Moluskum Kontagiosum: Perawatan dan Pengobatan
Moluskum kontagiosum (molluscum contagiosum) adalah adalah infeksi kulit akibat virus poxvirus, yang ditandai dengan benjolan kecil, mengilap, dan berisi cairan. Meski tidak berbahaya, kondisi ini bisa sangat mengganggu karena mudah menyebar, baik ke bagian tubuh lain maupun ke orang lain.
Apa saja metode perawatannya? Apakah harus dihilangkan? Simak penjelasan lengkap tentang perawatan moluskum kontagiosum berikut ini.
Apa Itu Moluskum Kontagiosum?
Moluskum kontagiosum adalah penyakit kulit yang menular, sering ditemukan pada anak-anak, namun juga bisa dialami orang dewasa terutama dengan sistem imun lemah atau yang aktif secara seksual.
Gejalanya:
- Benjolan kecil (2–5 mm), bulat, halus, dan kadang memiliki lekukan di tengah
- Tidak nyeri, tapi bisa terasa gatal
- Bisa muncul di wajah, leher, ketiak, tangan, perut, hingga area genital

Faktor Risiko Moluskum Kontagiosum
Faktor risiko untuk moluskum kontagiosum meliputi beberapa kondisi atau situasi yang meningkatkan kemungkinan seseorang terinfeksi virus tersebut.
Moluskum kontagiosum seringkali menyerang individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pengidap HIV/AIDS, penerima transplantasi organ, atau pasien yang sedang menjalani pengobatan kanker. Penyakit ini juga lebih sering terjadi pada kelompok berikut:
- Anak usia 1-9 tahun lebih rentan.
- Imunocompromised (imunitas tubuh terganggu).
- Penderita eksem, dermatitis, atau psoriasis, lebih mudah terinfeksi moluskum kontagiosum.
- Orang yang tinggal di iklim tropis.
- Atlet yang melibatkan kontak fisik.
Apakah Moluskum Harus Diobati?
Pada kebanyakan kasus, moluskum bisa sembuh sendiri dalam 6–12 bulan tanpa perawatan khusus. Namun, perawatan dibutuhkan jika:
- Benjolan menyebar dengan cepat
- Mengganggu secara kosmetik (misalnya di wajah)
- Terinfeksi (bernanah atau kemerahan)
- Penderita mengalami gangguan imun, seperti HIV
Apakah Moluskum Kontagiosum Bisa Hilang?
Ya, moluskum kontagiosum bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan hingga beberapa tahun, tanpa memerlukan pengobatan. Hal ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh secara alami melawan virus yang menyebabkan infeksi.
Namun, dalam beberapa kasus, benjolan moluskum kontagiosum dapat bertahan lama dan tidak hilang dengan sendirinya. Jika hal ini terjadi, pengobatan dapat membantu mempercepat proses penyembuhan dan mencegah penyebaran virus ke orang lain.
Apakah Moluskum Bisa Kambuh?
Moluskum bisa kambuh, terutama jika sistem imun lemah atau tidak menjaga kebersihan. Oleh karena itu, penting untuk:
- Menjaga kebersihan kulit
- Menyelesaikan pengobatan sampai tuntas
- Rutin kontrol ke dokter jika benjolan tak kunjung hilang
Baca Juga: Ini Ciri-Ciri Herpes Zoster Sudah Mulai Sembuh
Komplikasi Moluskum Kontagiosum

Meskipun umumnya tidak berbahaya, moluskum kontagiosum dapat menimbulkan beberapa komplikasi pada beberapa orang, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Berikut beberapa komplikasi yang dapat terjadi:
- Infeksi Bakteri: Menggaruk atau memecahkan benjolan moluskum kontagiosum dapat membuka celah bagi bakteri untuk masuk dan menyebabkan infeksi kulit sekunder. Infeksi ini dapat ditandai dengan kemerahan, bengkak, nyeri, dan nanah pada area benjolan.
- Eksim: Reaksi alergi terhadap virus moluskum kontagiosum dapat memicu eksim di sekitar benjolan. Eksim ditandai dengan ruam merah, gatal, kulit kering dan bersisik.
- Konjungtivitis: Pada kasus yang jarang, virus moluskum kontagiosum dapat menginfeksi mata, menyebabkan peradangan pada selaput mata (konjungtiva).
- Bekas Luka: Meskipun jarang, benjolan moluskum kontagiosum dapat meninggalkan bekas luka permanen setelah sembuh, terutama jika digaruk atau dipegang secara berlebihan.
- Penyebaran Infeksi: Moluskum kontagiosum mudah menular melalui kontak langsung dengan benjolan atau benda yang terkontaminasi virus.

Baca Juga: Obat Bisul Paling Ampuh yang Tersedia Secara Umum
Diagnosa Moluskum Kontagiosum
Moluskum kontagiosum umumnya dapat didiagnosis hanya dengan mengamati bentuk bintil yang muncul pada kulit, sehingga dokter seringkali dapat langsung mengetahui penyakit ini tanpa pemeriksaan tambahan.
Namun, jika bintil tersebut dicurigai bukan moluskum kontagiosum, dokter akan melakukan prosedur biopsi, yaitu mengambil sampel jaringan kulit dari bintil yang tumbuh untuk dianalisis menggunakan mikroskop.
Obat Moluskum Kontagiosum yang Tersedia di Apotik
Berikut beberapa jenis obat moluskum kontagiosum yang tersedia di apotik:
1. Salep Antiviral
- Salep Acyclovir: Mengandung antivirus acyclovir yang bekerja dengan cara menghambat replikasi virus.
- Salep Imiquimod: Merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus.
2. Cairan Antiseptik
- Cairan Betadin: Membantu membunuh bakteri dan mencegah infeksi sekunder.
3. Plester Salisilat
- Mengandung asam salisilat yang membantu mengangkat kulit mati dan mempercepat penyembuhan benjolan.
4. Obat Pereda Gatal
- Obat antihistamin: Membantu meredakan gatal akibat peradangan.
- Calamine lotion: Menenangkan kulit yang gatal dan teriritasi.
Penting untuk Anda catat bahwa obat-obatan ini tidak dapat menyembuhkan infeksi secara permanen dan penggunaannya harus selalu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Dokter akan membantu menentukan jenis obat yang tepat dan dosis yang sesuai dengan kondisi Anda.
Baca Juga: Ini Jenis-Jenis Bisul yang Membahayakan
Metode Perawatan Moluskum Kontagiosum
Berikut adalah pilihan perawatan medis dan alami:
1. Kuretase atau Eksisi
Dokter akan mengangkat benjolan secara fisik menggunakan alat tajam steril (kuret). Prosedur ini cepat dan efektif.
Menurut American Academy of Dermatology, kuretase adalah salah satu tindakan paling sering direkomendasikan, terutama pada orang dewasa.
2. Krioterapi (Pembekuan dengan Nitrogen Cair)
Benjolan dibekukan dengan nitrogen cair selama beberapa detik hingga membentuk lepuhan kecil dan kemudian menghilang. Bisa dilakukan tiap 2–3 minggu sekali.
3. Laser CO2
Cocok untuk kasus moluskum di area sensitif atau membandel. Laser CO2 akan menghancurkan jaringan moluskum tanpa merusak kulit di sekitarnya.
4. Obat Topikal (Salep)
Digunakan jika tindakan fisik tidak memungkinkan, seperti pada anak kecil atau area luas.
Contoh obat yang umum digunakan:
- Salep imiquimod: meningkatkan respons imun lokal
- Podofilotoksin: menghentikan pertumbuhan sel virus
- Tretinoin (turunan vitamin A): mempercepat pergantian sel kulit
Penggunaan obat-obatan ini harus dengan resep dan pengawasan dokter kulit.
5. Pengobatan di Rumah
Beberapa bahan alami bisa membantu meredakan gejala:
- Minyak tea tree: punya sifat antimikroba dan bisa mengurangi peradangan
- Cuka apel (apple cider vinegar): kadang digunakan sebagai antiseptik alami (hati-hati iritasi)
Namun efektivitas bahan alami masih terbatas dan sebaiknya tidak digunakan tanpa arahan medis.
Pencegahan Moluskum Kontagiosum
Cara terbaik untuk mencegah moluskum kontagiosum adalah dengan:
- Menghindari kontak langsung dengan benjolan atau orang yang terinfeksi.
- Menjaga kebersihan tangan dengan sering mencucinya menggunakan sabun dan air.
- Tidak berbagi barang pribadi seperti handuk dan pakaian dengan orang lain.
- Menutupi luka terbuka pada kulit dengan perban.
Baca Juga: Makanan yang Dilarang untuk Para Penderita Penyakit Herpes Zoster
Atasi Moluskum Kontagiosum dengan Pengobatan Terbaik di Klinik Utama Pandawa

Untuk mengatasi moluskum kontagiosum, Klinik Utama Pandawa yang merupakan spesialis kulit dan kelamin terbaik di Jakarta ini menawarkan pengobatan terbaik dengan pendekatan medis yang efektif dan profesional.
Klinik Utama Pandawa menyediakan berbagai opsi pengobatan, termasuk terapi topikal dengan krim atau salep antivirus, prosedur kuretase untuk mengangkat benjolan secara fisik, serta terapi krioterapi yang menggunakan nitrogen cair untuk membekukan dan menghancurkan lesi kulit.
Tim medis di Klinik Utama Pandawa akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk menentukan metode pengobatan yang paling sesuai berdasarkan kondisi individu pasien.
Dengan fasilitas yang modern dan pelayanan yang ramah, Klinik Utama Pandawa memastikan pasien mendapatkan perawatan terbaik untuk kesembuhan total dari moluskum kontagiosum.

Referensi
- About Molluscum Contagiosum, From: https://www.cdc.gov/molluscum-contagiosum/about/index.html . Accessed June 2024.
- Molluscum contagiosum, From: https://www.nhs.uk/conditions/molluscum-contagiosum/ . Accessed June 2024.