Ketahui Jenis Cacar Air dan Cara Mengobatinya
Cacar air merupakan penyakit yang menular akibat infeksi virus. Setiap jenis cacar air memiliki gejala yang sedikit berbeda.
Jenis cacar air yang berbeda disebabkan karena perbedaan infeksi virus. Oleh karena itu, penting untuk mengenali cacar air berdasarkan jenisnya untuk memastikan penanganna tepat sesuai dengan penyebabnya.
Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan penderita yang terinfeksi atau dengan permukaan benda yang terkontaminasi virus. Cacar dapat dicegah dengan menghindari kontak langsung dengan penderita dan melalui imunisasi.
Baca Juga : Muncul Bintik Berair pada Kulit? Mungkin Ini Penyebabnya!
Jenis Cacar Air Yang Disebabkan Oleh Virus Vericella Zoster
Infeksi varicella-zoster dapat menyebabkan dua jenis penyakit cacar, yaitu cacar air dan cacar api (herpes zoster). Virus ini pertama-tama menginfeksi saluran pernapasan, kemudian menyebar melalui pembuluh darah dan menginfeksi jaringan kulit.
1. Cacar Air (Chickenpox)
Cacar air atau chickenpox ditandai dengan kemunculan bintik kemerahan yang sangat gatal. Kondisi ini juga sering disertai dengan gejala mirip flu, seperti demam.
Beberapa hari setelah muncul, bintik merah tersebut akan berkembang menjadi lenting yang berisi cairan, kemudian mengempis dan mengering membentuk kerak.
Gejala cacar air dapat bervariasi pada setiap orang. Cacar air termasuk penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya (self-limiting), biasanya dalam waktu 2–3 minggu.
Pengobatan cacar air bertujuan untuk mempercepat proses pemulihan dan mengontrol gejala. Untuk mengatasi gatal yang parah, terutama di malam hari, dokter biasanya akan meresepkan antihistamin dalam bentuk obat minum atau krim oles.
2. Cacar Api (Herpes Zoster)
Infeksi varicella-zoster juga dapat menyebabkan cacar api atau herpes zoster, yang sering disebut sebagai cacar ular, dompo, atau shingles.
Gejala utama dari cacar api adalah bintik kemerahan yang tersebar di area tubuh tertentu, seperti leher atau dada bagian bawah.
Jenis Cacar Yang Disebabkan Oleh Poxvirus
Beberapa contoh penyakit cacar yang disebabkan oleh keluarga poxvirus antara lain cacar (smallpox), cacar monyet (monkeypox), dan moluskum kontagiosum. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis cacar akibat infeksi poxvirus:
1. Cacar (Smallpox)
Cacar atau smallpox disebabkan oleh virus variola. Penyakit ini ditandai dengan penyebaran lenting atau lepuhan berisi nanah di seluruh tubuh.
2. Cacar Monyet (Monkeypox)
Cacar monyet adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus monkeypox, yang merupakan virus zoonosis (berasal dari hewan). Gejala umum cacar monyet mirip dengan smallpox, namun disertai dengan demam, ruam kulit yang melepuh, dan pembengkakan kelenjar getah bening di area ketiak.
3. Moluskum Kontagiosum
Infeksi moluskum kontagiosum menyebabkan munculnya ruam atau bintil kemerahan berukuran 2–5 milimeter (mm) dengan bagian tengah berwarna putih. Bintil ini biasanya muncul di wajah, kelopak mata, ketiak, dan dada. Jika muncul di area kemaluan, infeksi ini juga bisa menjadi penyakit menular seksual.

Baca Juga : Ini Ciri-Ciri Herpes Zoster Sudah Mulai Sembuh
Cara Mengobati Cacar Air
Berikut adalah beberapa cara untuk mengobati cacar air secara mandiri:
1. Obat Antihistamin
Untuk mengurangi rasa gatal, obat antihistamin seperti diphenhydramine (Benadryl) bisa membantu. Namun, pastikan konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu, terutama untuk anak-anak.
2. Mandi Oatmeal
Mandi dengan air yang sudah dicampur oatmeal dapat membantu meredakan rasa gatal dan iritasi pada kulit. Pastikan air tidak terlalu panas karena bisa memperburuk gatal.
3. Krim atau Salep Calamine
Calamine lotion adalah salah satu salep yang umum digunakan untuk meredakan gatal pada cacar air.
4. Paracetamol atau Ibuprofen
Untuk mengurangi demam atau rasa sakit, obat penurun demam seperti paracetamol (acetaminophen) atau ibuprofen bisa digunakan. Hindari penggunaan aspirin pada anak-anak, karena dapat menyebabkan sindrom Reye yang berbahaya.
5. Pakai Pakaian Longgar
Agar tidak mengiritasi kulit yang sedang terinfeksi, pakai pakaian longgar yang nyaman dan hindari bahan pakaian yang kasar.
6. Jaga Kebersihan Kulit
Mandi dengan air bersih dan hindari menggaruk lesi cacar air untuk mencegah infeksi sekunder. Cuci tangan dengan sabun setelah menyentuh lesi.
7. Minum Banyak Air
Pastikan tubuh tetap terhidrasi untuk membantu proses pemulihan.
8. Isolasi dari Orang Lain
Cacar air sangat menular, jadi sebaiknya orang yang terinfeksi menghindari kontak dengan orang yang belum pernah terkena cacar air atau belum divaksin.
Jangan Atasi Sendiri! Sebaiknya Obati Penyakit Kulit di Dokter Spesialis

Jangan biarkan masalah penyakit kulit mengurangi rasa percaya diri atau mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Klinik Utama Pandawa hadir dengan layanan kesehatan kulit terbaik, mulai dari pengobatan eksim hingga penyakit kulit menular.
Dengan dukungan tim dokter spesialis berpengalaman dan teknologi medis terkini, Anda akan mendapatkan penanganan yang tepat, efektif, dan aman sesuai kebutuhan kulit Anda.
Segera jadwalkan konsultasi Anda dan rasakan perbedaan perawatan kulit di tempat yang terpercaya. Di Klinik Utama Pandawa, kesehatan kulit Anda adalah prioritas utama kami. Jangan ragu untuk mengambil langkah pertama menuju kulit yang sehat dan terawat!
