seks oral

Waspada! Seks Oral Bisa Sebabkan Penyakit Serius

Meskipun seks oral dapat menjadi cara untuk meningkatkan keintiman dalam hubungan, penting untuk memahami bahwa aktivitas ini bukan tanpa risiko.

Penyakit menular seksual yang dapat ditularkan melalui seks oral bisa sangat serius, dan untuk menjaga kesehatan Anda serta pasangan, sangat penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Gunakan pelindung, lakukan pemeriksaan kesehatan rutin, dan hindari seks oral saat ada luka atau infeksi yang jelas. Dengan kesadaran dan perlindungan yang tepat, Anda dapat menikmati hubungan intim dengan lebih aman dan sehat.

Penyakit Menular Seksual yang Dapat Tersebar Melalui Seks Oral

Seks oral dapat menjadi saluran penularan berbagai penyakit menular seksual (PMS), baik dari mulut ke alat kelamin, maupun sebaliknya. Berikut beberapa penyakit yang dapat ditularkan melalui seks oral:

1. Herpes Simpleks (HSV)

Herpes Simpleks dapat menular melalui kontak kulit ke kulit, termasuk saat melakukan seks oral. Terdapat dua jenis herpes: HSV-1 yang biasanya menyebabkan herpes oral dan HSV-2 yang menyebabkan herpes genital.

Namun, keduanya bisa menginfeksi area mana pun pada tubuh, termasuk mulut dan alat kelamin. Jika salah satu pasangan memiliki luka atau gejala herpes aktif, virus ini dapat menyebar melalui seks oral.

2. Human Papillomavirus (HPV)

Human Papillomavirus adalah virus yang dapat menyebabkan kanker serviks pada wanita dan kanker tenggorokan pada pria. Seks oral dapat menularkan jenis HPV yang berkaitan dengan kanker, meskipun vaksinasi HPV dapat membantu mencegah infeksi ini.

3. Gonore (Klamidia)

Gonore adalah dua infeksi bakteri yang dapat menyebar melalui seks oral. Keduanya dapat menyebabkan infeksi pada tenggorokan (faringitis gonore) dan menular ke alat kelamin. Infeksi ini mungkin tidak menunjukkan gejala langsung, tetapi dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak diobati.

4. Sifilis

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum dan dapat menular melalui kontak langsung dengan luka sifilis yang terbuka. Jika penyakit sifilis ada di area genital, mulut, atau bibir, maka seks oral bisa menjadi cara penularannya.

5. HIV

Walaupun risiko penularan HIV melalui seks oral jauh lebih rendah dibandingkan dengan penetrasi, risiko tetap ada, terutama jika ada luka atau sariawan di mulut, atau jika salah satu pasangan memiliki viral load HIV yang tinggi. HIV dapat menular melalui cairan tubuh, termasuk air mani dan darah.

Konsultasi Dokter Online CTA

Mengapa Seks Oral Berisiko?

Meskipun tampaknya tidak seberisiko penetrasi dalam hal penularan PMS, ada beberapa alasan mengapa aktivitas ini tetap berisiko:

1. Kontak Langsung dengan Cairan Tubuh

Aktivitas oral melibatkan kontak langsung dengan cairan tubuh seperti air mani, cairan vagina, dan darah. Cairan-cairan ini bisa membawa bakteri atau virus penyebab penyakit menular seksual.

2. Luka dan Luka Sariawan di Mulut

Sariawan, luka kecil, atau bahkan gusi berdarah dapat meningkatkan risiko penularan PMS. Virus dan bakteri dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka-luka kecil di mulut.

3. Gejala yang Tidak Terlihat

Beberapa infeksi menular seksual seperti klamidia atau gonore mungkin tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga seseorang mungkin tidak sadar mereka terinfeksi dan dapat menularkan penyakit tersebut tanpa mengetahui.

Cara Melindungi Diri dari Risiko Penyakit melalui Seks Oral

Ada beberapa cara untuk mengurangi risiko tertular penyakit menular seksual saat melakukan aktivitas oral. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk tetap aman:

1. Gunakan Pelindung

Salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko penyakit menular seksual adalah dengan menggunakan pelindung, seperti kondom atau dental dam (pelindung mulut) saat melakukan aktivitas oral. Dental dam adalah lembaran lateks atau polyurethane yang digunakan untuk menutupi area genital atau anus, mengurangi kontak langsung antara mulut dan kulit yang mungkin terinfeksi.

2. Rutin Pemeriksaan Kesehatan

Untuk menjaga kesehatan seksual, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan secara rutin. Jika Anda atau pasangan Anda memiliki banyak pasangan seksual atau berisiko tinggi, sebaiknya melakukan tes PMS secara berkala. Pemeriksaan dini dapat membantu mendeteksi infeksi yang tidak menunjukkan gejala.

3. Hindari Seks Oral Saat Ada Luka atau Infeksi

Jika Anda atau pasangan Anda memiliki luka terbuka, sariawan, atau tanda-tanda infeksi seperti ruam atau cairan yang tidak biasa, sebaiknya hindari melakukan aktivitas oral hingga kondisi tersebut sembuh sepenuhnya.

4. Vaksinasi HPV

Vaksin HPV dapat membantu melindungi Anda dari jenis HPV yang terkait dengan kanker. Vaksin ini disarankan untuk orang yang belum terinfeksi HPV dan dapat memberikan perlindungan terhadap beberapa jenis virus yang ditularkan melalui seks oral.

4. Keterbukaan dengan Pasangan

Komunikasi terbuka dengan pasangan tentang status kesehatan seksual sangat penting. Pastikan untuk berbicara tentang risiko dan memastikan bahwa kedua belah pihak merasa nyaman dan aman dengan tindakan yang diambil untuk melindungi kesehatan bersama.

Atasi Beragam PMS dengan Pengobatan Terbaik di Klinik Utama Pandawa

Konsultasi Dokter Gratis

Penyakit Menular Seksual (PMS) bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan jika tidak ditangani dengan tepat. 

Klinik Utama Pandawa menawarkan pengobatan terbaik yang ditangani oleh dokter spesialis berpengalaman, menggunakan teknologi modern dan metode perawatan terkini. 

Jangan biarkan PMS mengganggu kualitas hidup Anda! Segera konsultasikan masalah kesehatan Anda bersama tim profesional kami yang siap memberikan solusi aman, cepat, dan efektif. Hubungi Klinik Utama Pandawa sekarang dan ambil langkah pertama menuju hidup sehat tanpa khawatir!

Konsultasi Dokter Online CTA