Abses Penis: Penyebab, Gejala, dan Penanganan Klinis
Abses penis merupakan kondisi medis yang ditandai dengan penumpukan nanah di jaringan penis akibat infeksi bakteri.
Meski jarang terjadi, kondisi ini bisa menimbulkan nyeri hebat, pembengkakan, serta kemerahan di area yang terinfeksi.
Penyebab utamanya bisa beragam, mulai dari infeksi akibat luka kecil, prosedur medis, hingga penyebaran infeksi dari saluran kemih atau kulit sekitar.
Jika tidak segera ditangani, abses penis dapat berkembang menjadi infeksi yang lebih serius dan berpotensi mengganggu fungsi organ reproduksi.
Penting bagi setiap pria untuk mengenali gejala awal abses penis dan tidak menyepelekan keluhan sekecil apa pun pada area genital.
Penanganan dini dengan antibiotik atau prosedur drainase abses sangat membantu dalam mempercepat penyembuhan dan mencegah komplikasi.
Penyebab Abses Penis
Abses penis terbentuk ketika infeksi bakteri menyebabkan akumulasi nanah di jaringan penis. Kondisi ini umumnya diawali oleh masuknya mikroorganisme ke dalam jaringan melalui luka, saluran uretra, atau tindakan medis tertentu. Berikut adalah penyebab utama abses penis:
1. Infeksi Bakteri Primer
Infeksi oleh bakteri merupakan penyebab paling umum. Bakteri masuk ke dalam jaringan penis dan memicu respon inflamasi serta pembentukan nanah. Bakteri penyebab yang sering ditemukan meliputi:
- Staphylococcus aureus
- Streptococcus pyogenes
- Escherichia coli
- Bakteri anaerob, seperti Bacteroides spp.
2. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Beberapa IMS, terutama gonore dan klamidia, dapat menyebabkan uretritis (radang uretra) yang kemudian berkembang menjadi abses jika tidak ditangani. Herpes kelamin juga bisa menyebabkan luka yang terinfeksi sekunder.
3. Trauma atau Luka pada Penis
Luka mikro akibat:
- Hubungan seksual yang kasar atau intens
- Masturbasi berlebihan
- Gigitan serangga atau garukan
4. Pasca Prosedur Medis
Tindakan medis yang melibatkan penis atau saluran kemih dapat menjadi sumber infeksi, terutama jika prosedur tidak steril, seperti:
- Kateterisasi uretra
- Suntikan intrakavernosal (untuk impotensi)
- Prosedur bedah seperti sunat atau implan penis
5. Kebersihan Genital yang Buruk
Kurangnya kebersihan, terutama pada pria yang tidak disunat, dapat menyebabkan penumpukan smegma dan bakteri di bawah kulup, meningkatkan risiko infeksi.
6. Penyakit Sistemik yang Melemahkan Imunitas
Orang dengan daya tahan tubuh lemah lebih rentan mengalami infeksi, termasuk:
- Diabetes melitus
- HIV/AIDS
- Penggunaan jangka panjang obat imunosupresif (misalnya pada pasien transplantasi organ atau penyakit autoimun)
7. Penyebaran Infeksi dari Organ Sekitar
Infeksi dari uretra (uretritis), prostat (prostatitis), atau skrotum (epididimitis, orkitis) dapat menjalar ke jaringan penis dan membentuk abses.
Gejala Abses Penis
Gejala abses penis bervariasi tergantung lokasi dan kedalaman infeksi. Berikut adalah gejala umum yang dapat muncul:
1. Pembengkakan dan Kemerahan
Timbul benjolan yang membesar secara bertahap, terasa nyeri, berwarna merah, dan hangat saat disentuh.
2. Nyeri Lokal
Nyeri tajam atau berdenyut terutama saat ereksi, buang air kecil, atau saat menyentuh area yang terkena.
3. Keluar Nanah
Jika abses mencapai permukaan kulit, nanah berwarna kuning atau hijau dapat keluar secara spontan.
4. Demam dan Gejala Sistemik
Pada infeksi yang berat, pasien dapat mengalami demam, menggigil, lemas, dan tanda-tanda sepsis.
5. Gangguan Buang Air Kecil
Jika abses menekan uretra atau melibatkan saluran kemih, pasien bisa mengalami nyeri saat buang air kecil (disuria) atau bahkan retensi urin.
Diagnosis Klinis
Diagnosis abses penis memerlukan pendekatan multidisipliner, dimulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik, hingga penunjang diagnostik.
1. Anamnesis
Dokter akan menanyakan tentang riwayat trauma, hubungan seksual, kebersihan genital, dan kondisi medis lain seperti diabetes.
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi dan palpasi penis untuk menilai adanya pembengkakan, kemerahan, fluktuasi (rasa berisi cairan), dan keluar nanah.
3. Pemeriksaan Penunjang
- USG penis: Membantu mengidentifikasi lokasi dan kedalaman abses.
- Tes darah: Peningkatan leukosit (leukositosis) dan marker inflamasi (CRP, ESR).
- Uji kultur nanah: Untuk menentukan jenis bakteri dan sensitivitas antibiotik.
- Tes PMS: Jika dicurigai ada penyakit menular seksual.
Penanganan Klinis
Penanganan abses penis bertujuan untuk menghilangkan infeksi, mencegah komplikasi, dan memulihkan fungsi seksual dan kemih. Kondisi ini tergantung pada ukuran, kedalaman, dan komplikasi yang menyertai.
1. Antibiotik
Antibiotik diberikan untuk mengatasi infeksi sistemik dan lokal, biasanya dimulai dengan spektrum luas seperti:
- Ampisilin-sulbaktam
- Ceftriaxone
- Metronidazole (jika infeksi anaerob) Setelah hasil kultur keluar, terapi dapat disesuaikan.
2. Drainase Bedah
Jika abses cukup besar atau tidak merespons antibiotik, drainase perlu dilakukan:
- Drainase insisi: Membuat sayatan kecil untuk mengeluarkan nanah.
- Drainase aspirasi: Dengan jarum suntik dan panduan USG, untuk abses dalam. Tindakan dilakukan secara steril, seringkali dengan anestesi lokal.
3. Perawatan Luka
Setelah drainase, luka perlu dirawat dengan antiseptik dan dressing steril. Pemantauan rutin dilakukan untuk memastikan tidak ada infeksi sekunder.
4. Perawatan Kondisi Dasar
Jika pasien memiliki kondisi seperti diabetes, pengontrolan gula darah sangat penting untuk mempercepat penyembuhan.

Baca Juga: Penis Bernanah: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Komplikasi yang Mungkin Terjadi
Jika tidak ditangani secara cepat dan tepat, abses penis dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.
Komplikasi ini tidak hanya berpengaruh pada kesehatan fisik pasien, tetapi juga berdampak pada fungsi seksual dan kualitas hidup secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa komplikasi yang dapat terjadi:
1. Fistula Uretra (Urethral Fistula)
Fistula uretra adalah saluran abnormal yang terbentuk antara uretra dan kulit penis akibat infeksi kronis atau abses yang pecah.
Kondisi ini menyebabkan urin keluar melalui lubang yang tidak normal, dan memerlukan pembedahan untuk memperbaikinya.
2. Disfungsi Ereksi
Kerusakan jaringan pada korpus kavernosum akibat infeksi yang meluas dapat mengganggu fungsi ereksi. Proses inflamasi dan pembentukan jaringan parut (fibrosis) juga dapat mengganggu aliran darah ke penis.
3. Sepsis
Jika bakteri dari abses masuk ke aliran darah, dapat terjadi sepsis, yaitu reaksi sistemik yang berpotensi fatal. Gejalanya meliputi demam tinggi, tekanan darah rendah, takikardia, hingga kehilangan kesadaran.
4. Penyebaran Infeksi ke Jaringan Sekitar
Infeksi dapat menyebar ke:
- Skrotum (menyebabkan abses skrotal atau epididimitis)
- Uretra dan kandung kemih
- Prostat
- Dinding perut bagian bawah
5. Necrotizing Fasciitis (Infeksi Jaringan Lunak Nekrotik)
Meski sangat jarang, abses penis yang tidak ditangani bisa berkembang menjadi infeksi jaringan lunak yang sangat agresif, seperti Fournier’s gangrene. Ini adalah kondisi darurat yang membutuhkan debridemen bedah segera.
6. Jaringan Parut dan Deformitas Penis
Setelah penyembuhan, abses besar dapat meninggalkan jaringan parut yang menyebabkan:
- Lengkungan atau deviasi penis saat ereksi
- Penyempitan uretra (striktur uretra) jika abses melibatkan saluran kemih
7. Kekambuhan Abses
Jika faktor penyebab seperti diabetes atau infeksi menular seksual tidak diatasi, abses bisa muncul kembali di area yang sama atau tempat lain di penis.
Pencegahan Abses Penis
Mencegah abses penis jauh lebih mudah dan aman dibandingkan mengobatinya. Pencegahan terutama difokuskan pada menjaga kebersihan.
Menghindari infeksi, dan mengelola kondisi medis yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Berikut adalah langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan:
- Menjaga Kebersihan Genital
- Seks yang Aman
- Hindari Trauma atau Manipulasi Berlebihan
- Hati-Hati Saat Melakukan Prosedur Medis
- Kendalikan Penyakit Kronis
- Pemeriksaan Rutin dan Edukasi Diri
Atasi Abses Penis dengan Cepat dan Aman di Klinik Utama Pandawa.

Jangan abaikan keluhan seperti nyeri, bengkak, atau munculnya benjolan di area genital Anda. Abses penis bisa menjadi tanda adanya infeksi serius yang membutuhkan penanganan medis secepatnya.
Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang untuk sembuh tanpa komplikasi. Di saat seperti ini, memilih tempat yang tepat sangat penting untuk kenyamanan dan keamanan Anda.
Klinik Utama Pandawa hadir sebagai solusi terpercaya untuk mengatasi abses penis dengan layanan profesional, tenaga medis berpengalaman, dan penanganan yang menjaga privasi Anda sepenuhnya.
Jangan tunda pengobatan segera konsultasikan kondisi Anda dan dapatkan penanganan optimal hanya di Klinik Utama Pandawa.
