Ketahui Jenis Cacar Air dan Cara Mengobatinya
Cacar air atau dalam istilah medis disebut varicella, merupakan penyakit kulit yang umum terjadi, terutama pada anak-anak.
Meski sering dianggap penyakit ringan, cacar air bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan komplikasi jika tidak ditangani dengan baik.
Yang menarik, tidak semua cacar air itu sama ada beberapa jenis infeksi yang memiliki gejala serupa, tapi disebabkan oleh virus berbeda.
Dalam artikel ini, kita akan bahas jenis-jenis cacar air, perbedaannya, gejalanya, dan cara mengatasinya dengan tepat.
Apa Itu Cacar Air?
Cacar air adalah infeksi yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Penyakit ini sangat menular dan menyebar dengan mudah dari orang ke orang melalui udara atau kontak langsung dengan cairan dari ruam cacar.
Cacar air ditandai dengan munculnya bintik merah berisi cairan yang terasa gatal, demam, lelah, dan kehilangan nafsu makan.
Mengapa Penting Mengetahui Jenisnya?
Banyak orang menyebut berbagai jenis ruam atau lepuhan di kulit sebagai “cacar”. Padahal, ada beberapa jenis penyakit yang sering disalahartikan sebagai cacar air, seperti cacar monyet dan herpes zoster.
Mengetahui perbedaan antara masing-masing jenis cacar sangat penting agar pengobatan yang diberikan tepat sasaran.
Baca Juga : Muncul Bintik Berair pada Kulit? Mungkin Ini Penyebabnya!
Gejala Umum Cacar Air
- Demam ringan hingga tinggi
- Lemas dan lesu
- Nafsu makan menurun
- Munculnya ruam merah yang berkembang menjadi lenting berisi cairan
- Rasa gatal ekstrem
- Luka yang akhirnya mengering dan berkerak
Gejala biasanya muncul 1–2 hari sebelum ruam, dan ruam akan berkembang selama 5–10 hari.
Jenis Cacar Air Yang Disebabkan Oleh Virus Vericella Zoster
Infeksi varicella-zoster dapat menyebabkan dua jenis penyakit cacar, yaitu cacar air dan cacar api (herpes zoster). Virus ini pertama-tama menginfeksi saluran pernapasan, kemudian menyebar melalui pembuluh darah dan menginfeksi jaringan kulit.
1. Cacar Air (Chickenpox)
Cacar air atau chickenpox ditandai dengan kemunculan bintik kemerahan yang sangat gatal. Kondisi ini juga sering disertai dengan gejala mirip flu, seperti demam.
Beberapa hari setelah muncul, bintik merah tersebut akan berkembang menjadi lenting yang berisi cairan, kemudian mengempis dan mengering membentuk kerak.
Gejala cacar air dapat bervariasi pada setiap orang. Cacar air termasuk penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya (self-limiting), biasanya dalam waktu 2–3 minggu.
Pengobatan cacar air bertujuan untuk mempercepat proses pemulihan dan mengontrol gejala. Untuk mengatasi gatal yang parah, terutama di malam hari, dokter biasanya akan meresepkan antihistamin dalam bentuk obat minum atau krim oles.
2. Cacar Api (Herpes Zoster)
Infeksi varicella-zoster juga dapat menyebabkan cacar api atau herpes zoster, yang sering disebut sebagai cacar ular, dompo, atau shingles.
Gejala utama dari cacar api adalah bintik kemerahan yang tersebar di area tubuh tertentu, seperti leher atau dada bagian bawah.
Jenis Cacar Yang Disebabkan Oleh Poxvirus
Beberapa contoh penyakit cacar yang disebabkan oleh keluarga poxvirus antara lain cacar (smallpox), cacar monyet (monkeypox), dan moluskum kontagiosum. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis cacar akibat infeksi poxvirus:
1. Cacar (Smallpox)
Cacar atau smallpox disebabkan oleh virus variola. Penyakit ini ditandai dengan penyebaran lenting atau lepuhan berisi nanah di seluruh tubuh.
2. Cacar Monyet (Monkeypox)
Cacar monyet adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus monkeypox, yang merupakan virus zoonosis (berasal dari hewan). Gejala umum cacar monyet mirip dengan smallpox, namun disertai dengan demam, ruam kulit yang melepuh, dan pembengkakan kelenjar getah bening di area ketiak.
3. Moluskum Kontagiosum
Infeksi moluskum kontagiosum menyebabkan munculnya ruam atau bintil kemerahan berukuran 2–5 milimeter (mm) dengan bagian tengah berwarna putih. Bintil ini biasanya muncul di wajah, kelopak mata, ketiak, dan dada. Jika muncul di area kemaluan, infeksi ini juga bisa menjadi penyakit menular seksual.

Baca Juga : Ini Ciri-Ciri Herpes Zoster Sudah Mulai Sembuh
Penanganan Cacar Air
1. Pengobatan Rumahan
- Kompres dingin untuk meredakan gatal
- Oleskan losion kalamin
- Mandi air hangat dengan baking soda atau oatmeal
- Gunakan pakaian longgar dan nyaman
- Hindari menggaruk luka
2. Pengobatan Cacar dengan Dokter Kulit
Berikut adalah beberapa bentuk penanganan yang biasanya diberikan oleh dokter:
1. Obat Antivirus
Jika cacar air terdiagnosis dini (terutama dalam 24–48 jam setelah ruam muncul), dokter bisa meresepkan obat antivirus seperti acyclovir. Obat ini bekerja paling efektif jika diberikan pada:
- Anak dengan risiko komplikasi
- Remaja atau dewasa
- Pasien dengan daya tahan tubuh lemah
2. Obat Demam dan Nyeri
Dokter bisa memberikan paracetamol untuk meredakan demam dan nyeri. Obat ibuprofen biasanya dihindari karena ada potensi memperburuk kondisi kulit pada penderita cacar air.
3. Antihistamin
Untuk mengurangi rasa gatal, dokter mungkin meresepkan antihistamin oral seperti chlorpheniramine atau cetirizine. Salep antigatal juga bisa direkomendasikan.
4. Perawatan Luka Kulit
Dokter bisa memberikan krim antiseptik ringan untuk mencegah infeksi sekunder pada lepuhan yang pecah. Bila terjadi infeksi bakteri, antibiotik topikal atau oral mungkin diberikan.
Jangan Atasi Sendiri! Sebaiknya Obati Penyakit Kulit di Dokter Spesialis

Jangan biarkan masalah penyakit kulit mengurangi rasa percaya diri atau mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Klinik Utama Pandawa hadir dengan layanan kesehatan kulit terbaik, mulai dari pengobatan eksim hingga penyakit kulit menular.
Dengan dukungan tim dokter spesialis berpengalaman dan teknologi medis terkini, Anda akan mendapatkan penanganan yang tepat, efektif, dan aman sesuai kebutuhan kulit Anda.
Segera jadwalkan konsultasi Anda dan rasakan perbedaan perawatan kulit di tempat yang terpercaya. Di Klinik Utama Pandawa, kesehatan kulit Anda adalah prioritas utama kami. Jangan ragu untuk mengambil langkah pertama menuju kulit yang sehat dan terawat!
