakukan:

1. Rutin Cuci Wajah Dua Kali Sehari

Gunakan sabun cuci muka yang lembut dan sesuai dengan jenis kulit. Jangan mencuci wajah terlalu sering karena bisa membuat kulit iritasi dan kering.

2. Gunakan Produk Non-Comedogenic

Pastikan semua produk perawatan dan makeup anda berlabel non-comedogenic agar tidak menyumbat pori-pori.

3. Jangan Sentuh atau Pencet Jerawat

Memencet jerawat hanya akan memperparah peradangan dan menyebarkan bakteri ke area lain. Gunakan obat totol jerawat atau salep anti jerawat sesuai anjuran dokter.

4. Rutin Ganti Sarung Bantal dan Handuk Wajah

Cuci sarung bantal dan handuk minimal seminggu sekali agar tidak menjadi sarang bakteri.

5. Hindari Menempelkan Ponsel ke Wajah

Gunakan headset atau earphone saat menelepon. Jangan lupa bersihkan layar ponsel dengan lap antibakteri secara berkala.

6. Jaga Pola Makan dan Gaya Hidup

Kurangi makanan manis dan tinggi lemak. Perbanyak sayuran, buah, serta minum air putih minimal 2 liter sehari. Tidur cukup dan kelola stres dengan baik.

Kapan Harus ke Dokter Kulit?

Jerawat ringan biasanya bisa diatasi dengan skincare dan pola hidup sehat. Namun, jika jerawat di pipi tak kunjung sembuh atau semakin parah, segera konsultasikan ke dokter kulit. Beberapa tanda anda perlu bantuan profesional:

  • Jerawat bernanah dan meradang parah
  • Meninggalkan bekas hitam atau bopeng
  • Muncul secara konsisten dan menyebar
  • Sudah mencoba berbagai produk tapi tidak membaik

Dokter bisa memberikan pengobatan seperti krim antibiotik, retinoid, hingga terapi hormonal jika dibutuhkan.

Rekomendasi Perawatan Wajah Untuk Mengatasi Jerawat

Berikut adalah perawatan wajah untuk mengatasi jerawat yang bisa anda lakukan:

1. Chemical Peeling

Chemical peeling merupakan proses eksfoliasi dengan bahan kimia ringan yang membantu mengangkat sel kulit mati dan mempercepat regenerasi kulit, sehingga jerawat dan bekas jerawat memudar.

2. Microneedling

Perawatan dengan microneedling menggunakan jarum kecil untuk merangsang produksi kolagen, membantu memperbaiki kondisi ini dan memperbaiki kulit berteksture.

3. Skin Booster (PRP & DNA Salmon)

Skin booster adalah perawatan yang memberikan hidrasi mendalam dan merangsang regenerasi kulit. Dua jenis skin booster yang populer adalah PRP (Platelet Rich Plasma) treatment dan DNA Salmon treatment. Kedua treatment ini efektif untuk mengatasi kulit kusam, penuaan dini, dan garis halus.

  • PRP (Platelet Rich Plasma): Menggunakan plasma darah pasien sendiri untuk merangsang regenerasi kulit dan memperbaiki elastisitas.
  • DNA Salmon: Menggunakan ekstrak DNA salmon yang kaya akan nutrisi untuk memperbaiki kerusakan kulit, merangsang pembentukan kolagen, dan mengurangi tanda penuaan dini.

4. Mikrodermabrasi

Mikrodermabrasi adalah prosedur pengelupasan kulit dengan menyemprotkan butir-butir kristal halus yang membantu menghaluskan permukaan kulit dan mengurangi tanda-tanda penuaan serta bekas jerawat. Proses ini merangsang kulit untuk regenerasi lebih cepat.

5. Botox dan Dermal Filler

Botox dan dermal filler adalah prosedur non-bedah yang digunakan untuk mengatasi kerutan dan tanda-tanda penuaan pada wajah.

Tuntaskan Masalah Jerawatmu dari Akar, Aman dan Terpercaya di Klinik Utama Pandawa!

Konsultasi Dokter Gratis

Punya masalah jerawat yang tak kunjung hilang? Jangan biarkan jerawat mengganggu rasa percaya dirimu terus-menerus. Saatnya anda mengambil langkah tepat dengan perawatan kulit profesional di Klinik Utama Pandawa.

Di sini, kami menawarkan berbagai solusi ampuh untuk mengatasi jerawat dari akar masalahnya baik itu karena hormon, bakteri, hingga bekas jerawat yang membandel.

Dengan dukungan tim medis berpengalaman dan teknologi perawatan terkini, anda bisa mendapatkan kulit sehat, bersih, dan bebas jerawat tanpa rasa sakit berlebih.

Yuk, konsultasikan kondisi kulitmu sekarang juga dan temukan perawatan yang paling sesuai hanya di Klinik Utama Pandawa. Saatnya tampil percaya diri dengan kulit bersih dan cerah alami!

Konsultasi Dokter Online CTA
Referensi